Sudah hampir satu pekan Flo belum berjumpa lagi dengan Kenzo. Pria itu tak lagi mengganggu Flo atau sekedar mengajaknya makan siang. Flo sendiri tidak mau terlalu ambil pusing. Flo lebih memilih fokus pada pekerjaannya dan hari-harinya yang membosankan.
"Siang, kak Flo!" Sapa Kayla yang tiba-tiba sudah ada di depan meja Flo.
"Kayla. Kamu ngapain disini?" Tanya Flo yang kaget dengan kedatangan Kayla yang mendadak tersebut.
"Habis ketemu sama abang Kenzo." Jawab Kayla seraya memainkan bunga plastik yang ada di meja kerja Flo.
"Gak kuliah?" Tanya Flo lagi,
Kayla menggeleng,
"Kakak mau makan siang bareng Kay tidak?" Kayla melirik arloji di tangannya. Jam makan siang masih sekitar setengah jam lagi.
"Belum masuk jam istirahat, Kay! Kakak tidak bisa pergi sekarang," tolak Flo halus.
"Kay sudah minta ijin pada abang Kenzo dan ibu kepala bagian. Kakak bisa istirahat sekarang," rayu Kayla seraya menaik turunkan alisnya.
"Pekerjaan kakak masih banyak, Kay! Pergilah sendiri jika kau sudah lapar," tolak Flo sekali lagi.
"Baiklah, kalau begitu. Kay akan menunggu di sini sampai pekerjaan kak Flo selesai," sahut Kayla seraya menumpukan kedua tangannya di atas meja kerja Flo. Gadis itu memperhatikan Flo yang sedang mengetik sesuatu di keyboard komputernya.
Flo sendiri memilih untuk mengabaikan Kayla dan berusaha fokus pada pekerjaannya.
Jam makan siang akhirnya tiba. Flo segera membereskan meja kerjanya. Kayla masih setia menunggu Flo.
"Kita pergi sekarang?" Tanya Kayla pada Flo yang sudah beranjak dari kursinya.
"Kita makan siang di kantin, kan?" Flo balik bertanya.
"Tidak! Kay mau mengajak kak Flo makan siang di tempat spesial," jawab Kayla seraya menggamit lengan Flo.
"Mau kemana, Kay?" Tanya Flo bingung. Gadis itu menghentikan langkahnya sejenak, namun dengan cepat Kayla menarik Flo agar mengikuti langkahnya.
Astaga!
Kenapa Flo selalu saja terjebak di situasi pemaksaan begini setiap bertemu dengan keluarga Zhia?
Apa memang klan mereka adalah klan pemaksa?
Karena malas berdebat, Flo akhirnya menurut saja saat Kayla mengajaknya pergi naik mobil meninggalkan tempat kerja.
Cukup lama mobil Kayla menyusuri jalanan kota yang lumayan padat. Flo sendiri tidak tahu, mau makan siang kemana sebenarnya mereka.
"Kay, jam istirahatku hanya satu jam," Flo berulang kali melihat arloji di tangannya dengan gelisah. Sudah hampir tiga puluh menit dan waktu istirahat Flo hanya terbuang percuma di jalanan.
"Aku kan sudah bilang, kalau aku udah minta izin ke abang Ken dan ibu kepala bagian. Kakak hanya kerja setengah hari hari ini. Jadi jangan khawatir begitu!" Jawab Kayla santai.
"Apa?" Tentu saja Flo terkejut dengan Kayla yang seenaknya mengatur jam kerja Flo.
Ah, tapi kantor tempat Flo bekerja itu kan memang milik keluarga Kayla. Jadi mungkin nona muda ini bisa bertindak sesuka hatinya.
Tapi tetap saja, nanti ujung-ujungnya gaji Flo yang akan dipotong karena membolos.
"Sudahlah, Kak! Santai saja," imbuh Kayla agi. Gadis itu membelokkan mobilnya masuk ke sebuah kawasan perumahan elite.
"Kay, kita mau kemana? Memangnya ada rumah makan di kawasan ini?" Tanya Flo bingung.
"Ada, kakak tenang saja!" Jawab Kayla masih dengan nada santai.
Kayla menghentikan mobilnya di depan sebuah pagar besi yang menjulang tinggi. Gadis itu menekan klakson.
Tak butuh waktu lama, dan gerbang besi kokoh itu pun segera terbuka lebar. Kayla lanjut mengemudikan mobilnya masuk ke halaman luas tersebut. Ada rumah dua lantai yang terlihat asri dan indah.
"Ini rumah siapa, Kay?" Tanya Flo yang masih kebingungan.
Kayla tersenyum bersamaan dengan mobil yang berhenti tepat di depan teras rumah besar tersebut.
"Rumah abang Kenzo," jawab Kayla yang kini tertawa kecil.
"Ayo, Kak! Kita turun. Mama ingin bertemu dengan kak Flo," ujar Kayla seraya melepaskan sabuk pengamannya.
"A...apa? Kay aku tidak mau!" Flo langsung menolak ajakan Kayla dengan cepat.
"Tidak apa-apa, Kak! Mama baik kok. Mama hanya ingin mengobrol bersama kak Flo," bujuk Kayla sekali lagi.
Kayla membantu melepaskan sabuk pengaman Flo dan memaksa gadis itu untuk ikut turun bersamanya.
"Ayo, Kakak!" Kayla sedikit menarik tangan Flo agar mengikutinya masuk ke rumah tersebut.
"Selamat siang, nona Kayla," sapa seorang wanita paruh baya yang mengenakan baju ala asisten rumah tangga, saat Kayla dan Flo baru saja masuk ke rumah besar tersebut.
"Siang bibik, apa mama ada?" Tanya Kayla cepat, seakan akrab dengan wanita yang Kayla panggil bibik tersebut.
"Nyonya sedang bersantai di halaman belakang," jawab bibik sopan.
"Baiklah! Ayo kak Flo kita ke halaman belakang," Kayla kembali menarik tangan Flo dan membawanya masuk melintasi beberapa ruangan yang ada di rumah tersebut.
Flo terpaksa mengikuti langkah Kayla sambil masih menatap linglung pada rumah Kayla tersebut.
"Mama! Lihat siapa yang Kay bawa," Kayla berseru pada sang mama yang terlihat sedang membaca majalah di tepi kolam kecil yang ada di halaman tersebut.
Mama Nuna menoleh ke arah sang putri, dan segera bisa melihat Flo yang kini menundukkan wajahnya.
"Siapa dia, Kay?" Tanya mama Nuna penasaran.
"Kak Flo. Calon istrinya abang Ken," jawab Kayla asal.
"Kay!" Flo hendak protes dan mengomel. Tapi keberadaan mama Nuna di dekat mereka membuat Flo mengurungkan niatnya.
"Siang, Tante," Flo memilih untuk menyapa mama Nuna dan mencium punggung tangan wanita paruh baya tersebut.
"Siang, Flo. Benar kata Kayla, kamu memang gadis yang cantik," puji mama Nuna seraya menepuk bahu Flo lembut.
Flo hanya tersenyum kecil.
"Kalian sudah makan siang?" tanya mama Nuna seraya menatap bergantian pada Flo dan Kayla.
"Belum, Ma! Kay sudah kelaparan," keluh Kayla seraya memegangi perutnya yang memang sudah keroncongan.
Mama Nuna terkekeh,
"Baiklah, ayo kita makan siang bersama kalau begitu," ujar mama Nuna seraya merangkul Flo dan menyusul langkah Kayla yang sudah terlebih dahulu berjalan menuju ruang makan.
.
.
.
Terima kasih yang sudah mampir hari ini.
Jangan lupa like, komen, dan vote 💕
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 64 Episodes
Comments
Hannah
Semangat thor.
2020-09-28
1
Mr Smiley
CU woyy
2020-09-25
0