Bab 18. Mencari Keberadaan Callista (1)

"Apakah ada orang di luar?" teriak Callista sambil memukul-mukul pintu.

Setelah beberapa saat Callista berteriak sambil menggedor-gedor pintu, tidak ada reaksi apa pun dari luar. Kini, dia baru sadar kalau ada yang sengaja menguncinya dari luar agar dia terkurung di sini.

'Sial! Kenapa aku tidak waspada. Aku yakin ini jebakan,' batin Callista dengan penuh kekesalan.

Suasana sepi dan gelap mulai dirasakan oleh Callista. Karena hari sudah sore dan matahari cepat tenggelam karena sudah masuk ke musim dingin.

'Apa ini ulah Zanetha lagi? Di kehidupan sebelumnya hal ini tidak terjadi,' lanjut Callista dalam hatinya.

Gadis itu duduk di sebuah kursi sambil bersandar dekat pintu. Siapa tahu nanti ada orang yang mencarinya.

'Apa Bryan sengaja melakukan ini kepadaku? Kenapa dia melakukan kejahatan ini? Selama ini aku tidak pernah bersinggungan dengan dia.'

Callista terus berpikir beberapa kemungkinan kenapa dia bisa berakhir di sini. Dia menjadi semakin yakin kalau dalang dari kejadian ini adalah Zanetha. Saudaranya itu bisa saja membayar Bryan seperti yang sering dilakukan olehnya ketika berbuat jahat kepada targetnya.

'Bodohnya aku, dia bisa bawa sendiri tadi meja sekaligus kursinya, kenapa malah minta tolong sama aku yang seorang perempuan?' batin Callista yang baru sadar ini memang jebakan.

Malam ini suhu udara sangat dingin, Callista tidur di atas meja yang sudah di susun. Dia juga menutup cela-cela ventilasi udara yang mengembuskan angin malam yang dingin. Dengan perut lapar dan kehausan, gadis itu tidur meringkuk.

***

Sementara itu di kediaman keluarga Owen, Zanetha tertawa terbahak-bahak. Sudah malam Callista belum juga pulang. Tadi dia berbohong kepada kedua orang tuanya kalau Callista meminta izin kepadanya akan menginap di rumah Bella. Jadi, mereka tidak curiga kalau gadis itu sedang terkurung di gudang yang gelap.

"Senangnya hatiku saat ini," kata Zanetha sambil berguling-guling di atas tempat tidur yang empuk, berbanding terbalik dengan Callista yang sedang berbaring di atas meja yang keras dan dingin.

Rasa benci Zanetha kepada Callista setiap hari semakin besar. Perasaan yang tidak mendasar dan sangat tidak pantas, hanya karena punya penyakit di dalam hatinya. Gadis itu memiliki kelainan jiwa, dengan mencelakai orang yang memiliki kelebihan dibandingkan dengan dia. 

Zanetha akan membenci seorang perempuan yang lebih cantik darinya. Dia juga akan memberikan saran atau ide kepada orang-orang yang sedang berselisih agar menghancurkan lawannya. Otak dia bisa berpikir cerdas ketika digunakan untuk mencari cara berbuat jahat kepada orang lain. Namun, ketika digunakan untuk berpikir pelajaran sekolah dia akan menjadi bodoh.

"Sekarang hari Jumat. Hari Sabtu dan Minggu sekolah libur. Pastinya dia akan ditemukan di hari Senin. Apakah dia masih hidup atau sudah mati, ya?" Zanetha bermonolog.

"Tidak sabar menunggu datangnya hari Senin," lanjut Zanetha. Lalu, dia pun tidur dengan berselimut tebal karena cuaca sangat dingin.

***

Bryan sedang berfoya-foya dengan uang hasil pemberian Zanetha yang dikirimkan melalui kurir. Dia juga mentraktir teman-temannya malam ini. Mereka berpesta minum keras dan obat-obatan terlarang.

Seseorang memasukan sesuatu ke dalam minuman milik Bryan. Lalu, dia pergi dari sana.

"Ayo, tambah lagi! Kita berpesta sampai pagi," teriak Bryan dan disambut oleh teman-temannya.

Bryan berbagi minuman yang sudah dimasuki sesuatu oleh orang misterius tadi, kepada beberapa orang. Mereka semakin menjadi kelakuannya.

***

Koran sore hari memuat berita besar, adanya kematian masal beberapa pemuda di sebuah bar yang ada di ruang khusus. Apalagi beberapa di antaranya adalah anak-anak bangsawan kelas menengah.

Kejadian ini menjadi suatu aib yang mencoreng nama kelas bangsawan di mata rakyat. Semakin buruklah penilaian mereka kepada generasi penerus.

"Kenapa mereka melakukan perbuatan bodoh seperti itu? Memalukan!" umpat Hannah.

"Apa Callista sudah pulang?" tanya Michael.

"Belum. Katanya dia akan menginap beberapa hari di rumah temannya itu," jawab Hannah.

"Lain kali jangan berikan izin jika ada yang pergi menginap di rumah orang lain. Bisa saja mereka sedang melakukan sesuatu yang buruk dan akan mencoreng nama baik keluarga," ucap Michael dengan tegas. Hannah hanya diam karena Callista tidak minta izin kepadanya dan dia juga merasa tidak memberikan izin.

Zanetha tidak peduli dengan pembicaraan kedua orang tuanya. Dia malah fokus membaca koran. Gadis itu sempat terkejut ketika membaca berita ini. Namun, beberapa saat kemudian dia tersenyum tipis.

***

Casandra bertemu dengan Bella di kantor pos ketika akan mengirim telegram ke kampung halamannya. Ternyata dia baru tahu kalau Callista tidak sedang bersamanya, bahkan mereka tidak bertemu lagi semenjak pulang sekolah kemarin.

"Kalau tidak bersama dengan Anda, lalu ke mana Nona Callista?" Casandra bergumam dengan wajah cemas.

"Aku tidak tahu. Coba Anda tanyakan kepada teman Callista yang lain. Dia kan aktif di klub anggar dan juga OSIS. Bisa saja dia menginap di salah satu dari mereka," ujar Bella, lalu gadis itu pun pergi.

Wanita tua itu sangat mengkhawatirkan kondisi nona mudanya yang selama ini dia asuh. Dia tahu betul kalau Callista bukanlah orang yang akan pergi begitu saja tanpa meminta izin. 

"Berarti sudah lebih dari sehari tidak ada kabar dari Nona Callista. Sebenarnya dia sedang berada di mana? Bagaimana kalau dia diculik?" 

Wajah Casandra kini menjadi pucat. Dia takut terjadi sesuatu yang buruk kepadanya. Apalagi belakangan ini sering terjadi tindak kriminal terhadap perempuan.

Ketika pulang ke kediaman keluarga Owen, Casandra ingin sekali melaporkan tentang Callista yang tidak bersama dengan Bella. Namun, diurungkan niatnya. Ini karena nyonya rumah sering memarahi Callista dan memberikan hukuman kepadanya. Wanita tua itu tidak mau kalau nona mudanya dihukum kembali.

"Apa yang harus aku lakukan sekarang?" Casandra bertanya-tanya dalam hatinya.

Terlintas dalam pikirannya yang muncul tiba-tiba, Casandra menghubungi keluarga Kinsey. Callista kemarin banyak cerita ketika diundang makan malam di sana. Gadis itu berteman baik dengan putra keluarga Kinsey.

Secara diam-diam Casandra pun menghubungi keluarga Kinsey. Beruntung yang menerima panggilan telepon adalah Charlie. Wanita tua itu langsung memberi tahu kalau Callista sejak kemarin tidak ada kabar tentangnya. Dia juga mengungkapkan rasa ke khawatiran untuk nona mudanya.

Charlie pun menghubungi teman-temannya yang merupakan anggota OSIS. Dia meminta mereka untuk mencari keberadaan Callista.

"Kita bagi tugas. Sebagian cari informasi dari teman-teman sekelas Callista. Sebagian mencari berpencar ke tempat-tempat yang kemungkinan didatangi oleh  Callista," ucap Charlie.

Setelah mencari informasi ke mana-mana tidak ada sedikit pun yang mereka dapatkan. Semua orang mengatakan kalau Callista sudah pulang ketika hari Jumat sore.

"Ada apa?" tanya Margareth kepada Charlie yang baru pulang ke rumah.

Terpopuler

Comments

Sukhana Ana lestari

Sukhana Ana lestari

Benar² Zanetha emang perlu di masukin ke RSJ syarafnya udah rusak tuh orang.. semoga Callista bs ditemukan secepatnya dlm keadaan baik & sehat tak kurang suatu apapun..

2024-12-25

2

sryharty

sryharty

si zanetta bener2 iblis berwujud manusia,

2024-12-25

2

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Korban Bully
2 Bab 2. Hidup Kembali
3 Bab 3. Teror Untuk si Cantik
4 Bab 4. Mendonorkan Darah
5 Bab 5. Pembalasan
6 Bab 6. Kasus Anak Haram
7 Bab 7. Mencari Barang Bukti
8 Bab 8. Pembalasan Untuk Zanetha
9 Bab 9. Callista Mendapat Hukuman
10 Bab 10. Mulai Mencari Tahu
11 Bab 11. Senjata Makan Tuan
12 Bab 12. Zanetha Yang Malang
13 Bab 13. Kasus Pencurian di Sekolah
14 Bab 14. Mencari Pelaku Sebenarnya
15 Bab 15. Mencegah Bunuh Diri
16 Bab 16. Pesta Sekolah Alexandria
17 Bab 17. Berkunjung Ke Kediaman Kinsey
18 Bab 18. Mencari Keberadaan Callista (1)
19 Bab 19. Mencari Keberadaan Callista (2)
20 Bab 20. Penyakit Zanetha
21 Bab 21. Informasi Penting
22 Bab 22. Mendapatkan Informasi Penting
23 Bab 23. Hukuman Untuk Anak Bangsawan
24 Bab 24. Barang Callista Sewaktu Kecil
25 Bab 25.
26 Bab 26. Rahasia Michael Owen
27 Bab 27. Michael di Penjara
28 Bab 28.
29 Bab 29. Rahasia Yang Terungkap
30 Bab 30. Berita Yang Mengejutkan
31 Bab 31. Kembali Bersama Keluarga
32 Bab 32. Persiapan Pesta
33 Bab 33. Kebahagiaan Zanetha
34 Bab 34. Pesta Kedewasaan
35 Bab 35. Ungkapan Isi Hati
36 Bab 36. Kencan Pertama
37 Bab 37. Bertemu Zanetha Kembali
38 Bab 38. Rencana Zanetha
39 Bab 39
40 Bab 40. Terjadi Perseteruan
41 Bab 41. Memikirkan Rencana
42 Bab 42. Pesta Kedewasaan Vanessa
43 Bab 43. Rencana Busuk Zanetha
44 Bab 44. Karma
45 Bab 45. Dipanggil Ke Istana
46 Bab 46. Suasana Genting
47 Bab 47. Kehancuran Keluarga Lewis
48 Bab 48. Hukuman Keluarga Lewis
49 Bab 49. Kencan
50 Bab 50. Dokter Yang Hebat
Episodes

Updated 50 Episodes

1
Bab 1. Korban Bully
2
Bab 2. Hidup Kembali
3
Bab 3. Teror Untuk si Cantik
4
Bab 4. Mendonorkan Darah
5
Bab 5. Pembalasan
6
Bab 6. Kasus Anak Haram
7
Bab 7. Mencari Barang Bukti
8
Bab 8. Pembalasan Untuk Zanetha
9
Bab 9. Callista Mendapat Hukuman
10
Bab 10. Mulai Mencari Tahu
11
Bab 11. Senjata Makan Tuan
12
Bab 12. Zanetha Yang Malang
13
Bab 13. Kasus Pencurian di Sekolah
14
Bab 14. Mencari Pelaku Sebenarnya
15
Bab 15. Mencegah Bunuh Diri
16
Bab 16. Pesta Sekolah Alexandria
17
Bab 17. Berkunjung Ke Kediaman Kinsey
18
Bab 18. Mencari Keberadaan Callista (1)
19
Bab 19. Mencari Keberadaan Callista (2)
20
Bab 20. Penyakit Zanetha
21
Bab 21. Informasi Penting
22
Bab 22. Mendapatkan Informasi Penting
23
Bab 23. Hukuman Untuk Anak Bangsawan
24
Bab 24. Barang Callista Sewaktu Kecil
25
Bab 25.
26
Bab 26. Rahasia Michael Owen
27
Bab 27. Michael di Penjara
28
Bab 28.
29
Bab 29. Rahasia Yang Terungkap
30
Bab 30. Berita Yang Mengejutkan
31
Bab 31. Kembali Bersama Keluarga
32
Bab 32. Persiapan Pesta
33
Bab 33. Kebahagiaan Zanetha
34
Bab 34. Pesta Kedewasaan
35
Bab 35. Ungkapan Isi Hati
36
Bab 36. Kencan Pertama
37
Bab 37. Bertemu Zanetha Kembali
38
Bab 38. Rencana Zanetha
39
Bab 39
40
Bab 40. Terjadi Perseteruan
41
Bab 41. Memikirkan Rencana
42
Bab 42. Pesta Kedewasaan Vanessa
43
Bab 43. Rencana Busuk Zanetha
44
Bab 44. Karma
45
Bab 45. Dipanggil Ke Istana
46
Bab 46. Suasana Genting
47
Bab 47. Kehancuran Keluarga Lewis
48
Bab 48. Hukuman Keluarga Lewis
49
Bab 49. Kencan
50
Bab 50. Dokter Yang Hebat

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!