babb 15 Menghindar

"Allahuakbar, Allahuakbar," pertanda adzan berkumandang tiba. Setelah menunaikan kewajibannya melaksanakan sholat magrib, Resa beserta adiknya yang lain seperti biasa, mereka berangkat bersama ke tempat mengaji.

"Kalian duluan aja, aku kebelet pipis, nanti nyusul belakangan," ucap Wati saat melihat yang lain melangkah keluar rumah.

"Ck, yang ada kita di aduin lagi udah ninggalin kamu, udah sana cepetan kita tungguin sambil jalan pelan," jawab Tina merasa kesal dan di angguki oleh Resa dan Dian.

"Gak perlu nungguin, aku gak bakalan lama ko," kata Wati.

"Bener ia, awas aja kalau nanti kita kena omelan nenek gara-gara berangkat gak bareng kamu," tanya Tina memastikan dengan raut menahan amarahnya.

"Iya, iya, udah sana berangkat," teriak Wati yang sudah lari masuk ke dalam rumah lagi.

Di tengah perjalanan mereka sambil bercengkrama, memecah keheningan di kegelapan malam. Saat melewati warung seberang persimpangan, Resa melihat seorang pria yang sedang duduk di atas motornya, namun tak terlihat jelas mukanya karena tertutup topi yang ia kenakan. Dia jadi teringat dengan cerita pamannya tempo lalu.

"Ah, aku ko jadi penasaran ya sama laki-laki yang sering nungguin aku lewat di persimpangan ini, dia apa bukan ia orangnya?" gumam Resa dalam hati sambil melirik pada pria tersebut yang sedang menunduk menatap layar ponsel yang di-scroll-nya.

"Astaghfirullah, apa yang aku pikirkan, belum tentu dia orangnya kan," jelas Resa meyakinkan dirinya sendiri.

Setelah sampai, mereka berpisah memasuki ruangan masing-masing. Resa melangkahkan kakinya masuk ke dalam ruangan yang bernuansa putih bersih. Namun, baru saja duduk, Resa dikejutkan oleh bisikan Wati yang baru datang.

"Res, kata mamah kamu pulang dulu bentar," kata Wati.

"Ada apa sih? Kenapa gak tadi sebelum berangkat ngaji, bentar lagi paman datang ini, nanti keburu di mulai gimana aku ketinggalan," keluh Resa yang merasa berat untuk pulang.

"Cuman bentar aja, napa sih ribet banget, udah sana. Nanti biar aku yang bilang sama paman kalau keburu dateng," sinis Wati yang membuat gadis itu beranjak dari tempat duduknya dan berjalan dengan tergesa-gesa menuju rumah.

Namun, saat ingin melewati gang masjid depan rumah, refleks matanya terbelalak melihat seseorang yang ia kenal sedang duduk berbincang di teras masjid. Pria itu tersenyum lebar saat tak sengaja sorot matanya beradu pandang dengan Resa yang kebetulan melintas di hadapannya.

Nafasnya terengah-engah, dadanya berdebar. Mengapa orang yang sedang dia hindari sudah berada di kampungnya saat ini?

"Res, Resa tunggu," cegah Hasan memanggil gadis yang berjalan dengan tergesa sambil menundukkan kepalanya.

Namun, karena keterkejutannya, Resa tak menghiraukan panggilan pria itu. Dia terus berjalan menuju rumah. Perasaannya yang tak karuan membuatnya gelisah. Hatinya pun bertanya-tanya akan kehadiran sosok pemuda itu.

"Assalamualaikum," Resa mengucapkan salam kemudian menghampiri ibunya.

"Waalaikumsalam, ngapain kamu pulang lagi, ada yang tertinggal?" tanya Komala heran melihat anak sambungnya pulang lagi.

"Lah, barusan Wati bilang aku di suruh pulang dulu kata mamah," jelas Resa yang ikut kebingungan.

"Kamu salah dengar kali, mamah gak nyuruh kamu pulang ko," jelas Komala dengan raut wajah datarnya.

"Masa sih,orang barusan Wati bener bilang aku mesti pulang dulu" Jawab Resa merasa linglung sambil menggaruk Kepala yang tak gatal.

Di tengah perbincangan yang belum selesai ada seseorang yang mengucapkan salam,mengikuti sang tuan rumah yang mempersilahkan nya untuk masuk.

Deg..

Resa diam terpaku,merasa was was setelah mendengar suara seseorang yang mengucapkan salam tersebut.

"Silahkan duduk,saya tinggal ke belakang sebentar" Ucap Nurdin kepada tamunya

"Iya pak, silahkan" Jawab Hasan sambil mendaratkan bokongnya di atas kursi sambil mengedarkan pandangan ke segala arah, di mana kah gadis pujaannya tak terlihat.

"Ada tamu pak,siapa ?" Tanya Komala saat mendengar salam dari seseorang dan mengintip dari balik pintu ruang tamu.

"Iya bu, Aceng sama Hasan,buatin minum gih" Perintah nurdin yang melirik pada arah putrinya yang sedang berdiri di samping istrinya,kemudian kembali menghampiri sang tamu.

"Rupanya kamu sudah janjian? mau ada yang datang ke rumah,pake alesan Wati yang nyuruh pulang segala" Tuduh Komala menatap Resa curiga.

"Nggak mah, beneran ko, lagian mana tahu aku kalau kang hasan mau kerumah, yang aku tahu dia masih di ibu kota ko.tau taunya udah ada di sini aja" Sanggah Resa tak terima dengan tuduhan ibunya tersebut, ia menunduk sedih karena tuduhan yang dilayangkan padanya tidak benar.

"Ck, kamu itu bisaan ngelesnya" Ujar Komala sambil berlalu ke arah dapur untuk membuatkan minum untuk tamunya.

"Mah tunggu,ini gimana aku mesti berangkat ke madrasah sekarang, takut ketinggalan ngajinya keburu yang ngajar datang" Tanya Resa dengan gelisah.

"Ya udah sana berangkat,udah tahu mau ngaji,ngapain pulang dulu atuh"

"Ya mah" Jawab Resa segera pergi keluar tanpa berpamitan pada sosok pria yang menatap nanar saat meliat kepergiannya

"Ya allah, kenapa tuh orang nekat banget yah pake dateng kerumah segala.mudah mudahan gak bilang yang macem-macem sama bapa" Gumam Resa sambil mengusap ngusap dadanya yang dag dig dug tak karuan,setelah sampai di madrasah ternyata pengajian sudah di mulai resa segera masuk mengucapkan salam dan langsung duduk bergabung dengan yang lain nya

"Assalamualaikum wa,maaf Resa datang telat,boleh masuk ?

" Waalaikumsalam silahkan,lain kali jangan di ulangi,biasakan disiplin,datang tepat waktu,jangan memberikan contoh gak baik sama yang lain"

"Iya Wa,maaf" Jawab Resa menundukkan pandangannya

"Emangnya enak aku kerjain,gak akan aku biarin kamu lebih unggul dari aku" Batin Wati menatap Resa dengan senyum liciknya,

Beberapa jam berlalu pengajian pun telah usai, semua santri santriwati bubar untuk pulang.

"Teh ayo" Ajak Tina menghampiri kakaknya yang sedari tadi tak fokus dengan pembelajaran yang di sampaikan oleh gurunya

" Teteh kenapa?dari tadi aku perhatiin gelisah gitu,raganya dimana, pikiran nya kemana? " Kepo Tina yang menyadari perubahan sikap kakaknya.

Resa berjalan pelan sambil menatap pesan yang tertera di layar HP,karena pikiran nya yang tak karuan ia sampai tak mendengarkan celotehan adiknya.

"Ck,udah di tanya panjang lebar juga, malah di cuekin" dengus Tina memicingkan mata pada sang kakak.

"Kamu itu, so puitis banget,udah ayo, kamu pulang bareng yang lain, tolong bilangin sama mamah bapak malam ini teteh gak pulang ke rumah,mau nginep di rumahnya teh Rima"

"Lah, kenapa? gak takut pulang di marahin apa? " Tanya Tina

"Untuk saat ini lebih baik di marahin aja deh,dari pada harus ketemu dia, teteh gak siap" jelas resa yang enggan pulang karena takut bertemu seseorang yang ia hidari tadi.

"Apa sih teh,kepo nih aku, jelasin yang bener napa? " Tanya Tina penasaran.

"Udah deh Tina, cepetan. mau pulang bareng gak, lelet amat jalannya,mau di tinggalin" Ancam Wati yang terlihat kesal karena menunggu langkah tina yang lelet.

"Ck, iya iya bentar napa,kaya yang berani pulang sendiri aja,pake ngancam mau ninggalin" Ledek Tina tak terima dia pun segera berlari menyusul rombongan yang lain, sedangkan resa berbelok menuju arah rumah kakak pertamanya.

Terpopuler

Comments

Elisabeth Ratna Susanti

Elisabeth Ratna Susanti

top banget part ini 👍

2025-02-05

2

@💤ιиɑ͜͡✦⍣⃝కꫝ🎸🇵🇸

@💤ιиɑ͜͡✦⍣⃝కꫝ🎸🇵🇸

wati licik banget.

2025-02-14

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 Liburan di desa
2 Babb 2 Kegundahan gadis remaja
3 Babb 3 pengagum gadis desa
4 babb 4 Galau
5 Babb 5 Hanya satu macam
6 babb 6 Hari pertama bekerja
7 babb 7 banyak yang mengagumi
8 babb 8 Keahlian terpendam
9 babb 9 Prasangka baik
10 babb 10 Ketahuan
11 babb 11 Awali pagimu dengan senyuman
12 babb 12 Gak bikin ketar ketir
13 babb 13 gundah
14 babb 14 Orang baru
15 babb 15 Menghindar
16 babb 16 Bimbang
17 babb 17 Ungkapan penyemangat
18 babb 18 Gak akan aku sia sia kan
19 babb 19 mood buster
20 babb 20 menghadiri acara pernikahan
21 babb 21 Kelakuan rendom Tina
22 babb 22 Pendekatan
23 babb 23 Mulai nyaman
24 Babb 24 Hanya di anggap beban
25 Babb 25 Kebingungan dan keraguan
26 Babb 26 salah paham berujung tunangan
27 bab 27 Ada aja tingkahnya
28 bab 28 Berita yang mengejutkan
29 Babb 29 Speknya pria idaman banget
30 Babb 30 Masih berharap
31 babb 31 Titik terendah
32 babb 32 Terancam kandas
33 babb 33 Gunjingan orang
34 babb 34 Di antara dua pilihan
35 babb 35 Labil
36 babb 36 Merasa buntu
37 babb 37 Jalan jalan
38 babb 38 Rungkad
39 bab 39 Kembali bekerja
40 bab 40 Suasana yang beda
41 bab 41 Overthinking
42 babb 42 Cobalah sadar bukanya terus sabar
43 babb 43 Omongan orang yang bikin down
44 babb 44 Anggap saja aku bahagia
45 bab 45 Rasa bersalah
46 bab 46 Hanya Allah yang tahu
47 babb 47 obrolan kocak yang membuat resa tersenyum
48 bab 48 insecure
49 babb 49 Tingkah random resa
50 babb 50 kegundahan Resa
51 babb 51 Di awasi seseorang
52 babb 52 pendekatan keluarga
53 babb 53 Agak lain emang
54 babb 54 Dompetku kaya museum
55 babb 55 Tak seindah Torabika cremy latte
56 babb 56 Kaya ATM
57 babb 57 sahur pertama
58 babb 58 Harus banyak ngalah
59 babb 59 ke rendoman Tina & wina
60 babb 60 It's Ok, I'm fine.. I have Allah
61 babb 61 Terbelenggu rindu
62 babb 62 Usil juga ternyata
63 bab 63 Bimbang
64 Bab 64 Hari raya
65 Bab 65 Tamat
Episodes

Updated 65 Episodes

1
Bab 1 Liburan di desa
2
Babb 2 Kegundahan gadis remaja
3
Babb 3 pengagum gadis desa
4
babb 4 Galau
5
Babb 5 Hanya satu macam
6
babb 6 Hari pertama bekerja
7
babb 7 banyak yang mengagumi
8
babb 8 Keahlian terpendam
9
babb 9 Prasangka baik
10
babb 10 Ketahuan
11
babb 11 Awali pagimu dengan senyuman
12
babb 12 Gak bikin ketar ketir
13
babb 13 gundah
14
babb 14 Orang baru
15
babb 15 Menghindar
16
babb 16 Bimbang
17
babb 17 Ungkapan penyemangat
18
babb 18 Gak akan aku sia sia kan
19
babb 19 mood buster
20
babb 20 menghadiri acara pernikahan
21
babb 21 Kelakuan rendom Tina
22
babb 22 Pendekatan
23
babb 23 Mulai nyaman
24
Babb 24 Hanya di anggap beban
25
Babb 25 Kebingungan dan keraguan
26
Babb 26 salah paham berujung tunangan
27
bab 27 Ada aja tingkahnya
28
bab 28 Berita yang mengejutkan
29
Babb 29 Speknya pria idaman banget
30
Babb 30 Masih berharap
31
babb 31 Titik terendah
32
babb 32 Terancam kandas
33
babb 33 Gunjingan orang
34
babb 34 Di antara dua pilihan
35
babb 35 Labil
36
babb 36 Merasa buntu
37
babb 37 Jalan jalan
38
babb 38 Rungkad
39
bab 39 Kembali bekerja
40
bab 40 Suasana yang beda
41
bab 41 Overthinking
42
babb 42 Cobalah sadar bukanya terus sabar
43
babb 43 Omongan orang yang bikin down
44
babb 44 Anggap saja aku bahagia
45
bab 45 Rasa bersalah
46
bab 46 Hanya Allah yang tahu
47
babb 47 obrolan kocak yang membuat resa tersenyum
48
bab 48 insecure
49
babb 49 Tingkah random resa
50
babb 50 kegundahan Resa
51
babb 51 Di awasi seseorang
52
babb 52 pendekatan keluarga
53
babb 53 Agak lain emang
54
babb 54 Dompetku kaya museum
55
babb 55 Tak seindah Torabika cremy latte
56
babb 56 Kaya ATM
57
babb 57 sahur pertama
58
babb 58 Harus banyak ngalah
59
babb 59 ke rendoman Tina & wina
60
babb 60 It's Ok, I'm fine.. I have Allah
61
babb 61 Terbelenggu rindu
62
babb 62 Usil juga ternyata
63
bab 63 Bimbang
64
Bab 64 Hari raya
65
Bab 65 Tamat

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!