"Masuklah!" Mama Nuna membuka lebar daun pintu berwarna coklat tersebut.
Dan sekarang Flo bisa melihat sebuah kamar bernuansa maskulin yang cukup luas. Mungkin kamar Flo hanya setengah dari kamar luas ini.
"Kau bisa istirahat dulu, Flo! Kamar Kayla dikunci, jadi kamu istirahat di kamar Ken saja, Oke!" Ujar mama Nuna sekali lagi.
Flo mengikuti langkah mama Nuna dan masuk ke kamar Kenzo. Ada sebuah jendela besar di sisi tempat tidur berukuran king size tersebut. Ada juga televisi lebar yang tergantung di depan tempat tidur.
Dan ada sebuah sofa serta satu lemari yang cukup besar di sisi lainnya.
Flo berulang kali menguap saat di dapur dan menunggu kue buatannya matang. Jadilah mama Nuna meminta Flo untuk beristirahat siang di kamar ini.
"Apa Kenzo tidak akan marah, Tante?" Tanya Flo khawatir.
Mama Nuna terkekeh,
"Tentu saja tidak! Kadang Kayla juga tidur siang di sini. Sudahlah! Kamu santai saja," ujar mama Nuna dengan nada santai.
"Istirahatlah! Tante yang akan menunggu kuenya matang," ujar mama Nuna seraya mengusap kepala Flo.
Wanita paruh baya itupun segera keluar dari kamar Ken dan menutup pintu.
Flo masih mematung di tempatnya. Namun saat Flo mengedarkan pandangannya ke seluruh penjuru kamar, mendadak ranjang milik Kenzo terlihat menggoda. Tubuh Flo benar-benar lelah, dan sepertinya ranjang itu terasa nyaman untuk rebahan.
Flo segera merebahkan tubuh lelahnya di ranjang milik Kenzo yang sekarang dilapisi sprei dan bedcover berwarna putih tersebut. Flo berbaring miring, memeluk guling dan memandang ke jendela besar yang ada di sisi ranjang.
"Nyaman?" Tanya Zhia yang tiba-tiba sudah ada di depan Flo.
Gadis hantu itu ikut berbaring di ranjang milik Kenzo.
"Aku ingin tidur, Zhia," sahut Flo malas. Gadis itu memejamkan matanya dan berusaha mengabaikan kehadiran Zhia.
"Bukankah akan lebih nyaman jika Kenzo juga berbaring di sebelahmu dan memelukmu dengan lengannya yang kekar," ucap Zhia lagi dengan nada menggoda.
"Aku sedang tidak ingin membahas hal mesum," timpal Flo yang masih memejamkan matanya.
Zhia terkekeh,
"Mama sepertinya menyukaimu. Dan aku lihat mama sangat berharap kamu akan benar-benar menjadi menantunya," ucap Zhia lagi.
Flo membuka matanya karena mendadak ingat pada obrolannya bersama mama Nuna siang ini di ruang tengah.
"Boleh aku bertanya sesuatu, Zhia?" Tanya Flo seraya menatap tajam pada Zhia.
"Tentu. Kau mau tanya apa?" Jawab Zhia santai.
Gadis hantu itu masih berbaring santai di sebelah Flo.
"Kau selalu menampakkan dirimu kepadaku dan juga kepada Kenzo. Lalu kenapa kau tidak menampakkan dirimu kepada mamamu saja? Mamamu sangat merindukanmu," Flo masih menatap tajam ke arah Zhia.
"Aku tidak bisa menampakkan diri ke semua orang, Flo. Hanya orang-orang tertentu saja, dan hanya bisa pada tiga orang," sahut Zhia menjelaskan.
"Orang-orang tertentu? Aku tak mengerti," timpal Flo bingung.
"Saat aku diberi kemampuan untuk bisa menampakkan diri pada manusia, aku hanya bisa memilih tiga orang. Dan aku sudah memilih kau dan Kenzo. Jadi aku tidak bisa lagi menampakkan diri pada orang lain," ujar Zhia panjang lebar.
"Tunggu! Bukankah katamu tiga orang? Aku dan Kenzo hanya dua orang. Yang ketiga siapa?" Tanya Flo penasaran.
"Kau tidak perlu tahu siapa orang ketiga itu," sahut Zhia seraya bersedekap. Gadis hantu itu kini sudah duduk bersila di atas ranjang.
"Pacarmu?" Flo mulai kepo.
"Sudah aku bilang bukan urusanmu! Kau urus saja hubunganmu dengan Kenzo!" Ucap Zhia dengan nada ketus.
Terang saja, hal itu malah membuat Flo terkekeh.
Mungkinkah seorang gadis hantu seperti Zhia memiliki pacar?
"Puas sekali tertawanya," sahut Zhia sinis.
Flo segera menghentikan tawanya.
"Tapi kamu bisa 'kan mendatangi mama kamu di dalam mimpinya. Aku lihat mama kamu begitu merindukanmu." Raut wajah Flo kembali serius.
"Kadang-kadang aku memang hadir di mimpi mama. Tapi sebagai Zhia kecil tentu saja. Bukan Zhia dewasa," jawab Zhia tegas.
Flo mengangguk,
"Aku boleh tidur sekarang? Aku ngantuk sekali." Flo menguap lebar.
"Tidurlah! Dan jangan lupa bermimpi tentang Kenzo. Kau sedang tidur di kamar dan juga di ranjangnya," celetuk Zhia seraya terkekeh. Gadis hantu itupun segera menghilang dengan cepat dari hadapan Flo.
Flo memilih untuk mengabaikan celotehan Zhia barusan dan segera memejamkan matanya. Mata Flo benar-benar terasa berat dan kasur ini sungguh nyaman.
****
"Flo sedang tidur di kamar dan di atas ranjangmu saat ini. Kau tidak ingin pulang cepat, Ken?" Zhia menggoda Kenzo yanag masih sibuk memeriksa beberapa laporan.
Ken tertawa kecil,
"Kau mengarang! Flo sedang bekerja di ruang staff admin," sangkal Kenzo cepat.
Zhia mencibir,
"Untuk apa aku berbohong? Aku mengatakan yang sebenarnya. Pulanglah kalau kau ingin tahu," ujar Zhia lagi dengan nada memaksa.
"Pekerjaanku masih banyak. Dan aku tidak akan mengikuti saran bodohmu itu," sergah Kenzo dengan nada tegas.
Kenzo kembali berkutat dengan pekerjaannya.
"Terserah saja! Aku hanya memberi info," sahut Zhia sebelum pergi menghilang dari ruangan Kenzo.
Kenzo hanya mengendikkan bahu dan malas menanggapi bualan konyol dari hantu Zhia.
.
.
.
Terima kasih yang sudah mampir hari ini.
Jangan lupa like, komen, dan vote 💕
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 64 Episodes
Comments
💝GULOJOWO💝
Siapa yaa kira2 yg 1 nya. gk mungkin dr. Tasya kan thorr. soalnya kan Tasya udah meninggal
🤔🤔🤔🤔
2021-06-12
0
Bundaku
satu lagi dokter tasya.ya thor?
mama angkat zhia kan juga yang paling terpukul saat zhia meninggal,jadi sdih dan kangen mama tasya.
2020-11-06
2
Mr Smiley
Auto nikah kalo pulang🤣🤣
2020-09-29
1