Bab 9. Callista Mendapat Hukuman

Bab 9.

Kasus perundungan terhadap murid lumayan berkurang. Apalagi setelah kasus Lucan, tempo hari. Mereka orang-orang yang sok jago, tetapi keluarga tidak memiliki kekuasaan dan pengaruh harus berpikir ulang untuk berbuat jahil kepada orang lain.

Charlie Kinsey, ahli waris dari keluarga Duke Kinsey yang memiliki kuasa dan pengaruh di negeri ini. Dia tidak segan-segan menggunakan kuasa keluarganya dalam menjalankan tugas sebagai ketua OSIS, jika si pelaku berani berlindung menggunakan nama besar keluarganya.

Callista begitu menikmati kehidupan sekolahnya kali ini. Dia berlatih anggar seminggu dua kali untuk meningkatkan kemampuan dan menjalankan tugas sebagai wakil ketua OSIS.

Dia juga bisa membalas perbuatan Zanetha yang diam-diam melakukan kejahatan kepadanya. Tidak di rumah atau di sekolah, saudaranya itu selalu punya ide untuk berbuat jahat kepadanya.

Berbeda dengan Zanetha yang sering marah dan uring-uringan karena semua yang sudah dia susun dan rencana dengan matang, selalu saja gagal. Dia tidak pernah bisa membuat Callista malu atau terluka. 

Dikarenakan sibuk oleh pikirannya sendiri mencari cara untuk mencelakai Callista, Zanetha tidak mau membantu orang lain membuatkan ide dalam melakukan perundungan. Biasanya dia paling semangat dalam berbagi ide jahatnya kepada beberapa teman atau kenalannya.

"Apa yang harus aku lakukan sekarang? Setiap apa yang aku rencanakan semuanya selalu gagal," batin Zanetha.

Gadis ini berada di di kamarnya yang mewah dan perabot yang lengkap dan tentunya mahal. Pandangannya melihat ke arah jendela yang menampilkan taman bunga yang sedang bermekaran dan sebuah kolam air mancur yang mempercantik halaman di kediamannya.

"Sepertinya aku harus melakukan sesuatu hal yang lain dari biasanya," batin Zanetha dan otaknya terus berpikir.

***

Ketika Zanetha melewati kamar Callista, dia melihat saudaranya itu memasukan beberapa buku ke dalam tasnya. Setelah itu masuk ke kamar mandi.

Tidak mau menyia-nyiakan kesempatan ini, Zanetha masuk ke kamar Callista dan membuka tas sekolah milik kakaknya. Dia memeriksa satu persatu buku catatan dan buku tugas, lalu dengan cepat dia merobek beberapa bagian dari buku tugas.

"Apa kali ini kamu juga akan selamat, kakak?" Zanetha menyeringai dan merasa senang. Dia pun segera keluar dari sana sebelum Callista selesai mandi.

Sekarang Callista selalu waspada terhadap keadaan sekitar, terutama jika ada Zanetha. Dia selalu ekstra hati-hati dan teliti. Namun, pagi ini dia agak teledor dengan tidak mengunci pintu kamarnya. Sebenarnya sejak dahulu kamar dia tidak pernah dikunci, tetapi semenjak hidup kembali dia selalu mengunci semuanya. Mau itu laci, pintu lemari, bufet, dan pintu kamar.

Callista merasa heran dengan sikap Zanetha yang terlihat tenang hari ini. Gadis itu bahkan terlihat seperti tidak bersemangat pergi ke sekolah.

"Tumben dia murung begitu. Apa dia sedang memikirkan sesuatu dan akan merencanakan sesuatu?" batin Callista dengan bola mata melirik ke arah samping.

Begitu sampai ke sekolah, Callista memilih pergi ke ruang OSIS terlebih dahulu sebelum masuk ke kelasnya. Dia akan mengambil beberapa laporan yang sudah disusun oleh Charlie bersama dengannya kemarin.

"Kasus perundungan kepada murid perempuan sudah jauh berkurang. Tapi, perundungan kepada murid laki-laki hanya sedikit ada perbaikan, masih jauh dari apa yang kita diharapkan," ucap Callista bergumam.

Bunyi bel masuk sekolah tanda pelajaran dimulai. Callista buru-buru pergi ke kelasnya. Kebetulan jam pelajaran pertama adalah Ekonomi. Guru yang mengajar pelajaran itu adalah Mister Maxwell. Seorang laki-laki yang sangat tegas dan tidak segan memberikan hukuman kepada murid yang melanggar aturan.

"Kumpulkan tugas kalian yang aku berikan minggu kemarin!" titah Mister Maxwell dengan suaranya yang nyaring dan tegas.

Callista membuka tas lalu mengambil buku tugas miliknya. Dia merasa ada yang aneh ketika melihat ada lembaran kertas yang terlepas. Gadis itu pun memeriksa isinya. Betapa terkejutnya dia ketika mengetahui kertas di bukunya ada yang menyobek di bagian tugas terakhirnya yang sudah dia kerjakan beberapa hari lalu.

"Bagaimana ini bisa terjadi? Siapa yang sudah melakukan hal ini?" batin Callista bertanya-tanya.

Muka Callista berubah pucat dan berkeringat dingin. Dia tahu kalau Mister Maxwell akan memberikan hukuman kepadanya. Kali ini dia tidak akan bisa lolos dari hukuman.

"Callista!" Suara Mister Maxwell yang membahana membuat gadis itu terlonjak karena kaget dan kembali ke alam sadarnya.

"Yes, Sir."

"Kenapa diam saja? Cepat kumpulkan tugas milikmu!" perintah Mister Maxwell dengan wajah kakunya.

"Maafkan aku, Sir. Lembaran tugas milikku ada yang mencurinya," ujar Callista sambil menunjukkan buku yang ada bekas robekan.

Tentu saja Mister Maxwell tidak mau tahu. Apa pun yang terjadi, semua murid harus mengerjakan tugas yang diberikan kepadanya. Kalau tidak, maka poin nilai akan dikurangi.

"Aku sendiri tahu, 'kan, konsekuensi jika tidak menjalankan apa yang aku perintahkan," kata laki-laki muda berusia sekitar dua puluh lima tahunan itu.

"Yes, Sir. Aku siap menerima hukuman dari Anda," tutur Callista dengan lirih.

Mister Maxwell tahu kalau Callista sudah mengerjakan tugas miliknya. Hanya saja ada orang yang sudah merusak tugasnya. Selain itu, dia juga merupakan murid kebanggaannya yang sangat cerdas.

"Hukuman kamu adalah membereskan dan membersihkan ruang perpustakaan!" perintah Mister Maxwell dan Callista hanya bisa mengangguk pasrah.

Pelajaran pun dilanjutkan dengan tenang. Para murid di Sekolah Alexandria masih menghormati guru mereka. Ketika mereka sedang belajar tidak akan ada yang berani berbuat ulah. Etika dan moral ketika berlangsungnya proses belajar mengajar selalu diutamakan.

***

Sepulang sekolah Callista mendatangi ruang perpustakaan. Mata gadis itu menatap jengah dengan luas dan banyaknya buku yang nanti harus dia bereskan. Di ruangan itu ada seorang petugas penjaga perpustakaan. Seorang wanita tua yang selalu terlihat galak.

"Ada apa datang ke sini di jam pulang sekolah?" tanya wanita yang sering dipanggil Miss Paulin.

"Aku mendapatkan hukuman dari Mister Maxwell. Yaitu membantu Miss Paulin untuk membereskan buku-buku," jawab Callista.

Setelah mendengar itu mendadak raut muka Miss Paulin berubah menjadi ramah. Senyum manis pun tercipta dari wajahnya yang biasa datar atau galak.

"Kemarilah! Bantu aku meletakkan buku-buku ini ke tempatnya," titah Miss Paulin sambil menunjuk tumpukan buku paling sisi kanan.

Callista pun mengambil tumpukan buku itu dengan sekuat tenaga. Gadis itu berjalan dengan terseok-seok karena beratnya beban yang dia bawa menuju ke rak paling belakang sisi kanan.

Setiap buku ada nomor seri dan kode. Jadi, ini akan lebih memudahkan para petugas perpustakaan dalam mencari atau menyimpan kembali ke rak bagian mana buku itu harus di kelompokkan.

"Sedang apa kamu di sini?"

Callista terlonjak karena terkejut. Dia menoleh ke arah sumber suara.

Terpopuler

Comments

sryharty

sryharty

siapa yang datang
Charli kah

2024-12-21

3

Sugiharti Rusli

Sugiharti Rusli

wah siapa yah yang menyapa Callista tuh

2025-01-02

1

Sukhana Ana lestari

Sukhana Ana lestari

Siapa tuh....??????

2024-12-23

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Korban Bully
2 Bab 2. Hidup Kembali
3 Bab 3. Teror Untuk si Cantik
4 Bab 4. Mendonorkan Darah
5 Bab 5. Pembalasan
6 Bab 6. Kasus Anak Haram
7 Bab 7. Mencari Barang Bukti
8 Bab 8. Pembalasan Untuk Zanetha
9 Bab 9. Callista Mendapat Hukuman
10 Bab 10. Mulai Mencari Tahu
11 Bab 11. Senjata Makan Tuan
12 Bab 12. Zanetha Yang Malang
13 Bab 13. Kasus Pencurian di Sekolah
14 Bab 14. Mencari Pelaku Sebenarnya
15 Bab 15. Mencegah Bunuh Diri
16 Bab 16. Pesta Sekolah Alexandria
17 Bab 17. Berkunjung Ke Kediaman Kinsey
18 Bab 18. Mencari Keberadaan Callista (1)
19 Bab 19. Mencari Keberadaan Callista (2)
20 Bab 20. Penyakit Zanetha
21 Bab 21. Informasi Penting
22 Bab 22. Mendapatkan Informasi Penting
23 Bab 23. Hukuman Untuk Anak Bangsawan
24 Bab 24. Barang Callista Sewaktu Kecil
25 Bab 25.
26 Bab 26. Rahasia Michael Owen
27 Bab 27. Michael di Penjara
28 Bab 28.
29 Bab 29. Rahasia Yang Terungkap
30 Bab 30. Berita Yang Mengejutkan
31 Bab 31. Kembali Bersama Keluarga
32 Bab 32. Persiapan Pesta
33 Bab 33. Kebahagiaan Zanetha
34 Bab 34. Pesta Kedewasaan
35 Bab 35. Ungkapan Isi Hati
36 Bab 36. Kencan Pertama
37 Bab 37. Bertemu Zanetha Kembali
38 Bab 38. Rencana Zanetha
39 Bab 39
40 Bab 40. Terjadi Perseteruan
41 Bab 41. Memikirkan Rencana
42 Bab 42. Pesta Kedewasaan Vanessa
43 Bab 43. Rencana Busuk Zanetha
44 Bab 44. Karma
45 Bab 45. Dipanggil Ke Istana
46 Bab 46. Suasana Genting
47 Bab 47. Kehancuran Keluarga Lewis
48 Bab 48. Hukuman Keluarga Lewis
49 Bab 49. Kencan
50 Bab 50. Dokter Yang Hebat
Episodes

Updated 50 Episodes

1
Bab 1. Korban Bully
2
Bab 2. Hidup Kembali
3
Bab 3. Teror Untuk si Cantik
4
Bab 4. Mendonorkan Darah
5
Bab 5. Pembalasan
6
Bab 6. Kasus Anak Haram
7
Bab 7. Mencari Barang Bukti
8
Bab 8. Pembalasan Untuk Zanetha
9
Bab 9. Callista Mendapat Hukuman
10
Bab 10. Mulai Mencari Tahu
11
Bab 11. Senjata Makan Tuan
12
Bab 12. Zanetha Yang Malang
13
Bab 13. Kasus Pencurian di Sekolah
14
Bab 14. Mencari Pelaku Sebenarnya
15
Bab 15. Mencegah Bunuh Diri
16
Bab 16. Pesta Sekolah Alexandria
17
Bab 17. Berkunjung Ke Kediaman Kinsey
18
Bab 18. Mencari Keberadaan Callista (1)
19
Bab 19. Mencari Keberadaan Callista (2)
20
Bab 20. Penyakit Zanetha
21
Bab 21. Informasi Penting
22
Bab 22. Mendapatkan Informasi Penting
23
Bab 23. Hukuman Untuk Anak Bangsawan
24
Bab 24. Barang Callista Sewaktu Kecil
25
Bab 25.
26
Bab 26. Rahasia Michael Owen
27
Bab 27. Michael di Penjara
28
Bab 28.
29
Bab 29. Rahasia Yang Terungkap
30
Bab 30. Berita Yang Mengejutkan
31
Bab 31. Kembali Bersama Keluarga
32
Bab 32. Persiapan Pesta
33
Bab 33. Kebahagiaan Zanetha
34
Bab 34. Pesta Kedewasaan
35
Bab 35. Ungkapan Isi Hati
36
Bab 36. Kencan Pertama
37
Bab 37. Bertemu Zanetha Kembali
38
Bab 38. Rencana Zanetha
39
Bab 39
40
Bab 40. Terjadi Perseteruan
41
Bab 41. Memikirkan Rencana
42
Bab 42. Pesta Kedewasaan Vanessa
43
Bab 43. Rencana Busuk Zanetha
44
Bab 44. Karma
45
Bab 45. Dipanggil Ke Istana
46
Bab 46. Suasana Genting
47
Bab 47. Kehancuran Keluarga Lewis
48
Bab 48. Hukuman Keluarga Lewis
49
Bab 49. Kencan
50
Bab 50. Dokter Yang Hebat

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!