Bab 3. Teror Untuk si Cantik

Bab 3. Teror Untuk si Cantik

Callista berpikir selama jam pelajaran apa yang harus dia lakukan mulai sekarang untuk melindungi dirinya dan murid-murid yang tidak bersalah. Maka dirinya harus bisa melakukan ilmu beladiri atau apa pun itu, yang penting dia bisa melawan ketika ada orang jahat.

Tiba-tiba saja terbersit untuk ikut bergabung dengan klub anggar. Dahulu sewaktu masih sekolah dasar, dia pernah belajar memainkan pedang itu. Maka, ketika jam istirahat, dia pun mendatangi ruang klub kebanyakan berisi laki-laki.

"Aku ingin bergabung di klub ini," kata Callista kepada ketua klub.

Anggota klub anggar sangat senang dan merasa terhormat karena putri sulung dari keluarga Owen akan belajar dan berlatih bersama mereka. Callista tidak menyangka kalau orang-orang yang tergabung di klub ini baik-baik. Dia langsung merasa nyaman bisa berteman bersama mereka.

Setelah masuk klub anggar, Callista harus bisa bergabung dengan OSIS. Dengan memiliki kekuasaan di sekolah, maka dirinya bisa memiliki kebebasan dalam mengambil sikap dan tindakan nantinya terhadap semua murid di Sekolah Alexandria ini.

Callista membaca pengumuman tentang perekrutan anggota OSIS. Maka dia pun mendaftarkan dirinya menjadi bagian dari organisasi siswa. 

***

Selama satu Minggu ini Callista sibuk mencari dukungan kepada murid-murid di sekolah agar bisa menempati jajaran kepengurusan OSIS. Setelahnya, akan ada pengumuman orang-orang yang nantinya menjabat di OSIS akan diberi kewenangan.

"Wah, sesuai prediksi kalau Charlie Kinsey yang akan menjadi ketua OSIS. Lalu, Callista Owen sebagai wakil ketua OSIS," ucap beberapa para murid.

Callista tidak masalah menjadi seorang wakil, yang penting dia memiliki kuasa di sekolah ini. Agar bisa mewujudkan apa yang sudah dia rencanakan. Yaitu, menolong teman-temannya yang mendapat pembullyan seperti dirinya.

Charlie Kinsey adalah murid laki-laki yang terkenal dingin dan berasal dari keluarga bangsawan kelas atas. Lebih kaya dan memiliki pengaruh besar di negeri ini.

"Aku harus bisa menjalin hubungan baik dengan Charlie. Semoga saja dia bisa membantu aku di kala butuh bantuan," batin Callista.

Terlihat Zanetha menatap kesal dan benci kepadanya. Kedua tangan gadis itu terkepal kuat dan sorot mata yang tajam.

***

Seorang murid perempuan dengan tag name Bella, membuka paket yang dikirim ke rumahnya. Senyum manis tercipta dari wajahnya yang sangat cantik. Dia adalah salah seorang teman Callista di sekolah. Walau di terlahir dari keluarga bangsawan, tetapi terlahir dari hasil hubungan gelap ayah dengan pelayanan di rumahnya.

"Kyaaaaa!" teriak Bella histeris ketika melihat isi kotak paket.

Di dalam kotak itu ada seekor kelinci putih yang berlumuran darah merah. Tubuh Bella bergetar hebat dan air mata bercucuran. Wajah pun berubah pucat pasi seakan darahnya hilang.

"Nona Bella, ada apa?" 

Seorang pelayan mendekati Bella. Ketika melihat isi kotak yang merupakan sebuah bangkai, dia segera membawanya keluar. Tidak lama kemudian dia datang dengan nampan berisi poci dan gelas yang biasa digunakan untuk menikmati teh.

"Nona minumlah ini dahulu, agar menenangkan perasaan Anda," kata pelayan wanita itu sambil menyerahkan segelas teh.

***

Setelah tiga hari tidak masuk sekolah karena shock, Bella masuk sekolah. Di depan pintu masuk, dia bertemu dengan Callista. Mereka sudah lama saling mengenal dan berteman dekat sejak duduk di sekolah menengah atas.

"Bagaimana kabarmu hari ini?" tanya Callista dengan tersenyum manis.

"Aku sudah lebih baik," jawab Bella yang membalas dengan senyum tipis.

Keduanya berjalan beriringan menuju loker. Ketika Bella membuka loker, dia berteriak kencang dan memancing murid-murid yang ada di sana. Gadis itu berjongkok dengan tubuh yang bergetar hebat dan keringat bercucuran.

"Bella, ada apa?" tanya Callista sambil memegang temannya itu.

Karena Bella menangis ketakutan, Callista memeriksa loker milik temannya. Dia melihat ada foto Bella yang dilumuri darah dan bertuliskan "Mati". Tentu saja ini membuatnya marah. Dengan cepat dicopot dan membersihkan dengan saputangan miliknya.

"Kamu jangan takut. Aku akan melindungi kamu dan menangkap pelaku yang sudah berbuat ini kepadamu," kata Callista. Lalu, dia membawa Bella ke ruang kesehatan.

Para siswa yang tadi terdiam dan memerhatikan apa yang terjadi, kini berbisik-bisik dan  menduga-duga apa yang terjadi kepada Bella. Kabar-kabar buruk tentang gadis itu pun berembus ke seluruh penghuni sekolah.

***

"Kita harus mencari tahu siapa pelaku dan apa motif orang itu melakukan kejahatan seperti ini," kata Charlie ketika mengadakan rapat dadakan bersama anggota OSIS.

Callista ingat kalau dahulu Bella di temukan mengakhiri hidupnya. Dengan melompat dari atas gedung sekolah. Sebenarnya itu bukan kasus bunuh diri, melainkan pembunuhan. Pelakunya adalah Zanetha karena dia benci kepada Bella yang memiliki wajah yang sangat cantik dan banyak disukai oleh laki-laki.

"Tunggu kalau tidak salah Bella adalah anak haram keluarga Louis. Namun, saat ini belum terungkap ke publik. Hanya beberapa orang yang tahu akan rahasia ini. Semua itu terungkap setelah kasus kematiannya yang di duga depresi karena bukan anak sah keluarga Louis. Kalau aku bisa menggagalkan kematian Bella kali ini, berarti rahasianya akan tetap terjaga. Kecuali, nanti ada orang yang tahu rahasia itu bicara, akan lain lagi ceritanya" batin Callista.

Para anggota OSIS akhirnya memutuskan untuk mencari tahu siapa bilang onar dari kejadian yang menimpa Bella. Mereka memulai penyelidikan dengan menggeledah barang milik murid ketika jam istirahat. Siapa tahu akan ada petunjuk si pelaku.

Ketika Callista menjenguk Bella di ruang kesehatan, dia melihat ada kotak bekal di samping kepala temannya itu. Karena curiga, maka wakil ketua OSIS itu membukanya dengan hati-hati.

Mata Callista terbelalak ketika melihat isi kotak bekal itu. Ada bangkai tikus yang berlumuran darah yang masih segar. Dengan cepat dia pergi menemui Charlie yang sedang menggeledah barang bersama anggota OSIS lainnya.

Kini Callista dan Charlie berada di ruang OSIS dan memeriksa kotak bekal yang ditujukan untuk meneror Bella. Keduanya menduga kalau pelaku adalah orang yang berada di sekitaran lantai dua di bangunan sayap kiri ketika penggeledahan yang sedang dilakukan oleh anggota OSIS.

"Ada beberapa murid yang berada di sana ketika aku mendatangi ruang kesehatan," kata Callista.

Dalam hati gadis itu bertanya-tanya di mana keberadaan Zanetha saat ini. Dia yakin kalau dialah pelaku yang sebenarnya sesuai dengan pengakuan dia di kehidupan masa lalu.

"Aku tidak punya bukti yang menyatakan kalau Zanetha adalah pelaku dan dalang dari semua kejahatan yang terjadi di Sekolah Alexandria," batin Callista.

"Dengan begini bisa mengerucutkan pencarian si pelaku. Kita tinggal fokus ke beberapa orang yang terlihat berkeliaran di sana ketika jam istirahat," kata Charlie.

Callista memiliki daya ingat dan hafal yang kuat. Dia masih ingat dengan orang-orang yang berpapasan dengannya, tadi.

Akibat dari kejadian yang menghebohkan sekolah itu, mau tidak mau para murid harus diperiksa. Dengan teliti Callista menunjuk orang-orang yang tadi bertemu dengannya di bangunan gedung sebelah kiri.

"Hei, kamu tadi saat jam istirahat berada di gedung sayap kiri, 'kan?" tanya Callista kepada murid laki-laki kelas satu.

"Ah, i-ya. Kenapa memangnya?" tanya murid bernama Bertrand dengan gugup sedangkan yang seorang lagi menganggukkan kepala tanda membenarkan ucapan Callista.

"Apa yang sedang kamu lakukan di sana?" tanya Charlie dengan sorot mata yang tajam dan mimik muka serius.

Terpopuler

Comments

Sukhana Ana lestari

Sukhana Ana lestari

Ya ampun... Zanetha udah keterlaluan bngt.. gara² sifat iri akan kecantikan teman sekolah semua di teror & bully.. Semoga cepat dpt balasan dari perbuatannya.. biar kapok si Zanet mending di bikin buruk rupa sekalian.. 😡😡

2024-12-19

1

Sugiharti Rusli

Sugiharti Rusli

seandainya yah bisa seperti Calista, kejahatan pasti bisa segera terungkap dan dulu kenapa kasus Bella ga terungkap

2025-01-02

1

Nar Sih

Nar Sih

zanetha pasti dia punya kelain jiwa

2024-12-20

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Korban Bully
2 Bab 2. Hidup Kembali
3 Bab 3. Teror Untuk si Cantik
4 Bab 4. Mendonorkan Darah
5 Bab 5. Pembalasan
6 Bab 6. Kasus Anak Haram
7 Bab 7. Mencari Barang Bukti
8 Bab 8. Pembalasan Untuk Zanetha
9 Bab 9. Callista Mendapat Hukuman
10 Bab 10. Mulai Mencari Tahu
11 Bab 11. Senjata Makan Tuan
12 Bab 12. Zanetha Yang Malang
13 Bab 13. Kasus Pencurian di Sekolah
14 Bab 14. Mencari Pelaku Sebenarnya
15 Bab 15. Mencegah Bunuh Diri
16 Bab 16. Pesta Sekolah Alexandria
17 Bab 17. Berkunjung Ke Kediaman Kinsey
18 Bab 18. Mencari Keberadaan Callista (1)
19 Bab 19. Mencari Keberadaan Callista (2)
20 Bab 20. Penyakit Zanetha
21 Bab 21. Informasi Penting
22 Bab 22. Mendapatkan Informasi Penting
23 Bab 23. Hukuman Untuk Anak Bangsawan
24 Bab 24. Barang Callista Sewaktu Kecil
25 Bab 25.
26 Bab 26. Rahasia Michael Owen
27 Bab 27. Michael di Penjara
28 Bab 28.
29 Bab 29. Rahasia Yang Terungkap
30 Bab 30. Berita Yang Mengejutkan
31 Bab 31. Kembali Bersama Keluarga
32 Bab 32. Persiapan Pesta
33 Bab 33. Kebahagiaan Zanetha
34 Bab 34. Pesta Kedewasaan
35 Bab 35. Ungkapan Isi Hati
36 Bab 36. Kencan Pertama
37 Bab 37. Bertemu Zanetha Kembali
38 Bab 38. Rencana Zanetha
39 Bab 39
40 Bab 40. Terjadi Perseteruan
41 Bab 41. Memikirkan Rencana
42 Bab 42. Pesta Kedewasaan Vanessa
43 Bab 43. Rencana Busuk Zanetha
44 Bab 44. Karma
45 Bab 45. Dipanggil Ke Istana
46 Bab 46. Suasana Genting
47 Bab 47. Kehancuran Keluarga Lewis
48 Bab 48. Hukuman Keluarga Lewis
49 Bab 49. Kencan
50 Bab 50. Dokter Yang Hebat
Episodes

Updated 50 Episodes

1
Bab 1. Korban Bully
2
Bab 2. Hidup Kembali
3
Bab 3. Teror Untuk si Cantik
4
Bab 4. Mendonorkan Darah
5
Bab 5. Pembalasan
6
Bab 6. Kasus Anak Haram
7
Bab 7. Mencari Barang Bukti
8
Bab 8. Pembalasan Untuk Zanetha
9
Bab 9. Callista Mendapat Hukuman
10
Bab 10. Mulai Mencari Tahu
11
Bab 11. Senjata Makan Tuan
12
Bab 12. Zanetha Yang Malang
13
Bab 13. Kasus Pencurian di Sekolah
14
Bab 14. Mencari Pelaku Sebenarnya
15
Bab 15. Mencegah Bunuh Diri
16
Bab 16. Pesta Sekolah Alexandria
17
Bab 17. Berkunjung Ke Kediaman Kinsey
18
Bab 18. Mencari Keberadaan Callista (1)
19
Bab 19. Mencari Keberadaan Callista (2)
20
Bab 20. Penyakit Zanetha
21
Bab 21. Informasi Penting
22
Bab 22. Mendapatkan Informasi Penting
23
Bab 23. Hukuman Untuk Anak Bangsawan
24
Bab 24. Barang Callista Sewaktu Kecil
25
Bab 25.
26
Bab 26. Rahasia Michael Owen
27
Bab 27. Michael di Penjara
28
Bab 28.
29
Bab 29. Rahasia Yang Terungkap
30
Bab 30. Berita Yang Mengejutkan
31
Bab 31. Kembali Bersama Keluarga
32
Bab 32. Persiapan Pesta
33
Bab 33. Kebahagiaan Zanetha
34
Bab 34. Pesta Kedewasaan
35
Bab 35. Ungkapan Isi Hati
36
Bab 36. Kencan Pertama
37
Bab 37. Bertemu Zanetha Kembali
38
Bab 38. Rencana Zanetha
39
Bab 39
40
Bab 40. Terjadi Perseteruan
41
Bab 41. Memikirkan Rencana
42
Bab 42. Pesta Kedewasaan Vanessa
43
Bab 43. Rencana Busuk Zanetha
44
Bab 44. Karma
45
Bab 45. Dipanggil Ke Istana
46
Bab 46. Suasana Genting
47
Bab 47. Kehancuran Keluarga Lewis
48
Bab 48. Hukuman Keluarga Lewis
49
Bab 49. Kencan
50
Bab 50. Dokter Yang Hebat

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!