babb 18 Gak akan aku sia sia kan

Lain halnya di rumah Nenek Nur, Komala beserta kakaknya sedang berunding untuk mencari keberadaan Wati. Tak terima dinasehati, akhirnya dia kabur dari rumah, karena ulahnya pada Hasan ketahuan orang tuanya.

"Kang, gimana ini, harus cari Wati kemana lagi, kita udah mencari ke semua tempat juga ke teman-temannya, tapi Wati gak ditemuin juga," keluh Komala yang terisak menangisi anaknya yang sudah seharian ini tak kunjung pulang.

"Coba datengin bapaknya, atau sama kakak-kakaknya, mungkin dia kesana," saran Nurdin.

"Gak mungkin ada Kang, dia gak dekat dengan keluarga bapaknya, tau sendiri semenjak kita pisah tak pernah sekali pun menemuinya," jawab Komala.

"Ya, dicoba dulu, mana tahu ada. Tadi kata Devi, kemarin Wati sempat dateng kerumahnya, dia bilang mau berkunjung ke tempat bapaknya," ucapnya berusaha menenangkan Komala yang sama khawatir.

Matahari bersinar sangat terang, di tengah hari yang membuat gersang penduduk bumi yang sedang berkegiatan di luar rumah. Se gersang hati seorang gadis cantik yang berwajah murung yang sedang duduk di atas sajadah selepas menunaikan kewajibannya.

"Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, asaluka Fauzal bil zannah. Assalamu'alaikum warohmatulohi wabarakatuh, inni as aluka najatam minan nari wal'afwa indal hisab," ucap Resa mengakhiri sholat dzuhur nya kemudian melanjutkan zikir dan berdoa.

Setelah usai, gadis itu diam sejenak sambil mengusap air matanya yang menetes di pelupuk matanya. Kejadian itu tak luput dari perhatian Kayla yang sama-sama sedang melaksanakan kewajiban nya di musola itu.

"Sepertinya gadis ini terbiasa sakit tanpa disembuhkan. Terbiasa kecewa tanpa di tenangkan, terbiasa sedih tanpa pelukan. Dia diam meski ada luka yang ingin berbicara. Dia tetap tersenyum meski di pelupuk penuh air mata.

Andai aku bisa jadi pelariannya, akan ku dekap tubuhnya yang selalu terguncang menahan isak tangis yang tak ingin orang lain dengar," batin Kayla merasa iba pada gadis yang selalu ia temukan sedang meneteskan air mata saat di kesendiriannya.

Tak ingin keberadaannya di ketahui gadis itu, dengan cepat Kayla keluar terlebih dahulu dari musola tersebut. "Akan ku dekati dia sampai merasa nyaman dengan ku, mungkin dengan begitu dia tak akan merasa sendiri di tengah keramaian ini," gumam Hari sambil berjalan menjauh, namun gumamnya di dengar oleh Kayla yang baru keluar dari musola tersebut.

Mereka pun berjalan beriringan menuju ruang makan. Kayla menyunggingkan senyumnya sambil berkata, "Semoga berhasil.Tapi kamu tahukan, pemuda aja dia tolak, apalagi duda anak satu sepertimu."

Pria itu tak mengatakan sepatah kata pun, dia hanya tersenyum tipis memandang pada lawan bicaranya.

"Apa liat-liat. Kalau suka ya di kejar, jangan cuman mengamati dari jauh ya, mana peka dia," saran Kayla.

"Bu, bisa bantu saya?" Tanya Hari dengan memohon.

"Setau saya, dia belum ada yang punya selain bapaknya," jawab Kayla tanpa menunggu pertanyaan dari rekan kerjanya itu.

"Minder bu. Apa pantas di umur dan status saya sekarang buat dia?" Kayla menatap nanar pada pria yang baru setahun ini menyandang gelar duda.

"Hadeh, gak ada yang mustahil. Kalau Alloh berkehendak kalian jodoh, umur gak akan jadi patokannya. Tentang status mu juga, kalau sama-sama suka mah gak akan jadi halangan, har," imbuh Kayla.

"Benar juga yah, makasih deh udah ngasih pencerahan," imbuh Hari, hatinya merasa berbunga-bunga seakan Resa adalah obat luka dari rasa sakitnya belakangan ini.

Kayla mengangkat tangan dan mengayunkan ke arah Hari seperti ingin menimpuknya sambil berkata, "Eh, jangan senang dulu, awas aja kamu kalau cuma mainin dia, tak tampol kepala mu. Meskipun ibu belum kenal lama sama si Resa, ada rasa iba pada anak itu. Sepertinya dia dalam keadaan kurang baik."

"Maksudnya, kurang baik gimana bu?" Tanya Hari.

"Iya, aku kan seorang ibu, punya anak gadis juga. Kurang lebih ya aku paham sama gerak-geriknya. Kasihan anak itu. Apalagi aku sering memergoki dia nangis sendiri di musola. Entah masalah apa yang sedang di hadapinya. Sepertinya gadis ini tertutup pada orang lain. Soalnya kalau lagi ngumpul juga gak pernah banyak cerita.Kalau lagi senggang di waktu istirahat juga kebiasaannya ya mojok di musola.Sebelas dua belas sama kamu, kalau gak di senggol dulu ya mana bunyi," imbuh Kayla.

"Tenang aja bu. Sekarang ada aku. Kalau ada kesempatan, gak akan aku sia-siakan. Aku serius dalam mencari pasangan, bukan untuk main-main," jawab Hari.

***

Pada sore hari seperti biasanya, para karyawan harian akan pulang setelah adzan ashar berkumandang. Saat tiba waktunya, Ika berkata pada Resa, "Res, kamu pulang sendiri gak pa-pakan? Bibi ada perlu dulu, udah ada yang mau jemput."

Tanya Ika saat menghampiri Resa yang sedang bersiap-siap untuk pulang.

"Hmmm, iya bi, gak papa," jawab Resa mempersilahkan.

"Ya udah, kalau gitu bibi duluan ya," pamit Ika kemudian berjalan menuju seberang jalan.

"Iya bi, silahkan," jawab Resa, ia bergegas keluar untuk menunggu angkot yang lewat, namun karena di waktu bubaran para pekerja, alhasil angkutan umum pun penuh dengan para karyawan dari berbagai pabrik.

"Aduh, gimana yah, susah banget sih angkotnya, mana udah mau jam 4 lagi, bisa-bisa telat ngaji lagi ini mah," keluh Resa saat sedang menunggu angkutan umum lewat.

Sedangkan di seberang sana, tepatnya di sebelah rumah tempatnya bekerja, keluarga Hari sedang berkumpul, bercerita di tengah kebisingan lalu lalang kendaraan yang lewat. Pandangannya tak luput dari gadis yang sedang berdiri sendirian di bahu jalan.

"Eh, kalian sering perhatiin gadis yang di seberang itu gak sih? Kayanya dia karyawan baru teh Amel ya? Masih gadis coy. Pantas aja si AA semangat lagi masuk kerja yah, bener gak sih?" godanya mengangkat satu alis sambil menyenggol kan bahunya pada sang adik ipar yang duduk bersebelahan dengan nya, kemudian beralih menatap Hari.

"Hahahaha... Iya juga yah. Bisa sambil cuci mata Har, bikin melek mata. Kerja juga betah ya kalau ada yang bening," timpal saudaranya yang lain ikut menggoda sepupunya yang hanya diam membisu namun pandangannya tak lepas dari gadis yang sedang mereka perbincangkan.

"Ehem, ehem," deh em nya. "Sepertinya udah ada lampu hijau ini, a. Gas keun lah. Kita dukung 100%. Jangan diam di tempat mulu. Gak perlu galau-galau lagi. Sekarang ada berlian di depan mata, masa di sia-siakan sih?"

Tanpa pikir panjang, Hari menyambar kunci motor yang tergeletak di atas meja, kemudian ia pergi keluar menjalankan motornya ke seberang jalan tempat gadis incarannya berdiri.

"Ayo naik, saya antar," ajak Hari.

Namun Resa malah memundurkan langkahnya, menatap lekat pada pria yang tertutup helm. Sepertinya dia mengenali sorot mata di balik helm tersebut.

"Wkwkwkwk, gercep juga dia. Tak kira dia hanya diam menyimak itu, tak ikut memperhatikan. Tau-taunya menaruh hati juga," imbuh kerabatnya dengan tawa mengejek sepupunya yang sudah berada di sebelah orang yang sedang mereka ghibah i.

Terpopuler

Comments

@💤ιиɑ͜͡✦⍣⃝కꫝ🎸🇵🇸

@💤ιиɑ͜͡✦⍣⃝కꫝ🎸🇵🇸

semoga resa mendapatkan obat gundahnya ya. 😔🥺😢

2025-02-16

1

Taurus girls

Taurus girls

jikaberjodohjarak12tahunpunjadi

2025-02-13

2

Taurus girls

Taurus girls

/Facepalm/

2025-02-13

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 Liburan di desa
2 Babb 2 Kegundahan gadis remaja
3 Babb 3 pengagum gadis desa
4 babb 4 Galau
5 Babb 5 Hanya satu macam
6 babb 6 Hari pertama bekerja
7 babb 7 banyak yang mengagumi
8 babb 8 Keahlian terpendam
9 babb 9 Prasangka baik
10 babb 10 Ketahuan
11 babb 11 Awali pagimu dengan senyuman
12 babb 12 Gak bikin ketar ketir
13 babb 13 gundah
14 babb 14 Orang baru
15 babb 15 Menghindar
16 babb 16 Bimbang
17 babb 17 Ungkapan penyemangat
18 babb 18 Gak akan aku sia sia kan
19 babb 19 mood buster
20 babb 20 menghadiri acara pernikahan
21 babb 21 Kelakuan rendom Tina
22 babb 22 Pendekatan
23 babb 23 Mulai nyaman
24 Babb 24 Hanya di anggap beban
25 Babb 25 Kebingungan dan keraguan
26 Babb 26 salah paham berujung tunangan
27 bab 27 Ada aja tingkahnya
28 bab 28 Berita yang mengejutkan
29 Babb 29 Speknya pria idaman banget
30 Babb 30 Masih berharap
31 babb 31 Titik terendah
32 babb 32 Terancam kandas
33 babb 33 Gunjingan orang
34 babb 34 Di antara dua pilihan
35 babb 35 Labil
36 babb 36 Merasa buntu
37 babb 37 Jalan jalan
38 babb 38 Rungkad
39 bab 39 Kembali bekerja
40 bab 40 Suasana yang beda
41 bab 41 Overthinking
42 babb 42 Cobalah sadar bukanya terus sabar
43 babb 43 Omongan orang yang bikin down
44 babb 44 Anggap saja aku bahagia
45 bab 45 Rasa bersalah
46 bab 46 Hanya Allah yang tahu
47 babb 47 obrolan kocak yang membuat resa tersenyum
48 bab 48 insecure
49 babb 49 Tingkah random resa
50 babb 50 kegundahan Resa
51 babb 51 Di awasi seseorang
52 babb 52 pendekatan keluarga
53 babb 53 Agak lain emang
54 babb 54 Dompetku kaya museum
55 babb 55 Tak seindah Torabika cremy latte
56 babb 56 Kaya ATM
57 babb 57 sahur pertama
58 babb 58 Harus banyak ngalah
59 babb 59 ke rendoman Tina & wina
60 babb 60 It's Ok, I'm fine.. I have Allah
61 babb 61 Terbelenggu rindu
62 babb 62 Usil juga ternyata
63 bab 63 Bimbang
64 Bab 64 Hari raya
65 Bab 65 Tamat
Episodes

Updated 65 Episodes

1
Bab 1 Liburan di desa
2
Babb 2 Kegundahan gadis remaja
3
Babb 3 pengagum gadis desa
4
babb 4 Galau
5
Babb 5 Hanya satu macam
6
babb 6 Hari pertama bekerja
7
babb 7 banyak yang mengagumi
8
babb 8 Keahlian terpendam
9
babb 9 Prasangka baik
10
babb 10 Ketahuan
11
babb 11 Awali pagimu dengan senyuman
12
babb 12 Gak bikin ketar ketir
13
babb 13 gundah
14
babb 14 Orang baru
15
babb 15 Menghindar
16
babb 16 Bimbang
17
babb 17 Ungkapan penyemangat
18
babb 18 Gak akan aku sia sia kan
19
babb 19 mood buster
20
babb 20 menghadiri acara pernikahan
21
babb 21 Kelakuan rendom Tina
22
babb 22 Pendekatan
23
babb 23 Mulai nyaman
24
Babb 24 Hanya di anggap beban
25
Babb 25 Kebingungan dan keraguan
26
Babb 26 salah paham berujung tunangan
27
bab 27 Ada aja tingkahnya
28
bab 28 Berita yang mengejutkan
29
Babb 29 Speknya pria idaman banget
30
Babb 30 Masih berharap
31
babb 31 Titik terendah
32
babb 32 Terancam kandas
33
babb 33 Gunjingan orang
34
babb 34 Di antara dua pilihan
35
babb 35 Labil
36
babb 36 Merasa buntu
37
babb 37 Jalan jalan
38
babb 38 Rungkad
39
bab 39 Kembali bekerja
40
bab 40 Suasana yang beda
41
bab 41 Overthinking
42
babb 42 Cobalah sadar bukanya terus sabar
43
babb 43 Omongan orang yang bikin down
44
babb 44 Anggap saja aku bahagia
45
bab 45 Rasa bersalah
46
bab 46 Hanya Allah yang tahu
47
babb 47 obrolan kocak yang membuat resa tersenyum
48
bab 48 insecure
49
babb 49 Tingkah random resa
50
babb 50 kegundahan Resa
51
babb 51 Di awasi seseorang
52
babb 52 pendekatan keluarga
53
babb 53 Agak lain emang
54
babb 54 Dompetku kaya museum
55
babb 55 Tak seindah Torabika cremy latte
56
babb 56 Kaya ATM
57
babb 57 sahur pertama
58
babb 58 Harus banyak ngalah
59
babb 59 ke rendoman Tina & wina
60
babb 60 It's Ok, I'm fine.. I have Allah
61
babb 61 Terbelenggu rindu
62
babb 62 Usil juga ternyata
63
bab 63 Bimbang
64
Bab 64 Hari raya
65
Bab 65 Tamat

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!