Keluarga Lee

Pagi itu, Aisha dan Aska memutuskan untuk tidak pergi bekerja, dengan alasan sakit karena kecelakaan kemarin, Aisha pun akhirnya pergi ke tempat yang ada di buku harian Ara.

"Disini ada tulisan Lee, dan ada gambar pohon didepan rumah."

Ujar Aska yang melihat gambar tangan Ara.

"Konyol, lu nggak lihat, hampir depan rumah ada pohon yang tumbuh, kita mau tanya yang mana?."

Jawab Aisha yang tertawa melihat rumah yang ada disana.

"Aduuuuuh, bener juga Sha, mau kemana pun juga sama, semua nya hampir memiliki tanda yang sama."

Jawab Aska yang juga tertawa kecil pada Aisha.

"Tunggu, tapi disini ada nama Lee, apa itu sebuah nama jalan, rumah atau nama orang."

Ucap Aisha yang penasaran dengan kata Lee.

"Emang Ara orang mana Sha?, bisa aja itu sebuah nama keluarga, jika Ara terlahir dari keluarga asing."

Jawab Aska kembali.

Setelah beberapa kali berjalan, mereka pun akhirnya di panggil oleh seorang wanita yang sudah cukup tua, ternyata wanita itu sudah dari tadi memperhatikan mereka berdua.

"Hei!, anak muda!, kemarilah."

Panggil wanita itu pada Aisha dan Aska.

"Iya nek, nenek panggil kita?."

Jawab Aska yang menghampiri wanita tua itu.

"Iya, sedang apa kalian disini, dari tadi kalian terlihat mondar mandir tidak jelas."

Tanya si wanita tua itu.

"Kita sedang mencari rumah keluarga Lee."

Jawab Aisha yang asal bicara.

"Astaga!, sudah lama sekali, baru sekarang ada yang mencari keluarga Lee!."

Jawab wanita tua itu.

Aisha dan Aska pun mengira jika Lee memang benar sebuah nama keluarga.

"Ya sudah, masuk lah sebentar, kita minum teh dulu."

Ajak wanita tua itu yang berjalan masuk ke dalam rumah nya.

Mereka pun disuguhi teh khas orang Korea, dimana teh nya berwarna kuning keemasan.

Si nenek pun akhirnya mengenal kan dirinya,

"Saya Leon, saya dan Lee memang kenal dekat, tetapi setelah kejadian yang menimpa cucunya, keluarga Lee pun dikabarkan meninggal."

Ucap wanita tua yang bernama Leon.

"Jadi benar, keluarga Lee itu memang tinggal di sini."

Ucap Aisha yang bertanya pada nenek Leon.

"Benar, itu dulu rumah nya, tepat di depan rumah saya."

Jawab nenek Leon yang sepertinya memang keturunan Korea.

"Apa keluarga Lee memiliki cucu yang bernama Ara?."

Tanya Aisha yang membuat nenek Leon kaget.

"Ara!, anak itu penyebab utama kematian keluarga Lee, dialah yang tahu segalanya."

Jawab nenek Leon yang memandang rumah keluarga Lee.

"Apa yang dilakukan Ara?, kenapa bisa dia yang menjadi penyebab segalanya."

Tanya Aisha yang penasaran dengan cerita nenek Leon.

"Dia jatuh cinta pada orang yang salah, itu sedikit yang aku dengar."

Jawab nenek Leon yang menghapus air mata nya.

"Apa yang terjadi pada keluarga Lee?."

Tanya Aska yang ingin tahu penyebab kematian keluarga Lee.

"Di bunuh, mereka ditemukan tewas di dalam rumah nya, hingga saat ini, tidak ada yang tahu siapa pembunuh nya."

Jawab nenek Leon yang sepertinya dekat dengan keluarga Lee.

"Kenapa bisa dibunuh, kenapa juga dengan Ara?, lalu bagaimana dengan orang tua Ara?."

Tanya Aisha yang berharap bisa bertemu dengan salah satu keluarga Ara.

"Ayah Ara sudah meninggal, kecelakaan maut di rel kereta api, membuat nya tewas seketika."

Jawab nenek Leon yang mengingat kejadian yang menimpa nya kemarin.

"Rel kereta api?, apa ini tidak ada kaitannya?."

Tanya Aisha yang terlihat bertanya sendiri.

"Apa tujuan kalian kesini, keluarga Lee sudah tidak ada, hanya ada ibu Ara yang tidak tahu keberadaan nya."

Jawab nenek Leon yang mengatakan jika ibu Ara masih ada.

"Kalau begitu, kita akan mencari ibu Ara."

Jawab Aska yang langsung berdiri untuk berpamitan pada nenek Leon.

"Semoga dewa menyertai kalian, semoga tidak ada kekuatan jahat yang menyerang kalian."

Ucap nenek Leon dengan doa menurut kepercayaan nya.

"Terima kasih nek, nanti kita akan berkunjung kembali, teh bikinan nenek sangat enak."

Jawab Aska yang akhirnya pergi meninggalkan nenek Leon.

Aska dan Aisha pun sempat melihat rumah keluarga Lee, dan Aisha pun kaget saat melihat penampakan di rumah itu.

"Aska cepat, gua udah nggak tahan."

Ujar Aisha yang menutup kedua matanya.

"Lu kenapa Sha?, apa yang lu lihat tadi?."

Tanya Aska yang langsung menancap gas motor nya.

"Nggak tahu Ka, gua nggak jelas lihat nya."

Jawab Aisha yang kembali membuka matanya.

Didalam perjalanan pulang, Sean pun menghubungi Aska, ternyata Sean sudah menunggu nya di kontrakan.

"Sebaiknya kita pulang, Sean sudah menunggu kita."

Ajak Aska yang langsung berjalan ke arah mereka pulang.

Tak lama kemudian, mereka pun akhirnya sampai di rumah yang mereka sewa setiap bulan nya.

"Dari mana kalian?, kenapa tidak angkat telepon Sha!."

Tanya Sean yang menghampiri Aisha.

"Gua nggak bawa ponsel, ponsel gua ketinggalan."

Jawab Aisha yang terlihat menyembunyikan sesuatu dari Sean.

"Terus, kalian berdua dari mana?."

Tanya Sean yang langsung mengambil sesuatu yang disembunyikan Aisha.

"Sean, gua dan Aska cuma mencari tahu, nggak ada yang lain."

Jawab Aisha yang terlihat panik saat itu.

"Iya Sean, gua udah coba hubungi lu, tapi lu bahkan Rey, Andi dan Adit, semuanya tidak ada yang menjawab."

Ujar Aska yang berbicara pada Sean.

"Intinya aja bro, gua tanya dari mana kalian berdua!."

Ujar Sean yang terlihat sedikit kesal.

"Gua nggak suka orang yang berbelit-belit, pasti ada sesuatu yang sedang kalian berdua lakukan."

Ujar Sean kembali.

"Gua dan Aska, pergi ke rumah keluarga Lee."

Jawab Aisha yang membuat Sean kaget.

"Apa!, lu ngapain pergi kesana?, harus nya lu ngomong dulu Sha!."

Jawab Sean yang justru terlihat semakin marah.

"Gua penasaran dengan apa yang ditulis Ara, itu saja."

Jawab Aisha yang terlihat ketakutan.

"Aghhh, sial memang, apa yang bisa gua andalkan, lu nggak bisa gua percaya Sha!."

Teriak Sean yang semakin marah.

"Lu kenapa Sean!, lu yang nggak jelas."

Jawab Aska yang membuat Sean terdiam.

"Lu yang suruh gua ambil, terus buat apa ini sekarang."

Tanya Aisha pada Sean.

"Lu mau cari ke ujung dunia juga, lu nggak bakal ketemu mereka Sha!."

Jawab Sean kembali.

"Karena mereka sudah mati, karena mereka dibunuh kan?."

Tanya Aisha yang terlihat menatap mata Sean.

"Dibunuh!, bukan dibunuh Sha, mereka bunuh diri."

Jawab Sean yang terlihat bingung sendiri.

"Mereka dibunuh, bukan bunuh diri, dan semua nya itu, ada kaitannya dengan Ara."

Ucap Aisha yang percaya dengan ucapan nenek Leon.

"Dari mana lu bisa tahu, dari mana sumber nya."

Tanya Sean yang terlihat masih bingung.

"Sumber nya dari nenek Leon, tetangga depan rumah keluarga Lee."

Jawab Aska yang membuat Sean semakin kaget.

"What!, siapa tadi lu bilang!, siapa Ka?, lu nggak asal bicara kan?."

Tanya Sean yang terlihat memegang kepalanya sendiri.

"Apa kita salah bicara Sean?,"

Tanya Aska yang melihat ekspresi wajah Sean.

"Astaga!, kalian berdua pergi ke mana sebenarnya?."

Tanya Sean yang langsung membuka ponselnya.

"Kita pergi ke tempat yang ditujukan Ara, apa yang sebenarnya terjadi?, kenapa jadi tidak jelas seperti ini."

Jawab Aisha yang langsung melihat ponsel milik Sean.

"Lu lihat, lu lihat dengan jelas, apa tempat ini yang kalian datangi?."

Tanya Sean yang menunjukan sebuah foto lama.

"Iya, kita pergi ke sana."

Jawab Aska dengan wajah pucat nya.

"Next, ini yang terjadi setelah lima tahun kemarin."

Jawab Sean yang kembali menunjukkan sebuah foto lama.

Aisha dan Aska pun langsung kaget, tubuh nya terasa lemas bagai tak bertulang.

"Kebakaran hebat terjadi di sana, dan nenek Leon adalah salah satu korban nya."

Ucap Sean yang kembali membuat Aisha dan Aska terjatuh di lantai.

"Astaghfirullah, ya Allah, apa benar tadi, kenapa harus ikut melihat kalau itu tidak ada."

Ujar Aska yang menutup wajah nya dengan kedua tangannya.

Aisha pun kembali dibuat syok, menyadari jika dirinya berbicara dengan hantu kembali, apa benar semua ini masih ada kaitannya dengan Ara?

Episodes
1 Hujan gerimis
2 Dianggap gila
3 Bahan bulian
4 Terkunci di toilet pabrik
5 Berteman dengan hantu
6 Dimensi lain
7 Berbicara sendiri
8 Kesurupan massal
9 Tumbal tujuh kepala
10 Gerbang dimensi lain
11 Doa bersama
12 Daging busuk
13 Hilangnya Liana
14 Alibi satpam biadab
15 Kembalinya Ara
16 Mata batin
17 Rahasia Sean
18 Buku harian Ara
19 Keluarga Lee
20 Halusinasi tinggi
21 Pemuja iblis
22 Kebakaran pabrik
23 Korban dan hilangnya nya karyawan
24 Gadis suci
25 Pengorbanan Aska
26 Tertangkap nya Asti dan Sari
27 Hilangnya Rey
28 Mencari liontin Ara
29 Pesan dari Ara
30 Penyesalan
31 Ke putus asa'an
32 Boneka nyonya Lee
33 Penghianatan seorang teman
34 Pemakaman tujuh korban
35 Suasana di kuburan baru
36 Penghuni rumah Sean
37 Pilihan kedua
38 Kamar rahasia
39 Misi Penyelamatan
40 Sosok Seoji
41 Bantuan tak terlihat
42 Penggrebekan
43 Kamar mawar 07
44 Rumah sakit jiwa
45 Mimpi yang nyata
46 Teror di tempat ritual
47 Mimpi yang terulang kembali
48 Pertemuan Aisha dengan dokter David
49 Ungkapan hati
50 Kepolosan Aisha
51 Bertemu dengan Asti
52 Salah paham
53 Meja hijau
54 Pesan singkat
55 Arti sebuah kata
56 Perang hati
57 Kabur dari rumah Sean
58 Tanpa Rey
59 Sekutu Sean
60 Kepergian Asti
61 Kenyataan yang terbalik
62 Tragedi di rumah Sean
63 Terkunci di kamar Sean
64 Pengganti segel
65 Beda agama
66 Keluarga Reynaldi
67 Hilangnya Sean
68 Tabiat buruk pak Hadi
69 Saksi mata
70 Bunuh diri yang janggal
71 Pesan dari kotak hitam
72 Tertangkap nya pak Hadi
73 Pemakaman Danur
74 Terseret ke dunia lain
75 Perpisahan
76 Awal kerja
77 Kosan pak Burhan
78 Di jemput polisi
79 Cerita dalam peristiwa
80 Gangguan di pabrik
81 Keberadaan tumbal segel
82 Keterangan palsu
83 Kedatangan Dani
84 Terawangan
85 Pertemuan Sean dan Rey
86 Gambar tujuh tumbal
87 pembongkaran makam Asti
88 Pesan dari mimpi
89 Ajakan mbok Darmi
90 Seminggu di gunung Lawu
91 Faustian pact ( perjanjian dengan iblis)
92 Tantangan dan pantangan
93 Perubahan Aisha
94 Hari ke tujuh
95 Tragedi satu malam
96 Terbujuk rayuan maut
97 Penemuan mayat di gedung kosong
98 Dokter psikopat
99 Terlepas sementara
100 Serangan balik
101 Terjebak rencana Juan
102 Prahara cinta segitiga
103 Kemarahan Juan
104 Pemakaman Rian
105 Gangguan makhluk halus
106 Hidup adalah sebuah pilihan
107 Dosa terindah
108 Jeruji pesakitan
109 Balas dendam pertama
110 Ketakutan Lee soo
111 Kondisi tersulit
112 Siksa neraka dunia
113 Dugaan Rey
114 Keterbukaan seorang narapidana
115 Kembalinya Juan
116 Sean dengan perubahan sikap nya
117 Kembalinya Seoji kembaran Sean
118 Kesaksian Sean yang ditunggu
119 Keadilan untuk Rey
Episodes

Updated 119 Episodes

1
Hujan gerimis
2
Dianggap gila
3
Bahan bulian
4
Terkunci di toilet pabrik
5
Berteman dengan hantu
6
Dimensi lain
7
Berbicara sendiri
8
Kesurupan massal
9
Tumbal tujuh kepala
10
Gerbang dimensi lain
11
Doa bersama
12
Daging busuk
13
Hilangnya Liana
14
Alibi satpam biadab
15
Kembalinya Ara
16
Mata batin
17
Rahasia Sean
18
Buku harian Ara
19
Keluarga Lee
20
Halusinasi tinggi
21
Pemuja iblis
22
Kebakaran pabrik
23
Korban dan hilangnya nya karyawan
24
Gadis suci
25
Pengorbanan Aska
26
Tertangkap nya Asti dan Sari
27
Hilangnya Rey
28
Mencari liontin Ara
29
Pesan dari Ara
30
Penyesalan
31
Ke putus asa'an
32
Boneka nyonya Lee
33
Penghianatan seorang teman
34
Pemakaman tujuh korban
35
Suasana di kuburan baru
36
Penghuni rumah Sean
37
Pilihan kedua
38
Kamar rahasia
39
Misi Penyelamatan
40
Sosok Seoji
41
Bantuan tak terlihat
42
Penggrebekan
43
Kamar mawar 07
44
Rumah sakit jiwa
45
Mimpi yang nyata
46
Teror di tempat ritual
47
Mimpi yang terulang kembali
48
Pertemuan Aisha dengan dokter David
49
Ungkapan hati
50
Kepolosan Aisha
51
Bertemu dengan Asti
52
Salah paham
53
Meja hijau
54
Pesan singkat
55
Arti sebuah kata
56
Perang hati
57
Kabur dari rumah Sean
58
Tanpa Rey
59
Sekutu Sean
60
Kepergian Asti
61
Kenyataan yang terbalik
62
Tragedi di rumah Sean
63
Terkunci di kamar Sean
64
Pengganti segel
65
Beda agama
66
Keluarga Reynaldi
67
Hilangnya Sean
68
Tabiat buruk pak Hadi
69
Saksi mata
70
Bunuh diri yang janggal
71
Pesan dari kotak hitam
72
Tertangkap nya pak Hadi
73
Pemakaman Danur
74
Terseret ke dunia lain
75
Perpisahan
76
Awal kerja
77
Kosan pak Burhan
78
Di jemput polisi
79
Cerita dalam peristiwa
80
Gangguan di pabrik
81
Keberadaan tumbal segel
82
Keterangan palsu
83
Kedatangan Dani
84
Terawangan
85
Pertemuan Sean dan Rey
86
Gambar tujuh tumbal
87
pembongkaran makam Asti
88
Pesan dari mimpi
89
Ajakan mbok Darmi
90
Seminggu di gunung Lawu
91
Faustian pact ( perjanjian dengan iblis)
92
Tantangan dan pantangan
93
Perubahan Aisha
94
Hari ke tujuh
95
Tragedi satu malam
96
Terbujuk rayuan maut
97
Penemuan mayat di gedung kosong
98
Dokter psikopat
99
Terlepas sementara
100
Serangan balik
101
Terjebak rencana Juan
102
Prahara cinta segitiga
103
Kemarahan Juan
104
Pemakaman Rian
105
Gangguan makhluk halus
106
Hidup adalah sebuah pilihan
107
Dosa terindah
108
Jeruji pesakitan
109
Balas dendam pertama
110
Ketakutan Lee soo
111
Kondisi tersulit
112
Siksa neraka dunia
113
Dugaan Rey
114
Keterbukaan seorang narapidana
115
Kembalinya Juan
116
Sean dengan perubahan sikap nya
117
Kembalinya Seoji kembaran Sean
118
Kesaksian Sean yang ditunggu
119
Keadilan untuk Rey

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!