"Flo! Ada apa?" Kenzo yang entah sejak kapan ada di tempat itu segera menghampiri Flo yang menangis.
Kenzo membimbing Flo dan mengajaknya untuk duduk di foodcourt yang masih berada di area tersebut.
Flo masih menangis sesenggukan, Kenzo menyodorkan sapu tangan untuk Flo agar gadis itu menghapus airmata di wajahnya.
"Driel..." suara Flo masih terdengar terbata-bata.
"Driel salah paham," lanjut Flo lagi.
Tangisnya sudah reda, namun gadis itu masih sesenggukan.
"Salah paham bagaimana?" Tanya Kenzo tak paham.
"Kayla..." Flo tidak jadi melanjutkan kata-katanya karena ponsel Kenzo berbunyi.
Buru-buru Kenzo mengangkatnya setelah tahu Kayla yang menelpon.
"Halo, Kay! Kamu dimana?" Tanya Kenzo cepat.
"Abang jadi jemput Kay? Kay udah di parkiran, Bang!" Sahut Kayla di seberang telpon
"Abang ada di foodcourt dekat pintu masuk. Kamu ke sini saja," perintah Kenzo seraya menatap wajah flo yang masih sesenggukan.
Gadis itu terlihat menunduk dan berusaha menyembunyikan wajah sembabnya.
"Yaelah. Abang ngapain di situ? Bikin Kay bolak-balik saja," Kay menggerutu kesal.
"Udah, buruan ke sini, bawel! Abang tunggu. Bhay!" Kenzo menutup telepon dengan cepat sebelum Kay sempat melayangkan protesnya lagi.
Kenzo beranjak dari duduknya dan memesan minuman untuk dirinya dan Flo, sebelum akhirnya pria itu kembali duduk di samping Flo.
"Jadi sebenarnya kamu ada masalah apa dengan..." Kenzo mencoba mengingat-ingat nama pacar Flo yang tadi sempat disebutkan oleh Flo.
"Driel," sahut Flo cepat.
"Iya, itu maksud aku. Kamu sedang ada masalah dengan Driel? Kenapa kamu menangis di tempat ini tadi?" Cecar Kenzo yang mulai penasaran.
Flo menggeleng,
"Tadi aku tidak sengaja bertemu Kayla di dalam bioskop. Dan Kayla memanggilku kakak ipar. Lalu Kayla juga menyebut-nyebut nama kamu. Driel salah paham. Driel mengira aku ada hubungan serius denganmu," airmata Flo kembali turun di pipinya.
Kenzo mengambil tisu yang ada di atas meja dan dengan cepat menghapus airmata Flo yang entah mengapa malah turun semakin deras tersebut,
"Aku bisa sendiri, Pak!" Flo mencegah tangan Kenzo agar berhenti mengusap airmata di pipinya.
"Jadi ini semua gara-gara Kayla? Dasar gadis usil! Aku akan memberinya pelajaran nanti," sahut Kenzo yang kini geram.
Dan seakan panjang umur, Kayla sudah muncul di tempat tersebut.
"Hmmmm, sedang pacaran rupanya. Pantas saja Kay disuruh nyusul ke sini," cibir Kayla yang baru datang.
Gadis itu segera mendaratkan bokongnya di atas bangku yang ada di depan Flo dan Kenzo.
"Berapa kali abang bilang, kami tidak pacaran, Kay!" Kenzo mulai geram.
"Lihat hasil perbuatanmu! Flo dan pacarnya jadi salah paham," imbuh Kenzo lagi yang merasa semakin geram.
Kayla menatap bingung pada Flo yang kini masih sesenggukan,
"Kak Flo baik-baik saja?" Tanya Kayla khawatir
"Tentu saja dia tidak baik-baik saja! Kau tidak lihat dia baru saja menangis?" Bukan Flo, melainkan Kenzo yang menjawab pertanyaan konyol dari Kayla barusan dengan nada ketus dan galak.
Kayla mencebik,
"Kay minta maaf, Kak Flo. Kay sungguh tidak bermaksud..." Kayla memainkan kedua jari telunjuknya dan memasang raut wajah bersalah.
Flo hanya hanya menghela nafas.
"Trus sekarang Kayla harus bagaimana agar kak Flo mau maafin Kay?" Tanya Kayla dengan wajah memelas.
"Entahlah, aku bingung," Flo menangkup wajahnya dengan kedua tangannya.
Kayla segera berpindah tempat duduk ke samping Flo.
"Kayla benar-benar minta maaf, Kak. Kayla bakal lakuin apa saja biar hubungan kak Flo dan pacar kakak itu bisa akur lagi. Kayla yang akan jelasin ke pacarnya kak Flo," ucap Kayla bersungguh-sungguh seraya memeluk Flo.
"Aku ingin pulang," cicit Flo pada Kayla.
Namun Kenzo bisa mendengar jelas permintaan Flo barusan.
"Aku akan mengantarmu," sahut Kenzo cepat.
Kayla membantu Flo berdiri dan terus merangkulnya hingga ke tempat parkir.
Kenzo membukakan pintu mobilnya untuk Flo.
Setelah memastikan Flo dan Kayla sudah duduk ddngan bdnar di dalam mobilnya, Kenzo segera ikut naik dan melajukan mobilnya meninggalkan kawasan bioskop tersebut.
Suasana di dalam mobil hening,
Kayla hanya diam dan tak berani berceloteh apapun sepanjang perjalanan.
Flo memilih untuk membuang pandangannya ke jendela samping mobil dan melihat gedung serta pepohonan yang berbaris di pinggir jalan.
Kenzo sendiri hanya fokus pada jalanan di depannya.
"Kau baik-baik saja?" Kenzo buka suara untuk memulai obrolan serta memecah keheningan di dalam mobil.
Flo mengangguk dengan cepat,
"Terima kasih, Pak. Karena sudah mengantar saya pulang," ucap Flo tulus.
"Kenzo. Panggil saja Kenzo. Kita tidak sedang di kantor, Flo," pinta Kenzo cepat.
"Pak Kenzo," ucap Flo sekali lagi.
"Kenzo saja, Flo! Aku belum jadi bapak-bapak," sergah Kdnzo sedikit kesal.
Kayla yang duduk di jok belakang, sekuat tenaga menahan tawanya agar tidak meledak.
"Pak Kenzo," Flo masih kekeh pada pendiriannya
"Baiklah, panggil saja Ken. Oke! Ken, Kenzo, terserah. Asal jangan ada embel-embel Pak." Kenzo mulai frustasi.
"Terdengar tidak sopan," gumam Flo yang masih bisa didengar oleh Kenzo.
Pria itu berdecak,
"Aku tidak keberatan. Lagipula bukankah kita seumuran?" Timpal Kenzo cepat.
"Baiklah, Pak Ken," sahut Flo akhirnya.
"Astaga! Ken saja Flo! Tidak perlu pakai bapak!" Kenzo kembali geram.
Dan kali ini Kyara tak dapat lagi menahan tawanya. Gadis itu tertawa di jok belakang karena perseteruan konyol diantara Flo dan Kenzo hanya karena sebuah panggilan.
Tak terasa mobil Kenzo sudah sampai di depan panti asuhan tempat tinggal Flo.
"Jadi ini, panti asuhan tempat Kak Zhia ditemukan dulu?" Tanya Kayla sesaat setelah mobil Kenzo berhenti.
"Ya, kau ingin mampir, Kay?" Tawar Flo ramah.
"Tentu..." Kayla tak jadi melanjutkan kalimatnya karena Kenzo sudah mendelik ke arahnya.
"Ehm maksud Kay kapan-kapan saja mampirnya, Kak. Hehe," Kayla mengkoreksi kalimatnya.
Flo mengangguk paham.
"Terima kasih, Ken. Karena sudah mengantarku pulang," ucap Flo seraya menatap tulus pada Kenzo.
Oh, akhirnya gadis ini bisa memanggil namaku dengan benar.
"Sama-sama Flo. Kau bisa menghubungiku atau Kayla kapan saja jika butuh bantuan untuk menjelaskan pada Driel tentang kesalahpahaman ini," ujar Kenzo bersungguh-sungguh.
Flo hanya mengangguk. Gadis itu segera membuka sabuk pengamannya dan turun dari mobil Kenzo.
Flo melambaikan tangan pada Kenzo dan Kayla dan menunggu hingga mobil itu benar-benar pergi sebelum akhirnya Flo masuk ke halaman panti asuhan.
Hari sudah beranjak sore.
****
"Pindah ke depan sini, Kay! Aku seperti supir saja," perintah Kenzo pada Kayla yang kini sibuk memainkan ponselnya.
"Iya, dasar bawel!" Kayla langsung berpindah ke jok depan dan kini gadis itu sudah duduk di samping Kenzo.
"Abang jatuh cinta ya, sama kak Flo?" Tebak Kayla usil.
"Enggak! Sok tahu kamu!" Bantah Kenzo seraya menoyor kepala adiknya tersebut.
"Heh, gak mau ngaku. Padahal dari cara abang memandang kak Flo saja sudah kelihatan," cibir Kayla masih sok tahu.
"Halah! Kamu itu anak kecil gak usah bicara cinta-cintaan!" Sahut Kenzo sedikit salah tingkah.
"Mumpung kak Flo lagi ada masalah sama pacarnya, kenapa abang gak coba deketin kak Flo aja. Kali aja kak Flo jatuh cinta setelah abang gombalin," timpal Kayla sedikit terkekeh.
"Udah! Anak kecil jangan sok tahu apalagi sok-sok ngajarin. Flo itu cinta mati sama Driel. Jadi abang rasa dia gak bakal berpaling pada pria lain termasuk abang," sahut Kenzo pesimis.
Kayla mencibir,
"Cinta mati boleh saja. Tapi jodoh siapa yang tahu? Bisa saja kan jodohnya kak Flo itu adalah abang. Jadi kenapa abang gak mulai berjuang dari sekarang?" Timpal Kayla masih keras kepala.
Kenzo tak menyahut lagi.
Entahlah, Kenzo mendadak bingung dengan perasaannya sendiri.
.
.
.
Ada pembaca setia Nona Mia di sini?
Cuma mau ngasih tahu kalau aku udah UP extra chapter buat Nona Mia hari ini. Cuss di baca trus di like 😷
Terima kasih yang sudah mampir hari ini.
Jangan lupa like, komen, dan vote 💕
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 64 Episodes
Comments
Joel
mia udh anis baca,, langsung dimari...🤭🤭
2022-12-28
0
Kustri
mia bian pro!
2020-11-19
1
Lovely
Ken, gimana kalau kita bikin kesepakatan...Kamu sama Flo adekny emak ambil buat anak emak si Viant heh...
2020-11-15
1