Kesurupan massal

Saat itu, Aisha bermaksud untuk mulai melakukan pekerjaan nya, hanya saja, Aisha dikagetkan dengan kedatangan Ara yang terlihat marah pada nya.

"Ara, sebaiknya jangan sekarang, aku sedang bekerja."

Ujar Aisha yang berbicara pada Ara.

"penghianat!, aku tidak suka?."

Teriak Ara yang membuat Aisha kaget sehingga terlihat oleh teman kerjanya.

"Sha!, kamu kenapa?, kamu lihat apa?."

Tanya Liana yang merupakan salah satu teman kerjanya.

"Aku bukan penghianat, aku hanya melakukan apa yang aku lakukan."

Jawab Aisha yang membuat semua teman nya mendekat.

"Kenapa dia?, masih pagi sudah kesurupan saja."

Ucap salah satu teman kerja.

Tiba-tiba, terdengar suara teriakan beberapa karyawan lain, dan disusul dengan beberapa karyawan yang berada di lantai dua, bahkan karyawan di lantai satu pun mulai kesurupan.

"Apa itu?, seperti nya karyawan banyak yang kesurupan."

Ujar pak Agus yang merupakan salah satu staf kantor.

"pak, karyawan pada kesurupan, bagaimana ini?."

Tanya karyawan lainnya.

Situasi di pabrik pun mendadak ramai, kesurupan masal pun terjadi di pabrik itu.

"Semua karyawan turun, keluar dari dalam gedung!."

Ucap pak Doni yang merupakan satpam pabrik.

Semua karyawan pun turun mengikuti instruksi pak Doni, tapi Aisha justru tertinggal sendiri dengan tangan nya yang menutup telinga nya.

"Cepat keluar, sebelum terjadi sesuatu yang besar."

Ajak pak Doni yang langsung membawa Aisha keluar.

Di depan pabrik Rey dan Sean pun masih mencari keberadaan Aisha yang belum terlihat, hingga akhirnya mereka pun melihat pak Doni yang membawa Aisha yang terlihat ketakutan saat itu.

Mendengar kesurupan massal yang terjadi di pabrik, orang-orang yang berada di dekat pabrik pun ikut datang dan membantu evakuasi karyawan yang kesurupan, sementara itu, Aisha justru di bawa keruangan berbeda oleh pak Doni.

"Sean, kenapa Aisha di bawa kesana?."

Tanya Rey yang melihat Aisha berjalan di samping pak Doni.

"Ada yang nggak beres, kita ikuti dia."

Ajak Sean yang berlari menuju ruangan yang dituju pak Doni.

"Sssst, jangan bersuara, kita dengar apa yang mereka bicarakan."

Ujar Sean yang penasaran dengan pak Doni.

Rey dan teman-teman nya pun mengangguk kan kepala, dan bersembunyi di balik tembok.

"Aisha!, kamu tahu apa yang kamu lakukan!, ini akibat nya jika bermain dengan dunia lain."

Ujar pak Doni yang menginterogasi Aisha.

"Aku tidak tahu apa-apa, aku tidak tahu."

Jawab Aisha yang masih memegang telinga nya.

"Dengar kan baik-baik, jika kamu ingin selamat, tinggal kan pabrik ini!."

Ucap pak Doni yang terlihat menarik tangan Aisha dengan kasar.

Sean pun marah saat melihat pak Doni yang bersikap kasar pada Aisha, untung saja saat itu, Rey bisa menahan amarahnya.

"Sabar Sean, aku makin penasaran dengan apa yang sedang mereka bicarakan."

Bisik Rey ditelinga Sean.

Sean pun akhirnya kembali tenang dan kembali melihat apa yang akan dilakukan oleh pak Doni.

"Lupakan teman halusinasi kamu, tinggal kan pabrik dan jangan pernah datang lagi."

Ucap pak Doni pada Aisha.

"Tidak!, Ara teman ku, aku berjanji akan menyelamatkan nya."

Jawab Aisha yang membuat Sean kaget saat mendengar nama Ara.

"Dia tidak ada Aisha!, jika kamu melawan, aku yang akan membuat kamu menyusul nya."

Ancam pak Doni yang tidak membuat Aisha takut.

"Aku tidak takut, Ara hanya marah dengan ku, aku yakin, aku bisa menghentikan kekacauan ini."

"Oke!, buktikan jika kamu mampu Aisha,

ingat!, Kamu sendiri yang akan menjadi tumbal berikut nya."

Jawab pak Doni yang langsung menyeret tubuh Aisha keluar dari ruang itu.

Setelah keluar, Aisha pun di suruh pak Doni untuk membuktikan ucapan nya, jika dia mampu menghentikan kesurupan massal itu.

Aisha pun berlari dan naik keatas balkon, disaat itu juga, Sean, Rey, Andi dan Adit berjalan mengikuti nya.

"Ara, aku minta maaf, aku berjanji tidak akan mengulangi nya lagi."

Ucap Aisha yang terlihat berbicara sendiri.

Sean pun melihat wajah Rey, keduanya saling bertatapan dan bertanya-tanya sedang apa, pada siapa Aisha berbicara.

Aisha pun terlihat menangis, bahkan dia terlihat sangat menyesal.

"Ara, aku mohon, hentikan semua ini, kasihan mereka, aku yang bersalah, kenapa harus mereka."

Ucap Aisha yang terlihat duduk dan seakan memohon pada seseorang.

"Dekati mereka, mereka akan kembali seperti semula."

Jawab Ara yang datang pada nya.

"Ara, terima kasih, kamu memang teman ku yang terbaik."

Jawab Aisha yang terlihat sedang memeluk seseorang.

Apa yang terjadi pada Aisha, dilihat langsung oleh mata kepala Sean, Rey, Andi dan Adit, mereka pun langsung turun dan berpura-pura tidak melihat apa yang sebenarnya terjadi.

Tak lama kemudian, Aisha pun turun dari balkon dan langsung memeluk tubuh karyawan yang kesurupan saat itu, saat itu juga, mereka yang kesurupan pun langsung pingsan dan kembali seperti semula.

"Jadi dia penyebab nya, wanita ini yang membuat kesurupan massal itu."

Ucap pak Doni yang mengambil kesempatan untuk menyalah kan Aisha.

"Bukan aku, aku hanya melakukan apa yang aku lakukan."

Jawab Aisha yang langsung pergi menjauh dari pak Doni.

Karena kejadian itu, pihak pabrik pun akhirnya membubarkan para karyawan, mereka terpaksa di pulangkan karena takut jika terjadi sesuatu yang lebih besar.

Beruntung nya, ada orang pintar yang merupakan sesepuh desa, seperti nya dia tahu apa yang sedang terjadi di pabrik itu, bahkan menurut nya, lebih baik pabrik di liburkan sementara.

Akhirnya, karyawan pun pulang, di sana terlihat Aisha yang masih merasa ketakutan, Aisha melihat orang pintar yang mungkin akan mengusir Ara dari sana.

"Sha, kita pulang sekarang, gua dan Rey mau kerumah Aska, katanya dia tetangga kontrakan lu."

Ajak Sean pada Aisha.

"Sean, banyak yang ingin aku tanyakan, apa kamu bisa menjawab pertanyaan ku nanti."

Jawab Aisha yang berbicara sopan pada Sean.

"Oke, gua jawab nanti, tapi setelah sampai di rumah lu."

Jawab Sean yang melihat ke arah Rey.

Sepertinya ada sesuatu yang sedang direncanakan oleh Sean dan teman-teman nya, sehingga membuat mereka ingin berkumpul di rumah Aska.

Saat Aisha akan pergi bersama dengan Sean, Aisha pun kembali kaget saat melihat Asti yang datang pada nya.

"Sha, apa gua terlihat menakutkan di mata lu?, jika kamu bisa melihat hantu, apa wajah ku lebih menyeramkan dari bangsa hantu?."

Tanya Asti yang semakin mendekati Aisha.

"Stop!, berhenti disana!, jangan pernah deketin gua, apa lagi ngomong sama gua!."

Jawab Aisha yang begitu sadis di telinga Asti.

"Aisha!, apa yang kamu katakan!, tidak baik bicara seperti itu!."

Tegur Sean yang merasa jika Aisha kelewatan.

"Aku benci dia, aku sangat membencinya, jadi jangan ganggu aku lagi."

Jawab Aisha yang membuat Asti menangis dan berlalu pergi meninggalkan nya.

Sean pun langsung menyuruh Aisha naik ke atas motor nya, Sean terlihat sedikit kesal dengan sikap Aisha, namun Sean bisa menahan amarahnya hingga sampai di rumah Aisha.

Sesampainya didepan kamar Aisha, Aska pun sudah terlihat sedang berbicara dengan Rey, Andi dan Adit.

"Gua nggak suka cara lu bersikap seperti tadi, itu sangat menyakitkan Sha!."

Tegur Sean yang masih marah dengan kejadian tadi.

"Gua bingung, gua nggak bisa mikir Sean, gua nggak bisa."

Jawab Aisha dengan air mata nya yang mengalir di pipi nya.

"Gimana lu bisa dapat teman, jika kelakuan lu kaya gini, siapa yang bisa tahan bareng sama lu."

Ucap Sean yang membuat bingung teman-teman nya.

"Gua udah punya teman, gua udah punya Sean, itu yang aku mau tanya kan."

Jawab Aisha yang menatap tajam mata Sean.

"Teman kamu yang bernama Ara!, siapa dia!, apa dia ada?."

Tanya Aska yang sudah mendengar cerita dari Rey.

"Aaaaaaa, cukup!, aku tidak mau menjawab nya, aku tidak mau."

Teriak Aisha yang langsung masuk ke dalam kamar dan mengunci nya.

"Sebaiknya kita tunggu sampai dia tenang, baru kita tanya lagi."

Ujar Rey yang mengajak Sean dan Aska untuk duduk kembali.

Malam itu, Rey bersama dengan teman-teman nya memilih untuk menginap di kontrakan Aska, mereka tidak mau jika sampai terjadi sesuatu pada Aisha.

Episodes
1 Hujan gerimis
2 Dianggap gila
3 Bahan bulian
4 Terkunci di toilet pabrik
5 Berteman dengan hantu
6 Dimensi lain
7 Berbicara sendiri
8 Kesurupan massal
9 Tumbal tujuh kepala
10 Gerbang dimensi lain
11 Doa bersama
12 Daging busuk
13 Hilangnya Liana
14 Alibi satpam biadab
15 Kembalinya Ara
16 Mata batin
17 Rahasia Sean
18 Buku harian Ara
19 Keluarga Lee
20 Halusinasi tinggi
21 Pemuja iblis
22 Kebakaran pabrik
23 Korban dan hilangnya nya karyawan
24 Gadis suci
25 Pengorbanan Aska
26 Tertangkap nya Asti dan Sari
27 Hilangnya Rey
28 Mencari liontin Ara
29 Pesan dari Ara
30 Penyesalan
31 Ke putus asa'an
32 Boneka nyonya Lee
33 Penghianatan seorang teman
34 Pemakaman tujuh korban
35 Suasana di kuburan baru
36 Penghuni rumah Sean
37 Pilihan kedua
38 Kamar rahasia
39 Misi Penyelamatan
40 Sosok Seoji
41 Bantuan tak terlihat
42 Penggrebekan
43 Kamar mawar 07
44 Rumah sakit jiwa
45 Mimpi yang nyata
46 Teror di tempat ritual
47 Mimpi yang terulang kembali
48 Pertemuan Aisha dengan dokter David
49 Ungkapan hati
50 Kepolosan Aisha
51 Bertemu dengan Asti
52 Salah paham
53 Meja hijau
54 Pesan singkat
55 Arti sebuah kata
56 Perang hati
57 Kabur dari rumah Sean
58 Tanpa Rey
59 Sekutu Sean
60 Kepergian Asti
61 Kenyataan yang terbalik
62 Tragedi di rumah Sean
63 Terkunci di kamar Sean
64 Pengganti segel
65 Beda agama
66 Keluarga Reynaldi
67 Hilangnya Sean
68 Tabiat buruk pak Hadi
69 Saksi mata
70 Bunuh diri yang janggal
71 Pesan dari kotak hitam
72 Tertangkap nya pak Hadi
73 Pemakaman Danur
74 Terseret ke dunia lain
75 Perpisahan
76 Awal kerja
77 Kosan pak Burhan
78 Di jemput polisi
79 Cerita dalam peristiwa
80 Gangguan di pabrik
81 Keberadaan tumbal segel
82 Keterangan palsu
83 Kedatangan Dani
84 Terawangan
85 Pertemuan Sean dan Rey
86 Gambar tujuh tumbal
87 pembongkaran makam Asti
88 Pesan dari mimpi
89 Ajakan mbok Darmi
90 Seminggu di gunung Lawu
91 Faustian pact ( perjanjian dengan iblis)
92 Tantangan dan pantangan
93 Perubahan Aisha
94 Hari ke tujuh
95 Tragedi satu malam
96 Terbujuk rayuan maut
97 Penemuan mayat di gedung kosong
98 Dokter psikopat
99 Terlepas sementara
100 Serangan balik
101 Terjebak rencana Juan
102 Prahara cinta segitiga
103 Kemarahan Juan
104 Pemakaman Rian
105 Gangguan makhluk halus
106 Hidup adalah sebuah pilihan
107 Dosa terindah
108 Jeruji pesakitan
109 Balas dendam pertama
110 Ketakutan Lee soo
111 Kondisi tersulit
112 Siksa neraka dunia
113 Dugaan Rey
114 Keterbukaan seorang narapidana
115 Kembalinya Juan
116 Sean dengan perubahan sikap nya
117 Kembalinya Seoji kembaran Sean
118 Kesaksian Sean yang ditunggu
Episodes

Updated 118 Episodes

1
Hujan gerimis
2
Dianggap gila
3
Bahan bulian
4
Terkunci di toilet pabrik
5
Berteman dengan hantu
6
Dimensi lain
7
Berbicara sendiri
8
Kesurupan massal
9
Tumbal tujuh kepala
10
Gerbang dimensi lain
11
Doa bersama
12
Daging busuk
13
Hilangnya Liana
14
Alibi satpam biadab
15
Kembalinya Ara
16
Mata batin
17
Rahasia Sean
18
Buku harian Ara
19
Keluarga Lee
20
Halusinasi tinggi
21
Pemuja iblis
22
Kebakaran pabrik
23
Korban dan hilangnya nya karyawan
24
Gadis suci
25
Pengorbanan Aska
26
Tertangkap nya Asti dan Sari
27
Hilangnya Rey
28
Mencari liontin Ara
29
Pesan dari Ara
30
Penyesalan
31
Ke putus asa'an
32
Boneka nyonya Lee
33
Penghianatan seorang teman
34
Pemakaman tujuh korban
35
Suasana di kuburan baru
36
Penghuni rumah Sean
37
Pilihan kedua
38
Kamar rahasia
39
Misi Penyelamatan
40
Sosok Seoji
41
Bantuan tak terlihat
42
Penggrebekan
43
Kamar mawar 07
44
Rumah sakit jiwa
45
Mimpi yang nyata
46
Teror di tempat ritual
47
Mimpi yang terulang kembali
48
Pertemuan Aisha dengan dokter David
49
Ungkapan hati
50
Kepolosan Aisha
51
Bertemu dengan Asti
52
Salah paham
53
Meja hijau
54
Pesan singkat
55
Arti sebuah kata
56
Perang hati
57
Kabur dari rumah Sean
58
Tanpa Rey
59
Sekutu Sean
60
Kepergian Asti
61
Kenyataan yang terbalik
62
Tragedi di rumah Sean
63
Terkunci di kamar Sean
64
Pengganti segel
65
Beda agama
66
Keluarga Reynaldi
67
Hilangnya Sean
68
Tabiat buruk pak Hadi
69
Saksi mata
70
Bunuh diri yang janggal
71
Pesan dari kotak hitam
72
Tertangkap nya pak Hadi
73
Pemakaman Danur
74
Terseret ke dunia lain
75
Perpisahan
76
Awal kerja
77
Kosan pak Burhan
78
Di jemput polisi
79
Cerita dalam peristiwa
80
Gangguan di pabrik
81
Keberadaan tumbal segel
82
Keterangan palsu
83
Kedatangan Dani
84
Terawangan
85
Pertemuan Sean dan Rey
86
Gambar tujuh tumbal
87
pembongkaran makam Asti
88
Pesan dari mimpi
89
Ajakan mbok Darmi
90
Seminggu di gunung Lawu
91
Faustian pact ( perjanjian dengan iblis)
92
Tantangan dan pantangan
93
Perubahan Aisha
94
Hari ke tujuh
95
Tragedi satu malam
96
Terbujuk rayuan maut
97
Penemuan mayat di gedung kosong
98
Dokter psikopat
99
Terlepas sementara
100
Serangan balik
101
Terjebak rencana Juan
102
Prahara cinta segitiga
103
Kemarahan Juan
104
Pemakaman Rian
105
Gangguan makhluk halus
106
Hidup adalah sebuah pilihan
107
Dosa terindah
108
Jeruji pesakitan
109
Balas dendam pertama
110
Ketakutan Lee soo
111
Kondisi tersulit
112
Siksa neraka dunia
113
Dugaan Rey
114
Keterbukaan seorang narapidana
115
Kembalinya Juan
116
Sean dengan perubahan sikap nya
117
Kembalinya Seoji kembaran Sean
118
Kesaksian Sean yang ditunggu

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!