CHAPTER 17

Kayla mengusap airmata di kedua pipinya.

Gadis itu melirik arloji di tangannya,

"Astaga! Kay terlambat ke kampus, Ma," ujar Kayla seraya beranjak dari duduknya. Gadis itu berlari dan naik tangga dengan cepat.

Mama Nuna hanya menggeleng-gelengkan kepalanya,

"Gadis ceroboh!" Gumam mama Nuna.

Tak berselang lama, Kayla sudah kembali turun seraya membawa tas dan beberapa buku di tangannya.

"Kay, aku bareng kamu sekalian ya!" Pinta Flo cepat. Gadis itu sudah beranjak dari duduknya dan segera berpamitan pada mama Nuna.

"Maaf, tidak bisa, Kak! Arah kampus dan rumah kakak berbeda," tolak Kayla cepat.

"Aku menumpang sampai depan saja kalau begitu. Aku akan naik taksi," sergah Flo cepat memberikan solusi.

"Kakak pulang bersama abang Ken saja nanti sore," saran Kayla yang kini sudah berpamitan pada mama Nuna.

"Ta...tapi..." Flo baru saja ingin menolak,

"Kay benar, Flo. Kamu pulang nanti sore saja. Tante masih ingin mengobrol banyak hal sama kamu," Namun mama Nuna sudah menimpali dengan cepat.

"Kay pergi dulu. Bye!" Kayla melambaikan tangan pada mama Nuna dan Flo yang masih melongo.

"Kamu bisa bikin kue, Flo?" Tanya mama Nuna memecah keheningan setelah kepergian Kayla.

"Sedikit, Tante," jawab Flo sedikit ragu.

"Bagus, kamu bisa bantuin tante. Ayo!" Mama Nuna merangkul pundak Flo dan mengajaknya ke dapur besar yang ada di rumah tersebut.

Flo memakai celemek yang disodorkan oleh mama Nuna.

"Kamu punya adik? Atau kakak?" Tanya mama Nuna membuka obrolan.

Flo menggeleng,

" Flo anak tunggal, Tante. Tapi ada banyak anak-anak panti asuhan yang sudah seperti adik Flo," jawab Flo seraya menuang tepung ke dalam mangkuk.

Gadis itu kemudian menimbang tepung dengan cekatan.

"Kenal Ken sudah lama?" Tanya mama Nuna lagi yang baru kembali dari arah kulkas dan membawa susu, telur, serta bahan kue lainnya.

"Baru sekitar dua bulan," jawab Flo cepat.

Flo mulai memecahkan telur yang di sodorkan mama Nuna dan memisahkan bagian kuning serta putihnya

Mama Nuna memperhatikan dengan seksama tangan Flo yang cekatan dalam menangani bahan-bahan kue di hadapannya. Sepertinya gadis itu sudah sering membuat kue sebelumnya.

"Apa kamu mencintai Ken?" Tanya mama Nuna tiba-tiba.

Membuat Flo yang baru saja menyalakan mixer langsung mematikannya lagi. Gadis itu nampak terkejut.

"Eh, apa tante?" Tanya Flo salah tingkah.

Flo kembali menyalakan mixer dan mulai mengocok putih telur yang ada di mangkuk.

"Apa kamu mencintai Ken, Flo? Karena Ken mengatakan pada kami kalau dia ingin melamar kamu secepatnya dan menjadikan kamu istrinya," ujar mama Nuna sekali lagi yang benar-benar membuat Flo terkejut.

"Hah? Apa tante sedang bercanda?" Flo tertawa sumbang.

Mendadak konsentrasi Flo dalam membuat kue menjadi buyar. Flo bahkan hampir saja memasukkan tepung terigu ke adonan putih telur yang sedang ia kocok menggunakan mixer.

Bukankah seharusnya Flo mencampur tepung terigu bersama kuning telur?

Untunglah mama Nuna dengan sigap mengingatkan Flo.

"Tante tidak bercanda, Flo! Ken sendiri yang mengatakannya pada kami beberapa hari yang lalu. Karena itulah tante meminta Kayla membawamu ke rumah. Agar tante bisa mengobrol banyak hal bersamamu," jelas mama Nuna seraya mematikan mixer.

Apa?

Apa ini semacam tes wawancara kepada calon menantu?

Dan apa kegiatan membuat kue ini juga bagian dari salah satu tesnya?

Flo hanya bergumam dalam hati.

"Kami hanya berteman, Tante," jawab Flo seraya tertunduk. Gadis itu mengoleskan margarin ke dalam loyang yang akan di pakai untuk memanggang kue.

"Jadi, maksudmu kamu tidak memiliki peraaan apapun pada Kenzo?" Tanya mama Nuna sekali lagi.

"Eh, bukan begitu, Tante. Hanya saja Flo hanya menganggap Kenzo sebagai teman. Tidak lebih," Flo mengoreksi kalimatnya dengan bingung.

"Flo hanya sedikit trauma dengan sebuah hubungan bersama pria. Jadi Flo sedang tidak mau menjalin hubungan apapun dengan seorang pria, selain berteman maksud Flo," imbuh Flo lagi yang sedikit salah tingkah.

"Ken mencintaimu, Flo," ucap mama Nuna seraya mengusap punggung tangan Flo.

Baiklah ini kali kedua Flo mendengar kalimat itu.

Setelah Zhia yang mengucapkannya beberapa hari yang lalu, kali ini tante gantian tante Nuna yang mengatakan kalimat yang sama.

Flo masih diam.

"Mata Ken selalu berbinar senang saat anak itu bercerita tentang dirimu," imbuh mama Nuna lagi seraya mengulas senyuman tipis di bibirnya.

Senyuman mama Nuna mendadak mengingatkan Flo pada senyuman Kenzo. Ibu dan anak yang mirip.

Flo menuang adonan kue yang sudah siap ke dalam loyang, lalu membawanya ke depan oven yang ada di sudut dapur. Mama Nuna membantu membuka pintu oven tersebut.

"Apa kau sungguh-sungguh tidak ada perasaan apapun pada Ken?" Tanya mama Nuna lagi.

Baiklah, sekarang Flo merasa bingung,

"Maaf tante, tapi Flo hanya belum siap menjalin sebuah hubungan," lirih Flo yang kembali tertunduk.

Gadis itu membereskan bahan-bahan kue yang berserakan di atas meja, dan mengumpulkan wadah-wadah kotor untuk kemudian ia bawa ke wastafel.

"Baiklah, tante mengerti. Tapi bolehkah tante minta satu hal kepadamu?" Ujar mama Nuna dengan nada memohon.

Flo yang sedang mencuci tangannya seketika menghentikan aktivitasnya.

"Hal apa, Tante?" Tanya Flo ragu,

"Berikan kesempatan untuk Kenzo!" Sahut mama Nuna cepat masih dengan raut wajah memohon.

Flo sudah selesai mencuci tangannya, dan kini gadis itu mengeringkan tangannya menggunakan lap yang tergantung di dekat bak cuci piring.

"Kesempatan?" Flo berusaha mencerna kalimat mama Nuna.

Namun otak Flo terasa buntu sekarang.

Apa mama dari Kenzo dan Kezhia ini akan memaksa Flo untuk menikah dengan Ken sekarang?

"Biarkan Kenzo berjuang menumbuhkan rasa cinta di hatimu itu, Flo. Berikan waktu untuk Kenzo. Mungkin tiga bulan atau enam bulan," mama Nuna menjelaskan.

"Tapi tante juga tidak akan memaksamu, jika memang setelah waktu itu kamu benar-benar tidak memiliki perasaan apapun pada Kenzo, maka kamu tidak perlu menikah dengan Kenzo. Tante yang akan meminta Ken untuk menjauhimu," imbuh mama Nuna yang segera membuat hati Flo menjadi dilema.

"Kenapa harus Flo, Tante? Tante bisa mencarikan calon istri lain untuk Kenzo yang lebih baik dari Flo," Flo masih berusaha untuk mengelak.

Mama Nuna menggeleng,

"Kamu pasti tahu kalau masa lalu Ken tidak terlalu bagus. Dulu anak itu sangat gemar bergonta-ganti pacar. Tapi dari semua pacar-pacarnya itu, tidak ada satupun yang pernah Ken bawa ke rumah ataupun Ken kenalkan kepada kami," mama Nuna menghela nafas.

"Ken bahkan enggan membicarakan mereka. Dan baru kali ini Ken mengatakan pada kami kalau dia jatuh cinta dan ingin melamar seorang gadis. Dan gadis itu adalah kamu, Flo," lanjut mama Nuna dengan mata berbinar.

"Kamu sudah membuat Ken berubah. Kamu yang sudah membuat Ken berpikir dewasa dan memikirkan tentang pernikahan," imbuh mama Nuna lagi.

Flo benar-benar serba salah sekarang.

Di satu sisi Flo tidak bisa menolak keinginan dari wanita paruh baya di hadapannya ini.

Namun di sisi lain Flo juga tidak memiliki perasaan apapun pada Kenzo sekarang.

"Flo benar-benar tidak memiliki perasaan apapun pada Kenzo, Tante," tolak Flo sekali lagi dengan nada sekembut mungkin.

"Karena itu, berilah kesempatan pada Kenzo, Flo. Jika Kenzo tidak berhasil meluluhkan hatimu, kamu boleh mundur dan pergi jauh dari kehidupan Kenzo," pinta mama Nuna sekali lagi.

"Enam bulan," ucap Flo akhirnya.

"Flo akan memberikan waktu enam bulan untuk Kenzo, tante. Tapi tolong jangan paksa Flo untuk segera menikah dengan Kenzo," Flo balik memohon.

Mama Nuna tersenyum lega,

"Tidak akan. Jika memang kedepannya kamu tetap tidak memiliki perasaan apapun pada Kenzo, tante tidak akan memaksamu," ujar mama Nuna seraya memeluk Flo.

Flo hanya membalas pelukan wanita paruh baya itu dengan canggung.

Apa yang akan terjadi selama enam bulan kedepan, Flo?

Kenapa kamu memutuskan hal sebesar ini dengan semudah itu?

Bagaimana jika nanti kamu benar-benar jatuh cinta pada Ken, lalu pria itu mengkhianatimu seperti Driel kemarin?

Berbagai pikiran buruk mendadak berkecamuk di pikiran Flo.

Namun keputusan sudah diambil. Flo sudah berjanji pada mama Nuna akan memberikan kesempatan untuk Kenzo.

Flo berusaha menepis pikiran-pikiran buruk tersebut.

Flo yakin kalau dirinya tidak akan begitu saja jatuh cinta pada Kenzo. Bukankah hati Flo masih terluka karena pengkhianatan dari Driel?

.

.

.

.

Terima kasih yang sudah mampir hari ini.

Jangan lupa like, komen, dan vote 💕

Terpopuler

Comments

I'm Is Dion✅

I'm Is Dion✅

Mangat thorr
Kalo ada waktu Feedback yahhh

2020-09-28

1

Hannah

Hannah

Hadir dengan vote, rate 5 dan like spesial untuk I.U.K.

ditunggu feedback nya ya thor.

2020-09-28

1

BellaBiyah

BellaBiyah

udah aku like thor,
salam dari Dipaksa Menikah Karena Aku Pembawa Sial

2020-09-28

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!