Episode 5 : Penolakan secara terang terangan

Aretha berdiri menatap ke luar jendela. Beberapa saat lalu, resepsi pernikahan yang mewah telah selesai. Segala upaya dan usaha dia lakukan untuk tetap terlihat bahagia meski sebenarnya hatinya cukup terluka.

Netranya menatap lurus ke depan, cahaya gemerlap dari gedung gedung pencakar langit menjadi pelipur laranya.

Saat resepsi berlangsung, tak sedikitpun Zayn melihat ke arahnya, tidak ada sapaan atau reaksi apapun yang setidak tidaknya bisa membuat Aretha merasa di hargai.

Dan itu terus berlangsung hingga acara usai.

Nanti setelah tiba di depan kamar, keluarlah satu kalimat yang semakin mengukuhkan betapa tidak sukanya Zayn pada Aretha.

" Ini kunci kamarnya, kau masuk dan istirahatlah. Tidak usah menungguku. Aku ada urusan."

Aretha menghela nafas panjang. Zayn meninggalkan nya di kamar hotel sendirian dengan alasan yang tidak masuk di akal.

Lelah dengan keadaan, Aretha memilih beristirahat. Mungkin karena tidurnya yang berantakan setelah berjaga semalaman full di IGD, membuat Aretha langsung tertidur.

Siapa yang akan menyangka, dia yang hanya berencana menghadiri pernikahan sang kakak justru berakhir menjadi pengantin nya.

Benar kata abi Dzaky, hidup Aretha berubah hanya dalam beberapa jam saja. Pria yang selama ini sudah menetap dan mengambil alih salah satu tempat terluas di hatinya kini sudah berstatus suaminya. Dengan itu, harusnya Aretha sudah bahagia kan?

Tidak. Tidak sama sekali.

Perjalanan panjang yang belum jelas arah tujuannya akan menemani hari harinya yang sudah dia pastikan akan di penuhi luka dan air mata.

Hanya melihat Zayn yang ogah menegurnya, sudah menandakan betapa tidak terimanya pria itu dengan pernikahan yang di paksakan ini.

Ini baru sehari, dan pernikahan itu sudah menyisakan rasa sakit yang teramat dalam. Lalu, bagaimana dengan hari, minggu, bulan dan tahun tahun selanjutnya? Nampaknya, Aretha harus menyiapkan amunisi yang sangat banyak untuk menghadapi gempuran gempuran yang kiranya bisa menghancurkan hati dan jiwanya.

Di tempat berbeda, tepatnya di lantai tertinggi gedung medical invesma, Zayn terlihat mondar mandir sembari memegang ponsel yang baru di belinya beberapa menit lalu.

Tidak berselang lama, telpon genggamnya itu berbunyi.

" Bagaimana?"

" Nona Kanaya meninggalkan Indonesia dengan tujuan London pagi ini tuan. "

Zayn mengepalkan kedua tangannya hingga buku buku jarinya memutih. Raut wajahnya menyiratkan amarah yang sangat besar.

" Apa yang harus saya lakukan selanjutnya tuan? " Tanya Fendi, asisten pribadi Zayn.

" Sudah cukup, terima kasih atas bantuan mu. "

Zayn meletakkan ponselnya di atas meja kerjanya.

Perilaku agresif kembali dia tunjukkan setelah pagi tadi sempat membanting ponselnya hingga hancur, kali ini Zayn dengan kerasnya memukul dinding hingga tangannya berdarah.

" Sebenarnya apa mau mu Naya! Kalau kau memang tidak ingin menikah denganku, sebaiknya kau katakan saja. Jangan membuat ku seperti orang bodoh." Pekiknya hingga terlihat dengan jelas dadanya yang naik turun di akibatkan sulitnya Zayn mengontrol emosi nya.

Zayn mendekati meja, di bukanya laci dan mengeluarkan dua tiket pesawat di sana. Liburan bulan madu ke Maldives selama satu minggu tinggal kenangan. Zayn merobek tiket pesawat tersebut dan melemparkannya ke angkasa.

Zayn terduduk lemas, ia bersandar di balik meja sambil tertunduk.

Darah menetes mengotori lantai marmer ruang kerjanya.

Zayn terluka. ini adalah cinta pertama nya. Cinta yang dia harapkan akan menjadi cintanya seumur hidup tapi ternyata cintanya itu juga yang membuat nya menderita dengan segala trauma dan kesakitan yang mampu membuatnya depresi.

*

*

Aretha membuka mata tepat di jam tiga dini hari.

Netranya memindai sekeliling. Tidak ada siapapun. Tempat tidur masih rapi sama seperti ketika dia menginjakkan kakinya pertama kali ke dalam hotel mewah tersebut.

" Dia tidak pulang." Gumam Aretha lalu bangkit dari sofa panjang tempatnya melepas lelah.

Dia melangkah ke kamar mandi, membersihkan sedikit tubuhnya yang memang belum sempat dia lakukan sejak tadi. Kelelahan lah yang membuatnya jatuh tertidur.

Sajadah sudah di gelar di atas karpet. Aretha siap melaksanakan shalat malam seperti kebiasaanya. Selesai dengan shalat nya, Aretha membaca ayat Alquran menunggu azan subuh berkumandang.

Pagi menyingsing, Aretha tengah menikmati sepotong sandwich dan segelas susu hangat.

Dia harus memiliki tenaga untuk menghadapi segala ujian hidup yang akan segera di mulai.

Bertepatan dengan habisnya sepotong sandwich milik Aretha, pintu kamar hotel itu terbuka.

Zayn melangkah masuk tanpa menatap Aretha yang sedang berdiri menyambutnya.

" Sudah sarapan? " Tanya Zayn datar sembari mendudukkan tubuhnya di atas tempat tidur.

" Su..sudah dok." Ucap Aretha tergagap.

" Ayo kita pulang." Ajak Zayn kembali berdiri.

" Baik dok. " Aretha ikut berdiri .

" Aku tunggu di loby. " Singkatnya lalu melangkah tegap meninggalkan Aretha yang masih terpaku dan tidak percaya dengan kedatangan Zayn yang tiba tiba.

Aretha sudah yakin jika Zayn tidak akan datang, jadi setelah sarapan, dia berencana ke kampus tanpa Zayn.

Aretha segera mengemasi barang nya.

Tiba di loby, Zayn sudah menunggu di dalam kendaraan mewahnya.

Aretha bingung, mau duduk di depan takut di bilang lancang. Tapi di belakang takut jika Zayn menganggap dirinya di jadikan sopir pribadi.

Zayn menurunkan kaca mobil.

" Apa yang kau tunggu? Naik! "

Aretha jadi panik dan terburu buru hingga tanpa sadar dia membuka pintu belakang dan duduk manis di kursi penumpang.

Zayn melajukan kendaraannya dengan kecepatan sedang.

Atmosfer di dalam kendaraan mewah itu sudah layak di masukkan ke dalam kategori the best of south pole. Aretha bahkan sudah kedinginan sesaat setelah dia menutup pintu mobil Zayn.

Sepuluh menit berlalu, situasi masih sama. Aretha tidak berani menyuruh Zayn mengantarkan nya ke kampus. Keheningan dan kesunyian mengiringi perjalanan mereka.

Aretha terlihat mulai gelisah, kampusnya baru saja di lewati Zayn. Ingin menyuruh Zayn berhenti, Aretha tidak punya cukup nyali.

" Kenapa ? Ada sesuatu yang ingin kamu beli?" Tanya Zayn, dari balik kemudi, Zayn bisa melihat kegundahan Aretha.

" Oh... Tidak ada dok." Aretha tertunduk dan menggigit bibirnya karena tidak berani mengutarakan niatnya.

Perjalan kembali di lanjutkan, hingga mereka tiba di rumah mewah Brawijaya.

Aretha berdiri di samping mobil menunggu Zayn keluar.

Zayn masuk di ikuti Aretha yang berjalan di belakangnya.

Umi Aza menyambut kedatangan menantunya.

Zayn mencium tangan umi Aza dengan takzim di susul Aretha.

Wanita paruh baya yang masih terlihat sangat cantik itu memeluk Aretha dengan erat.

" Selamat datang nak." Ucapnya lalu menciumi kepala Aretha yang tertutup jilbab panjang.

" Iya umi." Balas Aretha tersenyum manis.

Zara muncul bersama si kembar Safa dan Marwah.

Melihat Aretha yang sedang bersama umi Aza, Marwah seketika berteriak.

" Kakak.."

Aretha mencari sumber suara yang membuatnya kaget setengah mati.

Aretha mengembangkan senyum ketika melihat lawan bermain game nya berlari dan memeluknya.

Umi Aza nampak terkejut.

" Mereka pernah bertemu di mall umi." Zara menjawab rasa penasaran umi Aza.

" Ooo..."

" Hai Retha."

Aretha menatap Zara, ada rasa canggung menghampirinya ketika melihat wanita anggun yang pernah menjadi konsulennya saat masih koas di Brawijaya Hospital itu menyapanya dengan begitu hangat.

" Iya dok."

" Panggilan apa itu." Kata Zara mengernyit." Ini bukan di rumah sakit, sekarang kita sudah jadi keluarga, apa kamu lupa kalau aku sudah pernah mengatakan jangan menggunakan panggilan formal itu saat hanya ada kau dan aku saja."

Aretha tersenyum simpul." Iya mbak, maaf." Tukasnya.

Zayn memilih diam menyaksikan sambutan hangat keluarga nya pada Aretha.

" Aku ke kamar dulu." Kata Zayn lalu berlalu begitu saja meninggalkan umi, Zara dan Aretha.

Tidak ada yang di sembunyikan Zayn, umi Aza bisa melihat dengan jelas bagaimana sikap Zayn yang sedikit kasar. Tapi untuk sementara, umi membiarkan saja. Itu adalah hal wajar. Seorang manusia punya mekanisme pertahanan psikologis. Dan saat ini Zayn berada di tahap menolak fakta dan realita yang sedang dia jalani. Seiring berjalannya waktu, itu akan berubah secara bertahap.

" Susul suamimu." Perintah umi Aza pada Aretha.

...****************...

Terpopuler

Comments

riri

riri

Gak sabar nunggu kelanjutan cerita saat Aretha bikin Zayn klepek"....o ya maaf kak tanya....kok Aretha panggil Zara kak ce padahal harusnya adik meskipun usianya lebih muda ,karena zara kan adik Zayn...begitu pun sebaliknya panggilan Zayn ke Ezar harusnya kan panggil adik meskipun usia Ezar lebih tua....maaf ya kak klu q salah komen🙏🏻

2025-01-05

2

SasSya

SasSya

🥺🥺🥺
kasihan dengan keduanya
semoga kokoh Aretha
kemungkinan akan LDM, karena Aretha melanjutkan studi

ada apa sebenarnya umi....asli penasaran

2025-01-05

4

🌷💚SITI.R💚🌷

🌷💚SITI.R💚🌷

sabar ya arrtha perjuangan ksmu baru di mulai dan mungkin msh panjang,,smg kamu bisa meluluhkn hatiy zayn,,thoor coba apa yg menjadiln lanaya pergi padahal dia suka sm zayn biar ga penasaran..

2025-01-05

2

lihat semua
Episodes
1 Episode 1 : Rencana pernikahan
2 Episode 2 : Aretha yang galau
3 Episode 3 : Menjadi pengganti
4 Episode 4 : Sah
5 Episode 5 : Penolakan secara terang terangan
6 Episode 6 : Mencoba bersikap biasa saja
7 Episode 7 : Hari pertama PPDS
8 Episode 8 : Satu tahun terlalu lama
9 Episode 9 : Teman lama
10 Episode 10 : Kemarahan Aretha
11 Episode 11 : Menghilangkan kemarahan
12 Episode 12 : Ketakutan Aretha
13 Episode 13 : Kau pelakunya?
14 Episode 14 : Zayn mencari tau
15 Episode 15 : Dokter baru
16 Episode 16 : Aretha sakit
17 Episode 17 : Trauma parah
18 Episode 18 : Aryan Brawijaya
19 Episode 19 : Kedatangan Aryan
20 Episode 20 : Zayn dan Aryan
21 Episode 21 : Sedikit tentang Aretha
22 Episode 22 : Pria itu ?
23 Episode 23 : Aku menemukanmu
24 Episode 24 : Akal bulus abu nawas
25 Episode 25 : Kalau cinta, bilang
26 Episode 26 : Kanaya kembali
27 Episode 27 : Aku menunggumu di rumah
28 Episode 28 : Ulah Kanaya
29 Episode 29 : Diam diam, ternyata jahat
30 Episode 30 : Cemburu
31 Episode 31 : Ciuman pertama
32 Episode 32 : Pemandangan indah
33 Episode 33 : Gagal total
34 Episode 34 : Panggilan sayang
35 Episode 35 : Ular berkepala manusia
36 Episode 36 : Jangan pergi
37 Episode 37 : Air mata Zayn
38 Episode 38 : Sebenarnya itu hukuman
39 Episode 39 : Mertua dari surga
40 Episode 40 : Buku diary
41 Episode 41 : Saling cinta
42 Episode 42 : Ulah umi
43 Episode 43 : Pria misterius
44 Episode 44 : Melawan trauma
45 Episode 45 : Zayn pulang
46 Episode 46 : Zayn si predator
47 Episode 47 : Aku mencintaimu
48 Episode 48 : Mencintai mu selamanya
49 Episode 49 : Bekas luka
50 Episode 50 : Posesif
51 Episode 51 : Pengakuan Sardi
52 Episode 52 : Masih edisi Sardi
53 Episode 53 : Cinta Aretha di tengah kecemburuan Zayn
54 Episode 54 : Kisah trauma
55 Episode 55 : Waspada, Zayn mulai bergerak
56 Episode 56 : Simbiosis mutualisme
57 Episode 57 : CEO Sanjaya Grup?
58 Episode 58 : Naluri Zayn
59 Episode 59 : Berpisah sementara
60 Episode 60 : Perlahan terkuak
61 Episode 61 : Hampir saja
62 Episode 62 : Tidak bisa pergi jauh
63 Episode 63 : Apa ini plan B?
64 Episode 64 : Parfum itu.....
65 Episode 65 : Zayn VS Reno
66 Episode 66 : Zayn terluka
67 Episode 67 : Ingat...ini Brawijaya
68 Episode 68 : Reno dan Kanaya
69 Episode 69 : Rasa bersalah Aretha
70 Episode 70 : Zayn yang peka
71 Episode 71 : Sirkuit kenangan
72 Episode 72 : Kecelakaan
73 Episode 73 : Bertarung dengan kematian
74 Episode 74 : Tamparan pertama kali
75 Episode 75 : Ketahuan
76 Episode 76 : Maafkan Abi
Episodes

Updated 76 Episodes

1
Episode 1 : Rencana pernikahan
2
Episode 2 : Aretha yang galau
3
Episode 3 : Menjadi pengganti
4
Episode 4 : Sah
5
Episode 5 : Penolakan secara terang terangan
6
Episode 6 : Mencoba bersikap biasa saja
7
Episode 7 : Hari pertama PPDS
8
Episode 8 : Satu tahun terlalu lama
9
Episode 9 : Teman lama
10
Episode 10 : Kemarahan Aretha
11
Episode 11 : Menghilangkan kemarahan
12
Episode 12 : Ketakutan Aretha
13
Episode 13 : Kau pelakunya?
14
Episode 14 : Zayn mencari tau
15
Episode 15 : Dokter baru
16
Episode 16 : Aretha sakit
17
Episode 17 : Trauma parah
18
Episode 18 : Aryan Brawijaya
19
Episode 19 : Kedatangan Aryan
20
Episode 20 : Zayn dan Aryan
21
Episode 21 : Sedikit tentang Aretha
22
Episode 22 : Pria itu ?
23
Episode 23 : Aku menemukanmu
24
Episode 24 : Akal bulus abu nawas
25
Episode 25 : Kalau cinta, bilang
26
Episode 26 : Kanaya kembali
27
Episode 27 : Aku menunggumu di rumah
28
Episode 28 : Ulah Kanaya
29
Episode 29 : Diam diam, ternyata jahat
30
Episode 30 : Cemburu
31
Episode 31 : Ciuman pertama
32
Episode 32 : Pemandangan indah
33
Episode 33 : Gagal total
34
Episode 34 : Panggilan sayang
35
Episode 35 : Ular berkepala manusia
36
Episode 36 : Jangan pergi
37
Episode 37 : Air mata Zayn
38
Episode 38 : Sebenarnya itu hukuman
39
Episode 39 : Mertua dari surga
40
Episode 40 : Buku diary
41
Episode 41 : Saling cinta
42
Episode 42 : Ulah umi
43
Episode 43 : Pria misterius
44
Episode 44 : Melawan trauma
45
Episode 45 : Zayn pulang
46
Episode 46 : Zayn si predator
47
Episode 47 : Aku mencintaimu
48
Episode 48 : Mencintai mu selamanya
49
Episode 49 : Bekas luka
50
Episode 50 : Posesif
51
Episode 51 : Pengakuan Sardi
52
Episode 52 : Masih edisi Sardi
53
Episode 53 : Cinta Aretha di tengah kecemburuan Zayn
54
Episode 54 : Kisah trauma
55
Episode 55 : Waspada, Zayn mulai bergerak
56
Episode 56 : Simbiosis mutualisme
57
Episode 57 : CEO Sanjaya Grup?
58
Episode 58 : Naluri Zayn
59
Episode 59 : Berpisah sementara
60
Episode 60 : Perlahan terkuak
61
Episode 61 : Hampir saja
62
Episode 62 : Tidak bisa pergi jauh
63
Episode 63 : Apa ini plan B?
64
Episode 64 : Parfum itu.....
65
Episode 65 : Zayn VS Reno
66
Episode 66 : Zayn terluka
67
Episode 67 : Ingat...ini Brawijaya
68
Episode 68 : Reno dan Kanaya
69
Episode 69 : Rasa bersalah Aretha
70
Episode 70 : Zayn yang peka
71
Episode 71 : Sirkuit kenangan
72
Episode 72 : Kecelakaan
73
Episode 73 : Bertarung dengan kematian
74
Episode 74 : Tamparan pertama kali
75
Episode 75 : Ketahuan
76
Episode 76 : Maafkan Abi

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!