Bab 11. Senjata Makan Tuan

Bab 11

Casandra pun bercerita kisah 15 tahun yang lalu, di mana Tuan Michael pulang membawa seorang anak perempuan yang berusia sekitar 2-3 tahun. Laki-laki itu bilang kalau anak itu adalah putrinya yang bernama Callista. Anak yang terlahir dari seorang istri simpanan yang merupakan bagian dari keluarga bangsawan yang mengalami kebangkrutan. Istrinya meninggal jadi anak itu dibawa ke kediaman Owen.

Semua orang yang tinggal di rumah ini wajib menutup rapat-rapat cerita ini. Karena Hannah dahulu sering sakit-sakitan ketika hamil dan setelah melahirkan, jadi tidak banyak yang tahu. Kaum bangsawan juga menduga Callista adalah anak kandung pasangan Michael dan Hannah. Kehamilan pertama Hannah mengalami keguguran dan di kehamilan kedua baru terlahir Zanetha.

"Karena Anda terlihat lebih tua setahun dari Nona Zanetha, maka Tuan dan Nyonya mengakui Nona sebagai putri sulung keluarga Owen," kata Casandra mengakhiri ceritanya.

Callista juga tertipu di kehidupannya yang lalu. Dia menduga dirinya adalah bagian dari keluarga Owen. Ketika pertama kali dirinya diperkenalkan ke publik, ketika masuk usia remaja, dirinya juga dikenal sebagai putri sulung keluarga Owen. Semua orang di negeri ini mengenal dirinya sebagai Callista Owen.

***

Michael merasa sangat bahagia karena segala usahanya berjalan lancar dan bisnis yang dia jalani juga memberikan banyak keuntungan. Dia ingin mengajak keluarganya untuk pergi berlibur.

"Papa, aku ingin pergi ke pantai!" Zanetha bergelanyut manja kepada ayahnya.

"Boleh. Kebetulan kita juga sudah lama tidak pergi ke sana," kata Michael.

"Persiapkan diri kalian. Besok kita pergi pagi-pagi agar bisa sampai sore harinya," lanjut laki-laki itu sambil tersenyum.

"Callista diajak, Pa?" tanya Callista.

"Ya, tentu saja. Kita semua akan bersenang-senang di sana," jawab Michael.

"Dia sedang mendapatkan hukuman dari aku, Michael," tukas Hannah.

"Kamu itu terlalu keras kepada Callista. Kamu juga harus ikut," balas Michael tidak mau dibantah.

Callista tentu saja merasa senang. Siapa tahu dengan mendatangi tempat-tempat yang dahulu pernah di singgahi oleh Michael, dia akan menemukan sedikit informasi yang kemungkinan siapa orang tua kandungnya didapatkan.

Zanetha tersenyum jahat sambil melirik kepada Callista. Gadis itu sudah memikirkan sesuatu di kepalanya.

***

Callista membawa beberapa barang yang jarang dia pakai. Mau itu pakaian atau aksesoris. Setiap dekat dengan Zanetha, kini dia selalu waspada.

Entah apa yang akan dilakukan oleh gadis itu kepadanya. Kadang sesuatu yang tidak dia sangka dan diduga.

"Kali ini kita akan pergi ke pantai Saint Loc. Aku agak trauma, ya, dengan air," gumam Callista.

Bayang-bayang dirinya mati tenggelam kembali memenuhi pikirannya. Zanetha yang mencekik dan mendorongnya jatuh, juga terasa terus berputar seperti film yang rusak.

"Selama di sana nanti aku harus menjauhi pantai, laut, danau, atau kolam. Jangan biarkan memberi kesempatan kepada Zanetha untuk melakukan kejahatan kepadaku lagi," batin Callista.

***

Callista mendatangi kandang kuda. Dia diajak oleh Philips untuk melihat anak kuda yang baru lahir beberapa minggu yang lalu. Kuda berwarna cokelat muda dan ada tanda putih di muka dekat kedua matanya. Kuda itu sedang menyusun kepada induknya.

"Lucu sekali bayi kuda itu!" pekik Callista senang.

"Kami menamainya dengan Thunder," ucap Philips.

Callista paham kenapa kuda itu di berikan nama Thunder. Karena ada tanda putih seperti halilintar di mukanya.

"Ayo, akan aku tunjukkan kamu ke kuda terbaik di sini!" ajak Philips ke kandang paling pojok.

Seekor kuda berwarna hitam pekat terlihat sangat gagah. Hewan itu terlihat jinak ketika Philips mengelus kepalanya.

"Black ini sangat kuat berlari selama tiga hari. Dahulu aku berkeliling hutan mencari orang yang hilang bersama dengan Black. Selama tiga hari dia masih memiliki stamina bagus. Kami beristirahat hanya sebentar saja waktu itu karena takut salju keburu tebal," jelas penjaga dan pengurus kuda itu dengan penuh bangga.

"Bolehkah aku menungganginya?" tanya Callista dengan penuh harap.

"Apa Anda sudah mahir menunggang kuda?" tanya Philips balik.

"Aku bisa menunggang kuda, walau tidak mahir. Aku juga ingin belajar sama kamu," jawab gadis bersurai panjang itu dengan sedikit malu.

"Kalau begitu, jangan menunggangi Black. Anda bisa menunggangi Sky yang sudah benar-benar jinak. Walau sama orang baru, dia tidak akan mengamuk. Paling jika lelah dia akan berhenti dan tidak mau berjalan," tutur Philips diiringi tawanya yang khas.

Akhirnya demi menjaga keselamatan Callista menunggangi kuda berwarna cokelat tua yang memiliki nama, Sky. Hewan itu benar-benar jinak dan sang gadis begitu menikmati kegiatannya itu. 

Callista dan Sky mengitari area perkebunan strawberry dan perkebunan jagung. Hewan itu berlari dengan lincah dan bebas. Philips mendampingi dengan menaiki Black.

Kedua orang itu tertawa gembira sambil balapan. Tentu saja pemenangnya adalah Philips.

Zanetha yang sedang berada di sebuah menara di villa, melihat mereka dari kejauhan. Tiba-tiba saja terbersit sebuah ide di otaknya.

Putri pasangan Michael dan Hannah mendatangi kandang kuda. Dia mencari pembuangan kotoran hewan yang biasanya diolah menjadi pupuk kandang. Lalu, Zanetha mengambil satu sendok kotoran kuda, kemudian memasukan ke dalam plastik.

"Ini khusus untuk kamu, Callista," ucap Zanetha kemudian tertawa.

Semua keluarga Owen berkumpul di meja makan untuk makan siang bersama. Selama ini Michael mewajibkan keluarganya untuk makan bersama. Dengan begitu dia bisa mengawasi para anggota keluarganya.

Zanetha sudah mengeluarkan plastik berisi kotoran binatang. Lalu, dengan cepat dia menaburkan itu di piring berisi makanan milik Callista, ketika gadis itu mengambil lap tangan yang jatuh. Sebenarnya itu di sengaja oleh Zanetha agar kakaknya tidak fokus ke makanan.

Senyum culas milik Zanetha pun tercipta dan dia berakting pura-pura tidak terjadi apa-apa. Tanpa dia tahu kalau Callista juga mengetahui apa yang dilakukan oleh adiknya.

Maka, Callista dengan sengaja membuat ulah agar Zanetha melupakan makanannya. Dia menumpahkan jus jeruk ke arah adiknya itu dan mengenai bajunya sedikit.

"Apa yang sudah kamu lakukan?" teriak Zanetha sambil berdiri.

Michael dan Hannah terkejut mendengar suara teriakan putri mereka. Zanetha itu terkenal ramah dan bertutur kata lemah lembut.

"Maaf, tidak sengaja," balas Callista dengan ekspresi penyesalan.

Callista segara mengelap meja makan itu dengan gesit. Dia pun menukar piring miliknya dengan milik Zanetha. Agar menjadi senjata makan tuan.

"Lihat, Kak! Baju aku menjadi rusak, 'kan?" Zanetha memasang muka cemberut.

"Bajunya tidak rusak hanya kotor sedikit terkena cipratan jus. Dicuci juga nanti akan hilang nodanya," balas Callista seakan begitu peduli kepada adiknya ini.

"Sudah. Kalian cepat makan!" perintah Michael Owen.

Callista diam-diam menahan ketawa ketika melihat Zanetha makan. Terlihat gadis itu mengerutkan kening dan seperti sedang merasakan sesuatu.

"Kenapa rasa sayur ini agak aneh?" tanya Zanetha.

"Enak, kok! Mungkin ada yang salah dengan lidahmu. Hati-hati bisa kena flu. Sekarang cuaca sering tiba-tiba berubah," jawab Callista.

***

Terpopuler

Comments

sryharty

sryharty

hueeekkk,,menjijikan sekali
ee kuda di makan sam zanetta
berasa rasa keju,,
kan yg makan orang jahat

2024-12-22

2

Sugiharti Rusli

Sugiharti Rusli

benar" jahat sekali yah si Zanetha

2025-01-02

1

Sukhana Ana lestari

Sukhana Ana lestari

Callista tanya Callista..???😕😕

2024-12-23

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Korban Bully
2 Bab 2. Hidup Kembali
3 Bab 3. Teror Untuk si Cantik
4 Bab 4. Mendonorkan Darah
5 Bab 5. Pembalasan
6 Bab 6. Kasus Anak Haram
7 Bab 7. Mencari Barang Bukti
8 Bab 8. Pembalasan Untuk Zanetha
9 Bab 9. Callista Mendapat Hukuman
10 Bab 10. Mulai Mencari Tahu
11 Bab 11. Senjata Makan Tuan
12 Bab 12. Zanetha Yang Malang
13 Bab 13. Kasus Pencurian di Sekolah
14 Bab 14. Mencari Pelaku Sebenarnya
15 Bab 15. Mencegah Bunuh Diri
16 Bab 16. Pesta Sekolah Alexandria
17 Bab 17. Berkunjung Ke Kediaman Kinsey
18 Bab 18. Mencari Keberadaan Callista (1)
19 Bab 19. Mencari Keberadaan Callista (2)
20 Bab 20. Penyakit Zanetha
21 Bab 21. Informasi Penting
22 Bab 22. Mendapatkan Informasi Penting
23 Bab 23. Hukuman Untuk Anak Bangsawan
24 Bab 24. Barang Callista Sewaktu Kecil
25 Bab 25.
26 Bab 26. Rahasia Michael Owen
27 Bab 27. Michael di Penjara
28 Bab 28.
29 Bab 29. Rahasia Yang Terungkap
30 Bab 30. Berita Yang Mengejutkan
31 Bab 31. Kembali Bersama Keluarga
32 Bab 32. Persiapan Pesta
33 Bab 33. Kebahagiaan Zanetha
34 Bab 34. Pesta Kedewasaan
35 Bab 35. Ungkapan Isi Hati
36 Bab 36. Kencan Pertama
37 Bab 37. Bertemu Zanetha Kembali
38 Bab 38. Rencana Zanetha
39 Bab 39
40 Bab 40. Terjadi Perseteruan
41 Bab 41. Memikirkan Rencana
42 Bab 42. Pesta Kedewasaan Vanessa
43 Bab 43. Rencana Busuk Zanetha
44 Bab 44. Karma
45 Bab 45. Dipanggil Ke Istana
46 Bab 46. Suasana Genting
47 Bab 47. Kehancuran Keluarga Lewis
48 Bab 48. Hukuman Keluarga Lewis
49 Bab 49. Kencan
50 Bab 50. Dokter Yang Hebat
Episodes

Updated 50 Episodes

1
Bab 1. Korban Bully
2
Bab 2. Hidup Kembali
3
Bab 3. Teror Untuk si Cantik
4
Bab 4. Mendonorkan Darah
5
Bab 5. Pembalasan
6
Bab 6. Kasus Anak Haram
7
Bab 7. Mencari Barang Bukti
8
Bab 8. Pembalasan Untuk Zanetha
9
Bab 9. Callista Mendapat Hukuman
10
Bab 10. Mulai Mencari Tahu
11
Bab 11. Senjata Makan Tuan
12
Bab 12. Zanetha Yang Malang
13
Bab 13. Kasus Pencurian di Sekolah
14
Bab 14. Mencari Pelaku Sebenarnya
15
Bab 15. Mencegah Bunuh Diri
16
Bab 16. Pesta Sekolah Alexandria
17
Bab 17. Berkunjung Ke Kediaman Kinsey
18
Bab 18. Mencari Keberadaan Callista (1)
19
Bab 19. Mencari Keberadaan Callista (2)
20
Bab 20. Penyakit Zanetha
21
Bab 21. Informasi Penting
22
Bab 22. Mendapatkan Informasi Penting
23
Bab 23. Hukuman Untuk Anak Bangsawan
24
Bab 24. Barang Callista Sewaktu Kecil
25
Bab 25.
26
Bab 26. Rahasia Michael Owen
27
Bab 27. Michael di Penjara
28
Bab 28.
29
Bab 29. Rahasia Yang Terungkap
30
Bab 30. Berita Yang Mengejutkan
31
Bab 31. Kembali Bersama Keluarga
32
Bab 32. Persiapan Pesta
33
Bab 33. Kebahagiaan Zanetha
34
Bab 34. Pesta Kedewasaan
35
Bab 35. Ungkapan Isi Hati
36
Bab 36. Kencan Pertama
37
Bab 37. Bertemu Zanetha Kembali
38
Bab 38. Rencana Zanetha
39
Bab 39
40
Bab 40. Terjadi Perseteruan
41
Bab 41. Memikirkan Rencana
42
Bab 42. Pesta Kedewasaan Vanessa
43
Bab 43. Rencana Busuk Zanetha
44
Bab 44. Karma
45
Bab 45. Dipanggil Ke Istana
46
Bab 46. Suasana Genting
47
Bab 47. Kehancuran Keluarga Lewis
48
Bab 48. Hukuman Keluarga Lewis
49
Bab 49. Kencan
50
Bab 50. Dokter Yang Hebat

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!