Episode 14 : Zayn mencari tau

" Kau pelakunya?" Tanya abi datar dengan penuh penekanan.

Zayn bingung." Maksud abi?"

" Tentang wajah istrimu. Kau yang memukulnya?!" Suara Abi naik satu oktaf.

" Bukan Bi." Akhirnya Zayn paham apa yang membuat Abi Adam marah besar padanya.

" Lalu siapa!!!"

Zayn bungkam. Sekarang apa yang akan dia katakan jika sebenarnya dia juga tidak tau siapa yang menampar istrinya?

" Siapa Zayn!!" Abi kehilangan kesabaran.

" Zayn ti..tidak tau Bi." Ucapnya ketakutan.

" Bagaimana mungkin kau tidak tau !? Apa yang kau lakukan selama ini padanya !?" Pekik Abi Adam. Tangannya mengepal kuat dengan rahang mengeras.

Zayn tertunduk. Salah, dia salah besar.

" Kanaya, apa kau masih mencarinya?"

Zayn mengangguk pelan.

" Siapa sebenarnya istrimu? Kanaya atau Aretha, Hah..!!"

Tamatlah riwayatnya. Seumur hidup , ini adalah kemarahan pertama Abi Adam pada Zayn. Dan bagi Zayn ini adalah murka yang luar biasa.

" Berhenti mencari tau keberadaan Kanaya. Fokus pada istrimu atau kau akan menyesal. Ingat Zayn, ini peringatan terakhir untukmu, kalau sampai Abi melihat Aretha menangis atau terluka karena mu, habis kau di tangan abi..Camkan itu baik baik!!"

Abi Adam meninggalkan Zayn dengan mata memerah. Zayn sampai gemetar. Untuk duduk di sofa tunggal ruang kerja Abi Adam, Zayn harus memegangi kedua lututnya agar tidak tumbang karena ekstremitas bawahnya tidak mampu menopang bobot tubuhnya.

Sebenarnya, niat awal Zayn mengajak Aretha ke rumah umi Aza atau umi Nisa agar Zayn bisa terus bersama Aretha. Karena otomatis jika Zayn menginap di salah saru rumah tersebut, mereka akan sekamar berdua, dan itu memudahkan Zayn untuk memantau kondisinya.

Namun ternyata, kedatangannya mengundang kemarahan abi Adam. Zayn tidak berani meninggalkan ruangan itu, karena setelah keluar dari sana, ada satu lagi yang dia yakini akan marah padanya, meski mungkin marahnya akan berbeda, yang pasti Zayn akan merasa jauh lebih takut dari sekarang.

Zayn tertunduk lemas sambil memijat pelipisnya. Sebenarnya dia mulai bimbang dengan hatinya sendiri.

Benar kata abi, meski pada awalnya Kanaya lah yang seharusnya menikah dengannya, namun keberaniannya yang melarikan diri di hari sakral itu tentu menyisakan sakit yang teramat perih untuk Zayn, terlebih, Kanaya adalah wanita pertama yang mencuri perhatiannya.

Tapi sekarang, ada Aretha, wanita yang rela menyerahkan masa mudanya untuk mengabdikan diri menjadi istrinya.

Setelah melihat Aretha menerima hal yang menyakitkan, masih bisakah dia menutup mata dengan kejadian itu? Setidaknya enam bulan. Sampai pada waktu yang mereka sepakati, jika sampai saat itu dan ternyata Zayn tidak juga bisa menerima Aretha, maka dia akan dengan tulus melepas wanita cantik itu walau akan banyak orang yang kecewa dengan keputusannya, tapi itulah konsekuensinya.

Makan malam selesai dan Aretha memilih ke kamar setelah berbincang singkat dengan umi Aza.

Tinggallah Zayn yang nampak resah duduk berdua dengan umi Aza.

" Umi, Zayn minta maaf. "

" Kenapa kamu minta maaf pada umi? "

Zayn tertunduk. Dia mulai bimbang, lalu bagaimana nanti jika dia benar benar harus berpisah dengan Aretha? Sanggupkah Zayn melewati batu besar yang berdiri kokoh melindungi istrinya? Zayn jadi ragu.

" Pipi Aretha yang membiru, umi yakin bukan kamu yang melakukannya. Tapi jangan terlalu apatis dengan apa yang menimpa Aretha. Di luar sana, mungkin banyak yang tidak menyukai mu maupun istrimu. Semua orang punya masa lalu, begitupun dengan istrimu. Cari tau diam diam, jangan sampai dengan kamu yang mencoba menyelami masa lalunya, Aretha merasa tidak nyaman. Aretha tipe wanita yang tertutup jika kamu belum bisa mengambil hatinya. Sekeras apapun usahamu menanyakan siapa yang melukainya, dia tidak akan berbicara."

Zayn membenarkan perkataan umi Aza.

" Zayn. Dekatilah istrimu. Dia wanita yang baik. Apa kamu pikir umi tidak tau menahu soal kehidupan rumah tanggamu? Kau salah. Umi hanya tidak ingin terlalu ikut campur, kau sudah dewasa, pasti sudah bisa membedakan mana yang harus kamu utamakan. Tentang Kanaya, lupakan lah dia."

Kedua orang tuanya sudah memberikan ultimatum untuk menjauhi Kanaya.

" Ingat Zayn, umi akan membawa Aretha pergi jauh darimu jika kau membuatnya terluka."

Umi Aza beranjak dan meninggalkan Zayn yang masih mematung memikirkan banyak hal.

Di kamar, Aretha sudah mengatur tempat tidurnya seperti biasa. Sofa panjang akan menjadi tempatnya melepas lelah setiap menginap di rumah mewah tersebut.

Zayn masuk dan mendapati Aretha sudah terlelap dengan menyelimuti seluruh tubuhnya. Bahkan sampai saat ini, Zayn belum pernah melihat Aretha melepas jilbabnya, beberapa kali tidur sekamar berdua, Aretha selalu memakai pakaian lengkap.

Zayn membaringkan tubuhnya di atas kasur empuk miliknya. Tatapannya sesekali dia fokuskan ke arah Aretha.

" Sebenarnya apa yang terjadi?" Batin Zayn.

Puas melihat Aretha, Zayn kembali membuka ponsel dan melihat foto Kanaya.

"Tapi tuan, saya menemukan sesuatu yang janggal tentang Nona Kanaya. Di beberapa perjalanannya, Nona Kanaya seperti di temani seorang pria."

Begitulah perkataan Fendi yang terus terngiang-ngiang.

" Pria? Siapa? " Zayn mengamati setiap gambar yang di kirim Fendi padanya. Setelah lama menganalisa, Zayn benar benar menemukan pria yang sama di hampir semua foto Kanaya, baik yang di Eropa ataupun yang di beberapa negara Asia. Anehnya pria itu selalu ada meski mereka tidak jalan bersama.

" Siapa dia? " Gumamnya.

Pria itu masih abu abu.

Keesokan harinya, Zayn berkunjung ke rumah Zara. Hanya sendiri.

Aretha ada jadwal operasi pagi dan kemungkinan selesai hingga malam. Zayn mengantarkan Aretha terlebih dulu sebelum dia ke rumah Zara.

Si kembar sedang cuti sekolah. Dan kedatangan Zayn ke sana memang untuk menemui Safa dan Marwah.

Safa dan Marwah menyambut Zayn di depan pintu.

" Mana aunty?" Keduanya mencari keberadaan Aretha.

" Aunty lagi kerja."

" Hhhh..." Keduanya menghela nafas lalu melengos pergi meninggalkan Zayn.

" Hei kalian mau ke mana? "

" Main."

" Sama uncle saja."

" Tidak, main dengan uncle tidak seru."

" Masa sih, kemarin kemarin juga mainnya sama uncle." Protes Zayn.

" Baiklah, Ara ada beli pemainan scrabble tempo hari, uncle mau main?"

" Boleh."

Marwah berlari ke kamar mengambil scrabble yang baru dia beli beberapa hari lalu bersama Aretha.

" Ayo." Ajak Marwah.

Safa dan Marwah sudah mengambil posisi begitupun dengan Zayn.

Namun Zayn mulai kebingungan. Dia mengangkat satu keping huruf dari dalam papan scrabble.

" Ini cara mainnya bagaimana?"

" Tuh kan, uncle ini memang payah." Gerutu Marwah.

" Uncle kan bisa belajar." Ucapnya cengengesan.

Marwah mulai menjelaskan cara main papan scrabble tersebut. Dan dengan cepat Zayn bisa mengerti bagaimana cara mainnya.

" Kenapa uncle tidak ke rumah sakit?" Tanya Safa.

" Hari ini tidak ada operasi."

" Bagaimana keadaan aunty Retha?" Tanya Marwah.

" Aunty baik."

" Syukurlah, kami kasian melihat aunty ketakutan, Uncle ."

" Ketakutan? Boleh kalian ceritakan pada uncle apa yang terjadi?"

" Kami baru saja selesai makan, tapi aunty meminta kami menikmati kue yang sudah di pesan sebelum pulang. Tiba tiba datang seorang laki laki dan memanggil aunty dengan ' sayang '."

" Sayang?" Kening Zayn mengernyit.

Keduanya mengangguk bersama.

" Tapi aunty terlihat tidak menyukai laki laki itu, tangan dan kakinya sampai gemetar, untuk berbicara saja aunty tidak bisa."

Zayn terpegun. Segitu takutkah Aretha ?

" Lalu kenapa pipi aunty terluka?"

" Itu karena laki laki jahat itu ingin memukul kami, dia mengira kalau kami anak anaknya aunty , karena itu dia marah besar. Tapi aunty berlari dan berdiri di depan laki laki itu hingga tangan besarnya memukul pipi aunty ku yang kecil dan mulus." Cerita Marwah penuh emosi.

Deg...

" Mainnya kita sudahi dulu ya , uncle ada sedikit urusan." Kata Zayn lalu berpamitan pada Safa dan Marwah.

" Tunggu uncle." Teriak Marwah.

Zayn menoleh.

" Uncle Aryan akan datang sebentar malam, uncle dan aunty datang ya?"

Zayn mengangkat tangannya membentuk tanda ' oke '.

Lalu Zayn melajukan kendaraannya menuju ke suatu tempat.

...****************...

Terpopuler

Comments

Marlina Prasasty

Marlina Prasasty

selamat Zain,kau sibuk dengan duniamu sendiri tanpa perhatikan istrimu yg seharusnya kau lindungi dan jaga,tp apa kau malah sibuk dgn masa lalumu yg meninggalkan kamu😃😀😂,,,,,hingga suatu saat jika dia sdh pergi kamu pasti nyesal

2025-01-15

2

Yani

Yani

Gerecep Zayn cari tau siapa laki" itu sampai Aretha ke takutan
Lanjut thor ttp semangat 💪💪 dan sehat selalu

2025-01-14

2

aisyhana lupsh

aisyhana lupsh

lnjut Thor kekasih hdiah vote biar Doble up skli2/Drool/

2025-01-14

2

lihat semua
Episodes
1 Episode 1 : Rencana pernikahan
2 Episode 2 : Aretha yang galau
3 Episode 3 : Menjadi pengganti
4 Episode 4 : Sah
5 Episode 5 : Penolakan secara terang terangan
6 Episode 6 : Mencoba bersikap biasa saja
7 Episode 7 : Hari pertama PPDS
8 Episode 8 : Satu tahun terlalu lama
9 Episode 9 : Teman lama
10 Episode 10 : Kemarahan Aretha
11 Episode 11 : Menghilangkan kemarahan
12 Episode 12 : Ketakutan Aretha
13 Episode 13 : Kau pelakunya?
14 Episode 14 : Zayn mencari tau
15 Episode 15 : Dokter baru
16 Episode 16 : Aretha sakit
17 Episode 17 : Trauma parah
18 Episode 18 : Aryan Brawijaya
19 Episode 19 : Kedatangan Aryan
20 Episode 20 : Zayn dan Aryan
21 Episode 21 : Sedikit tentang Aretha
22 Episode 22 : Pria itu ?
23 Episode 23 : Aku menemukanmu
24 Episode 24 : Akal bulus abu nawas
25 Episode 25 : Kalau cinta, bilang
26 Episode 26 : Kanaya kembali
27 Episode 27 : Aku menunggumu di rumah
28 Episode 28 : Ulah Kanaya
29 Episode 29 : Diam diam, ternyata jahat
30 Episode 30 : Cemburu
31 Episode 31 : Ciuman pertama
32 Episode 32 : Pemandangan indah
33 Episode 33 : Gagal total
34 Episode 34 : Panggilan sayang
35 Episode 35 : Ular berkepala manusia
36 Episode 36 : Jangan pergi
37 Episode 37 : Air mata Zayn
38 Episode 38 : Sebenarnya itu hukuman
39 Episode 39 : Mertua dari surga
40 Episode 40 : Buku diary
41 Episode 41 : Saling cinta
42 Episode 42 : Ulah umi
43 Episode 43 : Pria misterius
44 Episode 44 : Melawan trauma
45 Episode 45 : Zayn pulang
46 Episode 46 : Zayn si predator
47 Episode 47 : Aku mencintaimu
48 Episode 48 : Mencintai mu selamanya
49 Episode 49 : Bekas luka
50 Episode 50 : Posesif
51 Episode 51 : Pengakuan Sardi
52 Episode 52 : Masih edisi Sardi
53 Episode 53 : Cinta Aretha di tengah kecemburuan Zayn
54 Episode 54 : Kisah trauma
55 Episode 55 : Waspada, Zayn mulai bergerak
56 Episode 56 : Simbiosis mutualisme
57 Episode 57 : CEO Sanjaya Grup?
58 Episode 58 : Naluri Zayn
59 Episode 59 : Berpisah sementara
60 Episode 60 : Perlahan terkuak
61 Episode 61 : Hampir saja
62 Episode 62 : Tidak bisa pergi jauh
63 Episode 63 : Apa ini plan B?
64 Episode 64 : Parfum itu.....
65 Episode 65 : Zayn VS Reno
66 Episode 66 : Zayn terluka
67 Episode 67 : Ingat...ini Brawijaya
68 Episode 68 : Reno dan Kanaya
69 Episode 69 : Rasa bersalah Aretha
70 Episode 70 : Zayn yang peka
71 Episode 71 : Sirkuit kenangan
72 Episode 72 : Kecelakaan
73 Episode 73 : Bertarung dengan kematian
74 Episode 74 : Tamparan pertama kali
75 Episode 75 : Ketahuan
76 Episode 76 : Maafkan Abi
Episodes

Updated 76 Episodes

1
Episode 1 : Rencana pernikahan
2
Episode 2 : Aretha yang galau
3
Episode 3 : Menjadi pengganti
4
Episode 4 : Sah
5
Episode 5 : Penolakan secara terang terangan
6
Episode 6 : Mencoba bersikap biasa saja
7
Episode 7 : Hari pertama PPDS
8
Episode 8 : Satu tahun terlalu lama
9
Episode 9 : Teman lama
10
Episode 10 : Kemarahan Aretha
11
Episode 11 : Menghilangkan kemarahan
12
Episode 12 : Ketakutan Aretha
13
Episode 13 : Kau pelakunya?
14
Episode 14 : Zayn mencari tau
15
Episode 15 : Dokter baru
16
Episode 16 : Aretha sakit
17
Episode 17 : Trauma parah
18
Episode 18 : Aryan Brawijaya
19
Episode 19 : Kedatangan Aryan
20
Episode 20 : Zayn dan Aryan
21
Episode 21 : Sedikit tentang Aretha
22
Episode 22 : Pria itu ?
23
Episode 23 : Aku menemukanmu
24
Episode 24 : Akal bulus abu nawas
25
Episode 25 : Kalau cinta, bilang
26
Episode 26 : Kanaya kembali
27
Episode 27 : Aku menunggumu di rumah
28
Episode 28 : Ulah Kanaya
29
Episode 29 : Diam diam, ternyata jahat
30
Episode 30 : Cemburu
31
Episode 31 : Ciuman pertama
32
Episode 32 : Pemandangan indah
33
Episode 33 : Gagal total
34
Episode 34 : Panggilan sayang
35
Episode 35 : Ular berkepala manusia
36
Episode 36 : Jangan pergi
37
Episode 37 : Air mata Zayn
38
Episode 38 : Sebenarnya itu hukuman
39
Episode 39 : Mertua dari surga
40
Episode 40 : Buku diary
41
Episode 41 : Saling cinta
42
Episode 42 : Ulah umi
43
Episode 43 : Pria misterius
44
Episode 44 : Melawan trauma
45
Episode 45 : Zayn pulang
46
Episode 46 : Zayn si predator
47
Episode 47 : Aku mencintaimu
48
Episode 48 : Mencintai mu selamanya
49
Episode 49 : Bekas luka
50
Episode 50 : Posesif
51
Episode 51 : Pengakuan Sardi
52
Episode 52 : Masih edisi Sardi
53
Episode 53 : Cinta Aretha di tengah kecemburuan Zayn
54
Episode 54 : Kisah trauma
55
Episode 55 : Waspada, Zayn mulai bergerak
56
Episode 56 : Simbiosis mutualisme
57
Episode 57 : CEO Sanjaya Grup?
58
Episode 58 : Naluri Zayn
59
Episode 59 : Berpisah sementara
60
Episode 60 : Perlahan terkuak
61
Episode 61 : Hampir saja
62
Episode 62 : Tidak bisa pergi jauh
63
Episode 63 : Apa ini plan B?
64
Episode 64 : Parfum itu.....
65
Episode 65 : Zayn VS Reno
66
Episode 66 : Zayn terluka
67
Episode 67 : Ingat...ini Brawijaya
68
Episode 68 : Reno dan Kanaya
69
Episode 69 : Rasa bersalah Aretha
70
Episode 70 : Zayn yang peka
71
Episode 71 : Sirkuit kenangan
72
Episode 72 : Kecelakaan
73
Episode 73 : Bertarung dengan kematian
74
Episode 74 : Tamparan pertama kali
75
Episode 75 : Ketahuan
76
Episode 76 : Maafkan Abi

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!