Episode 12 : Ketakutan Aretha

Aretha membawa kedua putri Zara ke mall, bermain atau membeli apa saja yang mereka inginkan. Bukan hanya Safa dan Marwah yang terlihat bahagia, Aretha pun sama. Kemarahannya menguap. Masalah nya dengan Zayn tidak lagi menjadi beban. Hari ini, dai benar-benar menikmati waktunya dengan si kembar.

" Aunty,, Afa mau yang itu." Tunjuk Safa pada sebuah boneka beruang yang sangat lucu.

" Oke kita beli." Jawab Aretha.

" Lalu Ara yang mana?" Kali ini Marwah bingung. Terlalu banyak mainan di sana. Lagian dia tidak begitu menyukai boneka.

Jika dengan Marwah, Aretha seperti melihat dirinya sendiri. Si kembar punya karakter yang sangat jauh berbeda. Karena itu Aretha sudah paham mainan seperti apa yang di sukai Marwah.

" Aku mau yang ini.." Tunjuknya pada sebuah permainan yang mengembangkan strategi dan logika.

Aretha mengambil apa yang di maksud Marwah.

" Loh inikan scrabble. Memangnya Marwah bisa main ini?" Tanya Aretha penasaran. Pasalnya, scrabble bukanlah permainan untuk anak usia lima tahun.

Safa menghela nafas." Jangan kan scrabble, ticket to ride semua versi benua sudah dia mainkan." Ucapnya dengan mimik wajah yang sangat lucu.

Aretha sampai kagum dengan Marwah. Permainan itu semuanya butuh strategi dan konsentrasi yang sangat tinggi.

" Baiklah. Ada lagi?"

" Mmm...boleh kami beli Magna Tiles aunty?" Tanya Safa di ikuti anggukan kepala Marwah yang sudah menampilkan puppy eyes nya.

" Boleh, kenapa tidak." Kata Aretha tersenyum manis.

" Tapi itu mahal, nanti uang aunty habis." Katanya jadi tidak enakan.

Aretha tertawa renyah." Yang jelas, itu tidak akan membuat aunty jatuh miskin kan?"

Safa dan Marwah pun ikut tertawa.

Puas berbelanja dan bermain, Aretha mengajak si kembar makan sebelum mengantarnya pulang.

Di rumah sakit, Zayn baru saja selesai dengan operasinya. Dia berjalan di koridor menuju masjid yang masih berada di lingkungan rumah sakit.

Zayn mengecek ponselnya, beberapa notifikasi dalam jarak waktu yang cukup jauh membuat nya penasaran.

Sambil berjalan dia memeriksa ponselnya.

" Sepuluh juta tujuh ratus." Itu semua total belanja dari transaksi kartu yang di pegang Aretha.

" Main, Toys kingdom, makan. Hanya itu? Apa dia tidak membeli sesuatu untuk dirinya sendiri?" Gumam Zayn lalu memasukkan kembali ponselnya ke dalam saku kemejanya.

Zayn bertemu dengan Zara dan Ezar di lobby.

" Kalian mau kemana?" Tanya Zayn.

" Pulang." Jawab Ezar. " Kamu?"

" Mau sholat dulu."

" Ya sudah."

Zara sudah masuk ke dalam mobil. Sementara Ezar dan Zayn masih terlihat mengobrol

" Apa kau baik baik saja dengan istrimu?" Selidik Ezar.

Zayn terperanjat. Namun sebisa mungkin dia mencoba berbicara biasa saja.

" Iya. Memangnya kenapa?"

" Kalian tidak bertengkar kan?"

Zayn tidak menjawab.

Ezar menghela nafas kasar. " Sejak pagi dia menelpon dan bersikeras ingin menjemput kembar di sekolah. Awalnya Zara tidak mengijinkan, itu karena dia tau kalau Aretha pasti sangat sibuk. Begitu mengatakan jika dia ijin hari ini, Zara mulai curiga. Namun Zara tetap mengijinkan nya. Nah, kamu tau kan kenapa umi nya si kembar bisa menaruh curiga dengan Aretha? Mana ada keberanian seorang residen semester awal untuk meminta ijin Zayn? Istrimu sama saja sedang cari mati."

Zayn menelan ludahnya kasar.

" Jangan terlalu keras pada istrimu. Dia adalah korban sesungguhnya dari pernikahan mu yang gagal bersama Kanaya."

Ezar menepuk pundak Zayn." Aku pernah berada di posisi mu, dan akhirnya aku menyadari betapa menyesal dan berdosa nya aku yang terlambat datang dan menghampiri adikmu yang sudah sah menjadi istri ku. Sampai saat ini, aku masih selalu berpikir, bagaimana jika aku tidak menikah dengan Zara? Apa yang akan terjadi dengan hidup ku? Dan ternyata takdir Tuhan memang tidak pernah salah Zayn." Ucap Ezar tersenyum.

" Aku pamit, mungkin Aretha sudah mengantar si kembar pulang, atau kau mau ikut dengan ku? Siapa tau kamu sangat merindukan nya." Ledek Ezar.

Zayn mendengus kesal lalu berjalan meninggalkan Ezar. Aku mau ke masjid." Katanya setengah berteriak.

Ezar tersenyum." Tidak lama lagi, kamu akan mencintai Aretha secara brutal dan ugal ugalan Zayn. Aku tau bagaimana sifatmu." Gumamnya lalu melangkah ke parkiran di mana Zara sudah menunggunya.

Kembali ke mall.

Aretha bersama si kembar makan dengan damai, sesekali mereka tertawa dan bersenda gurau menambah keceriaan. Safa dan Marwah sangat antusias menceritakan apa saja kepada Aretha, mereka bahkan berebut minta perhatian Aretha agar ceritanya di dengarkan dengan baik, di sinilah Aretha kebingungan dan menyuruh mereka bergantian untuk membagikan pengalaman nya masing masing.

Namun semua berubah begitu seorang pria datang menghampiri.

" Hai sayang, lama kita tidak bertemu." Katanya tersenyum.

Aretha hanya mendengar suara itu tanpa melihat siapa orangnya, namun gelombang mekanik yang masuk ke telinganya mampu membuat Aretha ketakutan.

Aretha memegang ujung jilbabnya dengan tangan gemetar.

Melihat auntynya yang ketakutan, Safa dan Marwah seketika berdiri membuat brigade melindungi Aretha.

Marwah melipat kedua tangannya di dada.

" Anda siapa? " Tanyanya dengan wajah garang. Begitupun dengan Safa, mengikuti semua gerakan Marwah dan menatap wajah pria itu dengan tatapan tajam.

Pria itu mengernyit sembari memandangi si kembar bergantian.

" Kau sudah menikah? Apa semudah itu kau melupakanku? " Tanyanya beruntun dengan ekspresi kesal dan tidak terima.

Aretha diam seribu bahasa. Sekarang bukan hanya seluruh tubuhnya yang gemetar tapi mulutnya pun jadi sulit untuk terbuka.

" Padahal ku pikir kau akan menunggu ku setelah apa yang sudah ku lakukan padamu." Pria itu terus memprovokasi Aretha agar wanita cantik itu mau berbicara padanya.

Kembali di ingatkan masa lalu yang kelam, trauma Aretha muncul ke permukaan.

Pria itu terus mencoba mendekati Aretha yang tidak mau menatapnya sedikitpun.

Tapi selangkah dia maju, Safa dan Marwah mendorong nya dengan kuat.

" Pergi !! Jangan mengganggu umi ku!! " Pekik Safa dan Marwah bersamaan.

Anak anak cerdas itu tanpa di ajar mengakui Aretha sebagian ibunya agar prai itu tidak mengganggu aunty nya.

Pria itu tersenyum sinis setelah berhasil di pukul mundur oleh kedua gadis kecil itu.

" Sial... "

Senyum pria itu menghilang dan beralih menampakkan wajah seram mengerikan.

Tangannya terangkat hendak memukul anak anak baik itu, melihat jika kedua ponakannya dalam bahaya, Aretha bergerak cepat dan menjadi perisai untuk Safa dan Marwah.

Plaaakkk...

Bunyi tamparan itu sangat keras.

Aretha terhuyung ke belakang, matanya sampai berkunang kunang.

" Auntyyyy...!!" Pekik Safa dan Marwah bergantian.

Pria itu terkejut.

" Rethaa... " Dia panik. " Maafkan aku, aku tidak bermaksud untuk melukaimu. " Paniknya.

Kerumunan orang memadati dan menonton tindakan kekerasan itu.

Security datang dan mengamankan pria yang sudah membuat keributan dan membawa nya keluar untuk di interogasi.

Pria itu tersenyum dengan ekspresi menakutkan. " Aunty? Ternyata kau masih menunggu ku sayang. " Batinnya tertawa riang.

*

*

Zayn baru saja melewati gerbang rumah nya ketika telpon genggamnya berbunyi.

Panggilan berasal dari Safa.

" Iya kenapa sayang, apa kalian bersenang senang dengan aunty?"

Bukan jawaban sesuai pertanyaan Zayn melainkan suara tangisan yang pecah membahana.

Zayn menghentikan mobilnya.

" Kamu kenapa Fa?" Zayn mulai panik.

" Uncle, aunty terluka." Katanya dengan suara serak tanpa bisa menghentikan tangisnya.

" APAA?!

...****************...

Terpopuler

Comments

Yuli a

Yuli a

si kembar ini pinter banget...
hayo Lo Zayn.. banyak laki-laki yang mengharapkan Aretha. tapi kamu malah menyia-nyiakannya... hati-hati.... nanti nyesel Lo....

2025-01-13

5

SasSya

SasSya

mantan za ini?????
seseorang di masa lalu yang buat Aretha trauma
apa yg telah di lakukannya
mungkinkah ada pele**han?

akhirnya,ada keadaan yg membuat Zayn memfokuskan diri Pd Aretha

2025-01-13

2

sherly

sherly

yg pernah jahat sama Retha nih makanya ada trauma pas dengar suaranya aja dah ketakutan... saat kamu jd pelindung buat istrimu Zayn.... jgn mikirin Kanaya mluuluuu

2025-01-13

1

lihat semua
Episodes
1 Episode 1 : Rencana pernikahan
2 Episode 2 : Aretha yang galau
3 Episode 3 : Menjadi pengganti
4 Episode 4 : Sah
5 Episode 5 : Penolakan secara terang terangan
6 Episode 6 : Mencoba bersikap biasa saja
7 Episode 7 : Hari pertama PPDS
8 Episode 8 : Satu tahun terlalu lama
9 Episode 9 : Teman lama
10 Episode 10 : Kemarahan Aretha
11 Episode 11 : Menghilangkan kemarahan
12 Episode 12 : Ketakutan Aretha
13 Episode 13 : Kau pelakunya?
14 Episode 14 : Zayn mencari tau
15 Episode 15 : Dokter baru
16 Episode 16 : Aretha sakit
17 Episode 17 : Trauma parah
18 Episode 18 : Aryan Brawijaya
19 Episode 19 : Kedatangan Aryan
20 Episode 20 : Zayn dan Aryan
21 Episode 21 : Sedikit tentang Aretha
22 Episode 22 : Pria itu ?
23 Episode 23 : Aku menemukanmu
24 Episode 24 : Akal bulus abu nawas
25 Episode 25 : Kalau cinta, bilang
26 Episode 26 : Kanaya kembali
27 Episode 27 : Aku menunggumu di rumah
28 Episode 28 : Ulah Kanaya
29 Episode 29 : Diam diam, ternyata jahat
30 Episode 30 : Cemburu
31 Episode 31 : Ciuman pertama
32 Episode 32 : Pemandangan indah
33 Episode 33 : Gagal total
34 Episode 34 : Panggilan sayang
35 Episode 35 : Ular berkepala manusia
36 Episode 36 : Jangan pergi
37 Episode 37 : Air mata Zayn
38 Episode 38 : Sebenarnya itu hukuman
39 Episode 39 : Mertua dari surga
40 Episode 40 : Buku diary
41 Episode 41 : Saling cinta
42 Episode 42 : Ulah umi
43 Episode 43 : Pria misterius
44 Episode 44 : Melawan trauma
45 Episode 45 : Zayn pulang
46 Episode 46 : Zayn si predator
47 Episode 47 : Aku mencintaimu
48 Episode 48 : Mencintai mu selamanya
49 Episode 49 : Bekas luka
50 Episode 50 : Posesif
51 Episode 51 : Pengakuan Sardi
52 Episode 52 : Masih edisi Sardi
53 Episode 53 : Cinta Aretha di tengah kecemburuan Zayn
54 Episode 54 : Kisah trauma
55 Episode 55 : Waspada, Zayn mulai bergerak
56 Episode 56 : Simbiosis mutualisme
57 Episode 57 : CEO Sanjaya Grup?
58 Episode 58 : Naluri Zayn
59 Episode 59 : Berpisah sementara
60 Episode 60 : Perlahan terkuak
61 Episode 61 : Hampir saja
62 Episode 62 : Tidak bisa pergi jauh
63 Episode 63 : Apa ini plan B?
64 Episode 64 : Parfum itu.....
65 Episode 65 : Zayn VS Reno
66 Episode 66 : Zayn terluka
67 Episode 67 : Ingat...ini Brawijaya
68 Episode 68 : Reno dan Kanaya
69 Episode 69 : Rasa bersalah Aretha
70 Episode 70 : Zayn yang peka
71 Episode 71 : Sirkuit kenangan
72 Episode 72 : Kecelakaan
73 Episode 73 : Bertarung dengan kematian
74 Episode 74 : Tamparan pertama kali
75 Episode 75 : Ketahuan
76 Episode 76 : Maafkan Abi
Episodes

Updated 76 Episodes

1
Episode 1 : Rencana pernikahan
2
Episode 2 : Aretha yang galau
3
Episode 3 : Menjadi pengganti
4
Episode 4 : Sah
5
Episode 5 : Penolakan secara terang terangan
6
Episode 6 : Mencoba bersikap biasa saja
7
Episode 7 : Hari pertama PPDS
8
Episode 8 : Satu tahun terlalu lama
9
Episode 9 : Teman lama
10
Episode 10 : Kemarahan Aretha
11
Episode 11 : Menghilangkan kemarahan
12
Episode 12 : Ketakutan Aretha
13
Episode 13 : Kau pelakunya?
14
Episode 14 : Zayn mencari tau
15
Episode 15 : Dokter baru
16
Episode 16 : Aretha sakit
17
Episode 17 : Trauma parah
18
Episode 18 : Aryan Brawijaya
19
Episode 19 : Kedatangan Aryan
20
Episode 20 : Zayn dan Aryan
21
Episode 21 : Sedikit tentang Aretha
22
Episode 22 : Pria itu ?
23
Episode 23 : Aku menemukanmu
24
Episode 24 : Akal bulus abu nawas
25
Episode 25 : Kalau cinta, bilang
26
Episode 26 : Kanaya kembali
27
Episode 27 : Aku menunggumu di rumah
28
Episode 28 : Ulah Kanaya
29
Episode 29 : Diam diam, ternyata jahat
30
Episode 30 : Cemburu
31
Episode 31 : Ciuman pertama
32
Episode 32 : Pemandangan indah
33
Episode 33 : Gagal total
34
Episode 34 : Panggilan sayang
35
Episode 35 : Ular berkepala manusia
36
Episode 36 : Jangan pergi
37
Episode 37 : Air mata Zayn
38
Episode 38 : Sebenarnya itu hukuman
39
Episode 39 : Mertua dari surga
40
Episode 40 : Buku diary
41
Episode 41 : Saling cinta
42
Episode 42 : Ulah umi
43
Episode 43 : Pria misterius
44
Episode 44 : Melawan trauma
45
Episode 45 : Zayn pulang
46
Episode 46 : Zayn si predator
47
Episode 47 : Aku mencintaimu
48
Episode 48 : Mencintai mu selamanya
49
Episode 49 : Bekas luka
50
Episode 50 : Posesif
51
Episode 51 : Pengakuan Sardi
52
Episode 52 : Masih edisi Sardi
53
Episode 53 : Cinta Aretha di tengah kecemburuan Zayn
54
Episode 54 : Kisah trauma
55
Episode 55 : Waspada, Zayn mulai bergerak
56
Episode 56 : Simbiosis mutualisme
57
Episode 57 : CEO Sanjaya Grup?
58
Episode 58 : Naluri Zayn
59
Episode 59 : Berpisah sementara
60
Episode 60 : Perlahan terkuak
61
Episode 61 : Hampir saja
62
Episode 62 : Tidak bisa pergi jauh
63
Episode 63 : Apa ini plan B?
64
Episode 64 : Parfum itu.....
65
Episode 65 : Zayn VS Reno
66
Episode 66 : Zayn terluka
67
Episode 67 : Ingat...ini Brawijaya
68
Episode 68 : Reno dan Kanaya
69
Episode 69 : Rasa bersalah Aretha
70
Episode 70 : Zayn yang peka
71
Episode 71 : Sirkuit kenangan
72
Episode 72 : Kecelakaan
73
Episode 73 : Bertarung dengan kematian
74
Episode 74 : Tamparan pertama kali
75
Episode 75 : Ketahuan
76
Episode 76 : Maafkan Abi

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!