NovelToon NovelToon

Mencari Kasih Sayang

Bab 1

Saat malam tiba, Resa bersiap-siap pergi ke rumah Hadijah karena di tempat neneknya banyak pembeli yang berdatangan. Sebenarnya tidak masalah dan harus disyukuri, tapi yang Resa tidak sukai ialah mayoritas pembelinya para pemuda di kampung itu. Padahal dirinya sedang berlibur dan melepas rindu, sayangnya, dia kurang nyaman.

"Nek, aku mau menginap di rumah Wa Ijah saja, ya," izin Resa pada sang nenek yang masih sibuk melayani pembeli.

Raut penuh keriput sang nenek nampak sedih, tapi tetap tersenyum pada pembeli yang akan membayar. Diliriknya sang cucu yang sudah siap dengan tas di pundak. "Kenapa, Nak? Gak di sini aja? Belum sehari di sini kamu udah mau ke rumah uamu."

"Maaf, Nek, kalau malam gini kan sering banyak pembeli yang berdatangan. Apa lagi kebanyakannya laki-laki. Aku kurang nyaman ...," jelas Resa dengan tampang wajah memelasnya.

" Ya sudah,pergilah.jangan tidur malam-malam"

Gadis itu menyunggingkan senyumnya lebar,lalu mengangguk dengan cepat.kemudian pergi dari kediaman sang nenek.

Saat keluar dari rumah,resa bertemu dengan pria yang berada di warung malam kemarin, sosok tersebut mengangguk tersenyum menggoda padanya.namun resa hanya menundukkan kepala sambil berjalan tergesa gesa,karena tak nyaman saat diperhatikan seseorang seperti itu.

" ua buka pintu nya aku takut" resa menggedor pintu sambil mengedarkan pandangannya.

"Kenapa res, gak akan ada apa apa.ini belum terlalu malam,masih banyak orang berlalu lalang" wa udin menjelaskan setelah membukakan pintu untuk nya,

Resi hanya tersenyum cengengesan

"Heheheh..... Takut wa" kilahnya.

"Ayo masuk" Perintah wa udin

Resa pun melenggang pergi mendekati wa ijah yang sedang berbaring di ruang tengah sambil menonton tv

" Wa aku nginep disini boleh ya? " Ijin resa sambil menghampiri ua nya

"Gak perlu ijin lah res.kamu ini kaya sama siapa aja,sini.mau bobo di kamar apa di luar sama ua? " Tanya ijah

Resa berpikir sejenak kemudian berkata

"Di luar saja wa.biar ada temen nya! "

ijah pun menggeser kan badannya kepinggir,memberi ruang pada resa agar bisa berbaring di sebelah nya

" Wa,a opik sama a Jack pada kemana ko sepi? "tanya resa mencari keberadaan mereka.

"Opik mah keluar sama teman nya, kalau Jack ada di dalam"jelas dijah dengan suara has nya yang tinggi.

" Mau apa, nanyain gue? " Jack menyaut dari dalam  sambil membuka pintu kamar menghampiri resa

"Nggak a nanya aja" Ucap resa nyengir

"Ngapain loe nemplok sama ema gue.udah besar juga,gak malu loe" Ledek jack pada adik sepupunya

"Biarin ... Suka suka aku " Resa menjulurkan lidah mengejek balik

"Geser lo"pinta jack sambil menepis kaki resa sedikit

" Ahh... aa ih udah PW juga"

"Apa lo PW Pw" Tanya jack

" pw a ( Posisi enak) "

"Buset,bahasa loe gaul bener"

"Hahaha..iya dong"

"Eh a. Besok a opik jadi kan.ngajak aku jalan jalan?"

Namun jack hanya mengangkat bahunya

"Cek.ditanya juga, Jawab napa"

"Lah.yang ngajakkan dia, kenapa tanya gue. Tanya aja sama orangnya"

"Iya..siapa tahu,a opik cerita ke a jack gitu!"

Dredd dredd ......suara ponsel berdering dan Jack mengangkat telpon tersebut

(Hallo

Iya, lagi dirumah,kenapa ?

Besok lah lagi mager gue,ada bocil dirumah , nanti nangis dia ngadu sama bokapnya)

ucap jack sambil melirik pada resa

" Apa si a,ngeledek resa terus deh. sama aja kaya a opik sebelas dua belas"keluh resa sebal sambil menggoyangkan tangan wa ijah yg ketiduran di sampingnya

"wa,liat itu.aa nya bandel,ngeledek resa terus wa"adu resa  pada uanya

" Eh eh... Aduan lo yah ema gue itu " Jelasnya "eh ko nangis,bercanda juga.jangan nangis ya! besok kita jalan jalan deh..mau? Bujuk jack pada resa

" Jack jangan usil kamu" Pinta ijah dengan suara berat karena terganggu tidur nya

"Hehe... Iya mah" Ucap jack sambil tertawa kecil

Resa pun berbaring memunggungi kakaknya & memeluk pada ua nya

Sedangkan di sebrang telpon pria itu bertanya tanya siapa gerangan orang yang sedang di bahas temannya itu

"Jack kamu sama siapa sih, tumben tumbenan betah di rumah,biasanya juga nangkring di sini,?

Selidik pria bernama arif yang sering di sapa (Aaf) itu

" Eh iya itu dia ponakan dari kota af,lagi liburan disini cerita nya" Jelas jack sambil berlalu ke arah kamar

Resa pun menyipitkan matanya,mengintip kakak sepupunya,memastikan apakah kakaknya itu,sudah pergi atau belum

Resa pun menghela napas nya panjang

Sambil berucap "syukur deh yang anteng Nelpon nya biar gak gangguin aku lagi "

Lalu dia memejamkan matanya tertidur lelap

Allahuakbar allahuakbar....

Adzan subur berkumandang

"Res bangun udah subuh"  Bisik ijah pada telinga

"Hemmm... " Resa menggeliat dari tidurnya

"Bentar lagi wa disini dingin banget" sambil menarik selimutnya menutupi seluruh tubuhnya

Setelah melaksanakan kewajibannya wa ijah pergi kedapur menyiapkan sarapan untuk keluarga nya setelah beres ia menghampiri ku di ruang tengah

" res udah sholat nya?"

"Udah wa"jawab resa yang masih menelungkupkan badannya di atas sajadah karena merasa kedinginan

"dipegunungan mah udaranya sejuk banget yah? padahal dulu pernah tinggal disini deh,tapi kayanya gak sedingin ini" Pikir resa saat merasakan semilir angin menerpa tubuhnya

"Gak boleh tidur lagi pamali.bangunin a jack sana! keburu waktu subuh abis"

"Iya wa" Jawabnya beranjak dari atas sajadah yang terbentang di lantai

" A bangun.....udah siang ini, matahari udah mau nongol itu"  resa mengguncangkan tubuhnya sambil berteriak di telinga kakak nya itu

"Ck.. Ngagetin aja " Jack mendengus kesal karena ulah sang ponakan

"Hahaha.... " Resa tertawa puas karena bisa membalas keusilan kakaknya itu

Waktu sarapan tiba wa ijah dengan wa udin sudah berada di dapur resa menghampiri keduanya, tak berselang lama datang jack dari dalam berbarengan dengan datanya nya opik dari arah pintu luar Sambil berkata

"Wah udah pada ngumpul ini.kebetulan udah keroncongan ni perut".ucap opik sambil duduk di sebelah wa ijah, jack hanya menatap adiknya itu sedangkan resa merasa heran, menatap keduanya

_______________

Di tempat lain tina sedang duduk di pos ronda dengan wajah murung,sambil mengayun kan kaki.di sampingnya sang adik hanya menatap diam dengan pandangan kosong.tanpa di sadari,ada seseorang yang sedang memperhatikan mereka dari kejauhan.

"Ceng,liat deh.kira kira tuh anak kenapa yah? aku perhatiin,sering banget diam di pos ronda! " Tanya hasan yang penasaran pada kedua anak yang berada di pos ronda tersebut

Aceng pun menghampiri temanya dan melihat orang yang di maksudnya lalu berkata

"Mana.oh..mereka temanya si bila itu, memangnya kenapa? gak ada kerjaan aja kamu san, merhatiin anak orang" Imbuh aceng merasa heran setelah menengok orang yang di maksud

"Yah gak papa ceng nanya aja,soalnya aku sering liat mereka di situ,tapi bukan itu masalahnya ceng"

"Terus.apa?"

"Itu loh.aku perhatiin raut mukanya ko kaya yang sedih gitu ya,akh iya, bukanya mereka anak anak yang sering ibumu ceritain yah.yang ibunya udah meninggal itu ceng? "

"Heemmm" Jawab aceng mengangguk

"Ck, kamu mah ceng,di tanya itu ko jawabnya cuman ngangguk ngangguk aja.gak asik bener" Imbuh hasan sambil melayangkan tangan menimpuk bahu temanya pelan

"Lah, terus. Harus gimana? Masa harus samperin mereka buat ngehibur gitu? "

"Hahahaha... Boleh. Boleh.. Ide kamu bagus juga. Sana samperin,ajak sini, siapa tahu butuh teman bercerita" Usul hasan pada temanya

"Gila..ente aja sana, kalau mau" Tolak aceng merasa enggan

"Halah.. Ribet benar ceng. Suruh aja si bila yang hibur mereka sana, lagian mana mau mereka cerita ke ana, kenal juga enggak" Imbuh hasan kemudian memanggil sabila yang kebetulan melintas di hadapannya

"Bil,bila sini" Pinta hasan melambaikan tangan pada adik temanya

"Ada apa kang? " Tanya bila mendekat

"Itu teman kamu kan? " Lalu sabila melirik bada arah yang di tunjuk hasan yang berdiri di balkon rumah nya.kemudian mengangguk tanda mengiyakan

"Ajak main sana, pagi pagi udah mendung aja tuh muka,butuh hiburan itu"

"Hah.. " Jawab sabila yang belum paham maksud dari teman kakanya itu "mendung gimana kang, itu matahari udah bersinar cerah kali"

"Hahaha.. Dasar bocah, kagak ngerti pribahasa ternyata"

Imbuh hasan yang masih tertawa

Setelah memikirkan pernyataan hasan sabila baru mengerti maksud fari perkataannya, dirinya segera bergegas menghampiri keberadaan tina

"Door... " Sura bila menggema di telinga tina yang lagi bengong, sampai sampai dirinya terperanjat dari tempat duduknya

"Door.. Eh door door.. " Latah tina saat dirinya di kagetkan oleh temanya

"Hehehe.. Kaget ya? Kaget dong! Masa enggak? " Ucap bila sambil menunjukan jari ke arah tina dan dian bergantian, namun tina hanya mendelik kesal tak banyak merespon keusilan temannya.

"Diem dah.lagi gak mood aku" Keluh tina berbalik menatap adiknya

"Ya elah. Pagi pagi udah gegana.(gelisah.galau.merana) kenapa? Kangen sama teh resa?" Tanya bila menyelidik

Namun keduanya masih diam membisu,bila mengetuk ngetuk jari tangan ke jidatnya seraya berpikir.lalu mengajukan pertanyaan yang lain

"Mm di marahin ibu tirimu yah?  Atau berantem sama saudara ketemu gede mu? "

Tina dan dian pun mengangguk dengan tatapan sendunya

"Ah yah.. Yang sabar yah, dari pada duduk bersedih gini,mendingan ikut aku kerumah yuk,kita bercerita bareng atau.kalau kamunya gak mau kita main aja seperti biasa. Mau? " Ajak bila mencoba menghibur keduanya.setelah lama saling tatap akhirnya mereka menyetujui ajakan sabila dan pergi menuju rumahnya

Babb 2

Res mau ikut gak ke rumah ibunya artha? teteh disuruh bantuin panen padi ini.sebenarnya malas sekali.tapi ,disuruh menyusul ke sawah" Tanya rima

"Hehehe... Yah udah pergi aja sana"

"Ya makanya kamu ikut yuk" Pinta rima

"Males lah teh,takut item aku kalau kelaman berjemur disawah" Keluh resa cengengesan.tanpa dia ketahuinya,di halaman ada seseorang yang sedang memperhatikan gerak-geriknya.rima pun menyadari keberadaan peria tersebut

" Res,gimana ? sama cerita nenek kemarin kamu belum jawab loh" Tanya rima

"Jawab apa teh"

"Itu tuh pria yang membawa pistol untuk berburu ke gunung.dari tadi ngeliatin kamu terus.katanya,dia suka sama kamu.namanya arif.meskipun dia itu duda tapi tajir res" Tunjuk rima dan menjelaskan dengan senyum usilnya

" gak akan susah hidupmu res kalau sama dia.kehidupanmu akan terjamin penuh,tenang aja meskipun duda tapi belum punya anak ko "jelas dijah menimpali

Resa pun melirik kearah yang di tunjuk rima,kebetulan kaca rumah nek rukayah tembus pandang.jadi siapa saja yg berada di luar bisa melihat keberadaan orang didalam maupun keluar rumah

Dia merinding sambil mengedikan bahunya.saat mengingat perbincangan dengan neneknya kemarin.bahwa dirinya telah dilamar seseorang, namun resa tak begitu menanggapi pernyataan dari sang nenek, dan setelah mengetahui orangnya.tambah tak suka lah dia

" Ogah aku.kaya gak ada pemuda aja harus nikah sama duda.yang mau kan banyak,lagian aku masih kecil belum ada rencana nikah muda" Tolak resa sambil berlalu ke arah dapur

Ternyata nenek menyimak perbincangan mereka lalu menasehati cucunya

" is... Anak gadis gak boleh bicara prontal gitu.gak baik,PAMALI bisa jadi do'a apa lagi kalau orang nya dengar & tidak terima sama ucapan mu itu"

Resa hanya acuh tak menghiraukan ucapan neneknya, meskipun dalam hati dirinya merasakan takut karena perkataannya barusan

" Ach mending main aja.dari pada pergi kesawah takut gatal gatal.kemaren kan udah janjian mau jalan jalan" Pikir resa berlalu pergi dari rumah nenek nya

"A jack lagi ngapain? jadikan kita jalan

Hayo jangan bohong loh,aku udah mandi ini siap OTW"

Tanya resa setelah menghampiri sepupunya itu

" Ach... Ingat ajah loe, gue kan iseng ngajakin lo jalan.biar gak jadi nangis semalam " Elak Jack

" Yah gak asik, masa harus ikut teh rima kesawah sih"keluh resa menatap sendu pada sepupunya

"Ya elah, ayo.jangan cemberut gitu.jelek tau,kaya bebek.tapi..cuman pergi ke tempat teman aja gimana,Mau gak? " Ajak jack sambil menghidupkan motornya

"Iya a gak apa.yang penting! aku bisa menghindar dari si duda itu. " Ucap resa sambil naik ke atas motor

"DUDA?" Tanya jack

"Maksud kamu apa, siapa yang kamu hindari? "Tanya nya

lagi

"Mmmmm.... Itu anu a."ucap resa kebingungan

" Tanya aja sama wa ijah nanti.males bahas itu" Resa enggan menjawab pertanyaan kakak nya,karena merasa kesal dengan orang yg sedang ia bahas ternyata berada di tokoyang mereka lewati

"Jaaack" sapa seorang pria disebrang jalan

" Eh iya" Saut Jack seraya memelankan motor nya

"nantilah kesana..ada perlu sebentar" Teriak jack seraya menjalankan motor nya kembali

Pria itu hanya menganggukan kepalanya sambil menatap motor yang melaju.lain halnya dengan pria yang sedang duduk di sebelah nya dia hanya memandang resa penuh damba

"Res kamu masih ingat sama dia?

Yang barusan itu A'af.kakanya sovi,teman sekolah SD mu dulu!." Tanya Jack

"Eummmm dia? yang dulu sering bantu ngajar mengaji di tempat ajengan udin ya?" Tebak resa

"Iya, itu kamu masih ingat"

Resa hanya menganggukkan kepala. sepertinya malas meladeni pertanyaan Jack

"Kamu kenapa res?ko lesu gitu.kayanya tadi semangat bener ngajakin jalan,kenapa sekarang BT. " Tanya jack lagi

"Itu a,dia yg ingin aku hindari tadi berada d toko yg barusan kita lewati.males deh aku liatnya" Keluh resa menekuk wajahnya

"Walah si arif toh yang mau sama kamu"

" Kenapa gak mau sama dia res?nanti,kamu jadi prang kaya baru kalau mau sama dia" Tanya jack yang tersenyum usil

"Ogah.." Jawab resa cepat

" DUREN loh,duda keren.beuh..tajir banget res"

" Ck..Udah deh a.jangan bahas dia mulu.sebal aku." Pinta resa sambil memalingkan muka sedangkan

Jack hanya menggelengkan kepala.seraya menatap resa dari kaca spion, motor pun berhenti setelah sampai di tempat tujuan nya

setelah menghentikan motornya jack meminta sang adik untuk menunggunya "kamu tungu disini bentar ya.jangan kemana mana" Titah jack yang melihat resa ikut melangkah

" Iya,iya cepetan sana.jangan lama lama"

Jack pun bergegas menemui temannya

"Woy... Mana bayaran gue" Pinta jack pada teman yang sedang nangkring d halaman rumah nya

" Eh jack iya sini... "Ucap temannya sambil melambaikan tangan agar mendekat

"Bawa siapa bro, pacar?" Tanya nya balik

Jack hanya menjawab dengan tawa kecil agar sepupunya tak kena usilan temannya juga

"Ini.." Sodor pria tersebut memberikan uang pada jack

"Gak mau ngenalin cewek yang kamu bawa itu jack" Tanyanya sambil menunjuk kearah resa yang berdiri di samping motor

" Halah jangan coba coba ya.ketahuan si santi bahaya loh".ucap jack seloroh berpamitan pada temannya itu

"Hahahaha...bisa aja loh ngelesnya"

"Ayo dek naik, kamu mau pergi ke perkebunan teh di gunung ci maras itu gak? "tawar jack setelah berada di hadapan resa

"Nggak a,pulang ajah deh,aku lagi gak mood main"

" Beneran ini? "tanya jack memastikan lagi

"Bener a, ayo jalan

.tapi pulang nya jangan lewat toko yang tadi, males aku kalau harus ketemu s duda itu. "

"Gak ada jalan pintas res ,kita hanya bisa melewati jalan yang tadi"

Resa pun hanya menghembuskan napasnya dengan kasar

" Ya udah deh cepat jalan.besok besok gak mau lagi aku pergi keluar "keluh resa

" Lah kenapa ?

Bukannya pengen jalan jalan.ngapain liburan disini,kalau hanya diam dirumah." Heran jack sambil menjalankan motor nya

Resa hanya menggelengkan kepala nya malas

Jack menghentikan motor nya di halaman rumah

"Udah sampe.sana masuk,aa mau ke tempat a'af dulu" Jelas nya

Resa turun dari motor dan berlalu pergi kerumah wa ijah.

Wa, a opik ngojek dimana? ko aku ga liat d pangkalan depan saat lewat tadi".tanya resa saat sudah sampai dirumah tersebut

"Mungkin sedang mengantarkan penumpang nak" Ucap ijah

"Memang nya kamu habis dari mana" Tanya ijah

Ikut a Jack ke tempat temannya.habis ngambil uang bayaran dia

Wa ijah mengangguk saja sambil pandangannya ke depan tv yang sedang ia tonton

Resa duduk termenung sambil merlihat keluar jendela.dengan tatapan kosong, pikiran nya terus berputar mengingat masa sulit yang dia lewati,dia senang bisa merasakan tinggal dekat besama bapaknya.seperti yang dia inginkan,tapi tak bisa dipungkiri.gadis cantik itu haus akan kasih sayang yang tak ia dapat kan dari sang ibu.sejak diusianya yang masih dini.ibunya meninggal karena penyakit paru-paru apalagi saat tinggal bersama bibinya yang ringan tangan.sekecil apapun kesalahan yang resa lakukan,tidak ada ampun bagi dia.resa hanya bisa pasrah dengan takdirnya..alih alih mendapatkan kasih sayang dari bibi yang ia harapkan bisa menggantikan sosok ibu baginya.dia malah mendapatkan kekerasan di setiap hari yang ia lewati,di tambah ucapan nenek nya yang terngiang-ngiang waktu pagi tadi.dia menghembuskan napasnya berulang kali.berharap apa yang dia takutkan tidak akan terjadi di kemudian hari

Ijah melirik sekilas melihat gadis itu merasa terbebani

"Apa yang kamu pikirkan nak ,apa kamu betah tinggal bersama bapakmu,ibu sambung mu itu berlaku baik kah pada kalian" Tanya ijah

Resa menganggukan kepala dan tersenyum pada ijah

Walau terasa berat beban yang ia simpan,gadis itu berusaha tegar di hadapan semua orang

Lain hal dengan tina yang sudah kembali ke mode periangnya.sedangkan dian yang pendiam hanya jadi penyimak saja

"Kang mau tanya nih.. " Ujar sabila saat kakak dan temannya menghampiri mereka

"Boleh.tanya apa? " Jawab hasan sambil menjatuhkan bokongnya di atas kursi sebelah sabila

"Mmmm,singkatan dari perkedel apa yah? "Tanya bila saat teringat pada menu sarapan nya tadi pagi

" Persatuan kentang dan telur" Jawab hasan

"Hahaha iya juga yah" Imbuh bila mentertawakan pertanyaan konyol nya, kemudian bertanya lagi " Kalau banjir? "

Hasan terdiam,lalu melirik pada aceng yang di tanggapi dengan mengedikkan bahunya tak tahu

"Mungkin.banyak  njirrr "

"Ya allah.. " Ucap aceng yang mengusap tengkuknya sedangkan tina dan dian sudah cekikikan di balik bekapan tangannya

"Oh,kalau copet? "

"Comot dompet"

Aceng melirik pada hasan dan berkata "masih musim ya? "

Namun di sela oleh pertanyaan tina

"Kalau.Cuan? "

"Cari uang! "

"Wah,bisa ae jawabnya.. Terus kalu singkatan dari OTW apa?"

"Ok, tungguan we"

"Hahaha..." Akhirnya tawa tina pecah karena pertanyaan sepele dari bila membuatnya terhibur dan melupakan kesedihannya

Babb 3

Saat siang hari,irma yang sedang berada d sawah hanya menekuk wajahnya cemberut karena paksakan mertuanya yang harus ikut serta membantu panen padi

"Nasib nasib.. aku kira,setelah menikah,kehidupan ku akan lebih baik.Nyatanya,malah tambah susah,kalau     saja tahu akan seperti ini.mendingan tetap kerja aja.sudah pasti cape juga di gajih,keputusan ku untuk merantau lagi memang gak salah, lebih cepat lebih baik.dari pada lama lama disini banyak makan hati, belum lagi ucapan paman yang selalu bilang, kalau aku cuman numpang hidup.Menyusahkan nenek saja" Monolog rima

****

Ke esok harinya tina sedang berkeliling menjual jajanan yang ia ambil dari tetangga sebelah,berbeda dengan irma yang sedang memikirkan keputusan nya untuk merantau lagi, juga resa yang sedang meratapi nasibnya.

Akan kah mereka menemukan kebahagiaan yang selama ini dinantikan nya

"Cimol cimol..... Cimol panas" Teriak tina sambil berjalan mengitari perkampungan mencari Perkumpulan anak anak biasa bermain

"Huuh... Tina menghembuskan nafasnya karena merasa lelah

" Semangat tin jangan mengeluh biar cepat habis jualan nya,gumamnya menyemangati dirinya sendiri

Setelah 2 jam berlalu akhirnya dagangan yg ia jinjing habis terjual sambil bersenandung ria ia berjalan melompat kecil

"Akhirnya habis juga,bisa dapat uang jajan lebih ini, lumayanlah,daripada cuman nunggu uang jajan yang mamah kasih,mana kenyang aku kalau cuman jajan sekali aja"

Saat sore tiba ia bergegas mandi menyambar handuk yang tergantung diluar

Setelah beres mandi ia mengenakan pakaian dan mengenakan kerudungnya

"Bisa bisa telat ngaji ini,mana udah jam 4 lagi.si dian juga,bukan nungguin kakaknya,malah ninggalin.mana teh resa belum pulang juga,gak ada yang ngasih tau kalau ada sesi tanya Jawa sama ustadzah" Ucap tina

Saat tiba di madrasah tina dikagetkan dengan tepukan dari wati dan wanti mereka adalah adik kakak.anak yang ibu tirinya bawa dari pernikahan sebelum nya.

"Heh...tina,kebiasaan ya kamu.jam segini baru datang,ini kan jadwal piket kamu! seharusnya datang lebih awal dong.kita ini yang ngerjain semuanya,minggu depan,kamu sendiri yang piket"ujar wati sambil melenggang masuk ke dalam madrasah

" Huh.. dasar nyebelin"jawab tina sambil menyusul masuk ke dalam

Setelah pengajian usai tina dan dian di cegat oleh wati

"heh...kakakmu itu,tak tahu diri banget.so soan liburan,yang lain juga enggak.liat aja,pas dia pulang.pasti dia kaget,karena 2 hari lagi.ada pengajian gabungan di pesantren al-kamal.hanya dia sendiri yg belum belajar murottal.kasian deh" Ejek wati sambil berlalu pergi

"Apaan sih,nyolot aja jadi orang,iri yah?gak bisa liburan" Ledek tina pada kakak tiri nya

***

Di kediaman nenek rukayah.rima dan resa sedang mendiskusikan kepergiannya esok pagi,rima sudah bertekad untuk bekerja lagi

"Res besok kakak antar kamu pulang ke rumah bapak.setelahnya,baru kakak berangkat ke bandung,kamu baik baik ya di sana.jaga adik adik kita" Kata rima sambil mengelus pundak redi yg sedang monoton di samping nya

"Iya teh,insya allah" Jawab resa

Saat pagi tiba pukul 07.00 wib di kampung banjar wangi resa, rima dan artha berpamitan pada kakek toha, nenek rukayah, wa ijah,opik, jack juga mang asep

"Kamu yakin mau kerja lagi rim? " Tanya nek rukayah

"Iya nek,biar cepat punya rumah sendiri" Jawab rima sambil melirik asep yang sempat menyinggung nya

Ya udah kita berangkat nek,Assalamu'alaikum.... Ucapnya mereka serempak

"Iya nak wa'alaikumsalam... Hati hati di jalan.semoga selamat sampai tujuan"ujarnya

Pukul 11.00 mereka pun tiba di kota intan hinga esok paginya,rima dan artha berpamitan pada bapak nya untuk  berangkat  lagi ke kota bandung

Setelah menjelang sore hari.resa tina dian wati juga wanti berangkat ke MDT bersama

"Teh sekarang jadwal pengajian gabungan,di pesantren al-kamal.udah siap belum? " Tanya tina

"Iya.semalam teteh d kasih tahu.udah belajar juga.sama bu susi " Jawab resa pada adiknya

"Iya Syukur deh kalau gitu" Ucap tina

Assalamualaikum... Ucap umi farida di sela perbincangan mereka.

Waalaikumsalam...

jawab para santri santriawati serempak

"Bu susi sudah menunggu di depan.Sesuai yang umi arahkan semalam.kalian akan di dampingi ibu susi ke pesantren al-kamal.Umi sedang ada halangan,jadi tidak dapat mendampingi kalian,baik baik ya.jaga sikap disana.tolong saling jaga.apalagi saat menyebrang jalan hati hati" Nasehat umi farida sebelum

mereka berangkat ke pesantren

"Iya umi siap"jawab para santri serempak.

Sesampainya di pesantren al-kamal.mereka masuk masjid.sesuai arahan pendamping mereka,setelah pengajian usai,para santri dan santriawati berpamitan untuk pulang.kebetulan pesantren tak begitu jauh dari kediaman para santri tersebut.jadi mereka berpisah,pulang masing-masing

Saat menuju gerbang keluar.resa dan tina celingukan,mencari teman temannya yang lain, tetapi mereka sudah tidak ada.hanya ada beberapa santri yang sedang berbincang,tak jauh dari tempat resa dan tina berdiri

"Ayo tin cepat! kita sudah tertinggal yang lain "kata resa sambil menyeret tina pelan

Sepasang mata memperhatikan kepergian resa dan tina barusan.entah siapa gerangan,resa hanya mempercepat jalannya,ia tak perduli dengan tatapan  salah satu santri tersebut

Pada siang hari.di sela kegiatan rutinnya.resa menganyam bulu mata palsu,HP nya berdering tanda pesan masuk

(Assalamualaikum...ini sama Resa yah)

(Waalaikumsalam.. Siapa yah?)

(Saya afif.teman nya Jack)

(Oh.. Ko bisa tahu nomor hp saya? )

(Emmm...ini dikasih sama Jack, maaf karena sudah lancang meminta nomor HP kamu tanpa bertanya dahulu)

(Oh... Iya a afif gak apa apa)

(Bagaimana kabarnya?

Kata Jack kamu sudah pulang ke kota yah )

(Alhamdulillah kabar baik.iya a afif,resa udah pulang) Balasnya lagi

( sovi titip salam sama kamu.kamu masih ingat sama teman masa kecil mu kan?)

(waalaikumsalam... Iya a,saya ingat)  balas resa sambil bertanya tanya,ngapain ni orang.tiba-tiba menghubunginya,kenal dekat juga nggak pikirnya

Setelah menunggu beberapa saat pesan itu tak ada lagi balasan

Resa menyimpan HP nya, dan melanjutkan  kegiatannya.sebentar lagi waktu ashar tiba,pekerjaan nya harus segera diselesaikan

Tepat pukul 05.00 resa tina wati dian juga wanti,sedang berkumpul di halaman rumahnya.mereka sedang membantu neneknya nur.memasukan jagung hasil panennya dari kebun.tiba tiba,ada seorang pemuda yang datang.menghampiri dan mengucapkan salam.

Assalamualaikum.. Ucapnya

Waalaikumsalam salam jawab tina dengan mata ber binar.Sedangkan resa,hanya acuh tak menanggapi kedatangan pria tersebut

"Ehemmm..." Pria itu berdehem sambil melirik pada resa

"Nama kamu siapa ? " Tanya nya namun yang ditanya masih diam membisu.

"Dia? " Tunjuk wati pada resa,lalu memberi tahu "namanya resa"

Pria itu pun hanya mengaguk.pandangannya tak terlepas dari resa

"Neng.kalo di tanya itu di jawab loh" Ucapnya,kemudian,dia memperkenalkan dirinya tanpa di minta

"Kenalin.nama saya hasan,saya santri dari ponpes al-kamal.kebetulan,saya teman dekatnya aceng.adiknya nya umi farida " Ucap hasan

Resa hanya mendelik,tak menghiraukan ucapan pria yang berdiri tak jauh dari tempat duduknya.

Sedangkan tina,terlihat menundukkan wajahnya.padahal biasanya.dia yang selalu rame,kalau udah ketemu hasan dan yang lainnya hanya mesem mesem mendengarkan ucapan pria tersebut

"Aduh ceng. Jutek ternyata" Tanya hasan sambil tertawa kecil pada aceng yang entah dari kapan temannya itu sudah berdiri di belakang hasan

" Neng cantik juga sholehah.calon makmumnya akang,boleh minta nomor HPnya? "tanya hasan sambil mengeluarkan hp dalam sakunya

Deg...

Tina mendongak menatap pada pria di depannya,hatinya bagai di tusuk duri. saat orang yang di kaguminya,malah menyukai kakaknya sendiri.

Namun alih alih memberikan nomor HP,resa malah lari kocar-kacir kedalam rumah.dia merasa risih dengan sikap pria yang dengan berani mendatangi dirinya langsung.kerumah nya pula,ya meskipun hanya di halaman saja

Sedangkan diluar.yang semangat menyambut kedatangan nya itu,justru malah wati.adik nya memberikan nomor dia.sedangkan tina,hanya mengangguk dan tersenyum pada hasan

"Ini nomor nya kang" Kata wati sambil menyebutkan nomor hp milik nya

"Ya udah. gak papa,nanti.kalu udah di izinin.tolong kirim nomor hp kakaknya yah"Ucap hasan

Sambil memasukan ponselnya ke dalam saku,kemudian berpamitan.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!