Pertemuan tak diinginkan

Siang yang cukup terik, Sifa sampai merasa begitu gerah hingga dirinya harus berhenti di sebuah cafe yang letaknya masih cukup jauh dari perusahaan.

"Lumayan, bersih juga tempat ini" gumam Sifa setelah masuk dan mencari tempat yang nyaman.

Tak lama minuman segar pun datang, Sifa bersyukur bisa segera menikmati, sungguh segar hingga kemudian matanya menatap sesuatu yang membuat kerongkongannya tercekat.

"Sialan!" Batin Sifa dan segera mengalihkan pandangan sejauh mungkin.

Dirinya merasa kembali tersedot dimasa lalu, sungguh rasanya tidak ingin melihat hal yang ada didepan matanya saat ini, dan dalam hati dirinya harus segera pergi.

Tergesa Sifa segera beranjak setelah menghabiskan minuman dinginnya, bahkan cemilan ringan yang dipesan belum tersentuh sama sekali.

"Terimakasih atas kedatangannya Nona, semoga kembali lagi" begitulah salah satu pelayan setelah menerima uang dari Sifa.

Sifa tersenyum, lalu melangkah pergi, hampir saja sampai di pintu, namun tiba-tiba tangannya di sambar seseorang.

"Terburu sekali, mau kemana?" Terdengar sebuah suara yang masih sangat diingat oleh Sifa.

"Lepas Hans, kau lancang sekali" ucap Sifa segera menepis tangan yang memegang.

Hans kini tepat di depannya, memandang Sifa dengan rasa heran, di pikirnya Sifa mungkin akan menjadi wanita yang kurang bahagia, tapi kenyataannya, dari tas yang di bawa dan bahkan sebuah kunci mobil baru menyilaukan matanya.

"Lama tidak berjumpa, aku hanya ingin menyapa, apa kau keberatan?" Ucap Hans.

Sifa tak berkata, semakin dirinya melihat Hans, entah kenapa hatinya masih merasakan sakit yang tak terkira, terang saja sebuah pengkhianatan yang terlihat didepan mata tak akan mudah di lupakan begitu saja.

Langkah kaki Sifa segera melanjutkan, tak peduli jika harus menabrak Hans sekalipun, dan berhasil, Sifa keluar dari sana dengan langkah cepatnya.

Namun sayang sekali, baru saja dirinya bisa bernafas lega, tiba-tiba saja_

"Oh, kebetulan sekali kita bertemu disini ya?" Seorang wanita yang kini sudah menghampiri Sifa dengan pakaian seksi dan makeup tebalnya.

"Maaf, saya tidak pernah kenal dengan anda" Sifa tak peduli, menoleh sesaat dan membuka pintu mobilnya.

"Oh ya, tapi kita pernah beberapa kali berpapasan bukan?, atau perlu perkenalan lagi jika aku kekasih Hans?"

Sifa terdiam, kembali menutup pintu mobil dan berencana memberi sedikit sambutan, mungkin bisa membuat wanita kurang ajar dan tidak tau malu itu tak lagi mengganggunya.

"Oh jadi anda Nona Amelia Putri, yang saya kenal sebagai wakil Direktur SPARTA GROUP, tapi sayang sekali, saya hanya bisa melihat wanita murahan disini"

"Kau_, kurang ajar sekali, lihat siapa dirimu, kau tidak sebanding denganku!"

"Oh ya?" Sifa tersenyum sinis, lalu melanjutkan.

"Aku memang tidak sebanding denganmu dalam merebut laki-laki orang, maaf, aku tidak ahli dalam hal itu"

Plak!

Sifa terkejut, tak sempat menghindar dan juga tak menyangka jika wanita itu akan menyerang tiba-tiba.

"Apa-apaan kau ini?!" Sentak Sifa dan ingin membalas, namun sebuah tangan menangkap dan mendorongnya.

Sifa terjatuh, kekuatan dorongan itu tak bisa dia tahan, hingga membuat tubuhnya kini sudah menyentuh lantai.

"Hans, kau keterlaluan!" Ucap Sifa kini menatap tajam.

"Jangan berani menyakiti wanitaku, kau mengerti?!" Justru nada tinggi dan peringatan yang Sifa dapatkan dari Hans.

Sifa segera berdiri dengan wajah heran, dia yang mendapat perlakuan kasar, tapi kenapa justru Hans memperingatinya untuk tidak menyakiti, dasar gila!

"Kalian memang sama saja" Sifa merasakan sakit dihatinya, kembali di hujam dengan kelakuan manusia yang tidak ingin lagi ditemuinya, dan saat Sifa melangkahkan kakinya untuk pergi _

Byur

Dikejutkan dengan siraman air yang terasa dingin di punggungnya, seketika Sifa berhenti.

"Itu pantas untukmu wanita rendahan, lagi pula kopiku sudah dingin" ucap wanita itu dengan senyuman mengejek, sedang Hans hanya diam saja dan mengajak Amelia kekasihnya untuk pergi begitu saja.

Sifa terdiam, hingga seorang wanita yang tak sengaja melewati terkejut dan ingin membantunya, namun Sifa menolaknya dan kembali masuk ke dalam mobilnya.

Perjalanan yang paling menyakitkan, Sifa tak pernah membayangkan akan mendapatkan perlakuan seperti ini, dan orang yang dulu terlihat begitu menyayanginya hanya diam dan pergi begitu saja.

"Setan kalian!" Teriak Sifa yang kini menangis tak kuat menahan sesak di dadanya, beruntung dirinya sudah tiba di basement perusahaan MEGATHAN Company.

Sifa terisak, memegang dadanya yang terasa sangat sakit, menangis sejadi-jadinya, hingga butuh setengah jam untuk mengontrol dirinya, perlahan Sifa membuka pintu setelah merapikan diri, walaupun jelas terlihat mata yang masih sembab.

Kaki kanan Sifa baru saja menyentuh lantai, namun sebuah suara mengejutkannya.

"Dari mana saja?"

Deg

Sifa sangat terkejut saat mendengar pertanyaan seseorang yang bisa dipastikan itu adalah Than.

Berusaha menghindari tatapan, Sifa menjawab cepat.

"Maaf, jalanan macet tadi"

"Oh ya, lalu kenapa hampir setengah jam kau berada di dalam mobilmu yang sudah terparkir?"

Pertanyaan yang tentu saja membuat Sifa terkejut dan bingung harus menjawabnya.

"Ta tadi saya_"

"Bisakah kau lebih sopan saat berbicara dengan seseorang?, bukan dengan membelakangi" Than melayangkan protes akan sikap Sifa yang dirasa sangat aneh.

"Oh, i iya, maaf, saya mau ke ke toilet dulu" Sifa bingung dan gugup hingga dengan gerakan cepat berbalik cepat, dan_

Brug!

Justru kini dirinya terjatuh tepat di depan Than.

Alih-alih membantu, Than hanya mendiamkan saja, melihat bagaimana Sifa berusaha berdiri, hingga kemudian melihat tubuh itu bergetar.

Sifa kini menangis kembali, beban masalah terasa begitu berat, untuk bangun pun merasa begitu sulit, padahal berat badannya sudah turun drastis semenjak masalah bertubi-tubi menggulung hidupnya.

Than akhirnya tak bisa tinggal diam, melangkah perlahan dan berjongkok membantu Sifa yang masih menangis untuk bangun.

"Jangan melihatku, aku wanita yang sangat menyedihkan" ucap Sifa menghindari tatapan Than.

"Kau kenapa?, siapa yang melukaimu?" Tanya Than dengan jemari yang sudah meraih wajah Sifa dan melihat ada luka membiru samar di pipinya.

"Tidak ada, sudahlah" Sifa segera mundur dan menghindari tangan Than yang mengusap lembut wajahnya.

Than pun tak menahan, hanya memperhatikan langkah Sifa yang mendahuluinya dengan terpincang, terlihat kedua lututnya yang terluka, sedikit berdarah karena goresan, Than pun akhirnya menyusul langkah Sifa dan memapah lengannya.

"Aku tidak apa-apa" ucap Sifa berusaha menolak.

"Kau kesulitan berjalan" sahut Than masih terus memapahnya.

"Maaf, merepotkan mu" Sifa masih menunduk sambil menahan nyeri di lututnya.

"Hem, apa perlu aku panggil Nick lagi?"

"Tidak usah, ini luka kecil"

"Baiklah, aku saja yang akan mengobati"

"Aku bisa sendiri Than"

Seketika Than melepaskan tangannya, hingga membuat Sifa terkejut menahan nyeri dikaki dan hampir terguling tak bisa menyeimbangkan tubuhnya.

"Akh!, apa yang kau lakukan?!" Sifa protes.

"Perbaiki panggilan mu, atau kau jalan saja sendiri"

"Apa?, kau_!, dasar, pria dingin jelek!" Sifa menggerutu dan kini harus menahan tubuhnya di dinding.

Than berbalik, mendekati Sifa dengan cepat hingga membuat gugup.

"Eh, apa yang kau lakukan, jangan!" Teriak Sifa saat Than akan menggendongnya.

"Benahi panggilan mu"

"O okey, bantu aku berjalan saja honey"

"Hem, itu lebih baik" Than tersenyum dan memapah Sifa kembali, tak lama akhirnya mereka sampai di ruangan kerjanya.

Sifa duduk dengan patuh saat Than memerintahkan untuk tidak banyak bergerak dulu.

yuk jangan lupa KOMENnya dong, LIKE , VOTE, HADIAH dan tonton IKLANNYA.

Bersambung.

Terpopuler

Comments

Susi Lawati

Susi Lawati

bangkit sif, yang terjadi sekarang pada kamu rasa sakit yg bertubi2 anggap aja kamu sedang di godog agar kamu menjadi pribadi yg lebih kuat lagi di masa mendatang...💪

2025-01-21

0

Tutik Sriwahyuni

Tutik Sriwahyuni

walah sifa, ayo jangan jd wanita yg lemah, emang sih orang yg wataknya pelakor bagaimana pun pasti akan bergaya setinggi langit jd ayo sifa jd kuat lah

2024-12-25

0

Ayu Septiani

Ayu Septiani

Sifa sepertinya kamu harus belajar untuk bela diri, agar nanti bila ada yang melukaimu lagi setidaknya kamu bisa menghindar atau membalasnya

2025-01-09

0

lihat semua
Episodes
1 Kontrak yang berubah
2 Shock
3 Terkuak Perlahan
4 lelaki tak dikenal
5 Tatapan Pertama
6 Sang Tuan
7 Pertemuan tak terduga
8 Datang Kembali
9 Apartemen mewah
10 Bantuan
11 Jaelangkung!
12 Mulai Bekerja
13 Bertemu Keluarga
14 Panggilan Baru
15 Pertemuan tak diinginkan
16 Sulap
17 Langkah Awal
18 Cukup Memuaskan
19 Direktur TRULA GROUP
20 Perlahan tapi Pasti
21 Ini Baru awal
22 Kuatkan Dirimu
23 Terungkap
24 Menikah diam-diam?
25 Saling menyerang
26 Terjebak
27 Balasan yang sama
28 Termakan Umpan
29 Penyakit Berbahaya
30 Pelayan Nasi goreng
31 Kuliner Malam Hari
32 Kepanikan
33 Pertolongan
34 Tidak Setuju
35 SAH!
36 Kamar yang sama
37 Sosok yang berbeda
38 Sang Pengantar Roti
39 Aku bisa gila!
40 Terlalu Dekat
41 Curiga
42 Mintalah Padaku
43 Tanda Permintaan Maaf.
44 Tawaran Kembali
45 Bantuan
46 Aku belum siap
47 Investigasi
48 Dasar Vampir!
49 Menemani makan
50 Kehadiran sang Casanova
51 Masih Saudara
52 Pesta
53 Rasa Cemburu
54 Panggilan Genting
55 Perbincangan Aneh
56 Wanita Arogan
57 Bimbang
58 Belum Saatnya
59 Wanita yang Spesial
60 Bagai di Sambar Petir
61 Tidak Terima
62 Canggung
63 Dua Pengawal
64 Go Publik
65 Temani aku
66 Taman Bunga
67 Mengibarkan Bendera Perang
68 Aura Kekuasaan
69 Merasakan Sesuatu
70 Penganggu
71 Serangan
72 Aunty
73 Hubungan yang Mengejutkan
74 Membuat Panik
75 Penyatuan yang Sempurna
76 Tamu tak diundang
77 Hampir saja
78 Tekanan Bharata
79 Satu persatu Keluarga NUGRAHA
80 Hari yang dinanti
81 Berani berbuat ulah
82 Keadaan Mencekam
83 Tak Berdaya
84 Muncul ke Permukaan
85 Terungkap Rahasia
86 Kabar Bahagia
87 Akhir
88 Ev-one
89 Ev-Two
90 Ev-Three
Episodes

Updated 90 Episodes

1
Kontrak yang berubah
2
Shock
3
Terkuak Perlahan
4
lelaki tak dikenal
5
Tatapan Pertama
6
Sang Tuan
7
Pertemuan tak terduga
8
Datang Kembali
9
Apartemen mewah
10
Bantuan
11
Jaelangkung!
12
Mulai Bekerja
13
Bertemu Keluarga
14
Panggilan Baru
15
Pertemuan tak diinginkan
16
Sulap
17
Langkah Awal
18
Cukup Memuaskan
19
Direktur TRULA GROUP
20
Perlahan tapi Pasti
21
Ini Baru awal
22
Kuatkan Dirimu
23
Terungkap
24
Menikah diam-diam?
25
Saling menyerang
26
Terjebak
27
Balasan yang sama
28
Termakan Umpan
29
Penyakit Berbahaya
30
Pelayan Nasi goreng
31
Kuliner Malam Hari
32
Kepanikan
33
Pertolongan
34
Tidak Setuju
35
SAH!
36
Kamar yang sama
37
Sosok yang berbeda
38
Sang Pengantar Roti
39
Aku bisa gila!
40
Terlalu Dekat
41
Curiga
42
Mintalah Padaku
43
Tanda Permintaan Maaf.
44
Tawaran Kembali
45
Bantuan
46
Aku belum siap
47
Investigasi
48
Dasar Vampir!
49
Menemani makan
50
Kehadiran sang Casanova
51
Masih Saudara
52
Pesta
53
Rasa Cemburu
54
Panggilan Genting
55
Perbincangan Aneh
56
Wanita Arogan
57
Bimbang
58
Belum Saatnya
59
Wanita yang Spesial
60
Bagai di Sambar Petir
61
Tidak Terima
62
Canggung
63
Dua Pengawal
64
Go Publik
65
Temani aku
66
Taman Bunga
67
Mengibarkan Bendera Perang
68
Aura Kekuasaan
69
Merasakan Sesuatu
70
Penganggu
71
Serangan
72
Aunty
73
Hubungan yang Mengejutkan
74
Membuat Panik
75
Penyatuan yang Sempurna
76
Tamu tak diundang
77
Hampir saja
78
Tekanan Bharata
79
Satu persatu Keluarga NUGRAHA
80
Hari yang dinanti
81
Berani berbuat ulah
82
Keadaan Mencekam
83
Tak Berdaya
84
Muncul ke Permukaan
85
Terungkap Rahasia
86
Kabar Bahagia
87
Akhir
88
Ev-one
89
Ev-Two
90
Ev-Three

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!