Gerbang dimensi lain

"Maksud lu apa?, ngapain lu peluk dia."

Tegur Rey yang terlihat tidak suka saat Sean memeluk Aisha.

"Apa sih, nggak ada penting nya juga buat lu kan?."

Jawab Sean yang terlihat biasa saja saat itu.

"Gua nggak suka lu kaya gitu Sean!, ingat itu!."

Teriak Rey yang membuat suasana semakin panas.

"Apa!, lu marah gua deketin Aisha!, Aisha bukan level lu bro, bukan nya itu yang sering lu omongin."

Jangan Sean yang juga tidak mau kalah dengan Rey.

"Sialan lu Sean, gua hajar lu sekarang."

Jangan Rey yang bersiap untuk memukul Sean.

"Cukup!, apa yang kalian lakukan!, udah kayak anak kecil aja lu pada."

Teriak Aisha yang menghentikan mereka berdua.

"Woii!!, pada ngapain sih lu pada, kalau mau nyari ribut jangan disini bro, ini tempat gua."

Tegur Aska yang tidak mau ada keributan di tempat nya.

Sean dan Rey pun berjalan ke tempat mereka berkumpul, dan melupakan sementara kejadian itu.

"Ngomong-ngomong kita libur sampai kapan?, apa sudah dapat informasi."

Tanya Adit yang bertanya tentang kabar pabrik.

"Bodo amat, keluar tinggal keluar apa susah nya."

Jawab Rey yang memang tidak butuh pekerjaan itu.

Sedikit informasi, Rey merupakan anak orang kaya, hanya saja, dia merupakan salah satu anak yang termasuk dalam kategori broken home, sehingga dia mengajak teman-temannya untuk mencari kehidupan di dunia luar, dan itulah kenapa dia memilih untuk bekerja di sebuah pabrik dengan gaji yang sebenarnya tidak dia butuhkan.

"Bohong, mana ada lu mau keluar dari pabrik, gua nggak yakin."

Jawab Sean yang melihat wajah Rey dengan tatapan nya yang terkesan meragukan.

"Sudah, jangan terus berlarut, ini tidak akan ada ujungnya."

Ujar Aska yang selalu saja melerai mereka berdua.

Sementara itu, Aisha merasakan gelisah dalam hati nya, merasa jika sedang ada sesuatu yang terjadi pada Ara.

"Ara, apa yang terjadi, katakan lah sesuatu."

Ucap Aisha yang membuat teman-teman nya kaget.

"Wow, ada apa lagi ini, apa ada sesuatu?."

Tanya Andi yang merasa jika Aisha tidak bercanda saat itu.

Tiba-tiba saja, tubuh Aisha terpental jauh dan menabrak tembok salah satu warga.

"Aisha!, cepat tolong dia!."

Teriak Rey yang langsung berlari untuk menolong Aisha.

Darah segar pun mengalir dari hidung dan mulut Aisha, seperti ada yang menyerang nya.

"Gila!, sumpah ini gila, nggak mungkin bisa mental sendiri kalau tidak ada yang menyerang nya."

Ujar Aska yang mencari tau siapa yang menyerang Aisha.

"Ara, tolong Ara, dia butuh pertolongan kita."

Ucap Aisha yang langsung pingsan saat itu juga.

Rey dan teman-teman nya pun langsung menbawa tubuh Aisha ke dalam kamar nya, segala upaya mereka lakukan agar bisa menyadarkan Aisha.

"Sepertinya ada sesuatu yang terjadi pada Aisha, jiwanya mungkin saja keluar dari tubuh nya."

Jawab Sean yang berbicara dengan nada yang ketakutan.

"Sean!, lu ngomong apa?, kita semua nggak ngerti."

Tanya Rey yang juga ikut panik.

Ternyata benar, apa yang dikatakan Sean terjadi pada Aisha.

Aisha pun bangun dan melihat jika dirinya berada di tempat yang berbeda.

"Gua dimana, kemana mereka semua."

Ucap Aisha yang mencoba mencari keberadaan teman-teman nya.

Ternyata Aisha berada dalam dimensi lain, dimana dia hanya melihat makhluk halus yang berdatangan silih berganti kearah nya.

"Apa ini dimensinya?, apa ini yang dikatakan oleh Sean?."

Ucap Aisha yang berbicara sendiri.

Merasa jika dirinya berada di dimensi lain, Aisha pun berusaha untuk mencari keberadaan Ara, Aisha yakin jika Ara terkurung di dalam nya.

"Ara!, Ara dimana kamu?."

Teriak Aisha yang justru membuat makhluk halus yang berada di sana datang ke arah nya.

"Bukan!, bukan kalian!, aku mencari Ara!."

Teriak Aisha yang mencoba berlari tanpa tujuan.

Disaat itulah, Ara pun memanggil nya.

"Aisha!, cepat pergi dari sini!."

Teriak Ara yang menyuruh Aisha pergi.

"Tidak Ara!, aku akan membawa kamu kembali."

Jawab Aisha yang justru mendekati Ara.

"Pergi!, jangan sekarang Sha, kamu tidak akan bisa."

Teriak Ara yang melihat ke arah pintu dan mengangguk kan kepala nya.

Tapi Aisha tetap saja ingin membawa Ara keluar, dan benar saja, kini banyak makhluk halus yang datang dan menyerang Aisha.

Aisha pun terkejut saat melihat Ara yang dikelilingi oleh tujuh kepala manusia, dan tubuh tanpa kepala itu pun, juga langsung menyerang Aisha.

"Aisha lari!, keluar dari pintu, ini bukan tempat kamu Sha!."

Teriak Ara yang terlihat sedang di serang oleh kepala yang mengelilingi nya.

Aisha pun terus berlari, dan tanpa sadar, dia menabrak sosok hitam besar sehingga membuat nya terjatuh dan ditarik oleh hantu tanpa kepala.

"Aisha!, pura-pura tidak melihat meskipun kamu melihat nya, berjalan lah perlahan dan ikuti kata hati."

Terdengar suara Sean yang menyuruh nya berpura-pura tidak melihat apa yang ada dihadapan nya.

"Aku tidak melihat apapun, aku ingin pulang."

Ucap Aisha yang mencoba melepaskan kaki nya dari tangan hantu tanpa kepala.

Akhirnya, Aisha pun berhasil menggapai pintu yang dimaksud oleh Ara, dan Aisha pun kembali berpura-pura tidak melihat Ara yang terlihat sangat menyedihkan.

Saat Aisha membuka pintu itu, Aisha pun kaget saat dirinya terbangun kembali dan berada di tengah teman-teman nya yang terlihat panik.

"Oh my God, akhirnya lu bisa keluar Sha."

Ucap Sean yang langsung memeluk tubuh Aisha.

Rey pun hanya terdiam, dia sadar jika Aisha lebih membutuhkan Sean saat ini, karena Aisha bisa mendengar suara Sean yang menyuruh nya untuk kembali.

"Ara!, gua lihat Ara!, dia di kelilingi kepala tanpa tubuh, dan tubuh itu juga yang sempat mengejar dan menyerang gua."

Ucap Aisha yang masih terlihat ketakutan.

"Sha, apa lu denger suara Sean?."

Tanya Adit yang bertanya pada Aisha.

"Iya, gua denger suara Sean, Sean menyuruh gua untuk berpura-pura tidak melihat apapun."

Jawab Aisha sama persis dengan apa yang diucapkan oleh Sean saat Aisha pingsan.

"Semua ini pasti ada hubungan nya sama lu!."

Tanya Rey yang berpikir jika Sean tahu sesuatu.

"Ini tidak ada kaitannya dengan orang yang tidak percaya hantu, jadi lu nggak perlu takut."

Jawab Sean pada Rey.

"Persetan dengan hantu, gua baru tahu kalau itu memang ada, apa gua salah?."

Teriak Rey yang kini percaya jika hantu itu ada.

"Tenang Rey, tidak semua orang bisa melihat nya, mungkin Aisha contohnya."

Ujar Aska yang tidak jadi berangkat bekerja.

Saat itu, Aisha pun masih memikirkan Ara, merasa bersalah karena tidak bisa membawanya kembali.

"Apa yang harus gua lakuin sekarang?, bagaimana bisa melepaskan Ara sendirian."

Ucap Aisha yang masih terus berbicara tentang Ara.

"Tenang Sha, gua tahu, ini memang berat, tapi gua yakin, lu pasti bisa."

Jawab Sean yang percaya jika Aisha mampu melepaskan jiwa Ara.

Singkat cerita, mereka pun akhirnya kembali ke rumah masing-masing, mereka pun menitipkan Aisha pada Aska, dan mereka pun sudah mendapatkan kabar jika besok, mereka sudah bisa kembali bekerja.

Semua kejadian masih normal jika diluar pabrik, Aisha bisa melakukan hal yang biasa dia lakukan jika dia tidak terlalu memikirkan Ara, hal itu terjadi karena Aisha yang terus menerus memikirkan Ara, hingga membuat nya masuk dalam dimensi lain.

Keesokan harinya, Aisha pun kembali bekerja seperti biasanya, dia pun langsung berlari menuju balkon tempat biasa bertemu dengan Ara.

"Ara, dimana kamu?, jangan bercanda Ra."

Ucap Aisha yang memanggil Ara.

Hingga lima belas menit berlalu, Aisha pun tidak bisa menemukan Ara yang biasa menemui nya.

Aisha pun dibuat tidak nyaman, merasa kehilangan sosok yang paling dia tunggu, Aisha pun berpikir jika apa yang terjadi pada Ara, sama seperti dengan yang dia temukan dalam mimpi nya.

Episodes
1 Hujan gerimis
2 Dianggap gila
3 Bahan bulian
4 Terkunci di toilet pabrik
5 Berteman dengan hantu
6 Dimensi lain
7 Berbicara sendiri
8 Kesurupan massal
9 Tumbal tujuh kepala
10 Gerbang dimensi lain
11 Doa bersama
12 Daging busuk
13 Hilangnya Liana
14 Alibi satpam biadab
15 Kembalinya Ara
16 Mata batin
17 Rahasia Sean
18 Buku harian Ara
19 Keluarga Lee
20 Halusinasi tinggi
21 Pemuja iblis
22 Kebakaran pabrik
23 Korban dan hilangnya nya karyawan
24 Gadis suci
25 Pengorbanan Aska
26 Tertangkap nya Asti dan Sari
27 Hilangnya Rey
28 Mencari liontin Ara
29 Pesan dari Ara
30 Penyesalan
31 Ke putus asa'an
32 Boneka nyonya Lee
33 Penghianatan seorang teman
34 Pemakaman tujuh korban
35 Suasana di kuburan baru
36 Penghuni rumah Sean
37 Pilihan kedua
38 Kamar rahasia
39 Misi Penyelamatan
40 Sosok Seoji
41 Bantuan tak terlihat
42 Penggrebekan
43 Kamar mawar 07
44 Rumah sakit jiwa
45 Mimpi yang nyata
46 Teror di tempat ritual
47 Mimpi yang terulang kembali
48 Pertemuan Aisha dengan dokter David
49 Ungkapan hati
50 Kepolosan Aisha
51 Bertemu dengan Asti
52 Salah paham
53 Meja hijau
54 Pesan singkat
55 Arti sebuah kata
56 Perang hati
57 Kabur dari rumah Sean
58 Tanpa Rey
59 Sekutu Sean
60 Kepergian Asti
61 Kenyataan yang terbalik
62 Tragedi di rumah Sean
63 Terkunci di kamar Sean
64 Pengganti segel
65 Beda agama
66 Keluarga Reynaldi
67 Hilangnya Sean
68 Tabiat buruk pak Hadi
69 Saksi mata
70 Bunuh diri yang janggal
71 Pesan dari kotak hitam
72 Tertangkap nya pak Hadi
73 Pemakaman Danur
74 Terseret ke dunia lain
75 Perpisahan
76 Awal kerja
77 Kosan pak Burhan
78 Di jemput polisi
79 Cerita dalam peristiwa
80 Gangguan di pabrik
81 Keberadaan tumbal segel
82 Keterangan palsu
83 Kedatangan Dani
84 Terawangan
85 Pertemuan Sean dan Rey
86 Gambar tujuh tumbal
87 pembongkaran makam Asti
88 Pesan dari mimpi
89 Ajakan mbok Darmi
90 Seminggu di gunung Lawu
91 Faustian pact ( perjanjian dengan iblis)
92 Tantangan dan pantangan
93 Perubahan Aisha
94 Hari ke tujuh
95 Tragedi satu malam
96 Terbujuk rayuan maut
97 Penemuan mayat di gedung kosong
98 Dokter psikopat
99 Terlepas sementara
100 Serangan balik
101 Terjebak rencana Juan
102 Prahara cinta segitiga
103 Kemarahan Juan
104 Pemakaman Rian
105 Gangguan makhluk halus
106 Hidup adalah sebuah pilihan
107 Dosa terindah
108 Jeruji pesakitan
109 Balas dendam pertama
110 Ketakutan Lee soo
111 Kondisi tersulit
112 Siksa neraka dunia
113 Dugaan Rey
114 Keterbukaan seorang narapidana
115 Kembalinya Juan
116 Sean dengan perubahan sikap nya
117 Kembalinya Seoji kembaran Sean
Episodes

Updated 117 Episodes

1
Hujan gerimis
2
Dianggap gila
3
Bahan bulian
4
Terkunci di toilet pabrik
5
Berteman dengan hantu
6
Dimensi lain
7
Berbicara sendiri
8
Kesurupan massal
9
Tumbal tujuh kepala
10
Gerbang dimensi lain
11
Doa bersama
12
Daging busuk
13
Hilangnya Liana
14
Alibi satpam biadab
15
Kembalinya Ara
16
Mata batin
17
Rahasia Sean
18
Buku harian Ara
19
Keluarga Lee
20
Halusinasi tinggi
21
Pemuja iblis
22
Kebakaran pabrik
23
Korban dan hilangnya nya karyawan
24
Gadis suci
25
Pengorbanan Aska
26
Tertangkap nya Asti dan Sari
27
Hilangnya Rey
28
Mencari liontin Ara
29
Pesan dari Ara
30
Penyesalan
31
Ke putus asa'an
32
Boneka nyonya Lee
33
Penghianatan seorang teman
34
Pemakaman tujuh korban
35
Suasana di kuburan baru
36
Penghuni rumah Sean
37
Pilihan kedua
38
Kamar rahasia
39
Misi Penyelamatan
40
Sosok Seoji
41
Bantuan tak terlihat
42
Penggrebekan
43
Kamar mawar 07
44
Rumah sakit jiwa
45
Mimpi yang nyata
46
Teror di tempat ritual
47
Mimpi yang terulang kembali
48
Pertemuan Aisha dengan dokter David
49
Ungkapan hati
50
Kepolosan Aisha
51
Bertemu dengan Asti
52
Salah paham
53
Meja hijau
54
Pesan singkat
55
Arti sebuah kata
56
Perang hati
57
Kabur dari rumah Sean
58
Tanpa Rey
59
Sekutu Sean
60
Kepergian Asti
61
Kenyataan yang terbalik
62
Tragedi di rumah Sean
63
Terkunci di kamar Sean
64
Pengganti segel
65
Beda agama
66
Keluarga Reynaldi
67
Hilangnya Sean
68
Tabiat buruk pak Hadi
69
Saksi mata
70
Bunuh diri yang janggal
71
Pesan dari kotak hitam
72
Tertangkap nya pak Hadi
73
Pemakaman Danur
74
Terseret ke dunia lain
75
Perpisahan
76
Awal kerja
77
Kosan pak Burhan
78
Di jemput polisi
79
Cerita dalam peristiwa
80
Gangguan di pabrik
81
Keberadaan tumbal segel
82
Keterangan palsu
83
Kedatangan Dani
84
Terawangan
85
Pertemuan Sean dan Rey
86
Gambar tujuh tumbal
87
pembongkaran makam Asti
88
Pesan dari mimpi
89
Ajakan mbok Darmi
90
Seminggu di gunung Lawu
91
Faustian pact ( perjanjian dengan iblis)
92
Tantangan dan pantangan
93
Perubahan Aisha
94
Hari ke tujuh
95
Tragedi satu malam
96
Terbujuk rayuan maut
97
Penemuan mayat di gedung kosong
98
Dokter psikopat
99
Terlepas sementara
100
Serangan balik
101
Terjebak rencana Juan
102
Prahara cinta segitiga
103
Kemarahan Juan
104
Pemakaman Rian
105
Gangguan makhluk halus
106
Hidup adalah sebuah pilihan
107
Dosa terindah
108
Jeruji pesakitan
109
Balas dendam pertama
110
Ketakutan Lee soo
111
Kondisi tersulit
112
Siksa neraka dunia
113
Dugaan Rey
114
Keterbukaan seorang narapidana
115
Kembalinya Juan
116
Sean dengan perubahan sikap nya
117
Kembalinya Seoji kembaran Sean

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!