Bab 9 Siapa dia?

Mason terus tertawa keras, mendekat ke arah Xander yang berdiri diam. Dengan kedua tangannya bertengger di pinggang, Mason menatap pria di hadapannya seperti seorang raja yang memandang rakyat jelata.

"Bagaimana mungkin sampah keluarga Voss itu bisa memasuki gedung ini?" pikirnya, rasa heran bercampur jijik jelas tergambar di wajahnya.

“Bagaimana kau bisa berada di tempat ini? Apa kau sedang mengemis di sini?” tanya Mason dengan suara keras, cukup lantang untuk memastikan orang-orang di sekitar mendengarnya.

Tawa Mason pecah lagi, kali ini lebih keras dan penuh ejekan. Kerumunan mulai terbentuk, orang-orang memperhatikan pertunjukan kecil yang tiba-tiba muncul. Tatapan mereka tertuju pada Xander, seorang pria yang pakaiannya lusuh dan jauh dari kesan mewah yang biasanya menghiasi gedung ini.

“Kau benar-benar membuat gedung ini menjadi sedikit kumuh,” lanjut Mason.

Malam kemarin, Mason masih melihat Xander di Skyline City. Kini, di siang hari yang cerah ini, pria yang sama muncul di Royaltown. Jarak kedua tempat itu cukup jauh, dan Mason tahu pasti bahwa Xander hanya memiliki kendaraan listrik tua yang tidak mungkin bisa membawa seseorang sejauh ini dengan cepat. "Jadi, bagaimana bisa pria seperti dia berada di sini?"

Bisikan-bisikan kecil mulai terdengar dari kerumunan.

"Siapa dia?"

"Apa dia tersesat?"

"Pakaian itu... jelas bukan sesuatu yang biasa terlihat di Phoenix Vanguard."

Xander tetap diam, wajahnya tenang meskipun kerumunan orang mulai mengelilingi mereka. Sorot matanya perlahan memperhatikan keadaan sekitar. Dia tahu persis apa yang Mason coba lakukan—mempermalukannya di hadapan banyak orang. Tapi Xander bukan tipe orang yang bereaksi impulsif.

Dalam satu isyarat, ia bisa memanggil tiga pengawalnya yang kini berdiri tidak jauh darinya. Ketiganya sudah siaga, menunggu perintah untuk bergerak dan mengurus Mason, putra keluarga Dagger yang terlalu berani ini. Bahkan, jika mau, Xander sendiri bisa menghentikan hinaan Mason hanya dalam hitungan detik. Kekuasaan ada di tangannya saat ini.

Namun, Xander memilih untuk menunggu. Dia ingin tahu sejauh mana Mason akan bertindak sebelum semuanya berubah arah.

Dengan gerakan santai, Xander turun dari motornya, lalu melambaikan tangannya ke arah pengawalnya, memberi tanda untuk tidak mendekat.

“Aku datang atas undangan seorang teman,” ujarnya datar.

Mason mendengus, lalu tertawa sinis. “Apa kau tidak pernah bercermin siapa dan apa posisimu saat ini?” katanya dengan nada mencemooh. “Kau hanyalah menantu tidak berguna keluarga Voss. Malam kemarin, mereka resmi mengusirmu dari rumah tanpa memberikan apa pun kecuali penghinaan. Bahkan, istrimu juga memutuskan hubungan denganmu.”

Kerumunan semakin riuh. Bisikan-bisikan berubah menjadi cibiran yang tajam, beberapa orang bahkan mulai tertawa kecil, seolah menikmati drama yang sedang terjadi.

“Lalu bagaimana mungkin kau bisa berada di gedung Phoenix Vanguard saat ini?” lanjut Mason, suaranya semakin keras. “Dan apa yang kau katakan tadi? Kau datang atas undangan seorang? Kau pasti bercanda. Bahkan keluarga terpandang pun tidak bisa begitu saja masuk ke sini tanpa undangan resmi!”

Xander mengepalkan tangannya erat. Emosi bergejolak dalam dirinya, tapi dia menahannya. Tinju yang gatal untuk mendarat di wajah Mason tertahan oleh keinginannya, tapi permainan tidak akan bertambah seru jika ia langsung mengungkapkan siapa dirinya sebenarnya.

Senyum tipis muncul di wajah Xander, dia berkata. “Lalu apa yang kau lakukan di sini, Mason? Mengemis pada Phoenix Vanguard untuk tidak membatalkan kontrak kerja sama keluargamu?”

Tawa Mason tiba-tiba terhenti. Wajahnya berubah tegang, mata penuh kebencian kini menatap Xander dengan tatapan tajam. "Bagaimana mungkin sampah ini tahu?" pikirnya.

Orang-orang di sekitar mereka terdiam, bingung dengan pergantian suasana. Mason menoleh ke kerumunan, berusaha menyembunyikan keterkejutannya. Namun, wajahnya memerah, dan semburat amarah mulai muncul.

Pikiran Mason melayang kembali ke malam sebelumnya. Sesampainya di rumah, dia langsung menerima tamparan keras dari ayahnya. Keluarga Dagger murka besar karena Phoenix Vanguard membatalkan kontrak kerja sama secara sepihak, dengan alasan bahwa Mason telah menyinggung salah satu anggota keluarga Ashcroft.

Mason bersumpah bahwa dia tidak pernah bertemu keluarga Ashcroft—hal itu hampir mustahil baginya. Tapi ingatannya kembali pada malam itu. Satu-satunya orang yang dia hina dan cemooh hanyalah Xander.

Mason mencoba mengusir pikiran itu, tapi semuanya terasa masuk akal. Kini pria yang dia hina semalam berdiri di depan matanya, di tempat yang seharusnya mustahil dia datangi. Apakah Xander memiliki hubungan dengan Phoenix Vanguard? Apakah mungkin Xander adalah orang yang disebut-sebut keluarga Ashcroft?

Namun, bagaimana mungkin? Xander hanyalah menantu yang diusir dari keluarga Voss, pria tanpa kekuasaan atau kekayaan apa pun.

"Mengemis katamu? Jangan pernah berani menyamakanku denganmu, sampah tak berguna!Aku datang ke tempat ini sebagai perwakilan keluarga Dagger untuk menemui Nona Sophia, direktur utama Phoenix Vanguard. Kami akan membahas proyek kerjasama dalam berbagai bidang bisnis siang ini." Mason terkekeh pelan, menunjuk Xander.

“Wah, itu benar-benar luar biasa.” ucap salah seorang.

“Pria itu sungguh hebat,” bisik salah satu orang di kerumunan.

"Tidak mudah menjalin kerjasama dengan Phoenix Vanguard," tambah yang lain, menatap Mason dengan rasa kagum.

"Tidak sembarang orang bisa bertemu dengan Nona Sophia," suara lainnya bergabung, semakin menambah pujian untuk Mason.

Mason merasa puas, senyum lebar muncul di wajahnya, menikmati perhatian yang didapat. Di satu sisi, kebohongannya memang memberinya sedikit pelarian dari kenyataan yang menegangkan. Tetapi di sisi lain, rasa takut masih menggerogoti hatinya karena belum bisa menemui Sophia. Meskipun demikian, kebohongannya berhasil mengalihkan perhatian dari situasi buruk yang sedang dihadapinya.

Xander yang mendengar semua itu hanya tersenyum mengejek. Tentu saja, semua yang Mason katakan hanyalah kebohongan belaka. Menemui Sophia untuk membicarakan proyek kerjasama? Xander tahu pasti Mason sedang bercanda.Dia adalah pembohong yang tak tahu malu.

"Semoga kau beruntung," Xander berkata pada Mason lagi. Dia kembali menaiki sepeda listriknya, seakan-akan drama ini sudah selesai.

"Hei, apa yang kau lakukan?" teriaknya, tiba-tiba meraih kerah baju Xander dengan tangan kasar. Wajahnya kini dipenuhi rasa percaya diri—dia yakin bahwa orang-orang di sekitar mereka, bahkan penjaga sekalipun, akan berada di pihaknya.

"Aku yakin kau pergi setelah mencuri sesuatu dari tempat ini. Aku tidak akan membiarkanmu pergi begitu saja!" Mason berteriak dengan senyum mengembang.

"Penjaga!" serunya, dan dalam sekejap dua penjaga yang bertugas di lobi datang mendekat, menuju kerumunan.

"Kau harus memeriksa pria miskin ini sebelum dia meninggalkan tempat ini, Aku takut dia mencuri sesuatu yang berharga. Kau tidak boleh membiarkan dia pergi begitu saja!"

Xander menatap Mason sekilas, lalu kembali turun dari kendaraan listriknya. Dengan gerakan cepat dan kasar, dia menepis tangan Mason yang mencoba menghalanginya, membuat Mason mundur beberapa langkah. Dengan sinis, Xander memberi tanda pada pengawalnya untuk tetap diam di tempat. "Aku tidak mencuri apa pun. Aku datang atas undangan seseorang."

Dua penjaga mendekat dan meminta izin untuk memeriksa Xander. Meski agak jengkel, Xander menuruti permintaan mereka.

Setelah beberapa detik pemeriksaan, salah satu penjaga akhirnya berkata, "Pria ini sama sekali tidak mencuri apa pun, Tuan, Anda tidak bisa menuduh seseorang tanpa bukti."

Mason berdecak jengkel, seolah tak bisa menerima kenyataan bahwa rencananya tidak berjalan mulus. Dia mengabaikan penjaga itu, “Katakan siapa yang mengundangmu," desaknya.

Xander mengepalkan tangannya erat-erat, mulai merasa geram dengan sikap Mason yang terus memancing masalah. “Dia temanku. Dia adalah salah satu pegawal di Phoenix Vanguard. Dia mengatakan bahwa aku bisa bekerja di tempat ini sementara waktu untuk menggantikan pekerjaan seorang pegawai yang sedang mengambil cuti,”

"Bagaimana kau bisa membuktikan bahwa ucapanmu adalah kebenaran?" Mason mencemooh, "Kau adalah pembohong ulung!"

Kerumunan kembali berbisik, semakin banyak yang berbicara tentang Xander. Mason merasakan kepuasan melihat pria itu dipermalukan. Semua amarah dan rasa kesal terhadap keluarganya seakan terobati, meskipun sesungguhnya dia tahu ini hanya untuk sementara.

Xander tak ingin terjebak lebih jauh dalam permainan Mason. Dengan santai, ia mengeluarkan ponselnya dan berkata, "Aku akan menghubungi temanku."

Xander mundur, menjauh dari kerumunan, lalu segera menghubungi Sophia.

Di dalam ruang kantornya yang Sophia mendadak gugup begitu mendengar nada dering ponselnya, sebuah panggilan yang tak terduga. Begitu melihat nama yang tertera, jantungnya langsung berdegup kencang.

Dengan cepat, ia mengangkat ponsel dan menyapanya. "Tu-tuan Alexander, apa yang bisa aku lakukan untukmu?"

"Mason dari keluarga Dagger kembali membuat masalah denganku. Segera katakan pada kepala keluarga Dagger bahwa Mason kembali menyinggung salah satu keluarga Ashcroft. Jika dia tidak meminta maaf dalam waktu kurang dari satu minggu, maka keluarga Dagger akan masuk daftar hitam keluarga yang tidak boleh bekerja sama dengan seluruh perusahaan yang berada dalam naungan keluarga Ashcroft."

Sophia menelan salivanya, jantungnya makin berdebar saat mendengarnya.“Aku mengerti, Tuan,” jawabnya.

"Tunggu, satu hal lagi," lanjut Xander, "Segera kirimkan bawahanmu ke tempat parkir untuk menjelaskan bahwa kedatanganku ke tempat ini adalah untuk menggantikan seorang pekerja yang sedang cuti."

“Aku akan melakukannya secepatnya, Tuan," Sophia tersenyum sesaat, lalu setelah itu, dia langsung menghubungi bawahannya. Wajahnya sedikit memerah, bayangan Xander yang selalu menghantuinya semakin mendalam di benaknya.

Setelah beberapa saat, Xander memutuskan panggilan telepon dan kembali mendekati kerumunan yang masih berkumpul.

"Alasan apa yang akan kau berikan pada orang-orang?" tanyanya, terkekeh sambil menatap Xander.

Namun, sebelum Xander sempat menjawab, seorang wanita tiba-tiba muncul dari arah pintu lobi. Wanita itu berjalan mendekati Xander dan memberi penegasan atas penjelasan Xander mengenai kedatangannya ke tempat ini.

Mason terkejut dan tampak marah. “Kau pasti salah. Sampah ini tidak mungkin memiliki teman ataupun kenalan di Phoenix Vanguard. Dia hanya menantu tidak berguna yang sudah terusir dari keluarga Voss.”

Mason, yang semakin gelisah, tiba-tiba meraih ponselnya yang ada di saku jasnya. Ponsel itu bergetar. Begitu ia melihat nama ayahnya tertera di layar, wajahnya seketika berubah pucat pasi. Dia tahu pasti ayahnya akan marah besar karena gagal meminta maaf dan gagal bertemu dengan Sophia, seperti yang diperintahkan.

“Ah, sial!” Mason hampir tak bisa menahan amarahnya. “Aku harus pergi,” katanya tergesa-gesa. Ia melangkah ke mobilnya dan memerintahkan sopir untuk segera meninggalkan gedung Phoenix Vanguard.

Tangan Mason bergetar hebat, dan wajahnya masih pucat saat mobil melaju menjauh dari gedung tersebut. Dia hanya memandangi ponselnya yang terus bergetar, ragu untuk menjawab panggilan ayahnya.

Setelah Mason pergi, Xander melanjutkan perjalanannya keluar dari gedung Phoenix Vanguard. Saat melewati pintu gerbang, tanpa sengaja ia berpapasan dengan sebuah mobil yang datang dari arah berlawanan. Di balik jendela mobil, ada seorang wanita yang duduk di kursi belakang yang sempat bertatapan dengannya.

Namun, ia segera memutuskan untuk mengabaikannya. Bukan waktunya untuk berpikir tentang hal itu. Xander terus mengayuh sepeda listriknya, bergerak menjelajahi Royaltown di siang hari, melintasi jalan-jalan utama dan juga sudut-sudut kumuh yang jarang dilalui.

Tiba-tiba, dari kejauhan, Xander melihat keributan di sisi jalan. Sebuah perkelahian tak seimbang terjadi. Seorang pria tampak kewalahan, melawan empat pria yang menyerangnya dengan brutal. Xander langsung memperlambat laju sepedanya dan menepikan kendaraan ke sisi jalan.

"Hei!" Xander berteriak, bergegas mendekat untuk mencoba membantu.

Terpopuler

Comments

Cahaya Sidrap

Cahaya Sidrap

up lanjut thor

2025-02-24

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 Sampah Keluarga
2 Bab 2 Perceraian
3 Bab 3 Terkejut
4 Bab 4 Pertemuan
5 Bab 5 Pewaris yang dicari
6 Bab 6 Kembali bertemu
7 Bab 7 Tertipu
8 Bab 8 Menyinggung
9 Bab 9 Siapa dia?
10 Bab 10 Pertarungan
11 Bab 11 Menantang
12 Bab 12 Menang
13 Bab 13 Pekerjaan
14 Bab 14 Makam
15 Bab 15 Menghina
16 Bab 16 Pembohong
17 Bab 17 Pemilik Phoenix Vanguard
18 Bab 18 Gugup
19 Bab 19 Pekerjaan
20 Bab 20 Nekad
21 Bab 21 Gagal
22 Bab 22 Takjub
23 Bab 23 Tak percaya
24 Bab 24 Berbohong
25 Bab 25 Menemukan
26 Bab 26 Keluarga Hillborn
27 Bab 27 Misterius
28 Bab 28 Dendam
29 Bab 29 Makan malam
30 Bab 30 Tertegun
31 Bab 31 Tuduhan
32 Bab 32 Santai
33 Bab 33
34 Bab 34 Terbukti
35 Bab 35 50 Juta
36 Bab 36
37 Bab 37 Teguh
38 Bab 38
39 Bab 39
40 Bab 40 Keberangkatan
41 Bab 41 Minta pertolongan
42 Bab 42
43 Bab 43 Miguel Castello
44 Bab 44
45 Bab 45
46 Bab 46
47 Bab 47
48 Bab 48
49 Bab 49
50 Bab 50
51 Bab 51
52 Bab 52
53 Bab 53
54 Bab 54
55 Bab 55
56 Bab 56
57 Bab 57
58 Bab 58
59 bab 59
60 Bab 60
61 Bab 61
62 Bab 62
63 Bab 63
64 Bab 64
65 Bab 65
66 Bab 66
67 Bab 67
68 Bab 68
69 Bab 69
70 Bab 70
71 Bab 71
72 Bab 72
73 Bab 73
74 Bab 74
75 Bab 75
76 Bab 76
77 Bab 77
78 Bab 78
79 Bab 79
80 Bab 80
81 Bab 81
82 Bab 82
83 Bab 83
84 Bab 84
85 Bab 85
86 Bab 86
87 Bab 87
88 Bab 88
89 Bab 89
90 90
91 Bab 91
92 Bab 92
93 Bab 93
94 Bab 94
95 Bab 95
96 Bab 96
97 Bab 97
98 Bab 98
99 Bab 99
100 Bab 100
101 Bab 101
102 Bab 102
103 Bab 103
104 Bab 104
105 Bab 105
106 Bab 106
107 Bab 107
108 Bab 108
109 Bab 109
110 Bab 110
111 Bab 111
112 Bab 112
113 Bab 113
114 Bab 114
115 Bab 115
116 Bab 116
117 Bab 117
118 Bab 118
119 Bab 119
120 Bab 120
121 Bab 121
122 Bab 122
123 Bab 123
124 Bab 124
125 Bab 125
126 Bab 126
127 Bab 127
128 Bab 128
129 Bab 129
130 Bab 130
131 Bab 131
132 Bab 132
133 Bab 133
134 Bab 134
135 Bab 135
136 Bab 136
137 Bab 137
138 Bab 138
139 Bab 139
140 Bab 140
141 Bab 141
142 Bab 142
143 Bab 143
144 Bab 144
Episodes

Updated 144 Episodes

1
Bab 1 Sampah Keluarga
2
Bab 2 Perceraian
3
Bab 3 Terkejut
4
Bab 4 Pertemuan
5
Bab 5 Pewaris yang dicari
6
Bab 6 Kembali bertemu
7
Bab 7 Tertipu
8
Bab 8 Menyinggung
9
Bab 9 Siapa dia?
10
Bab 10 Pertarungan
11
Bab 11 Menantang
12
Bab 12 Menang
13
Bab 13 Pekerjaan
14
Bab 14 Makam
15
Bab 15 Menghina
16
Bab 16 Pembohong
17
Bab 17 Pemilik Phoenix Vanguard
18
Bab 18 Gugup
19
Bab 19 Pekerjaan
20
Bab 20 Nekad
21
Bab 21 Gagal
22
Bab 22 Takjub
23
Bab 23 Tak percaya
24
Bab 24 Berbohong
25
Bab 25 Menemukan
26
Bab 26 Keluarga Hillborn
27
Bab 27 Misterius
28
Bab 28 Dendam
29
Bab 29 Makan malam
30
Bab 30 Tertegun
31
Bab 31 Tuduhan
32
Bab 32 Santai
33
Bab 33
34
Bab 34 Terbukti
35
Bab 35 50 Juta
36
Bab 36
37
Bab 37 Teguh
38
Bab 38
39
Bab 39
40
Bab 40 Keberangkatan
41
Bab 41 Minta pertolongan
42
Bab 42
43
Bab 43 Miguel Castello
44
Bab 44
45
Bab 45
46
Bab 46
47
Bab 47
48
Bab 48
49
Bab 49
50
Bab 50
51
Bab 51
52
Bab 52
53
Bab 53
54
Bab 54
55
Bab 55
56
Bab 56
57
Bab 57
58
Bab 58
59
bab 59
60
Bab 60
61
Bab 61
62
Bab 62
63
Bab 63
64
Bab 64
65
Bab 65
66
Bab 66
67
Bab 67
68
Bab 68
69
Bab 69
70
Bab 70
71
Bab 71
72
Bab 72
73
Bab 73
74
Bab 74
75
Bab 75
76
Bab 76
77
Bab 77
78
Bab 78
79
Bab 79
80
Bab 80
81
Bab 81
82
Bab 82
83
Bab 83
84
Bab 84
85
Bab 85
86
Bab 86
87
Bab 87
88
Bab 88
89
Bab 89
90
90
91
Bab 91
92
Bab 92
93
Bab 93
94
Bab 94
95
Bab 95
96
Bab 96
97
Bab 97
98
Bab 98
99
Bab 99
100
Bab 100
101
Bab 101
102
Bab 102
103
Bab 103
104
Bab 104
105
Bab 105
106
Bab 106
107
Bab 107
108
Bab 108
109
Bab 109
110
Bab 110
111
Bab 111
112
Bab 112
113
Bab 113
114
Bab 114
115
Bab 115
116
Bab 116
117
Bab 117
118
Bab 118
119
Bab 119
120
Bab 120
121
Bab 121
122
Bab 122
123
Bab 123
124
Bab 124
125
Bab 125
126
Bab 126
127
Bab 127
128
Bab 128
129
Bab 129
130
Bab 130
131
Bab 131
132
Bab 132
133
Bab 133
134
Bab 134
135
Bab 135
136
Bab 136
137
Bab 137
138
Bab 138
139
Bab 139
140
Bab 140
141
Bab 141
142
Bab 142
143
Bab 143
144
Bab 144

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!