"Rik, ada lomba Olimpiade tuh lo mau ikut gak?" Tanya Amel.
"Olimpiade?" Tanya Rika.
Amel mengangguk, menjelaskan informasi yang dua hari belakangan ini Rika tak tau. Kemarin Amel mendaftarkan diri untuk ikut, dan sekarang dirinya bertanya pada Rika apakah dirinya mau ikut atau tidak?.
"Ikut aja sih gue nya, nanti gue bilang bokap deh"
"Eh gue izin ya, nih adik gue rewel mulu dari tadi. Nyuruh gue pulang" Ucap Fiko.
Fiko memiliki adik perempuan, jadi bisa dipastikan berapa merepotkan nya dia, bisa dilihat Fiko beberapa hari ini sering pulang cepat dari pada biasanya.
Rika dan Amel memaklumi karena memang hanya Fiko lah satu-satunya anak laki yang ada di keluarganya. Fiko pamit untuk pulang.
"Iya gapapa, salam ya sama Nyokap Bokap" Ucap Rika.
"Tenang aja itu mah, ya udah gue balik. Bye cepat sembuh Rik" Ucap Fiko.
"Iya makasih udah mampir"
...…...
Amel sudah pergi beberapa menit yang lalu, Rika masih menunggu kedatangan kedua orang tuanya. Papa nya masih saja belum balik padahal ini sudah pukul delapan. Mama katanya sih masih perjalanan ke sini, mungkin aja macet.
Karena bosan, Rika menurunkan kakinya perlahan pada lantai putih, mengangkat infus, Rika berjalan perlahan menuju keluar kamar inap nya, Rika berjalan keluar rumah sakit matanya menuju ke taman.
Mendudukkan bokongnya pada kursi besi taman, mata Rika menatap ke sekeliling. Matanya tertuju pada anak kecil yang duduk di kursi roda yang tak jauh darinya.
Anak kecil tersebut tersenyum menatap Rika, yang membuat bibir Rika terangkat tersenyum. Berjalan menghampiri anak kecil tersebut, menjajarkan dirinya pada gadis tersebut.
"Adik namanya siapa?" Tanya Rika pada gadis tersebut.
"Silla kak"
"Hai Silla, nama kakak Rika" Ucap Rika mengenalkan dirinya.
"Silla kenapa di sini sayang, ini kan udah malam"
"Silla kangen Ayah, Ibu kak. Mereka sudah gak ada saat Silla umur empat tahun" Ucap Silla.
Rika yang mendengarkan ucapan gadis. kecil tersebut membuat tangannya terulur untuk mengusap kepala gadis tersebut.
"Silla kangen mereka, makanya setiap malam Silla ke sini untuk melihat mereka, dari bintang-bintang kecil Silla bisa melihat senyum mereka kak"
Mata Rika melihat ke atas, banyak sekali bintang-bintang yang begitu indah.
"Silla sekarang umur berapa sayang?" Tanya Rika dengan mata yang masih menatap langit-langit.
"Umur sembilan tahun kak"
Mereka sama-sama terdiam, sibuk dengan pikiran mereka masing-masing. Hingga akhirnya Silla yang membuka suara.
"Kak apa Silla bisa sembuh?" Tanya Silla.
"Bisa sayang, Silla pasti bisa sembuh" Ucap Rika, tapi dirinya masih belum tau penyakit apa yang di derita Silla.
"Tapi menurut Silla umur Silla tak lama lagi kak" Ucap Silla.
"Kenapa begitu sayang?" Tanya Rika yang masih belum paham dengan omongan gadis tersebut.
"Silla mau ketemu mereka kak, Silla gak kuat buat ini semua" Ucap Silla.
Rika menatap kedua bola mata gadis tersebut begitu cantik dengan bola mata berwarna coklat, terlihat dari matanya kalau menandakan putus asa.
"Silla, Silla gak boleh sayang bicara seperti itu. Silla harus kuat, Silla harus bisa buat lawan semua"
"Tapi Silla gak kuat kak, Silla kangen sama mereka" Ucap Silla dengan suara lirihnya.
Hingga suara seseorang membuat mereka menoleh kearah belakang. Di sana ada seorang ibu-ibu yang berjalan menuju kearah mereka.
"Silla, Ibu cari ternyata di sini" Ucap Ibu tersebut.
"Maaf Ibu, Silla cuma mau liat bintang" Ucap Silla.
"Ya udah kita masuk ya sudah malam, besok Silla harus periksa" Ucap Ibu tersebut.
Mata ibu tersebut menatap kearah Rika bingung "Kamu siapa?" Tanya Ibu tersebut sambil menunjuk Rika.
"Saya Rika bu"
"Kakak Terima kasih udah temani Silla" Ucap Silla dengan senyum manisnya.
"Sama-sama sayang, Silla harus kuat ya? Silla janji sama kakak buat sembuh" Ucap Rika mengarahkan jari kelingkingnya.
"Iya kak Silla janji untuk sembuh" Ucap Silla menautkan jari kelingkingnya.
"Silla istirahat ya kak, sampai jumpa lain hari"
"Iya Silla, sampai jumpa"
Silla pun pergi di dorong oleh ibu tersebut, Rika menatap kepergian Silla dengan senyum yang masih mengembang. Hingga Rika tersadar dari lamunannya ketika namanya terpanggil.
"Rika"
Rika menoleh ke sumber suara "L-lo ngapain ke sini?" Tanya Rika dengan bingung.
"Om Rusdy suruh saya buat jaga kamu, tadi katanya ada urusan. Dan tante Santi tidak bisa balik karena tadi ada hal yang harus di urusnya" Ucap Ardit
Rika hanya diam, bahkan kedua orang tuanya gak bilang kalau ada sesuatu. Kenapa Rika harus mendengarkan itu semua dari mulut orang lain.
Lihat lah sekarang, orang tuanya malah mengurus hal yang lain daripada Rika. Percuma Rika sakit atau gak pun mereka mana peduli.
"Oh, ya udah kalau gitu" Ucap Rika berdiri.
"Biar saya bantu" Ucap Ardit membantu Rika yang cukup kesulitan untuk berdiri.
Rika hanya diam, Ardit membantu Rika berjalan untuk masuk ke dalam rumah sakit. Mendudukkan Rika pada brankar.
"Makasih"
"Sama-sama"
... …...
Jangan lupa tinggalkan jejaknya karena satu jejak berarti banget buat author!
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 224 Episodes
Comments
Sumiati Titin
lanjut terus
2021-12-19
0
🍾⃝ ͩSᷞɪͧᴠᷡɪ ͣ
lanjut
2021-04-11
0
Yoo_Rachel
Menikahi musuh kerajaanku hadirrr
2021-03-30
2