CHAPTER 3

"Baiklah! Beri aku alasan kenapa harus gadis bawel itu yang kau pilih sebagai calon istriku?" Kenzo bertanya pada Zhia yang kini sudah berubah wujud menjadi Zhia kecil.

Dasar hantu labil!

Kadang muncul sebagai gadis cantik kadang muncul sebagai bocah mengesalkan seperti ini.

Tidak bisakah dia konsisten pada satu bentuk saja?

"Flo sahabatku. Dia gadis penyayang, baik hati, dan yang paling utama dia bukan gadis mata duitan seperti gadis-gadis lain yang selama ini kamu ajak kencan," jawab Zhia menjelaskan.

"Tapi kau dengar sendiri tadi, Flo sudah punya pacar. Apa kau ingin membuatku menjadi pria perusak hubungan?" Sergah Kenzo yang merasa keberatan.

Zhia tertawa kecil seraya mengibaskan tangannya,

"Hanya pacar. Masih bisa putus kapan saja. Bukankah kau selalu mengatakan itu pada setiap gadis yang kau ajak berkencan. Banyak dari mereka yang juga sudah punya pacar. Tapi kau tetap mengajaknya kencan dan tidur bersama," ujar Zhia yang langsung membuat Kenzo terdiam.

Astaga!

Ternyata aku memang seorang pria brengsek selama ini.

Kenzo bergumam dalam hati.

"Tepat! Kau memang pria brengsek, Ken! Jadi mulai sekarang belajarlah untuk berhenti menjadi pria brengsek dan fokus saja pada satu gadis, yaitu Flo!" Imbuh Zhia lagi yang seakan bisa mendengar gumaman di hati Kenzo barusan.

"Kau mendengarnya?" Gumam Kenzo heran.

Zhia tergelak,

"Tentu saja. Aku bagian dari dirimu jika kau lupa," bisik Zhia di telinga Kenzo yang seketika langsung membuat bulu kuduk Kenzo berdiri tegak.

Dasar hantu!

Tiba-tiba pintu ruangan Kenzo terbuka.

Ada Kayla yang berdiri di ambang pintu dan mengedarkan pandangannya ke dalam ruangan Kenzo.

"Abang berbicara dengan siapa barusan?" Tanya Kayla menyelidik

"Siapa memangnya? Abang sedang menelepon," Kenzo menunjukkan ponsel di gengggamannya pada Kayla. Pria itu sedikit gelagapan.

Zhia sudah raib entah kemana.

Kayla masuk ke ruangan Kenzo dan mata gadis itu masih celingukan ke setiap sudut ruangan seperti sedang mencari sesuatu.

Kenzo memilih untuk merebahkan dirinya di sofa saja dan pura-pura mengabaikan tingkah Kayla.

"Abang masih waras 'kan?" Tanya Kayla yang kini dudyk di srbelah Kenzo.

Gadis itu meletakkan punggung tangannya di kening Kenzo. Namun dengan cepat Kenzo menampiknya.

"Kamu kira abangmu ini gila?" Sahut Kenzo emosi.

Kayla mengendikkan bahu,

"Ini ketiga kalinya aku memergoki abang sedang berbicara sendiri dan marah-marah sendiri," tukas Kyara heran.

"Sudah abang bilang, abang bicara di telepon. Dasar sok tahu!" Sergah Kenzo masih kesal.

Ini semua gara-gara Zhia.

Aku akan benar-benar gila kalau gadis itu terus saja mengganggu hidupku.

Kenzo tak berhenti menggerutu dalam hati.

"Ada apa ke sini pagi-pagi?" Tanya Kenzo pada Kayla yang sedang memainkan ponselnya.

"Main," jawab Kayla sekenanya.

"Main ke mall atau ke rumah temanmu sana! Kenapa main ke kantor abang? Mengganggu saja!" Gerutu Kenzo sekali lagi.

Kayla hanya mencibir.

"Akhir pekan nanti abang nonton basket, kan? Beliin tiket sekalian untuk Kayla ya!" Rayu Kayla seraya menggamit lengan sang abang.

"Hmmmm, sudah kuduga. Pasti ada maunya," Kenzo mengacak rambut sang adik.

Kayla hanya tergelak.

****

Flo celingukan di dalam gedung olahraga yang sudah hampir penuh tersebut. Ada tiket courtside di tangan Flo, namun bangku di courtside sepertinya sudah penuh.

Netra Flo masih menelisik demi menemukan satu kursi yang kosong untuk ia tempati.

Ketemu!

Flo bergegas menuju satu kursi yang masih kosong di barisan nomor dua dari depan.

Pertandingan hampir di mulai. Flo tidak mau ketinggalan menyaksikan pertandingan seru hari ini.

Saat Flo mendaratkan bokongnya di kursi penonton, tas yang Flo bawa tak sengaja mengenai kepala dari pria di sampingnya.

"Maaf, mas. Saya tidak sengaja," Flo buru-buru minta maaf.

Namun saat melihat siapa pria itu, mendadak Flo ingin menghilang saja dari gedung olahraga ini.

"Oh, Astaga!" Flo sudah akan beranjak dari duduknya. Namun Kenzo mencegahnya.

Flo akhirnya tetap duduk dan menutupi wajahnya menggunakan tas agar Kenzo tidak menatapnya.

"Kau membuntutiku?" Tuduh Kenzo sembarangan.

Flo menurunkan tasnya dan mendelik ke arah atasannya tersebut,

"Jangan sembarangan! Aku sedang menonton pertandingan basket." Bantah Flo cepat.

Kenzo tertawa mengejek,

"Memangnya kau mengerti? Gadis sepertimu pasti tontonannya tak jauh-jauh dari drama dan sinetron," ejek Kenzo dengan wajah yang mengesalkan.

"Aku sudah paham semua hal tentang basket sejak usiaku lima tahun. Jangan meremehkanku!" Balas Flo ikut kesal.

"Lalu kenapa tidak jadi atlit basket saja kalau tahu banyak tentang basket?" Timpal Kenzo masih dengan raut mengesalkan.

Flo hanya memutar bola matanya.

"Oh, aku tahu. Pasti karena sizemu yang mini itu," ejek Kenzo seraya tergelak.

"Tinggiku seratus lima puluh delapan centimeter. Dan itu sangat normal. Aku bukan gadis pendek!" Flo menuding ke arah Kenzo yang masih tergelak.

"Abang ngobrol sama siapa sih?" Kayla yang melihat abangnya tertawa sedari tadi akhirnya penasaran dan melongok ke arah Flo.

"Hai, kakak cantik!" Sapa Kayla seraya melambaikan tangan pada Flo.

"Apa kakak pacarnya Abang Ken?" Tanya Kayla lagi.

Flo hanya nyengir

"Sok tahu kamu!" Kenzo menoyor kepala Kayla.

"Geser ih! Aku mau ngobrol sama calon kakak ipar," Kayla mengusir Kenzo dan segera menarik Flo agar mendekat ke arahnya.

Jadilah sekarang Flo duduk di tengah diapit oleh Kayla dan Kenzo.

Astaga!

Apa keluarga ini memang semuanya pemaksa?

Kenapa mereka semua menyebalkan dan selalu bersikap berlebihan?

Flo hanya menggerutu dalam hati.

"Kakak pacarnya abang Ken?" Tanya Kayla sekali lagi.

"Bukan, hehe. Aku hanya staff admin di kantornya Pak Kenzo," jawab Flo cepat.

"Tapi aku tidak keberatan kalau kakak jadi pacarnya abang Ken," timpal Kayla seraya menggamit lengan Flo.

"Kay!" Kenzo langsung menegur sang adik yang bersikap lebay.

"Apa? Abang harusnya berterimakasih karena aku sudah membantu abang pedekate dengan kakak cantik ini. Siapa nama kakak?" Tanya Kayla sekali lagi.

"Florentina. Panggil saja Flo," jawab Flo masih canggung.

Kenapa gadis disampingnya ini berlebihan sekali? Membuat tidak nyaman saja.

Peluit tanda pertandingan dimulai sudah terdengar.

Sebisa mungkin Flo memfokuskan pandangannya ke arah court. Meskipun sesekali Flo harus menutup telinga karena pekikan dari Kayla saat pemain idolanya mencetak skor.

Oh astaga!

Masih ada tiga quarter tersisa dan konsentrasi Flo untuk menonton pertandingan sudah buyar tak tahu rimbanya.

Flo memilih menyandarkan punggungnya ke sandaran tempat duduknya, namun punggungnya malah membentur sesuatu yang kekar.

Apa ini?

Flo menoleh ke arah Kenzo. Dan pria itu dengan santainya sedang merentangkan tangan kirinya di bangku milik Flo.

"Apa?" Kenzo pura-pura tak mengerti.

Flo hanya bisa mendengus kesal.

"Kau tadi ke sini sendirian?" Tanya Kenzo kepo. Pria itu sedikit berbisik di telinga Flo.

"Bukan urusan anda!" Jawab Flo seakan tak peduli.

"Apa salah satu pemain basket itu adalah pacarmu?" Tanya Kenzo lagi seraya mengendikkan dagunya ke arah court basket.

Quarter kedua sudah di mulai.

"Bukan urusan anda!" Jawab Flo sekali lagi masih berusaha untuk tidak peduli.

"Boleh aku mengurusmu?" Tanya Kenzo masih tak menyerah.

Flo memutar bola mata sekaligus berdecak sebal. Sepertinya gadis itu sudah malas menanggapi ocehan dari Kenzo.

"Kau mengenal Zhia dimana? Apa kau anaknya Om Dion dan Tante Tasya?" Kenzo mencari bahan pembicaraan lain.

Flo menarik nafas panjang,

"Bukan! Aku mengenal Zhia di panti asuhan kedua orangtuaku. Aku dan papaku yang menemukan Zhia di halaman panti. Sedangkan om Dion dan tante Tasya adalah orang tua angkat dari Zhia. Aku pikir kau sudah tahu cerita itu?" Tutur Flo sedikit heran.

Kenzo menggeleng.

"Tidak ada yang menceritakan padaku detail kejadiannya," ucap Kenzo lirih.

.

.

.

Terima kasih yang sudah mampir hari ini.

Jangan lupa like, komen, dan vote 💕

Terpopuler

Comments

alvalest

alvalest

la zhia masih hidup stlh keclkaan meninggalny knp y...

2021-11-08

0

Diana Susanti

Diana Susanti

oalaaaaah, jd Zhia habis pingsan mendatangi panti asuhan papa mama nya Florentina yaaa

2021-09-22

3

keke global

keke global

Paham sekarang.. 😊😊

2021-03-12

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!