"Menangis lagi," Zhia sudah berada di kamar Flo sekarang.
"Apa kamu tahu kalau Driel berselingkuh di belakangku?" Tanya Flo pada Zhia yang kini duduk di atas ranjang milik Flo.
"Tidak, aku tidak tahu!" Jawab Zhia cepat.
"Tapi bukankah kamu adalah cenayang yang tahu segalanya? Kamu bahkan bisa tahu perasaan Kenzo dan membaca isi pikiran Kenzo," sergah Flo yang masih bersikeras.
Zhia tergelak,
"Hanya Kenzo. Tidak dengan Driel, kamu, atau yang lainnya." Ujar Zhia cepat.
Flo mengernyit tidak paham.
"Kenzo saudara kembarku, Flo! Jadi aku bisa tahu semua hal tentangnya karena kami mempunyai semacam hubungan yang hanya dimiliki oleh anak kembar. Sebut saja itu sebagai ikatan batin diantara kami. Hal itulah yang membuatku bisa memahami isi hati dan pikiran Kenzo," tutur Zhia menjelaskan.
"Jadi maksudmu, kamu bukan cenayang?" Tanya Flo sedikit ragu.
Zhia tergelak sekali lagi,
"Tentu saja bukan! Aku bahkan tidak bisa membaca atau menebak isi hati dan pikiranmu meskipun kita dekat," terang Zhia sekali lagi.
"Apa Kenzo mencintaiku?" Tanya Flo tiba-tiba.
Flo sendiri tidak tahu kenapa mendadak ia malah melontarkan pertanyaan aneh itu pada Zhia. Otak dan lidahnya seperti tidak sinkron.
Zhia yang awalnya terkejut sekarang menjadi terkekeh,
"Kenapa? Apa kau jatuh cinta pada Kenzo sekarang?" Goda Zhia usil.
Wajah Flo bersemu merah. Namun gadis itu sebisa mungkin bersikap normal.
"Tidak, maaf! Aku hanya salah bicara. Aku tidak mau memikirkan soal cinta-cintaan setelah ini," ujar Flo sedikit salah tingkah.
Zhia menahan tawanya,
"Ya, ya, ya. Kenzo akan selalu menunggumu jika saja kamu berubah pikiran nanti atau besok," Zhia masih tak berhenti menggoda Flo.
"Sudahlah! Berhenti membahas cinta di depanku! Aku sudah muak," Flo merebahkan tubuhnya di atas tempat tidur dan menutupi tubuhnya dengan selimut hingga ke ujung kepala.
"Baiklah, silahkan meratapi patah hatimu pada Driel brengsek itu. Tapi saranku jangan terlalu lama kamu meratapi kesedihanmu. Masih banyak pria baik di luar sana yang bisa membuatmu bahagia. Kenzo contohnya," ujar Zhia yang kini sudah bersedekap di samping ranjang Flo.
Flo tak menyahut lagi. Sepertinya gadis itu sudah memejamkan matanya dan terlelap. Mungkin Flo terlalu lelah menangis hari ini.
****
"Mama, Papa, Ken ingin melamar seorang gadis," ucap Kenzo sesaat setelah makan malam bersama keluarganya usai.
Kayla yang sedang meneguk minumannya sampai tersedak karena terkejut.
"Melamar siapa, Ken? Memangnya kamu punya pacar?" Tanya mama Nuna yng masih sedikit terkejut.
"Dia bukan pacar Kenzo, Ma! Tapi Kenzo ingin melamar dan langsung menjadikannya istri saja," ujar Kenzo bersungguh-sungguh.
Mama Nuna dan papa Daffi saling bertukar pandang dan sama-sama mengernyit tidak mengerti.
"Memangnya siapa gadis itu, Ken?" Tanya papa Daffi akhirnya.
"Florentina," jawab Kenzo cepat.
"Apa? Abang sudah gila! Kak Flo sudah punya pacar, Bang! Jangan merusak hubungan orang seperti itu!" Sergah Kayla sedikit emosi.
Papa Daffi dan mama Nuna semakin tak mengerti.
Ada apa ini sebenarnya?
Tadi Kenzo bilang mau melamar Florentina, sekarang Kayla mengatakan kalau Flo sudah memiliki pacar.
Apa Flo dan Florentina adalah gadis yang sama.
"Flo sudah putus dari pacarnya, Kay! Abang bukan merebut pacar orang,"sahut Kenzo cepat.
"Kay sudah berjanji akan membantu kak Flo memperbaiki hubungannya dengan pacarnya, Bang! Jangan memanfaatkan keadaan seperti ini!" Sergah Kayla masih merasa tidak terima.
"Hubungan mereka tidak akan bisa diperbaiki, Kay! Driel akan menikah minggu depan dan Flo sedang patah hati sekarang," timpal Kenzo menjelaskan.
Kayla terbelalak tak percaya.
"Apa?" Lirih Kayla yang terlihat sangat terkejut.
"Tunggu, tunggu! Papa benar-benar bingung sekarang, Ken! Siapa Florentina, siapa Flo, dan siapa yang akan menikah?" Cecar papa Daffi yang benar-benar kebingungan.
"Jelaskan dulu semuanya dari awal, Ken!" Timpal Mama Nuna yang ikut meminta penjelasan.
Kenzo menarik nafas panjang sebelum memulai ceritanya,
"Florentina adalah anak dari pemilik panti asuhan tempat Zhia di temukan. Flo juga adalah staff admin di kantor Ken. Jadi, ya begitulah," Kenzo mengendikkan bahunya sendiri.
"Kau sudah lama mengenalnya?" Tanya papa Daffi menginterogasi.
"Baru satu bulan terakhir," jawab Kenzo cepat.
"Baru kenal satu bulan dan tiba-tiba kau ingin melamarnya. Apa gadis itu tidak akan shock?" Timpal mama Nuna masih ragu.
"Kak Flo gadis yang baik, Ma. Kay rasa dia akan sangat cocok untuk abang Kenzo," berbeda dengan kedua orang tuanya yang ragu, Kayla malah mendukung langkah Kenzo yang ingin melamar Flo.
"Mungkin sebaiknya abang mengajak kak Flo main dulu ke sini sebelum melamarnya," saran Kayla selanjutnya.
"Bagaimana kalau kau saja yang mengenalkannya pada mama dan papa, Kay! Kalau aku yang mengajaknya ke rumah, Flo pasti menolak mentah-mentah," usul Kenzo menimpali saran dari Kayla barusan.
"Jadi maksudmu, gadis itu masih belum ada perasaan apapun kepadamu, Ken? Tapi kamu sudah ingin melamarnya? Bagaimana kalau gadis bernama Flo itu menolak lamaranmu?" Cecar papa Daffi yang kembali merasa ragu.
Kenzo mencibir,
"Ken tidak akan tahu, sampai Kenzo melamarnya. Lagipula, cinta bisa tumbuh seiring berjalannya waktu," ujar Kenzo sok bijak.
Kayla tergelak dengan kata-kata sok bijak yang dilontarkan Kenzo barusan.
"Apa kau akan berhenti menggoda para gadis setelah menikah dengan Flo? Mama tidak mau kamu mempermainkan atau menyakiti hati gadis itu, Ken!" Sergah mama Nuna khawatir.
"Ayolah, Ma! Ken sudah tobat. Ken tidak pernah lagi berkencan dengan gadis manapun beberapa bulan terakhir," sahut Ken dengan nada sombong.
Nuna dan Daffi saling berpandangan sebelum mengambil keputusan.
"Mama ingin bertemu dulu dengan Flo itu. Bisakah kau mengajaknya ke rumah Kay?" Tanya mama Nuna akhirnya.
Kenzo sedikit bernafas lega.
Kenzo yakin, sang mama akan langsung suka pada Flo setelah bertemu nanti.
"Siap, mama! Kay akan membawa calon istri abang Kenzo ke rumah besar ini," jawab Kayla berlebihan.
Kenzo menoyor kepala Kayla,
"Lebay banget kamu, Kay!" Cibir Kenzo yang langsung disambut oleh bibir manyun Kay.
"Mama sekalian mau bertanya pada Flo, apa dia punya perasaan pada Ken atau tidak," timpal mama Nuna lagi.
"Ma! Jangan menanyakan hal itu pada Flo!" Protes Kenzo merasa keberatan.
Mama Nuna mengernyit,
"Kenapa memangnya? Bukankah katamu kamu ingin melamarnya? Jadi mama harus pastikan dulu apa Flo memang mencintaimu atau tidak. Kan tidak lucu kalau tiba-tiba kamu melamar Flo sedangkan gadis itu tidak memiliki perasaan apapun kepadamu," tutur mama Nuna mengemukakan alasannya.
"Mama kamu benar, Ken!" Timpal papa Daffi yang ikut setuju dengan pendapat sang istri.
"Mungkin sudah saatnya abang membuat kak Flo jatuh cinta pada abang," Kayla berbisik di telingan Kenzo seraya menahan tawanya.
Kenzo hanya diam dan tak menyahut lagi.
Bagaimana Kenzo akan membuat seorang Florentina jatuh cinta kepadanya?
Sedangkan saat ini, Kenzo yakin kalau Flo pasti masih meratapi patah hatinya karena pengkhianatan dari Driel brengsek itu.
Kenzo berpikir keras.
.
.
.
Terima kasih yang sudah mampir hari ini.
Jangan lupa like, komen, dan vote 💕
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 64 Episodes
Comments
alvalest
next..
2021-11-08
0
💝GULOJOWO💝
kelakuan Driel sama kayak buapaknya 🤭
2021-06-12
0
Lovely
Ken belum ketemu anak emak yang bernama Bella sih
2020-11-15
1