Bab 2. Hidup Kembali

Bab 2. Hidup Kembali

"Ada apa, Kak?" tanya Zanetha dengan senyum manis menghiasi wajahnya, tetapi terlihat menyeramkan di mata Callista.

"Ka-mu yang sudah menjatuhkan pot bunga ke kepala aku, 'kan?" tanya Callista balik masih tidak percaya kalau itu ulah adik kesayangannya.

"Ah, akhirnya kamu tahu juga kalau aku adalah orang yang sudah mencelakai kamu," ucap Zanetha diiringi tawa terkekeh sampai mengeluarkan cairan bening di sudut matanya.

"Ke-napa? Kenapa kau lakukan itu kepadaku? Apa salahku sampai kamu tega melakukan hal itu?" tanya gadis berambut panjang lurus itu secara bertubi-tubi.

"Banyak hal yang membuat kamu pantas mendapatkan semua perlakuanku kepadamu!" bentak Zanetha dengan tangan terulur mencekik Callista.

Mendapat serangan mendadak seperti ini membuat Callista berusaha untuk melawan. Tubuhnya terdorong ke belakang karena tenaga Zanetha lebih kuat. Semenjak gadis itu mendonorkan ginjal untuk orang yang dianggapnya adik, kondisi fisik dia menjadi lemah dan mudah sakit.

"Asal kamu tahu saja, kau bukanlah anak papa dan mamaku. Tapi, kamu menikmati semua hal yang dimiliki oleh keluarga Owen, termasuk kasih sayang kedua orang tuaku!"

Detak jantung Callista seakan berhenti begitu mengetahui berita ini. Tidak pernah terbersit sedikit pun kalau dia bukan anak dari pasangan Michael dan Hannah.

"Lalu, salahkan wajahmu yang selalu banyak menarik perhatian laki-laki. Aku tidak suka! Semua perempuan yang memiliki wajah lebih cantik dari aku, maka pantas mati!"

Bola mata Callista membulat. Dia teringat akan dua murid perempuan yang terkenal memiliki wajah yang sangat cantik dan menjadi idola murid laki-laki. Keduanya ditemukan meninggal diduga bunuh diri, ternyata itu salah, yang benar adalah karena dibunuh.

Tangan Zanetha yang mencekik leher Callista merasakan perih karena sang kakak berusaha melepaskan cengkeraman itu, sampai kukunya menancap.

"A-pa se-mua yang ter-jadi ke-pada-ku ada-lah u-lah-mu?" tanya Callista terputus-putus mulai kehabisan napas.

"Ya, benar sekali! Semua perundungan yang kamu dapatkan selama ini adalah atas perintahku. Aku membayar beberapa murid agar melakukan semua itu kepadamu," jawab gadis cantik seperti jelmaan iblis.

Dengan mengerahkan kekuatannya Zanetha berhasil mendorong Callista jatuh ke danau. Seringai jahat tercipta di wajahnya, melihat tubuh kakaknya tenggelam.

"Selamat tinggal kakakku tersayang," kata Zanetha, lalu tertawa terbahak-bahak karena merasa puas sudah bisa menyingkirkan saingannya.

Callista merasa tubuhnya lemas dan tidak bisa menggerakkan kedua tangan dan kakinya lagi di dalam air. Dia tenggelam semakin dalam ke dasar danau.

"Apa ini akhir hidupku?" batin Callista.

Gadis itu tidak menyangka kalau orang yang menjadi dalang dari semua pem-bully-an dan kemalangan yang menimpa dirinya adalah Zanetha. Dia membayar dan menyuruh beberapa orang untuk mencelakai dirinya.

"Kau bukanlah kakak kandung aku! Dan kau juga buka bagian dari keluarga Owen. Tetapi, kau menikmati semua fasilitas milik keluargaku! Dasar benalu, tidak tahu malu. Kau pantasnya mati!"

Kata-kata Zanetha kepadanya tadi terus terngiang-ngiang di dalam otak Callista. Dirinya tidak tahu sama sekali akan semua itu. Apakah adiknya berbohong atau tidak, dia tidak tahu. Namun, jika dia mengingat kembali apa saja yang sudah terjadi kepadanya di keluarga Owen, kemungkinan dirinya bukan anak dari pasangan Michael Owen dan Hannah Owen, sangat besar.

Selama ini Callista harus menuruti perintah keluarga besar Owen, terutama kedua orang tuanya. Dia juga harus selalu mengalah dan menjaga Zanetha, yang diketahui olehnya sebagai adik. Bahkan dia beberapa kali mendonorkan darah dan memberikan satu ginjal miliknya karena ginjalnya rusak akibat suka makanan yang banyak mengandung gula dan jarang minum air putih.

"Seandainya saja aku masih diberikan kesempatan hidup, akan aku balas perlakuan jahat mereka!" batin Callista.

***

"Nona ... Nona Callista! Bangun!" 

"Siapa?" batin Callista yang masih dalam keadaan belum sadar.

Callista merasa ada yang memanggilnya. Dia juga merasakan ada yang mengguncangkan tubuhnya beberapa kali.

"Nona Callista, ini sudah siang! Nanti Anda akan terlambat masuk ke sekolah," ucap seorang pelayan wanita paruh baya.

Perlahan Callista membuka matanya. Bola gadis itu bergerak ke kanan dan kiri melihat keadaan tempat dirinya berada sekarang. Dia tahu betul di mana ini. Lalu, netranya bergulir ke arah orang yang sudah membangunkan dirinya.

"Nenek Casandra? Kau kah itu?" 

Pelayan wanita yang selalu mengurusnya sejak kecil itu tersenyum kepadanya. Callista pun membalas senyuman orang yang sudah lama dirindukan olehnya. 

"Senang sekali bisa melihatmu lagi, Nenek Casandra!" pekik Callista senang sambil memeluk tubuh renta wanita itu.

"Nona ini bicara apa? Seakan kita sudah lama tidak bertemu. Bukannya setiap hari kita bertemu," kata Casandra sambil terkekeh.

"Eh, apakah ini mimpi? Bukannya Nenek Casandra meninggal sudah hampir satu tahun, ya?" batin Callista.

Pelayan wanita itu pergi ke kamar mandi menyiapkan segala keperluan nona mudanya. Setelah itu dia meminta Callista bergegas mempersiapkan dirinya karena nanti berangkat sekolah bersama Zanetha.

Tubuh Callista bergerak menuruti apa yang dikatakan oleh pelayannya. Ketika hendak mengambil tas, dia melihat kalender. Mata gadis itu berkedip beberapa kali, lalu mencubit lengannya sendiri.

"Apa ini? Kenapa kalender ini tertulis tahun 1970? Bukannya sekarang tahun 1971?" batin Callista.

Seakan tidak percaya dengan apa yang dilihatnya, Callista memeriksa buku diary miliknya. Ternyata semua menunjukkan waktu satu tahun yang lalu. Catatan yang dia tulis selama mendapatkan pem-bully-an di sekolah sama menunjukkan tanggal tahun lalu.

"Jangan-jangan aku kembali ke masa satu tahun yang lalu!" teriak Callista di dalam hatinya. "Berarti Nenek Casandra beneran masih hidup," lanjutnya.

"Apa aku diberikan kesempatan untuk membalaskan semua kejahatan mereka atau mencegah kejahatan mereka kepada orang-orang yang tidak bersalah?"

Callista mendatangi ruang makan, bersamaan dengan kedua orang tuanya. Dia memeluk dan mencium pipi keduanya seperti mana biasanya. Tidak lama kemudian datang Zanetha. Gadis itu juga melakukan hal yang sama. Senyum manis dan sikap manjanya tidak ada yang berubah, sama seperti setahun yang lalu.

Callista memerhatikan mereka dan terlihat tidak mencurigakan. Namun, dia kini sudah tahu kalau dirinya bukanlah bagian dari keluarga Owen. Gadis itu ingin tahu kenapa dirinya bisa menjadi bagian keluarga bangsawan ini. Kenapa juga identitas aslinya di sembunyikan.

Dia juga bersumpah tidak akan mau memberikan ginjalnya kepada Zanetha. Selain itu, dirinya juga akan mencari kedua orang tua kandungnya. 

"Di kehidupan kali ini aku tidak boleh mati sia-sia. Aku harus berhati-hati terhadap keluarga Owen, terutama kepada Zanetha. Aku juga akan menegakkan keadilan bagiku dan juga orang-orang disekitar aku," batin Callista.

***

Ketika akan memasuki gedung sekolah, Callista memilih jalan memutar ke samping dan akan masuk lewat jalan samping. Dia tahu jika masuk lewat pintu depan, maka akan ada murid yang melempari dirinya dengan telur busuk.

Senyum Callista mengembangkan ketika melihat ada murid yang bersembunyi sambil memegang telur di kedua tangannya. Dia yakin kalau orang itu sedang menanti kedatangan dirinya. Lalu, gadis itu pun menepuk pundak murid laki-laki yang sejak tadi mengawasi pintu depan.

"Hei!" Callista mengejutkan murid itu sampai kedua telur busuk yang di genggaman tangannya jatuh mengenai celana dan sepatunya.

"Kau!" Murid laki-laki itu terlihat sangat terkejut. Mukanya mendadak pucat.

"Jadi, kamu yang selama ini selalu melempari aku dengan telur busuk!" Callista bertolak pinggang sambil melotot.

Murid itu langsung berlari terbirit-birit. Callista pun tersenyum. Kejadian di masa lalu menjadikan dia tahu pola serangan orang-orang kepadanya. Sekarang saatnya dia memberikan balasan kepada pelaku.

"Tidak akan aku biarkan kalian berbuat semena-mena lagi. Lihat saja pembalasan yang akan kalian dapatkan karena sudah berbuat jahat!" batin Callista.

Terpopuler

Comments

Sukhana Ana lestari

Sukhana Ana lestari

Dasar iblis loe Net.. ingat Net ada hukum tabur tuai & karma itu berlaku bagi siapapun.. klw orang baik pasti akan dpt karma baik.. tp klw orang kayak loe pasti akan dpt karma dari perbuatanmu..

2024-12-19

1

Sukhana Ana lestari

Sukhana Ana lestari

Klw bener Zanetta yg udah celakain Calista luknut dong itu adiknya..
Ada apa sebenarnya sampe Zanetta berbuat begitu.. irikah krn Calista lebih cantik mungkin..

2024-12-19

0

Sukhana Ana lestari

Sukhana Ana lestari

Benar² adik gk tau terimakasih nih Zanetha.. kakaknya rela mendonorkan ginjalnya malah di balas dgn ketidak adilan / bully

2024-12-19

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Korban Bully
2 Bab 2. Hidup Kembali
3 Bab 3. Teror Untuk si Cantik
4 Bab 4. Mendonorkan Darah
5 Bab 5. Pembalasan
6 Bab 6. Kasus Anak Haram
7 Bab 7. Mencari Barang Bukti
8 Bab 8. Pembalasan Untuk Zanetha
9 Bab 9. Callista Mendapat Hukuman
10 Bab 10. Mulai Mencari Tahu
11 Bab 11. Senjata Makan Tuan
12 Bab 12. Zanetha Yang Malang
13 Bab 13. Kasus Pencurian di Sekolah
14 Bab 14. Mencari Pelaku Sebenarnya
15 Bab 15. Mencegah Bunuh Diri
16 Bab 16. Pesta Sekolah Alexandria
17 Bab 17. Berkunjung Ke Kediaman Kinsey
18 Bab 18. Mencari Keberadaan Callista (1)
19 Bab 19. Mencari Keberadaan Callista (2)
20 Bab 20. Penyakit Zanetha
21 Bab 21. Informasi Penting
22 Bab 22. Mendapatkan Informasi Penting
23 Bab 23. Hukuman Untuk Anak Bangsawan
24 Bab 24. Barang Callista Sewaktu Kecil
25 Bab 25.
26 Bab 26. Rahasia Michael Owen
27 Bab 27. Michael di Penjara
28 Bab 28.
29 Bab 29. Rahasia Yang Terungkap
30 Bab 30. Berita Yang Mengejutkan
31 Bab 31. Kembali Bersama Keluarga
32 Bab 32. Persiapan Pesta
33 Bab 33. Kebahagiaan Zanetha
34 Bab 34. Pesta Kedewasaan
35 Bab 35. Ungkapan Isi Hati
36 Bab 36. Kencan Pertama
37 Bab 37. Bertemu Zanetha Kembali
38 Bab 38. Rencana Zanetha
39 Bab 39
40 Bab 40. Terjadi Perseteruan
41 Bab 41. Memikirkan Rencana
42 Bab 42. Pesta Kedewasaan Vanessa
43 Bab 43. Rencana Busuk Zanetha
44 Bab 44. Karma
45 Bab 45. Dipanggil Ke Istana
46 Bab 46. Suasana Genting
47 Bab 47. Kehancuran Keluarga Lewis
48 Bab 48. Hukuman Keluarga Lewis
49 Bab 49. Kencan
50 Bab 50. Dokter Yang Hebat
Episodes

Updated 50 Episodes

1
Bab 1. Korban Bully
2
Bab 2. Hidup Kembali
3
Bab 3. Teror Untuk si Cantik
4
Bab 4. Mendonorkan Darah
5
Bab 5. Pembalasan
6
Bab 6. Kasus Anak Haram
7
Bab 7. Mencari Barang Bukti
8
Bab 8. Pembalasan Untuk Zanetha
9
Bab 9. Callista Mendapat Hukuman
10
Bab 10. Mulai Mencari Tahu
11
Bab 11. Senjata Makan Tuan
12
Bab 12. Zanetha Yang Malang
13
Bab 13. Kasus Pencurian di Sekolah
14
Bab 14. Mencari Pelaku Sebenarnya
15
Bab 15. Mencegah Bunuh Diri
16
Bab 16. Pesta Sekolah Alexandria
17
Bab 17. Berkunjung Ke Kediaman Kinsey
18
Bab 18. Mencari Keberadaan Callista (1)
19
Bab 19. Mencari Keberadaan Callista (2)
20
Bab 20. Penyakit Zanetha
21
Bab 21. Informasi Penting
22
Bab 22. Mendapatkan Informasi Penting
23
Bab 23. Hukuman Untuk Anak Bangsawan
24
Bab 24. Barang Callista Sewaktu Kecil
25
Bab 25.
26
Bab 26. Rahasia Michael Owen
27
Bab 27. Michael di Penjara
28
Bab 28.
29
Bab 29. Rahasia Yang Terungkap
30
Bab 30. Berita Yang Mengejutkan
31
Bab 31. Kembali Bersama Keluarga
32
Bab 32. Persiapan Pesta
33
Bab 33. Kebahagiaan Zanetha
34
Bab 34. Pesta Kedewasaan
35
Bab 35. Ungkapan Isi Hati
36
Bab 36. Kencan Pertama
37
Bab 37. Bertemu Zanetha Kembali
38
Bab 38. Rencana Zanetha
39
Bab 39
40
Bab 40. Terjadi Perseteruan
41
Bab 41. Memikirkan Rencana
42
Bab 42. Pesta Kedewasaan Vanessa
43
Bab 43. Rencana Busuk Zanetha
44
Bab 44. Karma
45
Bab 45. Dipanggil Ke Istana
46
Bab 46. Suasana Genting
47
Bab 47. Kehancuran Keluarga Lewis
48
Bab 48. Hukuman Keluarga Lewis
49
Bab 49. Kencan
50
Bab 50. Dokter Yang Hebat

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!