Di rumah, Santi sudah beberapa kali membujuk Rika untuk keluar dirinya takut Rika kenapa-napa.
tok...tok...tok..
"Rika ayo nak keluar, kamu belum makan dari tadi siang lho? Keluar ya kita bicara baik-baik. Mama mau bicara sesuatu sama kamu sayang" ucap Santi sambil membujuk anak semata wayangnya tersebut.
"RIKA NGGAK BAKAL KELUAR SEBELUM MAMA SAMA PAPA BATALIN PERJODOHAN NYA!" teriak Rika dari dalam.
"Sayang Mama mohon, keluar ya?" mohon Santi sekali lagi.
"Rika gak mau ma," jawab Rika dengan pelan.
Rusdy yang melihat istrinya sulit membujuk Rika pun menghampirinya, mengelus punggung sangat istri.
"Gimana Rika mau keluar?"
"Gak pa, mama takut maag Rika akan kambuh lagi," ucap Santi dengan khawatir.
"Ya udah sebentar, Papa yang bujuk Rika dulu," ucap Rusdy, Santi pun mengangguk setuju.
Rusdy pun membujuk dan memohon kepada rika untuk keluar tapi, hasilnya nihil rika tetap keras kepala nggak mau keluar kamar.
"Rik, ini papa nak keluar ya kamu belum makan lho? Keluar sayang kita bicara baik-baik. Papa mau jelasin ke kamu kenapa kita jodohin kamu sayang," mohon Rusdy.
"Gak mau, Rika bakal keluar kalau papa batalin perjodohan nya." jawab rika.
"Rik papa mohon," Mohon Rusdy.
"Setidaknya kamu keluar buat makan ya?" Lanjut Rusdy.
"Gak mau pa, mending papa pergi deh Rika mau sendiri, Rika gak mau ada yang ganggu. Rika pikirin dulu semuanya," ucap Rika dari sebrang.
Dengan berat hati Santi dan Rusdy pergi, dia sebenarnya tau perasaan anaknya tapi bagaimana lagi mereka juga sudah sepakat dan janji satu sama lain.
Dikamar Rika kembali menangis, dengan apa yang ortu mereka lakukan yaitu dengan perjodohan. Ayolah ini jaman apa? ini udah modern bukan jaman Siti Nurbaya.
"kenapa sih papa sama mama gak bilang dulu, kenapa mereka harus sepakat! Apa mereka gak sayang lagi sama gue? " tangisan pecah Rika.
Rika terus menangis dan tanpa sadar hari sudah malam, Rika tertidur dengan keadaan menangis.
...…...
Sampai akhirnya waktu subuh berkumandang memanggil seluruh umatnya untuk melaksanakan kewajiban mereka.
Dengan perlahan Rika membuka mata, kepalanya sangat pusing sekarang karena dirinya terus menangis semalaman. Dengan langkah gontai Rika menuju ke kamar mandi mengambil wudhu dan melaksanakan shalat dua rakaat.
Sambil menenangkan pikirannya, Rika mengambil Al-Qur'an dan membacanya.
Selesai sholat rika tidak keluar kamar dia berdiam diri dan menangkan pikirannya, walaupun para cacing yang dalam perut rika meminta jatah.
Rika pun mengambil makanan yang ada di lemari kecilnya yang berisi snack dan langsung memakannya didalam.
... …...
Di meja makan, Santi sangat khawatir dengan keadaan Rika. Dirinya jadi tak ***** makan untuk pagi ini.
"Pa rika kok gak keluar ya? Mama jadi khawatir," khawatir sinta.
"Sabar Ma mungkin aja dia lagi tidur biarin dia istirahat dulu ya?" tanya rusdy.
"Iya pa," ucap Santi.
Di kamar, Rika sudah memberitahukan kepada Amel untuk hari ini tak masuk ke kampus. Pikirannya masih kepada kejadian kemarin.
tok...tok..tok pintu kembali berbunyi.
"Rika keluar ya? Kita bicara baik-baik," Ucap Santi.
"Gak mau Ma!" Ucap Rika.
"Ya udah sekiranya kamu makan ya? Kamu belum makan dari kemarin siang! Mama gak mau kamu sakit nantinya," Ucap Santi kembali.
"Gue sakit juga kalian gak peduli" Batin Rika.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 224 Episodes
Comments
George Lovink
Awal kisah...masih baca dulu tapi kenapa selalu mengedepankan keegoisan orang tua...perjodohan apapun itu,ini jaman moderen bukan Situ Nurbaya...
2024-09-21
0
alvika cahyawati
masih menyimak
2022-03-26
1
Danish Shakiel Buyuangibu
nyimak dl
2021-07-03
0