Pembalasan 19

Cuit cuit cuit

Suara burung berkicau di pagi yang cerah. Benar-benar cerah, bahkan matahari pun bersinar dengan sangat indah. Perion menggeliatkan tubuhnya, ia sedikit tersentak saat tubuh telanjanggnya bergesekan dengan kulit nan halus.

" Aah iya, aku semalam ke rumah ini nemuin Daphne," gumam Perion lirih.

Karena kesal, semalam Perion pergi begitu saja meninggalkan mansion. Ia tak acuh meskipun di sana ada tamu penting. Padahal Perion tidak boleh bersikap demikian. Semua itu karena tiba-tiba dia merasa kesal melihat Rubia dan Theodore.

" Anda akan pulang sekarang Perion?"

" Hmm ya, aku sudah melewatkan makan malam jadi aku tidak akan melewatkan makan pagi."

Daphne mengerutkan alisnya. Baru kali ini dia melihat Perion peduli tentang makan bersama denga Rubia. Seketika hati Daphne menjadi tidak tenang.

Semalam pun saat Perion menjelajahi tubuhnya, Daphne merasakan sesuatu yang aneh. Perion lebih kasar dari biasanya dan bahkan mereka tidak melakukan pemanasan. Daphne pikir Perion sedang dalam pengaruh minuman keras, tapi ternyata tidak. Dia tidak sedikitpun mencium bau alkohol dari mulut pria itu.

" Maksudnya bagaimana, apa Anda sekarang selalu makan bersama dengan Rubia?"

" Oh tidak, di rumah sedang ada tamu sebenarnya. Haah sudahlah, sekarang aku akan pulang."

Perion pergi begitu saja, tanpa ucapan selamat tinggal atau ciuman perpisahan. Benar-benar membuat hati Daphne resah. Tapi dia tidak ingin berpikir macam-macam. Meskipun begitu tetap saja dia tidak merasa tenang. Dan pada akhirnya dia memanggil seseorang.

" Ada perintah apa Nona?"

" Kirimkan seseorang, atau bayar seseorang di kediaman Gordone untuk memata-matai apa yang terjadi di sana."

" Baik, saya akan melakukannya."

Daphne kembali termenung, ia menatap ke luar jendela dan melihat kereta kuda milik Perion yang pergi menjauh. Ia sungguh penasaran apa yang terjadi pada Perion dan Rubia, dan mengapa Peiron tampak sedikit berbeda dari biasanya.

" Aku tidak akan membiarkan Perion seperti itu kepadaku. Hanya aku, ya hanya aku yang pantas untuk berdiri di sampingnya. Rubia, kamu akan segera menangis pilu, lihat saja."

Wanita itu agaknya begitu yakin dengan dirinya. Daphne masih merasa bahwa Rubia adalah orang yang menjadi penghalang dari tujuannya. Padahal Rubia sama sekali tidak peduli dengan semua itu. Bahkan saat ini Rubia tidak peduli Perion mau pulang atau tidak. Tapi ternyata Perion muncul saat makan pagi.

Suami dari Rubia itu mengucapkan permintaan maaf kepada Theodore. Meskipun sebenarnya Perion sedikit tidak menyangka bahwa si duke masih ada di mansion nya. Ia pikir tadi malam pria itu akan pulang setelah makan malam diadakan.

" Bagaimana Yang Mulia, apakah makanan koki mansion kami sesuai dengan selera Anda."

" Hmmm ya."

Perion berdecak kesal. Mendapat jawaban yang asal begitu dati Theodore, Perion ingin sekali menjejali makanan yang masih ada di piring ke mulut Theodore. Namun itu semua hanya ada di bayangan pria itu, dia mana berani benar-benar melakukannya.

Makan pagi yang dihadiri oleh tiga orang itu berakhir tanpa banyak pembicaraan. Semuanya diam, seolah menikmati setiap makanan yang masuk ke dalam mulut dan diteruskan ke perut.

Hanya saja sebenarnya tidak sepenuhnya begitu. Rubia saat ini tengah merasa begitu gugup. Dia tegang dengan semua rencananya yang menurutnya sudah sangat matang. Bahkan semalam pun dia kesulitan tidur. Bagaimanapun juga Rubia merasa khawatir jika semuanya gagal.

Fyuuuh

" Ada apa Lady, apa ada yang kau pikirkan? Tenang saja, semuanya akan baik-baik saja."

Suara bisikan dari Theodore membuat Rubia sedikit tersentak, tapi kemudian dia tersenyum. Entah mengapa dirinya merasa tenang dengan ucapan dari pria yang belum lama dikenalnya.

" Perion, setelah ini ada yang ingin aku bicarakan," ucap Rubia dengan tatapan yang sedikit tajam.

" Oh ya, mari kita bicara sekarang. Lagi pula kita juga sudah selesai makannya."

Perion bangkit dari duduknya, diikuti oleh Rubia dan Theodore. Tidak lupa dibelakang mereka ada Regulus dan juga Mery. Perion nampak bingung, ia pikir dirinya hanya akan bicara berdua dengan saja dengan Rubia. Tapi ternyata tidak, bahkan ini lebih banyak dari yang diperkirakan oleh Perion.

" Rubia, kenapa ramai-ramai begini? Katanya kamu mau bicara padaku, mengapa mereka ikut, bahkan Yang Mulia Duke pun ikut."

Rubia terdiam sejenak. Dia lalu duduk diikuti oleh Perion dan juga Theodore. Sebelum mengatakan apa yang ingin dia katakan, terlebih dulu Rubia mengambil nafasnya dalam-dalam dan membuangnya perlahan. Ia lalu melihat sekilas ke arah Theodore, sebuah kedipan kedua mata dilakukan oleh Theodore sebagai kode bahwa Rubia bisa melakukannya.

" Tuan Count Perion Gordone, saya ingin Anda menceraikan saya."

" Apa? Istriku Rubia, jangan aneh-aneh kamu. Kamu mengapa tiba-tiba berkata seperti ini?"

Rubia mengeluarkan botol kecil lalu meletakkannya di atas meja. Perion seketika itu membelalakkan matanya. Ya dia amat terkejut. Detik itu juga Perion langsung melihat ke arah Mery. Mery yang tahu bahwa dia bersalah hanya mampu untuk menundukkan kepalanya dengan begitu dalam.

" Kau tidak perlu takut Nona Mery, kami berada di bawah perlindungan ku. Sekarang katakan, apakah botol kaca kecil itu adalah pemberian Tuan Count Gordone?"

Mery diam, dia jelas ketakutan. Terlebih tatapan yang dilancarkan Perion kepadanya sangat tajam, seolah Perion ingin menghabisinya untuk waktu itu juga.

" Jangan takut Nona Mery, Adentine akan melindungi mu. Jadi kau hanya perlu berkata jujur." Theodore kembali mengatakan hal itu agar Mery menjadi berani.

Pada akhirnya Mery pun menjawabnya. Mery berkata, " Benar Yang Mulia, Tuan Count yang memberikan itu pada saya. Kata beliau, itu adalah suplemen. Saya diminta memberikan itu sedikit demi sedikit ke dalam teh Nyonya."

" Tidak, itu tidak mungkin Yang Mulia, pelayan itu pembohong," elak Perion dengan keyakinan. Namun agaknya dia tidak akan berhasil karena Sylverster muncul di sana. Rupanya Sylverster pada pagi itu melihat Perion yang mengetuk kamar tidur milik Mery.

" Dan apa kalian semua tahu kalau ramuan dalam botol itu adalah racun?" Kini giliran Regulus yang berbicara. Wajah Mery dan Sylverster seketika langsung pucat, terlebih Mery, dia bahkan jatuh terduduk di lantai dan menangis tergugu.

" Ya Tuhan, hampir saja saya membunuh Nyonya," ucapnya sambil menangis pilu.

Saa ini Rubia tidak langsung menenangkan Mery, bagaimanapun dia ingin segera menyelesaikan urusannya dengan Perion. Jadi dia akan fokus terlebih dulu untuk menganca

" Sekarang kau pilihlah Tuan Count, mau ku sebarkan kepada masyarakat luas bahwa kau berusaha meracuni istrimu dengan Yang Mulia Duke sebagai saksi, atau kau mengajukan permohonan cerai kepada Baginda Kaisar? Aku ingin jawabanmu sekarang juga."

Duaaar

TBC

Terpopuler

Comments

💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕

💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕

akhirnya yg ditunggu" Rubia terlaksana jg bisa cerai dr Perion yg bodoh plus oon 😏😏

2025-01-30

1

Wisteria

Wisteria

o walah cuma jadi sarang 🐦 kalo Lagi pengen tho, y itung" buat pembuangan lah

2025-03-27

0

Ririn Santi

Ririn Santi

oh begitu rupanya. pilih salah satu . lepaskan atau kamu hancur sendiri

2025-01-30

0

lihat semua
Episodes
1 Pembalasan 01
2 Pembalasan 02
3 Pembalasan 03
4 Pembalasan 04
5 Pembalasan 05
6 Pembalasan 06
7 Pembalasan 07
8 Pembalasan 08
9 Pembalasan 09
10 Pembalasan 10
11 Pembalasan 11
12 Pembalasan 12
13 Pembalasan 13
14 Pembalasan 14
15 Pembalasan 15
16 Pembalasan 16
17 Pembalasan 17
18 Pembalasan 18
19 Pembalasan 19
20 Pembalasan 20
21 Pembalasan 21
22 Pembalasan 22
23 Pembalasan 23
24 Pemalasan 24
25 Pembalasan 25
26 Pembalasan 26
27 Pembalasan 27
28 Pembalasan 28
29 Pembalasan 29
30 Pembalasan 30
31 Pembalasan 31
32 Pembalasan 32
33 Pembalasan 33
34 Pembalasan 34
35 Pembalasan 35
36 Pembalasan 36
37 Pembalasan 37
38 Pembalasan 38
39 Pembalasan 39
40 Pembalasan 40
41 Pembalasan 41
42 Pembalasan 42
43 Pembalasan 43
44 Pembalasan 44
45 Pembalasan 45
46 Pembalasan 46
47 Pembalasan 47
48 Pembalasan 48
49 Pembalasan 49
50 Pembalasan 50
51 Pembalasan 51
52 Pembalasan 52
53 Pembalasan 53
54 Pembalasan 54
55 Pembalasan 55
56 Pembalasan 56
57 Pembalasan 57
58 Pembalasan 58
59 Pembalasan 59
60 Pembalasan 60
61 Pembalasan 61
62 Pembalasan 62
63 Pembalasan 63
64 Pembalasan 64
65 Pembalasan 65
66 Pembalasan 66
67 Pembalasan 67
68 Pembalasan 68
69 Pembalasan 69
70 Pembalasan 70
71 Pembalasan 71
72 Pembalasan 72
73 Pembalasan 73
74 Pembalasan 74
75 Pembalasan 75
76 Pembalasan 76
77 Pembalasan 77
78 Pembalasan 78
79 Pembalasan 79
80 Promo Karya Baru: Revenge Abandoned Princess
Episodes

Updated 80 Episodes

1
Pembalasan 01
2
Pembalasan 02
3
Pembalasan 03
4
Pembalasan 04
5
Pembalasan 05
6
Pembalasan 06
7
Pembalasan 07
8
Pembalasan 08
9
Pembalasan 09
10
Pembalasan 10
11
Pembalasan 11
12
Pembalasan 12
13
Pembalasan 13
14
Pembalasan 14
15
Pembalasan 15
16
Pembalasan 16
17
Pembalasan 17
18
Pembalasan 18
19
Pembalasan 19
20
Pembalasan 20
21
Pembalasan 21
22
Pembalasan 22
23
Pembalasan 23
24
Pemalasan 24
25
Pembalasan 25
26
Pembalasan 26
27
Pembalasan 27
28
Pembalasan 28
29
Pembalasan 29
30
Pembalasan 30
31
Pembalasan 31
32
Pembalasan 32
33
Pembalasan 33
34
Pembalasan 34
35
Pembalasan 35
36
Pembalasan 36
37
Pembalasan 37
38
Pembalasan 38
39
Pembalasan 39
40
Pembalasan 40
41
Pembalasan 41
42
Pembalasan 42
43
Pembalasan 43
44
Pembalasan 44
45
Pembalasan 45
46
Pembalasan 46
47
Pembalasan 47
48
Pembalasan 48
49
Pembalasan 49
50
Pembalasan 50
51
Pembalasan 51
52
Pembalasan 52
53
Pembalasan 53
54
Pembalasan 54
55
Pembalasan 55
56
Pembalasan 56
57
Pembalasan 57
58
Pembalasan 58
59
Pembalasan 59
60
Pembalasan 60
61
Pembalasan 61
62
Pembalasan 62
63
Pembalasan 63
64
Pembalasan 64
65
Pembalasan 65
66
Pembalasan 66
67
Pembalasan 67
68
Pembalasan 68
69
Pembalasan 69
70
Pembalasan 70
71
Pembalasan 71
72
Pembalasan 72
73
Pembalasan 73
74
Pembalasan 74
75
Pembalasan 75
76
Pembalasan 76
77
Pembalasan 77
78
Pembalasan 78
79
Pembalasan 79
80
Promo Karya Baru: Revenge Abandoned Princess

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!