Pembalasan 04

" Sudah gelap ternyata. Aku harus lebih cepat memacu kudaku agar tidak terlalu malam sampai di mansion. Haah, seharusnya tadi aku tidak keasyikan mengobrol dengan para penambang. Hiyaaaa ... ."

Rubia memacu kudanya dengan sedikit lebih cepat. Dia tidak ingin kemalaman di jalan. Perjalanan dari tambang menuju mansion, sedikit gelap karena melewati hutan. Sebenarnya bukan kali ini juga Rubia pulang saat malam, tapi yang membedakan dari sebelumnya adalah, dia menggunakan kereta kuda dan dikawal oleh ksatria. Namun sekarang dia menaiki kuda sendirian.

 Hiyaaaa

Rubia semakin cepat memacu kudanya, ia berusaha untuk lebih cepat agar bisa segera sampai di rumah.

Kiiiiiik

Rubia terkejut ketika kudanya menjingkat. Kalau dia tidak berpegangan pada tali kekang kuda, pastilah dirinya akan jatuh.

" Sttt, kau kenapa hmmm ... Apa yang membuatmu terkejut begitu," ucap Rubia sambil mengusap kuda hitam miliknya. Ia mencoba menenangkan kudanya yang meringik.

Bluk

Rubia turun dari kuda, ia lalu berjalan ke depan. Jalanan yang gelap membuatnya harus memicingkan mata untuk dapat mengetahui ada apa sebenarnya di tengah jalan itu.

" Ya ampun, ini orang. Dia masih hidup atau tidak ya?"

Ternyata seseorang tergeletak di tengah jalan. Dengan kekuatan tubuhnya yang tidak banyak itu, Rubia menarik tubuh orang tersebut ke sisi jalan. Seorang pria dengan tubuh tinggi dan badan yang terlihat atletis. Dia nampak seperti kesatria, namum pakaiannya yang tidak biasa menunjukkan bahwa dia adalah seorang bangsawan tinggi.

" Bagaimana bisa seorang bangsawan berpangkat tinggi bisa tergeletak tidak sadarkan diri di tengah jalan. Terlebih jalanan ini sangat gelap. Jika ada kereta kuda yang melintas, pastilah orang ini akan terlindas. Aah Rubia, apa yang kau pikirkan? Sekarang bukan waktunya untuk memikirkan hal seperti itu."

Rubia mencoba memeriksa pria tersebut. Di wajahnya terlihat ada beberapa luka, dan ia terkejut ketika melihat bagian samping perutnya berdarah bekas tusukan benda tajam.

" Ini darahnya banyak sekali."

Rubia panik, dia jelas bingung menghadapi situasi ini. Terlebih Rubia sama sekali tidak mengerti tentang pengobatan. Namun dia mencoba bersikap tenang, Rubia merobek jubah milik pria itu lalu melipatnya untuk menahan luka agar darah yang keluar bisa ditahan. Setelah itu Rubia kembali merobek jubah itu lagi dan mengikat tambalan kain agar kencang.

" Ini cukup untuk sementara, tapi pria ini harus diobati dengan cepat, hanya saja aku tidak sanggup menaikan dia ke atas kuda. Aah begini saja, aku pergi dulu untuk mencari pertolongan. Nah Tuan, Anda di sini dulu. Saya akan kembali dengan membawa bantuan."

Hiyaaa

Rubia menaiki kudanya dan pergi mencari dokter di wilayah sekitar County Gordo. Jalanan yang ia lewati itu adalah jalanan menuju County, jadi dia yakin bisa mendapatkan bantuan.

Sebuah pertanyaan muncul, sebenarnya siapa pria itu dan mengapa dia pergi ke wilayah miliknya. Bukan hanya itu, ia yakin keamanan County termasuk bagus. Namun Rubia juga tidak yakin jika itu di jalan yang termasuk sepi. Pasalnya jalanan itu adalah jalanan yang mengarah ke pertambangan dimana tempatnya sedikit lebih jauh dari County.

" Yang Mulia ... Yang Mulia ... ."

" Ini ada jejak darah. Kita ikuti."

Drap drap drap

Beberapa kesatria sembari membawa lampu penerangan berupa obor mengikuti jejak darah yang tercecer di tanah. Dari apa yang dikatakan penyihir di kelompok mereka, menyebutkan bahwa orang yang dicari saat ini sedang ada di bawah pohon pinus. Namun pohon pinus yang mereka lihat sungguh banyak. Jadi tentu mereka tidak akan bisa langsung menemukannya.

 Sehingga jejak darah yang tercecer di tanah menjadi petunjuk lain bagi mereka. Dan dari apa yang dilihat, mereka yakin bahwa itu merupakan darah dari orang yang mereka cari.

Hanya saja mereka tidak menyangka bahwa orang yang mereka anggap kuat dan monster kejam ketika ada di medan perang bisa terluka sedemikian.

" Hei penyihir gadungan, kamu yakin beliau ada di sekitar sini."

" Cih kesatria abal-abal, jelas lah aku yakin beliau ada di sini. Penglihatan ku tidak mungkin salah, dan terbukti selama ini sellau benar."

" Huh, benar sih benar tapi sama tidak akurat,"

Sudah jadi rahasia umum antara Penyihir Regulus dan Ketua Kesatria Oliver sering adu mulut. Mereka juga sering kali bertengkar. Hanya saja mereka selalu kompak ketika tengah bertarung bersama.

" Regulus, coba kau lihat lagi dimana tepatnya beliau berada?"

" Sudah ku bilang dibawah pohon."

" Iya tahu di bawah pohon tapi sebelah mana. Kalau darah yang tercecer begini banyak, aku khawatir beliau mendapatkan luka yang serius."

Ucapan Oliver ada benarnya juga, dan Regulus pun menuruti keinginan Oliver. Dia mencoba untuk berkonsentrasi demi melihat melacak keberadaan orang yang dicari. Melalui darah itu Regulus mulai masuk mencari dan sebuah petunjuk pun di dapat.

" Ketemu, beliau ada di sisi jalan. Tidak jauh dari sini, ayo kita segera ke sana."

Drap drap drap

Semuanya berlari dnegan cepat. Mereka sengaja tidak menaruh kuda mereka di tempat yang sedikit jauh karena harus menyisir dengan teliti.

Oliver dan Regulus menjadi yang paling cepat dan yang paling depan. Mereka berdua tampak tidak sabar dan pastinya khawatir. Terlebih Regulus, dari pengelihatan yang tadi muncul, tuannya itu saat ini memang tengah berada di kondisi yang sangat tidak baik.

" Yang Mulia!" pekik Regulus diikuti oleh Oliver.

" Regulus, cepat buat lingkaran sihir teleportasi. Kuta harus segera membawa Yang Mulia ke kastel."

" Tapi ini harus diobati dulu."

" Nanti! Yang penting sekarang kita harus pindahkan beliau dulu."

Regulus menurut, sebenarnya dia sudah tidak sabar untuk mengobati tuannya itu menggunakan sihir penyembuhan. Meskipun kadang bersikap sesuka hati, Ragulus termasuk penyihir yang hebat. Dia bisa menggunakan sihir penyerangan sekaligus sihir penyembuhan.

Hanya dalam waktu sekejap Regulus mampu membuat lingkaran sihir teleportasi. Oliver dengan dua kesatria lainnya langsung memindahkan tuan mereka ke lingkaran sihir. Dan dengan kekuatan Regulus mereka pun berhasil membawa tuan yang terluka itu kembali ke kediaman mereka.

Klotak klotak klotak

Klaaak

" Nyonya Countess, di mana orang yang terluka?"

" Ya, tadi dia di sini dokter. Ini bekas darahnya masih ada."

Beberapa saat kemudian Rubia datang menggunakan kereta kuda bersama seorang dokter dari wilayahnya. Namun ketika sampai di sana, dia tidak menemukan orang tersebut.

" Kemana dia, apa kah dia akan baik-baik saja? Ku harap sih begitu."

TBC

Terpopuler

Comments

GiZaNy

GiZaNy

mudah2an Yang Mulia sadar suara yang berusaha menolong dia...

2025-01-16

0

Ririn Santi

Ririn Santi

semoga Rubi segera cerai dr suami cap kodok itu

2025-01-16

0

marie_shitie💤💤

marie_shitie💤💤

klo jodoh pasti akan ketemu kok rubia

2025-01-16

0

lihat semua
Episodes
1 Pembalasan 01
2 Pembalasan 02
3 Pembalasan 03
4 Pembalasan 04
5 Pembalasan 05
6 Pembalasan 06
7 Pembalasan 07
8 Pembalasan 08
9 Pembalasan 09
10 Pembalasan 10
11 Pembalasan 11
12 Pembalasan 12
13 Pembalasan 13
14 Pembalasan 14
15 Pembalasan 15
16 Pembalasan 16
17 Pembalasan 17
18 Pembalasan 18
19 Pembalasan 19
20 Pembalasan 20
21 Pembalasan 21
22 Pembalasan 22
23 Pembalasan 23
24 Pemalasan 24
25 Pembalasan 25
26 Pembalasan 26
27 Pembalasan 27
28 Pembalasan 28
29 Pembalasan 29
30 Pembalasan 30
31 Pembalasan 31
32 Pembalasan 32
33 Pembalasan 33
34 Pembalasan 34
35 Pembalasan 35
36 Pembalasan 36
37 Pembalasan 37
38 Pembalasan 38
39 Pembalasan 39
40 Pembalasan 40
41 Pembalasan 41
42 Pembalasan 42
43 Pembalasan 43
44 Pembalasan 44
45 Pembalasan 45
46 Pembalasan 46
47 Pembalasan 47
48 Pembalasan 48
49 Pembalasan 49
50 Pembalasan 50
51 Pembalasan 51
52 Pembalasan 52
53 Pembalasan 53
54 Pembalasan 54
55 Pembalasan 55
56 Pembalasan 56
57 Pembalasan 57
58 Pembalasan 58
59 Pembalasan 59
60 Pembalasan 60
61 Pembalasan 61
62 Pembalasan 62
63 Pembalasan 63
64 Pembalasan 64
65 Pembalasan 65
66 Pembalasan 66
67 Pembalasan 67
68 Pembalasan 68
69 Pembalasan 69
70 Pembalasan 70
71 Pembalasan 71
72 Pembalasan 72
73 Pembalasan 73
74 Pembalasan 74
75 Pembalasan 75
76 Pembalasan 76
77 Pembalasan 77
78 Pembalasan 78
79 Pembalasan 79
80 Promo Karya Baru: Revenge Abandoned Princess
Episodes

Updated 80 Episodes

1
Pembalasan 01
2
Pembalasan 02
3
Pembalasan 03
4
Pembalasan 04
5
Pembalasan 05
6
Pembalasan 06
7
Pembalasan 07
8
Pembalasan 08
9
Pembalasan 09
10
Pembalasan 10
11
Pembalasan 11
12
Pembalasan 12
13
Pembalasan 13
14
Pembalasan 14
15
Pembalasan 15
16
Pembalasan 16
17
Pembalasan 17
18
Pembalasan 18
19
Pembalasan 19
20
Pembalasan 20
21
Pembalasan 21
22
Pembalasan 22
23
Pembalasan 23
24
Pemalasan 24
25
Pembalasan 25
26
Pembalasan 26
27
Pembalasan 27
28
Pembalasan 28
29
Pembalasan 29
30
Pembalasan 30
31
Pembalasan 31
32
Pembalasan 32
33
Pembalasan 33
34
Pembalasan 34
35
Pembalasan 35
36
Pembalasan 36
37
Pembalasan 37
38
Pembalasan 38
39
Pembalasan 39
40
Pembalasan 40
41
Pembalasan 41
42
Pembalasan 42
43
Pembalasan 43
44
Pembalasan 44
45
Pembalasan 45
46
Pembalasan 46
47
Pembalasan 47
48
Pembalasan 48
49
Pembalasan 49
50
Pembalasan 50
51
Pembalasan 51
52
Pembalasan 52
53
Pembalasan 53
54
Pembalasan 54
55
Pembalasan 55
56
Pembalasan 56
57
Pembalasan 57
58
Pembalasan 58
59
Pembalasan 59
60
Pembalasan 60
61
Pembalasan 61
62
Pembalasan 62
63
Pembalasan 63
64
Pembalasan 64
65
Pembalasan 65
66
Pembalasan 66
67
Pembalasan 67
68
Pembalasan 68
69
Pembalasan 69
70
Pembalasan 70
71
Pembalasan 71
72
Pembalasan 72
73
Pembalasan 73
74
Pembalasan 74
75
Pembalasan 75
76
Pembalasan 76
77
Pembalasan 77
78
Pembalasan 78
79
Pembalasan 79
80
Promo Karya Baru: Revenge Abandoned Princess

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!