Semua menoleh kearah Ardit, Ardit menghampiri mereka berempat.
"Gimana Dit?" Tanya Ardi.
"Udah Yah"
Mereka mengangguk, dan masuk kedalam. Melihat Rika yang sedang duduk di atas brankar sambil memainkan infusnya. Bener-bener Rika gak ada takutnya, ngapain mainin infus lepas kan berdarah nantinya.
Semua menatap kearah Rika, menunggu jawaban Rika. Rika yang merasa di tatap mengangkat kepala.
"Kenapa liatin Rika? Rika tau Rika cantik jadi gak usah liatin Rika segitunya kali" Ucap Rika dengan kepercayaan yang tinggi.
Memang cantik bak seorang model dengan rambutnya yang panjang sedikit gelombang, kulit putih, badan tinggi, muka kecil dengan dengan mata yang indah, bulu mata yang lentik dan bibir yang merah alami.
Membuatnya banyak penggemar di kampus apalagi para adam yang ingin menjadikannya seorang yang spesial.
"Kenapa sih kok tatap Rika begitu?" Tanya Rika.
"Gimana? Udah ada jawabannya?" Tanya Rusdy.
"Apanya yang gimana?" Tanya Rika kembali.
Ini Rika yang gak tau apa pura-pura gak tau? Terus yang ngobrol di dalem itu apa? Ya kali mereka diem-diem an kayak robot kan gak mungkin.
"Kamu gimana udah ada jawaban buat perjodohan ini?" Tanya Santi dengan lembut.
"Ohh.. Ngomong dong yang jelas kan Rika jadi paham" Ucap Rika.
Lho alah mboh kah Rik sak karep mu.
"Hem terus gimana udah ada jawabannya belom?" Tanya Rusdy kembali.
"Belom" Ucap Rika dengan polosnya.
Santi dan Rusdy langsung saja menatap tajam sang putri, bener-bener Rika bikin naik darah lama-lama.
"Hehe gak kok becanda, Udah ada. Rika udah ada jawabannya" Ucap Rika.
Semuanya tersenyum lega, Rika menegakkan tubuhnya menghela nafas sebentar.
"Iya Rika terima perjodohan ini" Ucap Rika.
"Alhamdullah" Ucap mereka serempak.
Gini kan enak gak usah ribut-ribut segala. Mau gak mau Rika terima percuma juga kalau Rika gak terima orang gak ada yang sependapat sama dirinya. Lima banding satu. Ya Rika yang bakal kalah.
"Beneran kan?" Tanya Santi memastikan.
"Iya Ma beneran, percuma juga kalau Rika gak terima toh kalian juga gak ada yang dukung Rika" Ucap Rika.
Ardit tersenyum mendapatkan jawaban dari Rika, mata Rika tak sengaja menatap Ardit yang sedang menatapnya.
Dengan cepat Rika langsung memutuskan kontak mata, menatap kembali ke depan.
Veni menghampiri Rika dan memeluknya hangat "Makasih sayang udah terima" Ucap Veni.
"Sama-sama Bunda"
"Ya udah, kita pamit ya besok kita kesini lagi buat jenguk Rika" Ucap Ardi.
"Rika Bunda pamit ya" Ucap Veni.
Rika mengecup tangan Veni, Veni yang melihat hal tersebut mengecup hangat kening Rika.
"Rika om pamit ya, sehat-sehat" Ucap Ardi.
Rika mengangguk sebagai jawabannya, keluarga Aldebaran pun pergi, Rusdy mengantarkan Ardi keluar sampai ke depan parkiran.
"Makasih ya Ar udah jenguk Rika" Ucap Rusdy.
"Iya Rus sama-sama"
"Kita pamit ya Assalamu'alaikum" Ucap Ardi memeluk Rusdy.
"Waalaikumsalam"
Rusdy masuk kembali setelah melihat keluarga Aldebaran tak terlihat kembali. Masuk kedalam kamar rawat Rika, melihat Rika yang tidur membuat Rusdy menghampiri Santi yang mengelus kepala Rika.
"Rika udah tidur?" Tanya Rusdy.
"Iya barusan aja tidur, Mama mau shalat dulu belum shalat isya" Pamit Santi menuju ke kamar mandi untuk mengambil wudhu.
...…...
Jangan lupa tinggalkan jejaknya karena satu jejak berarti banget buat author!
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 224 Episodes
Comments
Qaisaa Nazarudin
Pantesan Ardit langsung setuju di jodohin,wong calonnya cantik banget..😄
2024-01-11
0
Danish Shakiel Buyuangibu
semangat thor
2021-07-03
0
Danish Shakiel Buyuangibu
3like meluncur
2021-07-03
0