Bab 15 Menghina

Xander berdiri diam di belakang Govin, mengenakan kacamata hitam dan kumis palsu, memanfaatkan perawakannya untuk berkamuflase sebagai salah satu pengawal. Tatapannya yang tajam tak lepas dari Dalton dan Ruby yang berjalan perlahan menuju area pemakaman, diikuti oleh tiga pengawal mereka di belakang.

“Lihat, siapa yang kita temui di tempat seperti ini, Ruby?" Dalton membuka percakapan dengan nada meremehkan, sembari menyeringai kepada Govin.

Ruby memutar bola matanya, merasa jengah. "Apa yang kau lakukan, Dalton?" tanyanya dengan nada jengkel. "Kenapa kau harus membuang waktumu dengan orang seperti mereka? Waktu kita terlalu berharga. Cepatlah! Aku tidak ingin berlama-lama berada di tempat ini. Masih banyak hal penting yang harus kulakukan."

"Apa yang kau katakan, Ruby?"Dalton menyenggol pelan lengan Ruby, mengedipkan sebelah mata. "Di mana sopan santunmu? Bukankah Govin adalah kaki tangan kepercayaan paman kita yang berharga?"

Ruby mendengkus jengkel, menyilangkan kedua tangan di depan dada. "Sopan santun? Apa peduliku dengan itu?" katanya dengan nada mengejek. "Bagaimana jika aku menghibur diriku sedikit? Lagipula, Govin hanyalah sisa dari masa kejayaan yang sudah usang."

Ruby mendengus lagi, membuang pandangan ke sembarang arah. Namun, tatapannya tak sengaja menangkap sosok Xander di balik kacamata hitam dan kumis palsunya. Ia mengamati pria itu selama beberapa detik, alisnya bertaut.

"Siapa dia?" gumam Ruby, berbicara pada dirinya sendiri. "Aku seperti pernah bertemu dengannya di suatu tempat."

Ruby memutar bola matanya sekali lagi, berdecak. "Oh, tentu saja. Bukannya dia adalah salah satu pengawal Govin?"

Dalton, yang tidak menyadari perubahan ekspresi Ruby, tetap berdiri di tempatnya, menatap Govin dengan seringai sinis. "Apa yang kau lakukan di sini, Govin? Apa kau sedang mempersiapkan tanah kuburan untuk tuanmu yang satu lagi?"

Dalton tertawa keras, bahunya berguncang saat suaranya menggema di pemakaman yang sepi. "Aku benar-benar tidak sabar menunggu berita kematiannya. Aku akan menjadi orang pertama yang menabur bunga di atas pusaranya!"

Ruby, yang awalnya tampak jengkel, mendadak ikut tertawa. "Lihat, siapa yang tidak memiliki sopan santun sekarang. Bagaimana mungkin kau bahagia melihat pamanmu sendiri meninggal, Dalton? Kau benar-benar jahat. Itukah balasan seorang keponakan pada pamannya saat meninggal? Kau benar-benar membuatku malu."

Namun, senyuman Ruby mengungkapkan sesuatu yang lebih dalam. Kata-katanya hanyalah bualan. Di lubuk hatinya, ia tahu bahwa hampir semua anggota keluarga Ashcroft, termasuk dirinya, tidak menyukai Sebastian maupun ayahnya. Meski Samuel berhasil membawa kemajuan besar pada perusahaan keluarga, rasa iri dan dendam telah mengakar dalam keluarga itu. Penunjukkannya sebagai pewaris utama keluarga Ashcroft adalah pukulan telak bagi anggota keluarga lainnya, yang sebenarnya lebih mendukung Franco, anak pertama keluarga, sebagai pewaris yang lebih layak.

Xander berdiri diam di belakang Govin, meski hatinya berkecamuk. Mendengar hinaan Dalton dan Ruby, amarah membara di dalam dirinya, membuat rahangnya mengeras dan kedua tangannya terkepal erat. Kakinya bahkan sempat maju satu langkah, namun ia segera menariknya kembali. Penyamarannya saat ini terlalu penting untuk dikorbankan, dan ia tahu ini bukan waktu yang tepat untuk bertindak gegabah.

Govin, yang menyadari ketegangan Xander, melirik singkat dan berbicara dengan nada tenang. "Aku baru saja mengecek pusara mendiang Tuan Samuel dan Nona Lydia atas perintah Tuan Sebastian. Tuan Dalton, Nona Ruby, aku harus pergi karena memiliki tugas penting. Aku permisi."

Namun, Dalton dengan cepat memotong langkah Govin, berdiri di hadapannya dengan senyum sinis. “Ke mana larinya sopan santunmu, Govin? Bukankah aku belum menyuruhmu pergi? Setidaknya temani aku dan Ruby berbincang lebih lama. Akan sangat menyenangkan bagi kami mendengar kabar tentang paman kami saat ini darimu. Bukankah begitu, Ruby?"

Ruby tersenyum lebar, menambahkan, "Itu benar, Govin."

Keadaan memanas ketika pengawal Govin bergerak maju beberapa langkah, termasuk Xander. Di sisi lain, pengawal Dalton dan Ruby juga mendekat, menciptakan suasana tegang di antara mereka.

Govin mempertahankan ketenangannya. "Apa yang Anda inginkan sebenarnya, Tuan?" tanyanya dengan nada datar.

Dalton mendekati Govin, membenarkan letak jasnya dengan gaya mengejek. "Kau benar-benar pengawal yang sangat setia. Aku harus mengakui, aku mengagumi dedikasimu pada pamanku. Tapi, siapa tahu? Jika paman menyedihkanku itu kehilangan posisinya sebagai pewaris pengganti, aku mungkin akan mempekerjakanmu sebagai pengawal pribadiku. Bukankah itu tawaran yang menggiurkan?"

Govin tidak memberikan reaksi apa pun. Diamnya adalah bentuk penghinaan paling halus yang bisa ia lakukan.

Dalton mengembuskan napas, seolah menenangkan dirinya sebelum melanjutkan. "Aku sungguh menantikan pertemuan keluarga nanti. Ayahku akhirnya akan mendapatkan haknya sebagai pewaris utama. Itu adalah keadilan yang seharusnya terjadi sejak awal."

Govin, dengan suara tegas namun tetap sopan, menjawab, "Kakek Anda, Tuan Marcus, memilih Tuan Samuel menjadi penerusnya karena kepiawaiannya dalam mengelola bisnis keluarga. Dan setelah Tuan Samuel meninggal, keputusan yang sama dibuat untuk Tuan Sebastian sebagai penggantinya."

Xander, yang berdiri diam selama percakapan itu, semakin marah. Perasaan tidak berdaya saat mendengar hinaan terhadap keluarganya membuat kedua tangannya mengepal kian erat.

"Tutup mulutmu, Govin!" Dalton membentak, suaranya penuh dingin. "Pamanku yang menyedihkan itu akan segera ditendang keluar dari keluarga begitu ayahku menjadi pewaris utama. Dia harus membayar semua penderitaan yang keluargaku alami. Aku pastikan dia akan menyusul kakaknya yang sudah lama mati."

Govin melirik jam tangan. "Semua keputusan berada di tangan Tuan Marcus, Tuan. Apa pun bisa terjadi dalam pertemuan itu. Dan sekarang, izinkan aku pergi. Aku memiliki tugas lain yang harus diselesaikan."

Govin bergerak ke samping, melewati Dalton, Ruby, dan para pengawalnya. Ketika berjalan menjauh, ia sempat melirik Xander yang tampak berusaha keras menahan amarah.

"Pamanku yang menyedihkan itu akan segera menyusul kakaknya," katanya sambil mengepalkan tangan.

Ruby, yang mulai bosan, berkata setengah kesal, “Sudahlah, Dalton. Kita sebaiknya menyelesaikan urusan kita di sini sebelum siang tiba. Bukankah kau masih punya tempat pertarungan untuk didatangi?”

Dalton menoleh tajam. “Diam, Ruby! Aku tidak kalah! Pria bernama Xander itu hanya beruntung karena aku lengah sesaat. Tapi aku bersumpah, aku akan membalas penghinaan itu!"

Ruby hanya memutar bola matanya, tidak ingin memperpanjang argumen, dan akhirnya mengikuti Dalton yang melangkah tergesa-gesa. Namun, saat menoleh ke belakang, ia mendapati Govin dan para pengawalnya, termasuk Xander, sudah menghilang.

Mobil yang membawa Xander dan Govin akhirnya meninggalkan kawasan pemakaman. Xander perlahan melepas kacamata hitam dan kumis palsunya, lalu meletakkannya di samping. Tatapannya tertuju keluar jendela, menyapu deretan pusara yang berjajar rapi, termasuk sosok Dalton, Ruby, dan para pengawal mereka yang masih berada di tengah pemakaman.

Pikiran Xander berputar, mengenang ucapan Dalton yang menghina ayahnya. Meski hubungan darah mengikat mereka sebagai keluarga, ia merasa sulit menerima tindakan dan kata-kata keji dari sepupunya. "Mereka benar-benar keterlaluan," gumamnya dalam hati.

Govin, yang duduk di sampingnya, memperhatikan perubahan ekspresi Xander. "Tuan Xander, Anda baik-baik saja?"

"Ya," jawabnya singkat, meskipun suaranya terdengar berat. Ia mengepalkan tangan sejenak sebelum akhirnya mengendurkan genggamannya.

Govin melanjutkan pembicaraan dengan nada tenang dan bijaksana. "Tuan Xander, seperti yang sudah saya katakan sebelumnya, semua keputusan mengenai pewaris keluarga Ashcroft ada di tangan Tuan Marcus. Dia memiliki wewenang penuh untuk menentukan apakah posisi itu tetap berada di tangan Tuan Sebastian atau dialihkan kepada Tuan Franco."

Ia melirik Xander melalui sudut mata, lalu menambahkan, "Selama ini, Tuan Marcus masih memberikan kepercayaannya pada Tuan Sebastian untuk mengelola perusahaan keluarga, meskipun banyak pihak lain di keluarga yang mencoba menjatuhkan beliau di depan Tuan Marcus."

"Namun, beberapa pertemuan terakhir menunjukkan hal yang mengkhawatirkan. Tuan Marcus mulai menyinggung penerus dari Tuan Sebastian yang kosong, sama seperti ketika mendiang ayah Anda, Tuan Samuel, tidak memiliki penerus yang diakui. Situasi ini dimanfaatkan oleh anggota keluarga lainnya, terutama Tuan Franco, untuk mempengaruhi Tuan Marcus agar mengalihkan posisi pewaris utama."

Govin melanjutkan. "Pertemuan saya dengan Tuan di malam itu adalah sebuah keajaiban. Saya benar-benar berterima kasih pada Tuhan karena mempertemukan kita. Kehadiran Tuan memberikan harapan baru bagi Tuan Sebastian. Kesehatannya mulai membaik sejak mengetahui keponakan nya masih hidup."

Xander tersenyum tipis, hatinya sedikit menghangat mendengar kata-kata Govin. "Aku juga sangat mensyukuri pertemuan itu, Govin. Aku berutang budi padamu."

Govin membalas dengan senyum tulus. "Anggota keluarga Ashcroft pasti akan terkejut saat mengetahui bahwa putra Tuan Samuel masih hidup. Dengan kehadiran Anda, rencana mereka untuk menyingkirkan Tuan Sebastian akan gagal total."

Xander menegakkan punggungnya, tatapannya mengarah ke jalan raya yang kini dipenuhi deretan gedung-gedung pencakar langit. "Aku tidak boleh mengecewakan ayah dan ibuku. Aku harus membuat mereka bangga," ucapnya mantap.

Mobil melaju, Govin memeriksa ponselnya dan berkata, "Tuan Xander, Nona Evelyn sudah tiba di Kota Royaltown beberapa menit lalu. Saat ini, dia bersama sepupunya sedang menuju sebuah gedung untuk urusan pekerjaan."

Xander mengangguk. "Awasi Evelyn terus, Govin. Pastikan aku punya waktu untuk bertemu dengannya."

Govin membungkuk sedikit. "Saya mengerti, Tuan."

Terpopuler

Comments

erick

erick

laki laki bodoh ...daar mc smph hrsnya tinggl kan wanita seperti itu ....

2025-02-24

0

OI

OI

evelyn lagi, thor kalo bisa bikin mati ajj evelyn nya hahahahah

2025-02-22

0

azizan zizan

azizan zizan

dah lah ketololannya tiada ubat sudah..

2025-03-21

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 Sampah Keluarga
2 Bab 2 Perceraian
3 Bab 3 Terkejut
4 Bab 4 Pertemuan
5 Bab 5 Pewaris yang dicari
6 Bab 6 Kembali bertemu
7 Bab 7 Tertipu
8 Bab 8 Menyinggung
9 Bab 9 Siapa dia?
10 Bab 10 Pertarungan
11 Bab 11 Menantang
12 Bab 12 Menang
13 Bab 13 Pekerjaan
14 Bab 14 Makam
15 Bab 15 Menghina
16 Bab 16 Pembohong
17 Bab 17 Pemilik Phoenix Vanguard
18 Bab 18 Gugup
19 Bab 19 Pekerjaan
20 Bab 20 Nekad
21 Bab 21 Gagal
22 Bab 22 Takjub
23 Bab 23 Tak percaya
24 Bab 24 Berbohong
25 Bab 25 Menemukan
26 Bab 26 Keluarga Hillborn
27 Bab 27 Misterius
28 Bab 28 Dendam
29 Bab 29 Makan malam
30 Bab 30 Tertegun
31 Bab 31 Tuduhan
32 Bab 32 Santai
33 Bab 33
34 Bab 34 Terbukti
35 Bab 35 50 Juta
36 Bab 36
37 Bab 37 Teguh
38 Bab 38
39 Bab 39
40 Bab 40 Keberangkatan
41 Bab 41 Minta pertolongan
42 Bab 42
43 Bab 43 Miguel Castello
44 Bab 44
45 Bab 45
46 Bab 46
47 Bab 47
48 Bab 48
49 Bab 49
50 Bab 50
51 Bab 51
52 Bab 52
53 Bab 53
54 Bab 54
55 Bab 55
56 Bab 56
57 Bab 57
58 Bab 58
59 bab 59
60 Bab 60
61 Bab 61
62 Bab 62
63 Bab 63
64 Bab 64
65 Bab 65
66 Bab 66
67 Bab 67
68 Bab 68
69 Bab 69
70 Bab 70
71 Bab 71
72 Bab 72
73 Bab 73
74 Bab 74
75 Bab 75
76 Bab 76
77 Bab 77
78 Bab 78
79 Bab 79
80 Bab 80
81 Bab 81
82 Bab 82
83 Bab 83
84 Bab 84
85 Bab 85
86 Bab 86
87 Bab 87
88 Bab 88
89 Bab 89
90 90
91 Bab 91
92 Bab 92
93 Bab 93
94 Bab 94
95 Bab 95
96 Bab 96
97 Bab 97
98 Bab 98
99 Bab 99
100 Bab 100
101 Bab 101
102 Bab 102
103 Bab 103
104 Bab 104
105 Bab 105
106 Bab 106
107 Bab 107
108 Bab 108
109 Bab 109
110 Bab 110
111 Bab 111
112 Bab 112
113 Bab 113
114 Bab 114
115 Bab 115
116 Bab 116
117 Bab 117
118 Bab 118
119 Bab 119
120 Bab 120
121 Bab 121
122 Bab 122
123 Bab 123
124 Bab 124
125 Bab 125
126 Bab 126
127 Bab 127
128 Bab 128
129 Bab 129
130 Bab 130
131 Bab 131
132 Bab 132
133 Bab 133
134 Bab 134
135 Bab 135
136 Bab 136
137 Bab 137
138 Bab 138
139 Bab 139
140 Bab 140
141 Bab 141
142 Bab 142
143 Bab 143
144 Bab 144
Episodes

Updated 144 Episodes

1
Bab 1 Sampah Keluarga
2
Bab 2 Perceraian
3
Bab 3 Terkejut
4
Bab 4 Pertemuan
5
Bab 5 Pewaris yang dicari
6
Bab 6 Kembali bertemu
7
Bab 7 Tertipu
8
Bab 8 Menyinggung
9
Bab 9 Siapa dia?
10
Bab 10 Pertarungan
11
Bab 11 Menantang
12
Bab 12 Menang
13
Bab 13 Pekerjaan
14
Bab 14 Makam
15
Bab 15 Menghina
16
Bab 16 Pembohong
17
Bab 17 Pemilik Phoenix Vanguard
18
Bab 18 Gugup
19
Bab 19 Pekerjaan
20
Bab 20 Nekad
21
Bab 21 Gagal
22
Bab 22 Takjub
23
Bab 23 Tak percaya
24
Bab 24 Berbohong
25
Bab 25 Menemukan
26
Bab 26 Keluarga Hillborn
27
Bab 27 Misterius
28
Bab 28 Dendam
29
Bab 29 Makan malam
30
Bab 30 Tertegun
31
Bab 31 Tuduhan
32
Bab 32 Santai
33
Bab 33
34
Bab 34 Terbukti
35
Bab 35 50 Juta
36
Bab 36
37
Bab 37 Teguh
38
Bab 38
39
Bab 39
40
Bab 40 Keberangkatan
41
Bab 41 Minta pertolongan
42
Bab 42
43
Bab 43 Miguel Castello
44
Bab 44
45
Bab 45
46
Bab 46
47
Bab 47
48
Bab 48
49
Bab 49
50
Bab 50
51
Bab 51
52
Bab 52
53
Bab 53
54
Bab 54
55
Bab 55
56
Bab 56
57
Bab 57
58
Bab 58
59
bab 59
60
Bab 60
61
Bab 61
62
Bab 62
63
Bab 63
64
Bab 64
65
Bab 65
66
Bab 66
67
Bab 67
68
Bab 68
69
Bab 69
70
Bab 70
71
Bab 71
72
Bab 72
73
Bab 73
74
Bab 74
75
Bab 75
76
Bab 76
77
Bab 77
78
Bab 78
79
Bab 79
80
Bab 80
81
Bab 81
82
Bab 82
83
Bab 83
84
Bab 84
85
Bab 85
86
Bab 86
87
Bab 87
88
Bab 88
89
Bab 89
90
90
91
Bab 91
92
Bab 92
93
Bab 93
94
Bab 94
95
Bab 95
96
Bab 96
97
Bab 97
98
Bab 98
99
Bab 99
100
Bab 100
101
Bab 101
102
Bab 102
103
Bab 103
104
Bab 104
105
Bab 105
106
Bab 106
107
Bab 107
108
Bab 108
109
Bab 109
110
Bab 110
111
Bab 111
112
Bab 112
113
Bab 113
114
Bab 114
115
Bab 115
116
Bab 116
117
Bab 117
118
Bab 118
119
Bab 119
120
Bab 120
121
Bab 121
122
Bab 122
123
Bab 123
124
Bab 124
125
Bab 125
126
Bab 126
127
Bab 127
128
Bab 128
129
Bab 129
130
Bab 130
131
Bab 131
132
Bab 132
133
Bab 133
134
Bab 134
135
Bab 135
136
Bab 136
137
Bab 137
138
Bab 138
139
Bab 139
140
Bab 140
141
Bab 141
142
Bab 142
143
Bab 143
144
Bab 144

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!