Pembalasan 06

Tok tok tok

Ceklaak

" Aah selama pagi Nyonya, maaf kalau saya membangunkan Anda. Ada yang ingin saya sampaikan."

" Tidak masalah Mery, aku juga sudah bangun dari tadi kok."

Melihat wajah Mery yang gusar membuat Rubia begitu penasaran. Dia lalu meminta Mery untu duduk tapi Mery tidak mau. Dia memilih untuk berdiri saja. Kedua tangannya saling bertaut dan saling meremmas. Rubia paham betul jika seperi itu pasti Mery sedang memikirkan sesuatu yang sulit untuk diucapkan.

Rubia tidak ingin bertanya, ia ingin Mery bicara dengan sendirinya tanpa harus ia tanya lebih dulu. Rubia juga baru ingat, sepertinya kemarin saat ia pergi ke pertambangan, dirinya membawa sebuah belati kecil. Tapi Rubia lupa apakah dia membawanya kembali ke rumah atau tidak.

" Mery, apa kamu melihat belati ku?"

" Belati? Aah belati kecil yang biasa Nyonya bawa setiap Anda pergi keluar itu? Sepertinya tidak. Kemarin saya membereskan baju Anda tapi tidak menemukan belati itu Nyonya."

" Aduh, ku tinggalkan dimana ya. Sepertinya di rumah juga tidak ada. Ya sudah nanti utus orang ke pertambangan, jika ada yang menemukannya minta mereka menyimpannya atau langsung mengirimkannya kemari."

" Baik Nyonya, nanti saya perintahkan orang untuk kesana. Ah iya Nyonya, ada yang saya ingin sampaikan kepada Nyonya."

Rubia tersenyum tipis, sambil menikmati teh paginya ia meminta Mery untuk mengatakannya dengan santai.

Tak!

Sebuah botol kaca setinggi cangkir teh milik Rubia itu diletakkan oleh Mery di depan Rubia. Rubia lalu mengambilnya lalu mengangkatnya hingga tinggi. Dia melihat apa isi botol kaca tersebut, sebuah cairan yang bening seperti air putih pada umumnya. Rubia lalu membukanya, tidak ada aroma apapun pada isi botol itu.

" Ternyata ini adalah racun yang tidak memiliki rasa dan bau. Sungguh cerdik," gumam Rubia lirih. Dia sangat pelan dalam berucap sehingga Mery tidak mendengarnya.

" Nyonya, tadi saat pagi buta Tuan Count menemui saya dan memberikan itu pada saya. Dia hilang katanya itu suplemen dan saya harus memberikannya kepada Nyonya setiap kali Anda minum teh. Saya juga tidak boleh memberi tahu Nyonya tentang suplemen itu. Tapi karena saya sudah berjanji kepada Anda untuk mengatakan apapun yang Tuan Count ucapkan, saya pun memberikan itu. Tapi ada yang aneh Nyonya. Saat memegang botol itu saya sangat takut dan sedih. Saya bahkan sampai menitikkan air mata. Saya sama sekali mengapa saya bisa begitu."

Ucapan Mery yang panjang lebar itu membuat Rubia tersentak. Dia tidak menyangka bahwa Mery bisa merasakan hal yang demikian. Tapi Rubia tidak ingin mengatakan rahasianya pada Mery. Rubia hanya berasumsi bahwa mungkin saja ingatan kehidupan lalu lah yang membuat Mery demikian.

Mungkin itu benar, ketika Rubia meninggal, Mery lah yang paling sedih dan kehilangan. Dia menangis tanpa henti sampai beberapa hari setelah pemakaman. Bahkan Mery memilih untuk mengundurkan diri dari kediaman Count karena tidak ingin melayani nyonya selain Rubia.

Itu adalah kejadian setelah Rubia meninggal. Suasana mansion menjadi berantakan dan kacau.

" Kira-kira bagaimana ya Mery setelah aku mati. Haah tak tahu lah. Yang penting saat ini aku masih hidup untuk membalaskan dendam ku," ucap Rubia dalam hatinya.

" Nah Mery, sekarang kau pergilah ke pasar, carilah pengrajin yang bisa membuat botol seperti ini dengan sama persis. Kalau bisa hari ini jadi. Dan satu lagi, kalau Tuan Count menanyakan apakah kamu sudah melakukan tugasmu, maka jawab saja sudah. Kamu sudah melakukan dengan baik dan menjaga rahasiamu. Kamu tidak usah takut Mery, aku akan melindungi mu. Aku bersumpah dengan nama ku Mery."

" Tidak Nyonya, Anda tidak perlu begitu. Meskipun Anda tidak berkata demikian saya tetap akan melakukan apapun yang Anda perintahkan pada saya. Saya di sini datang bersama Anda, maka dari itu saya akan terus bersama Anda."

Rubia sungguh bersyukur, Mery adalah orang yang jujur dan begitu peduli terhadapnya. Dan dia sangat yakin bahwa Mery pasti tidak tahu bahwa isi botol yang diberikan oleh Perion merupakan racun yang membunuhnya.

Sekarang hal selanjutnya yang akan dilakukan oleh Rubia adalah berbelanja. Selama ini dia sudah bekerja keras, maka dari itu dia harus menikmati hasil dari pekerjaannya itu.

" Nyonya, apa Anda sudah siap untuk pergi ke ruang kerja? Ada beberapa hal yang ingin saya laporkan kepada Anda."

" Oh Syl, kebetulan sekali kau datang. Aku ingin mengajukan cuti Syl. Eughhhh, badanku begitu lelah rasanya. Jadi aku sementara ini tidak ingin bekerja. Jadi silakan berikan semua pekerjaan itu kepada Tuan Count, dia kan pimpinan wilayah jadi dia yang seharusnya mengurus wilayah ini. Mulai sekarang aku hanya ingin melakukan tugas seorang Countess saja. Nah tugas wanita bangsawan itu kan menghadiri pesta-pesta teh. Jadi aku harus berbelanja aksesoris serta memesan baju, ah iya aku juga harus mencocokkan sepatu dan topi dengan baju yang akan aku pesan."

Mulut Sylvester menganga lebar. Dia sangat terkejut mendengarkan semua ucapan dari Rubia. Selama ini Rubia begitu rajin dalam bekerja. Tapi hari ini, Rubia berkata bahwa hari ini dia tidak ingin bekerja bahkan cuti. Sungguh hal yang tidak pernah Sylvester sangka.

Ini adalah hal yang diluar dugaannya, selama ini menjadi butler sekaligus asisten Rubia, ia selalu melihat Rubia bersemangat dalam bekerja. Tidak pernah sekalipun Rubia membolos atau malas, tapi kali ini dia bicara demikian. Itu sungguh hal yang tidak bisa Sylvester mengerti. Perubahan Rubia itu membuat Sylvester sekarang kebingungan.

" Jadi apa sekarang saya harus memberikan semua pekerjaan yang Anda kerjakan ke Tuan Count?"

" Ya begitulah. Ya sudah sana ke tempat Tuan Count, aku ingin bersiap untuk pergi."

Sylvester membungkukkan tubuhnya lalu berjalan ke luar kamar. Dia masih dengan wajah yang kebingungan menuju ke kamar Perion yang saat ini masih tidur.

" Kenapa! Kenapa kau membuat keributan pagi-pagi begini Sylvester! Ini adalah hari liburku."

" Maaf Tuan Count, Anda harus segera pergi ke ruang kerja karena hari ini banyak pekerjaan yang menunggu."

" Apa, kenapa harus aku kan ada Rubia. Minta dia melakukannya, biasanya kan begitu."

Sylvester diam, ia yakin jawaban seperi itu lah yang akan keluar dari mulut Perion. Tapi bagaimanapun Sylvester harus melakukan tugasnya.

" Benar Tuan, memang biasanya Nyonya Countess yang melakukan itu. Tapi tadi Nyonya berkata bahwa saat ini beliau tidak ingin lagi bekerja. Sekarang Nyonya juga tengah bersiap untuk keluar berbelanja."

" Apa?!"

Perion terkejut, sangat-sangat terkejut karena mendengar hal tentang istrinya dari Sylvester. Orang yang selama ini rajin bekerja tiba-tiba tidak ingin bekerja. Orang yang tidak suka berbelanja tiba-tiba ingin berbelanja. Sebuah keanehan dirasakan oleh Perion.

" Rubia, apa yang dia pikirkan sekarang!"

TBC

Terpopuler

Comments

GiZaNy

GiZaNy

hahaha syok lah dia si Rubia dah ngga mau kerja lagi dan malah mau belanja.. 🤣🤣

2025-01-20

0

marie_shitie💤💤

marie_shitie💤💤

peran lu sebagai pemimpin tapi cuma cangkang kosong g ad isi ny miris bgt

2025-01-18

0

kompiang sari

kompiang sari

paniknya si perion thor

2025-03-15

0

lihat semua
Episodes
1 Pembalasan 01
2 Pembalasan 02
3 Pembalasan 03
4 Pembalasan 04
5 Pembalasan 05
6 Pembalasan 06
7 Pembalasan 07
8 Pembalasan 08
9 Pembalasan 09
10 Pembalasan 10
11 Pembalasan 11
12 Pembalasan 12
13 Pembalasan 13
14 Pembalasan 14
15 Pembalasan 15
16 Pembalasan 16
17 Pembalasan 17
18 Pembalasan 18
19 Pembalasan 19
20 Pembalasan 20
21 Pembalasan 21
22 Pembalasan 22
23 Pembalasan 23
24 Pemalasan 24
25 Pembalasan 25
26 Pembalasan 26
27 Pembalasan 27
28 Pembalasan 28
29 Pembalasan 29
30 Pembalasan 30
31 Pembalasan 31
32 Pembalasan 32
33 Pembalasan 33
34 Pembalasan 34
35 Pembalasan 35
36 Pembalasan 36
37 Pembalasan 37
38 Pembalasan 38
39 Pembalasan 39
40 Pembalasan 40
41 Pembalasan 41
42 Pembalasan 42
43 Pembalasan 43
44 Pembalasan 44
45 Pembalasan 45
46 Pembalasan 46
47 Pembalasan 47
48 Pembalasan 48
49 Pembalasan 49
50 Pembalasan 50
51 Pembalasan 51
52 Pembalasan 52
53 Pembalasan 53
54 Pembalasan 54
55 Pembalasan 55
56 Pembalasan 56
57 Pembalasan 57
58 Pembalasan 58
59 Pembalasan 59
60 Pembalasan 60
61 Pembalasan 61
62 Pembalasan 62
63 Pembalasan 63
64 Pembalasan 64
65 Pembalasan 65
66 Pembalasan 66
67 Pembalasan 67
68 Pembalasan 68
69 Pembalasan 69
70 Pembalasan 70
71 Pembalasan 71
72 Pembalasan 72
73 Pembalasan 73
74 Pembalasan 74
75 Pembalasan 75
76 Pembalasan 76
77 Pembalasan 77
78 Pembalasan 78
79 Pembalasan 79
80 Promo Karya Baru: Revenge Abandoned Princess
Episodes

Updated 80 Episodes

1
Pembalasan 01
2
Pembalasan 02
3
Pembalasan 03
4
Pembalasan 04
5
Pembalasan 05
6
Pembalasan 06
7
Pembalasan 07
8
Pembalasan 08
9
Pembalasan 09
10
Pembalasan 10
11
Pembalasan 11
12
Pembalasan 12
13
Pembalasan 13
14
Pembalasan 14
15
Pembalasan 15
16
Pembalasan 16
17
Pembalasan 17
18
Pembalasan 18
19
Pembalasan 19
20
Pembalasan 20
21
Pembalasan 21
22
Pembalasan 22
23
Pembalasan 23
24
Pemalasan 24
25
Pembalasan 25
26
Pembalasan 26
27
Pembalasan 27
28
Pembalasan 28
29
Pembalasan 29
30
Pembalasan 30
31
Pembalasan 31
32
Pembalasan 32
33
Pembalasan 33
34
Pembalasan 34
35
Pembalasan 35
36
Pembalasan 36
37
Pembalasan 37
38
Pembalasan 38
39
Pembalasan 39
40
Pembalasan 40
41
Pembalasan 41
42
Pembalasan 42
43
Pembalasan 43
44
Pembalasan 44
45
Pembalasan 45
46
Pembalasan 46
47
Pembalasan 47
48
Pembalasan 48
49
Pembalasan 49
50
Pembalasan 50
51
Pembalasan 51
52
Pembalasan 52
53
Pembalasan 53
54
Pembalasan 54
55
Pembalasan 55
56
Pembalasan 56
57
Pembalasan 57
58
Pembalasan 58
59
Pembalasan 59
60
Pembalasan 60
61
Pembalasan 61
62
Pembalasan 62
63
Pembalasan 63
64
Pembalasan 64
65
Pembalasan 65
66
Pembalasan 66
67
Pembalasan 67
68
Pembalasan 68
69
Pembalasan 69
70
Pembalasan 70
71
Pembalasan 71
72
Pembalasan 72
73
Pembalasan 73
74
Pembalasan 74
75
Pembalasan 75
76
Pembalasan 76
77
Pembalasan 77
78
Pembalasan 78
79
Pembalasan 79
80
Promo Karya Baru: Revenge Abandoned Princess

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!