Mereka berdua sampai di depan rumah yang bergaya Eropa, dengan dua lantai.
"Assalamualaikum" Ucap mereka bersamaan tak lupa mencium tangan Veni.
Veni yang melihat anak serta menantunya datang tersenyum, mematikan kran dan menghampiri mereka.
"Waalaikumsalam" Ucap Veni memeluk menantu kesayangannya.
"Yuk masuk" Ajak Veni.
Menginjakan kaki di kediaman Aldebaran, membuat Rika sedikit canggung, menatap sekeliling terdapat taman di bagian depan rumah serta air mancur dengan tinggi sekitar 3m.
Memasuki ruang utama, cukup luas dengan lantai marmer, dan interior yang begitu memanjakan mata.
Rika dapat melihat banyak sekali foto-foto yang terpampang di sana. Bisa dilihat bahwa keluarga Aldebaran cukup harmonis. Tapi memang benar.
"Rik ayo duduk" Tegur Veni yang membuat Rika tersadar dari lamunannya.
"Mau minum apa?" Tawar Bunda.
"Air putih aja Bunda"
"Sebentar, Bi Jum"
Bi Jum -pembantu keluarga Aldebaran datang sambil membawa lap yang bertengger pada bahunya.
"Iya Bunda, ada yang bisa Bibi bantu?" Tanya Bi Jum dengan sopan.
"Bibi tolong ambilkan air putih ya buat menantu Bunda" Bunda berucap dengan senyum yang tak pernah hilang dari wajahnya.
"Baik Bunda" Bi Jum bangkit lalu pergi menuju ke dapur
"Bun, Ardit naik keatas mau beres-beres bentar sekalian mau ambil buku"
Veni mengangguk. "Iya Dit, jangan lupa shalat!"
Ardit tersenyum, naik keatas untuk mengganti bajunya. Tak lama Bi Jum datang dengan membawa nampan berisi air putih dan tak lupa kue kering.
"Ini Bunda, minumannya sama kue keringnya" Bi Jum menaruh minuman serta kue di atas meja.
"Makasih Bi" Bi Jum mengangguk lalu kembali lagi ke dapur.
"Rik gimana cincin nya udah kebeli belum?" Tanya Bunda sambil memakan kue nastar.
"Udah Bunda, tadi habis beli langsung ke sini"
"Syukur kalau gitu, makan dong rotinya"
Rika mengangguk mengambil roti yang berisi nanas tersebut. Senyumnya mengembang ketika merasakan kue nastar itu.
Lembut
"Ini Bunda yang buat?" Tanya Rika sambil memakan kue nastar.
"Iya Bunda yang buat, kenapa gak enak ya?"
Rika menggeleng "enggak Bun, ini enak banget. Lembut"
"Ih bisa aja buat Bunda seneng"
Mereka berdua sama-sama cerita, Veni mengajak Rika untuk berkeliling ke daerah sekitar. Mulai ruang tamu, dapur, tempat gym, perpustakaan mini, kolam renang, mushola serta tempat lainnya.
"Tempatnya bagus Bunda, Rika suka" Ucap Rika sambil memainkan ayunan.
"Iya Bunda juga, kalau lagi suntuk selalu ke sini. Tempatnya nyaman dan buat otak jadi fresh" Bunda berucap sambil menatap ke kolam ikan.
Rika mengangguk setuju, memang tempatnya tak begitu besar tapi begitu nyaman. Apalagi banyak dedaunan di sini.
Jadi adem.
"Bunda" Panggil Ardit yang baru datang.
"Eh Ardit ada apa Dit?"
"Gak bun, Ardit kira Bunda kemana, masuk yuk bun udah mau maghrib" Ajak Ardit.
Veni mengangguk, mengajak Rika untuk masuk kedalam. Tak terasa waktu maghrib tiba, Ardit naik keatas untuk melaksanakan kewajibannya. Rika, Veni dan Bi Jum melaksanakan di mushola.
Sekarang Rika dan Veni sedang duduk santai di ruang tamu. Rika yang melihat jam udah malam, pamit untuk pulang.
Takut kalau sang Mama mencarinya. Walaupun tak peduli sih.
"Bunda"
Veni menoleh "Iya Rik ada apa?"
"Rika pamit pulang ya Bun, udah malam juga. Takut gak kemalaman nantinya"
"Oh gitu ya udah, sebentar Bunda panggil Ardit ya biar antar kamu pulang" Veni bangkit untuk naik ke atas.
"Bunda gak usah, Rika naik taksi aja. Gapapa kok takut ngerepotin nantinya. Gapapa Rika naik taksi aja" Ucap Rika yang merasa tak enak.
"Udah gapapa Rik! Ini udah malam lho gak baik. Bunda panggil Ardit ya, kamu tunggu sini dulu"
Mau tak mau Rika menuruti omongan Veni. Menunggu sekitar lima menit Bunda datang dan terdapat Ardit yang berjalan dibelakangnya dengan kaos hitam dan celana jeans.
"Ya udah Dit kamu antar Rika sana"
"Iya bun Ardit pamit ya? Antar Rika sebentar" Ucap Ardit mencium tangan sang Bunda.
"Bunda Rika pamit ya, makasih udah boleh cicipi jajannya. Maaf ya Bun kalau Rika ngerepotin Bunda," Rika pamit tak lupa mencium tangan Veni dan memeluknya.
"Kayak sama siapa sih kamu, Bunda gapapa kok, Bunda malah seneng jadi ada temennya,"
"Iya bun, Rika pamit assalamualaikum"
"Waalaikumsalam, Hati-hati jangan ngebut!" Tegur Veni.
...…...
Akhirnya sampai juga di depan kediaman Winata, Rika turun sebelum itu Ardit menahan Rika.
"Makasih ya udah dianterin"
"Ya sama-sama. Tunggu!" Ardit menoleh kebelakang mengambil paper bag dan memberikan nya kepada Rika.
"Ini apa?" Tanya Rika dengan bingung.
"Buku yang kamu perlu"
"Oh makasih, maaf ya udah ngerepotin. Nanti bukunya bakal gue balikin kok kalau udah selesai" Ucap Rika dengan senyum.
"Gak usah itu buat kamu aja, lagian bukunya gak terpakai juga. Sayang kalau gak dipakai"
"Beneran nih?" Ardit mengangguk. "Makasih lho sekali lagi. Mau mampir gak?" Tawar Rika.
"Gak usah titip salam aja, kalau gitu aku pamit. Assalamualaikum" Pamit Ardit yang langsung menancapkan gas pulang.
"Waalaikumsalam"
Rika masuk ketika mobil Ardit tak terlihat kembali, masuk kedalam mendapatkan kedua orang tuanya yang sudah berada di meja makan.
"Assalamualaikum Rika pulang"
"Waalaikumsalam, akhirnya pulang juga. Naik gih beres-beres terus lanjut makan ya" Ucap Santi.
Rika mengangguk, naik keatas untuk membersihkan dirinya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 224 Episodes
Comments
Zhee Laura
ceritanya bagus thor, cm klo bsa mending hilangin aja kalimat "ardit yang langsung menancapkan gasnya", soalnya disana bru muncul tuh jawaban salam dr Rika, masa blm turun sm jadwal salam lgsg tancap gas aja 😁
2022-05-12
0
Galuhkatuyung18.
ini umur ardit sma rika selisih brapa tahun thor.
2021-04-28
1
🍾⃝ ͩSᷞɪͧᴠᷡɪ ͣ
syukkaaaa👍
2021-04-24
0