Pukul empat sore, Kenzo sudah tiba di rumahnya.
Tubuhnya benar-benar lelah. Kenzo ingin segera mandi dan berbaring di kasurnya yang empuk.
"Selamat sore, Bibik," sapa Kenzo pada asisten rumah tangga yang biasa di sapa bibik tersebut.
"Selamat sore, tuan Kenzo," bibik membalas sapaan Kenzo dengan hangat.
"Mama kemana? Kok sepi?" Tanya Kenzo celingukan. Biasanya saat sore begini sang mama sedang bersantai di teras depan. Kayla juga tidak terlihat batang hidungnya.
"Nona Kayla belum pulang dari kuliah siang, dan nyonya sedang pergi sebentar ke supermarket untuk membeli buah," jelas bibik.
Kenzo mengangguk. Pria itu menaiki tangga dan hendak menuju ke kamarnya.
"Tuan Kenzo maaf, tapi tadi nyonya berpesan kalau tuan mau mandi disuruh di kamar mandi bawah saja," ucap bibik takut-takut.
Kenzo menghentikan langkahnya,
"Kenapa memangnya? Apa kamar mandi di kamarku mampet?" Tanya Kenzo tak mengerti.
"Bukan begitu, tapi ada temannya nona Kayla yang sedang tidur di kamarnya tuan Kenzo," jelas bibik masih dengan nada takut-takut.
"Apa?" Kenzo setengah berteriak.
Siapa yang sudah lancang tidur di kamar milik Kenzo?
Kenzo akan mengusir dan memarahinya.
Dengan cepat Kenzo menaiki anak tangga dan segera membuka pintu kamarnya dengan kasar. Emosi Kenzo sudah naik di ubun-ubun. Kenzo paling tidak senang jika ada yang masuk ke kamarnya apalagi dengan lancang tidur di atas ranjangnya yang nyaman.
Namun saat melihat wajah Flo diatas ranjangnya, seketika emosi Kenzo menguap pergi.
"Flo?" Kenzo berulang kali mengucek matanya untuk memastikan kalau yang tidur di ranjangnya adalah benar-benar Flo dan bukan orang lain.
Sebuah senyuman langsung tersungging di bibir Kenzo.
Kenzo mendekat ke arah ranjang dan menatap lekat wajah Flo yang terlihat tenang dan tertidur pulas. Tangan Kenzo terulur untuk mengusap wajah itu.
Ah, andai setiap pagi aku melihat wajah ini saat aku membuka mata, pastilah hari-hariku akan terasa cerah.
"Mau kau apakan gadis itu?" Tanya Zhia yang tiba-tiba sudah duduk di sofa yang ada di belakang Kenzo. Terang saja hal itu langsung membuat Kenzo terlonjak kaget.
Dasar hantu!
"Aku hanya memandanginya," jawab Kenzo sekenanya.
Kenzo belum mengalihkan tatapan netranya dari wajah Flo.
"Semoga otakmu tidak berisi hal-hal mesum hanya karena melihat Flo yang tertidur di atas ranjangmu," ujar Zhia seraya bersedekap.
"Aku sudah tobat, Zhia! Aku tidak akan macam-macam pada Flo. Kecuali memang Flo yang menginginkannya," sahut Kenzo seraya terkekeh.
Zhia memutar bola matanya.
"Ken!" Pintu kamar Ken terbuka lebar. Ada mama Nuna yang sekarang berdiri di ambang pintu dengan tatapan menyelidik pada Kenzo.
"Ada apa, Ma?" Kenzo beranjak berdiri dan menghampiri sang mama.
"Kau sedang apa? Mama sudah berpesan pada bibik agar kau mandi di kamar mandi bawah," tegur mama Nuna galak.
"Kenzo mau mengambil baju ganti. Mama kenapa melotot begitu?" Sahut Kenzo yang kini berjalan ke arah lemari besarnya. Kenzo mengambil sebuah kaus dan celana pendek serta baju dalam.
"Jangan mengganggu Flo apalagi macam-macam dengannya!" Mama Nuna memperingatkan.
"Siapa yang macam-macam, Ma? Kenzo hanya mengambil baju ganti," Kenzo menunjukkan baju yang sudah selesai ia ambil pada sang mama.
Kenzo segera keluar dari kamarnya dan mama Nuna mengekori anak lelakinya tersebut setelah menutup pintu kamar Kenzo.
"Lagipula, kenapa mama menyuruh Flo tidur di kamar Kenzo? Kenapa tidak di kamar Kayla saja," Kenzo melayangkan protes.
"Adikmu itu kalau pergi selalu mengunci rapat pintu kamarnya lalu membawa kuncinya pergi," sahut mama Nuna dengan nada kesal.
Kenzo terkekeh,
"Mungkin Kay menyimpan sebongkah emas di kamarnya, jadi dia takut kalau ada yang mencurinya," kelakar Kenzo yang kini sudah menuruni anak tangga dengan cepat.
Kenzo ingin segera pergi mandi karena badannya sudah terasa gerah dan tidak nyaman.
****
Flo mengerjapkan matanya berulang-ulang karena melihat pemandangan yang berbeda saat ia baru membuka matanya.
Perasaan langit-langit di kamarnya tidak sebagus ini.
Flo segera bangun dan duduk di tepi ranjang. Saat itulah Flo ingat kalau dirinya tadi tengah tidur di kamar Kenzo. Flo melihat arloji di tangannya.
"Astaga! Sudah hampir jam lima. Kenapa aku tidur lama sekali? Dan tante Nuna juga tidak membangunkanku," Flo menggerutu sendiri.
Tiba-tiba pandangan Flo tertumbuk pada tas hitam yang ada di sofa. Sepertinya tas itu belum ada saat Flo tadi masuk ke kamar ini.
Apa itu tas milik Kenzo?
Apa itu artinya Kenzo sudah pulang dari kantor?
Bagaimana jika Kenzo benar-benar sudah pulang dan sekarang sedang berada di kamar ini?
Mendadak Flo merasa khawatir.
Flo menyapukan pandangnnya ke setiap sudut kamar, hingga akhirnya pandangan Flo tertuju ke arah pintu kamar mandi yang ada di dalam kamar tersebut.
Flo berjalan perlahan menuju kamar mandi tersebut. Saat sudah tiba di depan pintunya, Flo menempelkan telinganya di pintu kamar mandi untuk memastikan apa ada orang di dalam atau tidak.
Sepi,
Flo membuka pintu itu perlahan,
Kosong?
Tidak ada Kenzo di sini.
Huh,
Flo bernafas lega.
Flo mencuci wajahnya sebentar di dalam kamar mandi sebelum keluar dari kamar Kenzo.
****
"Baru bangun, Flo?" Tanya mama Nuna saat melihat Flo menuruni anak tangga.
"Eh iya, Tante. Maaf Flo tidurnya kelamaan," jawab Flo sedikit salah tingkah.
Mama Nuna tersenyum kecil,
"Tidak apa. Sepertinya kamu kelelahan, jadi tante sengaja gak bangunin kamu," ujar mama Nuna masih tersenyum.
"Ini!" Mama Nuna menyodorkan sebuab paperbag pada Flo.
"Apa ini, Tante?" Tanya Flo bingung.
"Baju ganti. Kamu mandilah dulu agar lebih segar," saran mama Nuna.
"Hah?" Flo semakin salah tingkah.
"Kamu bisa mandi di kamar mandi yang ada di kamar Kenzo," ucap mama Nuna sekali lagi.
Dan disaat bersamaan, Kenzo muncul di belakang mama Nuna seraya mengeringkan rambutnya yang masih basah dengan handuk. Sepertinya pria itu juga baru selesai mandi.
"Hai, Flo," sapa Kenzo seraya tersenyum pada Flo.
Kenzo yang mengenakan celana jeans selutut dan kaos putih yang pas di badannya, sedikit membuat Flo terperangah.
"Hai, Ken!" Flo membalas sapaan Kenzo dengan cepat demi menutupi rasa gugupnya.
"Mungkin sebaiknya Flo pulang sekarang, Tante," Flo semakin merasa tak enak hati berada lama-lama di rumah ini.
"Tidak, Flo! Kenzo akan mengantarmu setelah makan malam. Tante tadi sudah menelpon papanya Kenzo yang juga sangat ingin bertemu denganmu," cegah mama Nuna cepat.
"Tapi Flo belum minta izin pada mama dan papa, Tante," Flo mencari alasan.
"Nanti biar aku yang menjelaskan pada mama dan papamu, Flo," Kenzo menimpali.
"Mandilah dulu!" Perintah mama Nuna sekali lagi.
"Ba...baiklah, Tante," Flo akhirnya menurut.
Gadis itu kembali naik ke lantai dua dan menuju ke kamar Kenzo.
Kenzo mengekor di belakang Flo,
"Kau mau kemana, Ken?" Tegur mama Nuna cepat.
"Mengambil ponsel, Ma!" Jawab Kenzo tanpa menghentikan langkahnya.
"Cepatlah turun. Jangan macam-macam!" Pesan mama Nuna yang hanya di balas Kenzo dengan sebuah acungan jempol.
.
.
.
Terima kasih yang sudah mampir hari ini.
Jangan lupa like, komen, dan vote 💕
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 64 Episodes
Comments
Mr Smiley
Sekali-kali bsnyakinlah UP nya
2020-09-30
1