Bab 20. Penyakit Zanetha

"Bryan? Kamu yakin dia yang sudah mengurung kamu di gudang?" tanya Henry tidak percaya.

"Iya. Dia pura-pura minta tolong aku untuk membawakan kursi ke gudang dan dia membawa meja. Dia meninggalkan aku, begitu aku masuk, pintu pun ditutup dari luar dan dikunci," jawab Callista menjelaskan.

Charlie waktu itu melihat Bryan membawa satu set meja dan kursi. Mereka berpapasan di lorong dekat anak tangga.

"Sial, coba aku tahu saat itu dia sudah berbuat jahat sama kamu, aku tidak akan segan-segan menghajarnya," ucap Charlie.

"Bukannya Bryan sudah meninggal di Jumat malam bersama beberapa anak berandalan lainnya?" kata salah seorang anggota klub anggar.

"Benarkah itu?" tanya Henry.

"Iya. Bryan adalah salah satu orang yang mati di sebuah klub malam. Namun, keluarganya menutupi kalau dia salah satu dari korban meninggal," jawab Charlie.

Betapa terkejutnya Zanetha mendengar berita itu. Dia tidak menyangka akan ada kejadian seperti ini.

'Apa Zanetha terlibat dalam kasus ini?' batin Callista.

***

Sama seperti malam sebelum Charlie datang di malam hari dan menginap di rumah sakit. Dia banyak berbagi cerita dengan Callista.

"Kenapa keluarga Owen terkesan tidak peduli kepadamu?" tanya Charlie.

"Apa kamu bisa menyimpan rahasia?"

"Ya. Aku berjanji tidak akan membongkar rahasia kamu meski nyawaku taruhannya."

Callista menatap lekat ke arah netra Charlie. Tidak ada keraguan dan kebohongan dari pancaran matanya.

"Eh, itu ... karena aku bukan anak kandung mereka," jawab Callista dengan pelan seakan hanya Charlie saja yang boleh mendengar.

"Apa?" Mata Charlie terbelalak saking terkejutnya.

"Ini rahasia besar keluarga Owen. Tidak ada orang lain yang tahu. Kecuali Michael Owen. Hannah Owen saja mengira aku adalah anak haram suaminya. Begitu juga dengan Zanetha. Makanya dia selalu saja berusaha untuk mencelakakan aku," jelas Callista.

"Dari mana kamu tahu kalau kamu bukan anak dari pasangan Michael dan Hannah?" tanya Charlie penasaran.

"Ada. Sumber yang bisa dipercaya. Makanya aku ingin mencari keberadaan kedua orang tuaku. Selain itu, kenapa aku bisa sampai bagian keluarga Owen? Aku ingin tahu sekali jawaban ini," jawab  Callista dengan wajah sendu.

"Aku berjanji akan membantu kamu mencari keluarga kamu yang sebenarnya. Jika mereka tidak mau menerima dirimu, keluarga aku siap menerima kamu dan akan memperlakukan kamu dengan sangat baik," ujar Charlie.

Betapa bahagianya Callista mendengar ucapan Charlie. Setidaknya di kehidupan sekarang ini, masih ada orang yang peduli dan mendukung dirinya.

***

Zanetha yang sedang menikmati kue tart strawberry kesukaannya makan begitu lahap dengan penuh amarah. Tadi, dia mendapatkan informasi kalau Callista sudah berhasil di temukan dan kini sedang mendapatkan perawatan.

"Kenapa dia tidak mati saja. Dasar anak haram!" umpat Zanetha.

Para pelayan menatap Zanetha dengan nanar, emosi, dan kesal yang sejak tadi terus mengumpat karena sesuatu. Tidak ada yang berani mendekat kepadanya jika gadis itu sedang seperti ini.

Mereka kerap sekali mendapatkan bentakan dan perlakuan kasar oleh Zanetha. Apalagi jika mereka terlihat cantik atau melirik ke arah tamu laki-laki yang berkunjung ke kediaman keluarga Owen.

Perlakuan Callista yang baik kepada para pelayan membuat mereka nyaman dan akan mengerjakan apa saja yang diminta olehnya dengan senang hati. Nona muda ini juga tidak pernah membentak atau memarahinya jika berbuat kesalahan.

Zanetha merasa tubuhnya sakit dan panas di sekitar pinggang. Seiring dengan berjalannya waktu rasa sakit itu semakin menjadi. Dia memanggil kepala pelayan dan menyuruhnya untuk memberi tahu kedua orang tua dan dokter keluarga akan dirinya yang sedang sakit.

Michael dan Hannah yang baru saja pulang dari rumah sakit dikejutkan dengan berita Zanetha yang tiba-tiba jatuh sakit. Keduanya sangat panik dan langsung menemui putrinya yang sedang diperiksa oleh dokter keluarga.

"Sepertinya ginjal Nona Zanetha sudah semakin parah. Sudah aku peringatkan sebelumnya untuk memperbanyak minum dan jangan makan makanan yang terlalu manis. Sepertinya Nona Zanetha mengabaikan pesan saya," ucap dokter itu.

"Apa? Jadi, Dokter menyalahkan Zanetha karena tidak menuruti ucapan Dokter sebelumnya. Apa ada penyakit yang disebabkan makan makanan yang manis," bentak Hannah sambil melotot.

Dokter itu menghela napas. Keluarga yang dilayaninya ini menyepelekan ucapan dari dokter akan kesehatan mereka sendiri. Namun, ketika sakit tetap saja dirinya yang harus mengobatinya.

"Untuk lebih jelasnya sebaiknya Nona Zanetha dibawa ke rumah sakit, sebelum terlambat," kata laki-laki paruh baya itu.

Akhirnya keluarga Owen membawa Zanetha ke rumah sakit terbaik dengan peralatan canggih. Mereka akan melakukan segala cara yang terbaik untuk kesehatan dan keselamatan putrinya.

"Ginjal Nona Zanetha sudah rusak. Jadi, harus mencari pendonor agar bisa diselamatkan," ucap dokter.

Tubuh Zanetha langsung melorot ke lantai dan berteriak histeris. Dia tidak menyangka akan mengidam penyakit ini.

"Aku tidak mau mati!" ucap Zanetha disela isak tangisnya dan wajahnya pucat seperti hantu.

Michael dan Hannah merasa terpukul dengan vonis dokter yang dijatuhkan untuk Zanetha. Bukan salah dokter karena sejak dulu selalu mengingatkan gadis itu akan kebiasaan buruknya dalam pola hidup dan makannya. Kini organ vitalnya bermasalah dan harus mencari pendonor untuk menggantikan ginjalnya yang sudah rusak.

"Kita harus mencari ke mana organ manusia itu? Apakah ada yang menjual ginjal?" Michael bertanya kepada dokter.

"Biasanya ada orang yang mau menjual satu organ ginjalnya dengan harga yang mahal," jawab laki-laki paruh baya itu.

"Berapapun harganya akan aku bayar, asal putriku bisa selamat dan sehat kembali," ujar Michael.

"Ingat, Tuan Owen! Tidak semua orang bisa sembarang memberikan ginjalnya. Harus ada kecocokan juga. Inilah yang membuat sulit mendapatkan organ itu bagi penderita ginjal," tukas dokter.

Muka Michael semakin terlihat nelangsa. Dia bingung harus seperti berbuat bagaimana lagi. Laki-laki itu berharap kalau ada yang ingin menjual ginjalnya itu bisa langsung cocok untuk putrinya.

Zanetha masih menangis histeris dan Hannah mencoba menenangkan putrinya. Bayang-bayang kematian terpatri di dalam pikiran gadis itu.

"Aku tidak mau mati, Ma. Aku masih muda dan masih banyak yang ingin aku lakukan," ucap Zanetha histeris ketakutan.

"Kamu tenang saja. Papa dan Mamamu akan mencarikan ginjal yang cocok untukmu," kata Hannah dengan terisak.

Michael meminta agar Zanetha untuk sementara waktu mau melakukan pengobatan menurut saran dokter sampai menemukan pendonor yang cocok. Dia pun menghubungi beberapa orang dari kelompok dunia bawah yang bisa memberikan apa pun yang di inginkan oleh kliennya.

"Pa, apa ginjal Callista cocok untuk Zanetha? Golongan darah mereka, kan, sama. Siapa tahu ginjal mereka juga cocok," ucap Hannah berbisik kepada Michael.

Mendengar hal itu Michael terdiam. Dia tidak ingin mengambil resiko berbahaya kedepannya.

***

Terpopuler

Comments

sryharty

sryharty

jangan mau cal,,enak aja giliran Kya gini aja Call yang harus berkorban
ayo carli bantu callista pergi dari rumah owen

2024-12-26

3

Sukhana Ana lestari

Sukhana Ana lestari

Enak aja mo ambil Ginjal Callista
Kalian sklrg udah sangat jahat apa lagi anak kesayangan kalian.. sll aja buat Callista meregang nyawa..
Semoga Charlie dpt menolong Callista jngn sampe di ambil ginjalnya..

2024-12-27

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Korban Bully
2 Bab 2. Hidup Kembali
3 Bab 3. Teror Untuk si Cantik
4 Bab 4. Mendonorkan Darah
5 Bab 5. Pembalasan
6 Bab 6. Kasus Anak Haram
7 Bab 7. Mencari Barang Bukti
8 Bab 8. Pembalasan Untuk Zanetha
9 Bab 9. Callista Mendapat Hukuman
10 Bab 10. Mulai Mencari Tahu
11 Bab 11. Senjata Makan Tuan
12 Bab 12. Zanetha Yang Malang
13 Bab 13. Kasus Pencurian di Sekolah
14 Bab 14. Mencari Pelaku Sebenarnya
15 Bab 15. Mencegah Bunuh Diri
16 Bab 16. Pesta Sekolah Alexandria
17 Bab 17. Berkunjung Ke Kediaman Kinsey
18 Bab 18. Mencari Keberadaan Callista (1)
19 Bab 19. Mencari Keberadaan Callista (2)
20 Bab 20. Penyakit Zanetha
21 Bab 21. Informasi Penting
22 Bab 22. Mendapatkan Informasi Penting
23 Bab 23. Hukuman Untuk Anak Bangsawan
24 Bab 24. Barang Callista Sewaktu Kecil
25 Bab 25.
26 Bab 26. Rahasia Michael Owen
27 Bab 27. Michael di Penjara
28 Bab 28.
29 Bab 29. Rahasia Yang Terungkap
30 Bab 30. Berita Yang Mengejutkan
31 Bab 31. Kembali Bersama Keluarga
32 Bab 32. Persiapan Pesta
33 Bab 33. Kebahagiaan Zanetha
34 Bab 34. Pesta Kedewasaan
35 Bab 35. Ungkapan Isi Hati
36 Bab 36. Kencan Pertama
37 Bab 37. Bertemu Zanetha Kembali
38 Bab 38. Rencana Zanetha
39 Bab 39
40 Bab 40. Terjadi Perseteruan
41 Bab 41. Memikirkan Rencana
42 Bab 42. Pesta Kedewasaan Vanessa
43 Bab 43. Rencana Busuk Zanetha
44 Bab 44. Karma
45 Bab 45. Dipanggil Ke Istana
46 Bab 46. Suasana Genting
47 Bab 47. Kehancuran Keluarga Lewis
48 Bab 48. Hukuman Keluarga Lewis
49 Bab 49. Kencan
50 Bab 50. Dokter Yang Hebat
Episodes

Updated 50 Episodes

1
Bab 1. Korban Bully
2
Bab 2. Hidup Kembali
3
Bab 3. Teror Untuk si Cantik
4
Bab 4. Mendonorkan Darah
5
Bab 5. Pembalasan
6
Bab 6. Kasus Anak Haram
7
Bab 7. Mencari Barang Bukti
8
Bab 8. Pembalasan Untuk Zanetha
9
Bab 9. Callista Mendapat Hukuman
10
Bab 10. Mulai Mencari Tahu
11
Bab 11. Senjata Makan Tuan
12
Bab 12. Zanetha Yang Malang
13
Bab 13. Kasus Pencurian di Sekolah
14
Bab 14. Mencari Pelaku Sebenarnya
15
Bab 15. Mencegah Bunuh Diri
16
Bab 16. Pesta Sekolah Alexandria
17
Bab 17. Berkunjung Ke Kediaman Kinsey
18
Bab 18. Mencari Keberadaan Callista (1)
19
Bab 19. Mencari Keberadaan Callista (2)
20
Bab 20. Penyakit Zanetha
21
Bab 21. Informasi Penting
22
Bab 22. Mendapatkan Informasi Penting
23
Bab 23. Hukuman Untuk Anak Bangsawan
24
Bab 24. Barang Callista Sewaktu Kecil
25
Bab 25.
26
Bab 26. Rahasia Michael Owen
27
Bab 27. Michael di Penjara
28
Bab 28.
29
Bab 29. Rahasia Yang Terungkap
30
Bab 30. Berita Yang Mengejutkan
31
Bab 31. Kembali Bersama Keluarga
32
Bab 32. Persiapan Pesta
33
Bab 33. Kebahagiaan Zanetha
34
Bab 34. Pesta Kedewasaan
35
Bab 35. Ungkapan Isi Hati
36
Bab 36. Kencan Pertama
37
Bab 37. Bertemu Zanetha Kembali
38
Bab 38. Rencana Zanetha
39
Bab 39
40
Bab 40. Terjadi Perseteruan
41
Bab 41. Memikirkan Rencana
42
Bab 42. Pesta Kedewasaan Vanessa
43
Bab 43. Rencana Busuk Zanetha
44
Bab 44. Karma
45
Bab 45. Dipanggil Ke Istana
46
Bab 46. Suasana Genting
47
Bab 47. Kehancuran Keluarga Lewis
48
Bab 48. Hukuman Keluarga Lewis
49
Bab 49. Kencan
50
Bab 50. Dokter Yang Hebat

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!