Pembalasan 13

" Selamat datang Yang Mulia Duke Theodore Adentine. Sebuah kehormatan bagi kami karena Anda berkenan datang ke gubuk kami yang kurang ini. Mohon Maaf karena terlambat dalam menyambut Anda."

" Terimakasih, Anda pasti Nyonya Countess Rubia Gordone. Senang bertemu dnegan Anda juga Nyonya."

Theodore mengulurkan tangannya, dengan ragu Rubia melakukan yang sama. Theodore pun langsung meraih tangan Rubia lalu mencium punggung tangan wanita itu. Itu adalah hal dasar dalam etiket sopan santun. Namun bagi Oliver dan Rhine, hal itu adalah sesuatu yang mengejutkan.

Bukan tanpa alasan mereka merasa heran sampai saling pandang. Selama ini tuan mereka mana pernah melakukan hal itu dengan para lady. Sehingga kali ini apa yang mereka saksikan merupakan hal yang langka, sangat langka sekali.

" Silakan duduk dengan nyaman Yang Mulia dan maaf ada keperluan apa Anda datang kemari. Saat ini suami saya tengah tidak ada di rumah."

" Oh saya tidak ada keperluan dengan Count Gordone. Keperluan saya ada dengan Anda Nyonya Countess."

" Ya? Oh maksud saya maaf. Apa saya telah berbuat kesalahan kepada Anda, Yang Mulia."

Rubia sungguh merasa kebingungan, dia tidak mengerti sama sekali dengan maksud dan tujuan dari Theodore datang. Orang yang mendapat julukan monster, salah satu Duke yang ditakuti oleh semua orang itu duduk di ruang tamu rumahnya. Sungguh tidak bisa ia ketahui isi kepala pria itu. Terlebih Theodore tersenyum membuat Rubia bingung. Hanya saja Rubia merasa pernah melihat pria itu. Wajahnya sama sekali tidak asing baginya.

Sedangkan Theodore, ia bisa melihat wajah Rubia yang kebingungan. Dia pun tidak ingin berlama-lama membuat Rubia bingung, sehingga Theodore memerintahkan Rhine untuk memberikan apa yang dibawa.

" Ini adalah hadiah untuk Anda Nyonya Countess."

" Ya? Hadiah?"

Rubia menatap ke arah Theodore, dan Theodore hanya menggerakkan tangannya, mempersilakan Rubia untuk membukanya.

Klak

Rubia membuka kotak tersebut. Ia terkejut ketika melihat barang yang sangat ia kenali. Itu adalah sebuah belati miliknya yang hilang. Kemarin utusan yang ia kirim ke pertambangan mengatakan bahwa tidak ada belati yang ia cari. Rupanya belatinya itu berada di orang yang sekarang ada di depannya.

" Tapi bagaimana bisa belati saya ada pada Anda Yang Mulia Duke?"

" Sepertinya Anda lupa Nyonya, waktu malam itu Anda menolong seseorang dan meninggalkannya di sana."

" Oh ya ampun, itu Anda? Bagaimana luka Anda Yang Mulia."

Rubia kini baru ingat bahwa orang yang duduk di depannya adalah pria yang ia tolong waktu malam itu. Pantas saja dia merasa familiar dengan wajahnya. Rubia juga tampak lega bahwa orang dengan luka yang menurutnya parah itu kini terlihat sangat sehat.

Pembicaraan mereka pun terus berlanjut. Meskipun hanya pembicaraan penuh basa-basi namum entah mengapa baik Rubia maupun Theodore menikmatinya.

Nyuuuuut

Nguuuuung

" Auuhhhh."

Rubia mengernyitkan keningnya, tiba-tiba kepalanya sangat sakit dan telinganya berdengung. Ia bahkan sampai memegangi kepalanya dengan erat karena saking sakitnya.

" Nyonya Countess!"

" Nyonya, Anda kenapa?"

Orang yang disekitar Rubia menjadi panik, pun dengan Theodore. Mereka semua memanggil Rubia namum suara mereka tidak terdengar oleh Rubia karena telinganya yang berdengung hebat.

Bruk

Akhirnya Rubia pingsan. Dengan reflek yang cepat Theodore mengangkat tubuh Rubia dan menanyakan dimana kamar Rubia berada. Semua orang merasa heran, namun karena panik mereka pun menuruti ucapan Theodore. Mery dan Sylvester langsung menunjukkan dimana kamar Rubia.

Setelah dibaringkan, Theodore memerintahkan Oliver untuk mencari Regulus. Tapi baru saja Oliver hendak pergi, Regulus sudah datang. Semua orang terkejut melihat kemunculan Regulus yang tiba-tiba.

" Periksa Countess Gordone, cepat!" ucap Theodore memberi perintah.

Regulus tanpa bicara apapun langsung memeriksa Rubia. Ia sedikit terkejut saat sepintas melihat tidak ada jiwa di dalam tubuh itu. Namun tidak lama kemudian Regulus bernafas lega saat jiwa Rubia kembali ada. Seolah tadi pergi dan kembali lagi.

Akan tetapi Regulus tidak akan menyampaikan itu, dia akan menyimpannya sendiri dan akan memberitahukan hal tersebut kepada Theodore nanti. Tubuh Rubia menurut Regulus menjadi istimewa. Regulus bisa melihat bahwa Rubia adalah tubuh dan jiwa yang kembali dari kematian.

Ini tentu aneh baginya, karena hal seperti ini belum pernah ia temui sebelumnya, dan Regulus menjadi tertarik untuk menelitinya.

" Bagaimana, kenapa lama sekali," ucap Theodore tida sabar.

" Nyonya Countess baik-baik saja Yang Mulia. Anda bukan suaminya, kenapa jadi panik begitu sih. Nyonya Countess hanya kelelahan. Saya tidak mengerti apa yang seorang nyonya bangsawan lakukan sampai tubuhnya sangat lelah dan lemah seperi ini."

Theodore mengerutkan keningnya. Ia lalu melihat ke arah butler dan pelayan di kediaman ini. Tanpa bicara pun mereka tahu bawa Theodore tengah meminta penjelasan. Dan tanpa sadar Sylvester pun menjelaskannya. Ia menjelaskan bahwa Rubia adalah orang yang sendirian dalam mengerjakan pekerjaan kepala wilayah.

Theodore dan anak buahnya semuanya terkejut. Setahu mereka, untuk wilayah seharusnya dikerjakan oleh Count dan bukannya Countess. Memang benar Countess juga ikut serta, namun hanya sekedar membantu dan biasanya mengerjakan pekerjaan internal dalam rumah tangga.

" Lalu apa yang dilakukan Count Gordone?"

" Itu ... ."

Sylvester tidak bisa menjawab. Dia hanya diam saja karena merasa sangat malu. Dan semuanya hanya berakhir dengan diam.

Theodore memilih pulang, dia juga tidak mungkin berada di kediaman dimana tuan rumah tengah terbaring sakit. Tapi ada hal yang mengejutkan, setelah Theodore pulang seorang dokter dikirimkan. Meskipun Regulus mengatakan Rubia hanya kelelahan namum Rubia tetaplah harus mendapat perawatan dari dokter.

" Nyonya tidak kenapa-napa, tapi mengapa hingga sore hari beliau tidak bangun juga. Tuan Dokter, apa benar tidak ada penyakit yang serius."

Mery sungguh khawatir, matahari mulai kembali ke peraduannya namun Rubia belum juga membuka matanya. Bukan Rubia saja yang khawatir Sylverster pun. Dan mereka semakin kesal pasalnya Perion yang diminta pulang dari siang tadi juga pulang.

" Nyonya Countess sungguh tidak memiliki penyakit yang serius, beliau murni hanya kelelahan saja. Anda semua tidak perlu mengkhawatirkannya. Saya akn tetap berada di mansion ini hingga beliau bangun karena begitulah perintah dari Yang Mulia Duke Theodore Adentine."

" Terimakasih banyak Dokter,"

Ucap Mery dan Sylvester secara bersamaan. Tidak ada seorang pun yang tahu bahwa saat ini Rubia belum juga bangun karena tengah menyelami kehidupannya sebelumnya.

TBC

Terpopuler

Comments

💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕

💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕

Perion benar" suami durjana disaat Rubia sakit blm sadarkan diri dia msh saja sama jalangnya Daphne 😤😤😠😠

2025-01-25

0

marie_shitie💤💤

marie_shitie💤💤

mana peduli dia sekalipun rubia meninggal mlh dia senang

2025-01-25

0

GiZaNy

GiZaNy

wahhh Theo sepertinya cocok buat jadi pebinor 😁😁🤣🤣

2025-01-25

0

lihat semua
Episodes
1 Pembalasan 01
2 Pembalasan 02
3 Pembalasan 03
4 Pembalasan 04
5 Pembalasan 05
6 Pembalasan 06
7 Pembalasan 07
8 Pembalasan 08
9 Pembalasan 09
10 Pembalasan 10
11 Pembalasan 11
12 Pembalasan 12
13 Pembalasan 13
14 Pembalasan 14
15 Pembalasan 15
16 Pembalasan 16
17 Pembalasan 17
18 Pembalasan 18
19 Pembalasan 19
20 Pembalasan 20
21 Pembalasan 21
22 Pembalasan 22
23 Pembalasan 23
24 Pemalasan 24
25 Pembalasan 25
26 Pembalasan 26
27 Pembalasan 27
28 Pembalasan 28
29 Pembalasan 29
30 Pembalasan 30
31 Pembalasan 31
32 Pembalasan 32
33 Pembalasan 33
34 Pembalasan 34
35 Pembalasan 35
36 Pembalasan 36
37 Pembalasan 37
38 Pembalasan 38
39 Pembalasan 39
40 Pembalasan 40
41 Pembalasan 41
42 Pembalasan 42
43 Pembalasan 43
44 Pembalasan 44
45 Pembalasan 45
46 Pembalasan 46
47 Pembalasan 47
48 Pembalasan 48
49 Pembalasan 49
50 Pembalasan 50
51 Pembalasan 51
52 Pembalasan 52
53 Pembalasan 53
54 Pembalasan 54
55 Pembalasan 55
56 Pembalasan 56
57 Pembalasan 57
58 Pembalasan 58
59 Pembalasan 59
60 Pembalasan 60
61 Pembalasan 61
62 Pembalasan 62
63 Pembalasan 63
64 Pembalasan 64
65 Pembalasan 65
66 Pembalasan 66
67 Pembalasan 67
68 Pembalasan 68
69 Pembalasan 69
70 Pembalasan 70
71 Pembalasan 71
72 Pembalasan 72
73 Pembalasan 73
74 Pembalasan 74
75 Pembalasan 75
76 Pembalasan 76
77 Pembalasan 77
78 Pembalasan 78
79 Pembalasan 79
80 Promo Karya Baru: Revenge Abandoned Princess
Episodes

Updated 80 Episodes

1
Pembalasan 01
2
Pembalasan 02
3
Pembalasan 03
4
Pembalasan 04
5
Pembalasan 05
6
Pembalasan 06
7
Pembalasan 07
8
Pembalasan 08
9
Pembalasan 09
10
Pembalasan 10
11
Pembalasan 11
12
Pembalasan 12
13
Pembalasan 13
14
Pembalasan 14
15
Pembalasan 15
16
Pembalasan 16
17
Pembalasan 17
18
Pembalasan 18
19
Pembalasan 19
20
Pembalasan 20
21
Pembalasan 21
22
Pembalasan 22
23
Pembalasan 23
24
Pemalasan 24
25
Pembalasan 25
26
Pembalasan 26
27
Pembalasan 27
28
Pembalasan 28
29
Pembalasan 29
30
Pembalasan 30
31
Pembalasan 31
32
Pembalasan 32
33
Pembalasan 33
34
Pembalasan 34
35
Pembalasan 35
36
Pembalasan 36
37
Pembalasan 37
38
Pembalasan 38
39
Pembalasan 39
40
Pembalasan 40
41
Pembalasan 41
42
Pembalasan 42
43
Pembalasan 43
44
Pembalasan 44
45
Pembalasan 45
46
Pembalasan 46
47
Pembalasan 47
48
Pembalasan 48
49
Pembalasan 49
50
Pembalasan 50
51
Pembalasan 51
52
Pembalasan 52
53
Pembalasan 53
54
Pembalasan 54
55
Pembalasan 55
56
Pembalasan 56
57
Pembalasan 57
58
Pembalasan 58
59
Pembalasan 59
60
Pembalasan 60
61
Pembalasan 61
62
Pembalasan 62
63
Pembalasan 63
64
Pembalasan 64
65
Pembalasan 65
66
Pembalasan 66
67
Pembalasan 67
68
Pembalasan 68
69
Pembalasan 69
70
Pembalasan 70
71
Pembalasan 71
72
Pembalasan 72
73
Pembalasan 73
74
Pembalasan 74
75
Pembalasan 75
76
Pembalasan 76
77
Pembalasan 77
78
Pembalasan 78
79
Pembalasan 79
80
Promo Karya Baru: Revenge Abandoned Princess

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!