Bab 16. Pesta Sekolah Alexandria

Callista mendengar kabar kalau orang yang sudah menabrak Charlie, ditangkap oleh pihak berwajib. Keluarga Kinsey langsung melakukan penyelidikan dan mencari pelaku. Dalam sehari pelaku sudah masuk penjara.

Karena  Charlie masih dalam masa pemulihan, persiapan pesta ulang tahun sekolah dikerjakan bersama-sama. Mereka bersuka cita menyambut acara tahunan ini. Biasanya akan diadakan pesta dansa dan sering sekali mereka akan mengajak dansa orang yang disukainya.

"Semoga kamu cepat sembuh dan ikut acara pesta malam Minggu nanti," kata Callista.

"Aku tidak tahu apa bisa ikut acara itu atau tidak," balas Charlie sambil tertawa kecil.

Hubungan Callista dengan Charlie dan keluarganya semakin dekat. Setiap hari mereka bertemu di ruang rawat pemuda itu. Margareth dan Felix yang biasanya sibuk dengan kegiatan masing-masing, kini punya banyak waktu untuk putranya.

***

Acara pesta ulang tahun Sekolah Alexandria digelar malam ini. Charlie belum bisa hadir karena berada di tempat berisik membuat kepalanya sakit.

Callista memakai gaun berwarna biru langit, sedangkan Zanetha menggunakan gaun berwarna pink muda. Keduanya terlihat cantik, tetapi Callista masih lebih unggul.

Suasana pesta malam ini begitu meriah. Sambutan dari kepala sekolah dan dewan sekolah sering dianggap angin lalu. Para murid ingin segera bersenang-senang.

"Baiklah sekarang waktunya berdansa!" teriak murid yang bertugas menjadi pemandu acara.

Callista yang merasa tidak memiliki partner dansa memutuskan untuk mencari makanan yang enak. Dia mengambil piring dan mengisi dengan beberapa aneka kue. Mata dia menatap lapar ke makan yang berjajar di meja.

Zanetha yang pencinta kue-kue manis mengambil banyak dan begitu lahap memakan itu semua. Gadis itu tidak kapok dan masa bodoh dengan peringatan yang sudah diberikan oleh dokter dan Callista. Kalau terlalu banyak makan yang manis-manis berakibat buruk pada tubuhnya.

"Kamu tidak berdansa?" 

Callista yang sedang makan sampai tersedak karena mendengar suara seorang di belakangnya. Dia tahu suara itu milik siapa. 

"Aku tidak tidak punya partner dansa," ucap Callista setelah minum.

"Bagaimana kalau berdansa denganku?" Henry mengulurkan tangannya.

Mau tidak mau Callista menyambut uluran sang ketua klub anggar. Mereka berjalan ke tengah-tengah aula di mana para murid sedang berdansa. Keduanya pun bergerak mengikuti irama.

Banyak mata yang memandang ke arah Callista dan Henry. Mereka tidak pernah melihat pemuda itu dekat dengan seorang perempuan sebelumnya. Bahkan setiap ada acara pesta di mana pun, pemuda itu lebih suka mojok atau duduk manis menikmati minumannya.

"Ternyata Henry pandai berdansa. Aku tidak menyangka," ucap salah seorang murid perempuan.

"Callista itu mempunyai wajah yang cantik dan berotak cerdas. Tidak sulit baginya untuk mendapatkan seorang pria. Contohnya Charlie Kinsey yang terkenal dingin dan jarang tertawa itu bisa dekat dengannya," balas teman perempuan itu.

Callista berdansa dengan Henry yang diiringi lagu slow sehingga membuat keduanya merapatkan tubuh. Gadis itu meletakkan kedua tangannya di dada Henry dan kedua tangan pemuda itu berada di pinggang Callista.

"Kok, lagunya jadi slow begini?" ucap Callista bergumam sangat pelan.

"Jangan melihat ke sisi kanan," bisik Henry.

Spontan Callista melihat ke arah kanan. Mata dia langsung terbelalak ketika melihat ada beberapa pasangan yang berciuman di keremangan cahaya.

"Bagaimana bisa mereka melakukan hal itu di sini? Mereka harus diberikan hukuman!" pekik Callista dan dia hendak memarahi orang-orang itu.

Henry memeluk erat tubuh Callista agar gadis itu tidak menjalankan ucapannya tadi. Kedua kening keduanya saling menempel.

"Kamu harus diam dan pura-pura tidak tahu," bisik Henry.

"Tapi—"

"Apa kamu mau aku cium juga?" ucap Henry memotong pembicaraan Callista.

Gadis itu langsung terdiam. Dia menatap tajam kepada laki-laki di depannya ini dengan kesal.

'Siapa dia berani mau mencium aku? Kita pasaran saja enggak, tapi punya keberanian untuk melakukan hal itu," batin Callista.

"Bagaimana? Ayo, kita juga lakukan yang seperti mereka lakukan!" ajak Henry dengan tatapan menggoda. Senyum nakalnya menghiasi wajah pemuda itu.

Sudah tiga lagu Callista berdansa dengan Henry. Dia pun pergi sambil mengomel-ngomel karena laki-laki itu terus saja menggodanya.

"Hai, Henry. Maukah kau berdansa denganku?" 

"Maaf aku lelah dan ingin beristirahat."

Zanetha menatap tajam kepada laki-laki itu. Dia sangat kesal karena sudah ditolak olehnya. 

'Akan aku buat kamu bertekuk lutut,' batin Zanetha.

Kebanyakan dari murid-murid itu menikmati acara pesta. Henry memilih kabur dari ruang aula karena tidak mau menerima ajakan berdansa dari beberapa murid perempuan. Begitu juga dengan Callista yang memilih menjadi pengawas agar acara berlangsung aman dan lancar.

***

Hannah Owen merasa terhormat karena mendapat surat undangan makan malam ke kediaman Kinsey. Tadi, dia sempat terkejut ketika menerima sebuah surat dengan stampel milik keluarga bangsawan kelas atas itu di permukaan suratnya.

"Sayang, ada undangan makan malam dari keluarga Kinsey!" teriak Hannah begitu membuka pintu kamar.

Wanita itu mencari keberadaan suaminya di kamar tidur mereka. Namun, Michael tidak ada di sana. Hannah pun mencari ke balkon kamar dan melihat sang suami sedang berada di taman bersama beberapa bawahannya.

"Ah, dia sedang berkumpul bersama mereka," ucap Hannah bermonolog.

Kabar baik ini pun diberitahukan kepada Callista dan Zanetha yang sedang menonton televisi di ruang keluarga. Tentu saja ini membuat keduanya senang. Mereka sangat penasaran dengan kediaman keluarga Kinsey yang tidak kalah megah dengan tempat tinggal raja dan ratu negeri ini.

"Aku akan siapkan gaun terbaik!" pekik Zanetha.

Margareth yang menjadi simbol wanita bangsawan cerdas dan dicintai banyak rakyat negeri ini adalah idola Zanetha. Gadis itu ingin sekali bisa berbincang-bincang dengan orang itu.

"Aku juga harus mempersiapkan gaun agar tidak membuat malu," ucap Callista.

"Kalian berdua beli baju bersama mama besok ke butik Helena. Di surat kabar tadi mama melihat sedang ada keluaran gaun terbaru untuk musim ini," kata Hannah dan itu membuat senang kedua gadis itu.

Michael Owen sempat menolak ajakan Hannah karena banyak pekerjaan yang harus segera dia selesai dalam seminggu ini. Namun, sang istri bersikukuh untuk datang ke rumah keluarga Kinsey karena dia sudah membalas undangan itu dan menerimanya. Mau tidak mau laki-laki itu harus datang demi harga diri dan kehormatannya.

***

Gerbang tinggi dengan pintu besi yang kokoh dan dijaga oleh beberapa penjaga, kini mobil keluarga Owen sudah sampai di depan rumah keluarga Kinsey. Mereka baru bisa masuk setelah mengkonfirmasi kedatangan itu kepada kepala pelayan.

Mata Zanetha dan Callista berbinar melihat pemandangan taman yang begitu indah walau di malam hari. Lampu-lampu taman yang berjajar memberi penerangan di taman itu menambah keindahan dekorasi di halaman kediaman keluarga Kinsey. 

"Kolam air mancurnya juga sangat indah," ucap Zanetha bergumam.

Callista melihat ke arah sebuah balkon kamar yang menghadap taman. Di balkon itu terlihat sebuah kursi ayunan dari kayu.

'Sepertinya akan sangat menyenangkan jika bisa duduk di sana sambil melihat taman bunga yang indah ini,' batin Callista.

***

Terpopuler

Comments

sryharty

sryharty

zanetta pasti nanti caper banget di depan keluarga Charli

2024-12-24

2

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Korban Bully
2 Bab 2. Hidup Kembali
3 Bab 3. Teror Untuk si Cantik
4 Bab 4. Mendonorkan Darah
5 Bab 5. Pembalasan
6 Bab 6. Kasus Anak Haram
7 Bab 7. Mencari Barang Bukti
8 Bab 8. Pembalasan Untuk Zanetha
9 Bab 9. Callista Mendapat Hukuman
10 Bab 10. Mulai Mencari Tahu
11 Bab 11. Senjata Makan Tuan
12 Bab 12. Zanetha Yang Malang
13 Bab 13. Kasus Pencurian di Sekolah
14 Bab 14. Mencari Pelaku Sebenarnya
15 Bab 15. Mencegah Bunuh Diri
16 Bab 16. Pesta Sekolah Alexandria
17 Bab 17. Berkunjung Ke Kediaman Kinsey
18 Bab 18. Mencari Keberadaan Callista (1)
19 Bab 19. Mencari Keberadaan Callista (2)
20 Bab 20. Penyakit Zanetha
21 Bab 21. Informasi Penting
22 Bab 22. Mendapatkan Informasi Penting
23 Bab 23. Hukuman Untuk Anak Bangsawan
24 Bab 24. Barang Callista Sewaktu Kecil
25 Bab 25.
26 Bab 26. Rahasia Michael Owen
27 Bab 27. Michael di Penjara
28 Bab 28.
29 Bab 29. Rahasia Yang Terungkap
30 Bab 30. Berita Yang Mengejutkan
31 Bab 31. Kembali Bersama Keluarga
32 Bab 32. Persiapan Pesta
33 Bab 33. Kebahagiaan Zanetha
34 Bab 34. Pesta Kedewasaan
35 Bab 35. Ungkapan Isi Hati
36 Bab 36. Kencan Pertama
37 Bab 37. Bertemu Zanetha Kembali
38 Bab 38. Rencana Zanetha
39 Bab 39
40 Bab 40. Terjadi Perseteruan
41 Bab 41. Memikirkan Rencana
42 Bab 42. Pesta Kedewasaan Vanessa
43 Bab 43. Rencana Busuk Zanetha
44 Bab 44. Karma
45 Bab 45. Dipanggil Ke Istana
46 Bab 46. Suasana Genting
47 Bab 47. Kehancuran Keluarga Lewis
48 Bab 48. Hukuman Keluarga Lewis
49 Bab 49. Kencan
50 Bab 50. Dokter Yang Hebat
Episodes

Updated 50 Episodes

1
Bab 1. Korban Bully
2
Bab 2. Hidup Kembali
3
Bab 3. Teror Untuk si Cantik
4
Bab 4. Mendonorkan Darah
5
Bab 5. Pembalasan
6
Bab 6. Kasus Anak Haram
7
Bab 7. Mencari Barang Bukti
8
Bab 8. Pembalasan Untuk Zanetha
9
Bab 9. Callista Mendapat Hukuman
10
Bab 10. Mulai Mencari Tahu
11
Bab 11. Senjata Makan Tuan
12
Bab 12. Zanetha Yang Malang
13
Bab 13. Kasus Pencurian di Sekolah
14
Bab 14. Mencari Pelaku Sebenarnya
15
Bab 15. Mencegah Bunuh Diri
16
Bab 16. Pesta Sekolah Alexandria
17
Bab 17. Berkunjung Ke Kediaman Kinsey
18
Bab 18. Mencari Keberadaan Callista (1)
19
Bab 19. Mencari Keberadaan Callista (2)
20
Bab 20. Penyakit Zanetha
21
Bab 21. Informasi Penting
22
Bab 22. Mendapatkan Informasi Penting
23
Bab 23. Hukuman Untuk Anak Bangsawan
24
Bab 24. Barang Callista Sewaktu Kecil
25
Bab 25.
26
Bab 26. Rahasia Michael Owen
27
Bab 27. Michael di Penjara
28
Bab 28.
29
Bab 29. Rahasia Yang Terungkap
30
Bab 30. Berita Yang Mengejutkan
31
Bab 31. Kembali Bersama Keluarga
32
Bab 32. Persiapan Pesta
33
Bab 33. Kebahagiaan Zanetha
34
Bab 34. Pesta Kedewasaan
35
Bab 35. Ungkapan Isi Hati
36
Bab 36. Kencan Pertama
37
Bab 37. Bertemu Zanetha Kembali
38
Bab 38. Rencana Zanetha
39
Bab 39
40
Bab 40. Terjadi Perseteruan
41
Bab 41. Memikirkan Rencana
42
Bab 42. Pesta Kedewasaan Vanessa
43
Bab 43. Rencana Busuk Zanetha
44
Bab 44. Karma
45
Bab 45. Dipanggil Ke Istana
46
Bab 46. Suasana Genting
47
Bab 47. Kehancuran Keluarga Lewis
48
Bab 48. Hukuman Keluarga Lewis
49
Bab 49. Kencan
50
Bab 50. Dokter Yang Hebat

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!