"Amel kenapa jadi begini, bukannya kalian tadi cuma ketemuan?" Tanya Santi.
"Em, ini Tante," Ucap Amel dengan gugup.
"Kamu siapa?" Tanya Rusdy menunjuk Fiko.
"Saya Fiko Om temannya Rika." Ucap Fiko memperkenalkan diri.
"Rika kecelakaan Om karena balapan," Ucap Amel.
"Apa!" Ucap Rusdy dengan kaget.
Amel dan Fiko menjelaskan apa yang terjadi, Santi tak bisa membendung air matanya. Rusdy hanya bisa menghela nafas.
"Ya Allah"
"Maafin Amel om, Amel yang ajak Rika untuk balapan." Ucap Amel.
"Gak Mel, kamu gak salah ini musibah." Ucap Rusdy.
Semuanya menunggu kabar dari dokter, tak berapa lama Dokter yang menangani Rika keluar, memberi tahu keadaan Rika.
"Dengan saudara pasien?" Tanya Dokter bername tag Johan.
"Iya, saya Papa nya. Dok bagaimana keadaan anak saya?" Tanya Rusdy.
"Keadaan pasien kritis, kita harus melakukan operasi pembuluh darah, ada pembengkakan pada kepalanya yang membuat pasien harus melakukan operasi," Jelas dokter Johan.
"Operasi dok?"
"Iya Pak itu cara satu-satunya agar pasien selamat,"
"Kami meminta izin untuk melakukan operasi kepada pasien, apakah bapak setuju? Nanti saya akan memberikan berkas persetujuannya," Ucap dokter Johan.
"Iya dok lakukan yang terbaik untuk anak saya." Ucap Rusdy.
"Baik Pak kita meminta doa nya, saya akan kasih surat persetujuannya. Kalau begitu saya permisi." Pamit dokter Johan meninggalkan yang semuanya.
Mereka berempat tak berhenti-hentinya untuk berdoa. Melihat jam yang menunjukan pukul 19.45 WIB. Yang artinya waktu isya sudah tiba.
"Kita shalat dulu." Ucap Rusdy.
Mereka semua mengangguk, Fiko tak ikut dirinya non muslim, dirinya menjaga Rika. Rusdy, Santi dan Amel berjalan menuju ke mushola.
Selesai mengambil wudhu, mereka bertiga shalat berjamaah, Rusdy sebagai imam. Selesai shalat mereka berdoa semoga operasi Rika akan berjalan lancar nantinya.
"Gimana ada info Fik?" Tanya Rusdy.
Fiko mengangguk "Ada om tadi susternya kasih ini untuk di tanda tangani," Fiko memberikan map berisi surat persetujuan operasi.
Rusdy menerima, membaca sebentar dan menandatangani kertas tersebut. Beberapa menit kemudian suster keluar untuk meminta kembali map tadi.
"Mel ini udah jam setengah sembilan, lebih baik kamu pulang ya? Besok kamu harus kuliah juga," Ucap Santi.
"Iya Tante, Amel pulang. Sekali lagi Amel minta maaf ya Tan," Ucap Amel memeluk Santi.
Santi mengelus rambut panjang Amel "Gapapa Mel ini ujian, do'ain Rika ya semoga lancar operasi nya,"
"Iya Tan pasti Amel berdoa,"
"Tante, Om, Fiko pamit semoga operasinya Rika berjalan lancar. Nanti kalau ada waktu Fiko akan mampir ke sini," Ucap Fiko.
"Iya Fiko Terima kasih ya sudah membantu Rika,"
"Sama-sama om, kita berdua pamit."
"Iya ati-ati ya! Jangan ngebut-ngebut." Ucap Rusdy.
"Assalamu'alaikum."
"Waalaikumsalam."
Fiko dan Amel pulang, meninggalkan Rusdy dan Santi yang menunggu kabar di depan.
...…...
Bulan telah berganti dengan matahari, menerangi setiap sudut bumi. Santi mengerjapkan matanya, menatap sekeliling ternyata dirinya berada di ruangan Rika.
Kemarin setelah pengecekan Rika di bawa keruang rawat inap. Dokter memberitahukan bahwa Rika akan menjalankan operasi pada jam dua belas tepat.
"Pa," Panggil Santi menggoyangkan lengan Rusdy.
Rusdy terbangun, mereka berdua pun mandi bergantian. Menghampiri Rika yang masih tertidur. Dengan beberapa infus yang menancap pada tangan kirinya.
"Anak Mama, kamu pasti bisa sayang buat lawan semua," Guman Santi menggenggam tangan kanan Rika.
Handphone Rusdy berdering, Rusdy mengambil HP nya yang berada di nakas dan mengangkatnya ternyata yang menelpon Ardi.
"Assalamualaikum,"
"Waalaikumsalam, Rus gimana?" Tanya Ardi dari sebrang.
"Rika masih belum menjawab, tapi dia udah mengerti kenapa kita menjodohkan mereka berdua. Maaf ya Ar mungkin ini bakal di undur,"
"Ada apa Rus, kamu ada masalah?"
"Rika gak sadarkan diri, kemarin dia kecelakaan," Ucap Rusdy.
"Astagfirullah, terus sekarang gimana?" Tanya Ardi.
"Nanti jam dua belas Rika akan operasi,"
"Ya Allah, ya udah aku sama istri akan ke sana,"
"Gak usah Ar, do'ain aja dari sana,"
"Gak Rus gak bisa gitu, kita ke sana ya?"
"Ya udah kalau begitu, saya tunggu di rumah sakit Medika Cahya,"
"Baik-baik, aku sama yang lain otw ke sana. Assalamu'alaikum." Ucap Ardi.
"Waalaikumsalam."
...…...
Semuanya berdiri di depan ruang operasi, Rika baru saja masuk ke dalam sekitar sepuluh menit yang lalu.
Veni dan Santi saling menguatkan satu sama lain, Ardi, Ardit dan juga Rusdy pamit melaksanakan shalat jum'at di mushola.
"Ma, Papa shalat jum'at dulu,"
"Iya Pa,"
Mereka bertiga pergi ke mushola, Veni dan Santi tak henti-hentinya untuk berdoa.
"San kok bisa Rika kecelakaan?" Tanya Veni.
"Rika balapan semalem, tapi di pertengahan malah kecelakaan, yang membuat Rika tak sadarkan diri." Ucap Santi.
"Astagfirullah"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 224 Episodes
Comments
Seirioss
Menikahi anak majika hadir thor😉
2021-08-28
0
chikaa adja
sukaa deh sm ortunya rika..baik n sabar bgt
2021-06-09
0
Yesma
kakak mampir di karya anakku dengan suami anakmu dengan istri
2021-04-05
1