Shock

Seolah tak bisa bersuara, Sifa yang masih shock dengan apa yang dilihat hanya menggumamkan nama kekasihnya.

Lalu perlahan mundur dengan kaki yang sedikit gemetar dan jantung yang berdetak tidak normal.

Brug!

Sifa jatuh di dalam toilet yang kebetulan sepi, hanya dirinya yang ada disana, sedari tadi menahan kakinya tak kuat dirasa, hingga air mata menetes sambil bersimpuh dilantai yang dingin.

"Bajingan, apa yang sudah kau lakukan dibelakang ku?" Gumamnya lirih di tengah tangisan yang berusaha mati-matian dia tahan.

Tangan Sifa meraih sesuatu, rupanya deringan ponselnya berbunyi, dan segera diangkatnya.

"Beby, dimana kamu?, aku akan segera menuju ke kantor, tunggu aku ya?" Suara itu bukan lagi membuatnya senang justru seperti tajamnya pisau yang menyayat semakin dalam.

"Iya"

Segera di putuskan sambungannya oleh Sifa setelah menjawabnya.

Menguatkan diri, itulah yang penting dilakukan dalam pikirannya, berusaha berdiri kembali dan merapikan pakaiannya, Sifa berjalan keluar setelah masuk ke dalam toilet dan memuntahkan isi perutnya.

Hidangan rupanya telah tersedia, dengan wajah yang dingin Sifa terdiam dan memanjatkan doa, memasukkan makanan ke dalam mulutnya, kelihatan tenang dan tak perduli lagi jika ada seorang laki-laki yang akan menunggunya.

Hampir satu jam Sifa ada di Cafe itu, setelah melihat jam yang bertengger di lengan kirinya, segera berdiri dan membayar makanan yang sudah di nikmati.

"Mbak Sifa baik-baik saja?" Tanya seseorang yang rupanya memperhatikan.

Sifa memaksa tersenyum, menunjukkan keramahan akan wanita yang lama dikenal karena pelayanan yang dilakukan setiap Sifa ke Cafe, lalu mengangguk perlahan dan pergi menuju Perusahaan yang masih menjadi tempatnya bekerja.

Kurang lebih sepuluh langkah lagi Sifa akan sampai disebuah pintu ruangan kerja miliknya, berjalan lurus dan seperti yang dia duga, saat membukanya sudah ada Kekasihnya menunggu disana.

"Oh my God, kenapa lama sekali beb, aku menunggumu di sini sudah satu jam lebih, darimana saja?"

"Makan siang" jawab Sifa singkat menjawab pertanyaan HANSYAH PRADITYA yang biasa dia panggil Hans.

Sikapnya masih tidak berubah, malah terkesan lebih manis dari biasanya, membuat Sifa menatap Hans yang kini tepat di depannya.

"Ada apa beb, kamu membuat ku takut, oh apakah kamu merindukan ku?" Tanya Hans dengan senyuman dan kedipan matanya.

Sungguh, seandainya bisa dilakukan, Sifa rasanya mau muntah melihat tingkah Hans saat ini, bahkan merasa jijik saat melihat mulutnya yang berucap mesra setelah beberapa saat lalu menyatu dengan bibir wanita lain.

"Lihat ini" hanya itu yang dilakukan Sifa, dan menunjukkan berkas yang diambilnya dari laci meja kerjanya.

Hans segera mengambilnya, lalu membaca dan mengamati.

"Ini sudah terjadi kan beb, tidak ada lagi yang bisa kita lakukan" tanggapan dari Hans yang membuat Sifa tersentak.

"Bukan masalah itu, tapi bagaimana isi kontrak itu bisa berubah, bukankah setelah selesai membuat kontrak, selanjutnya tugasmu meminta persetujuan atasan?"

"Tunggu, kamu menuduhku beb?"

"Tidak, aku hanya heran, bagaimana bisa isi kontrak itu berubah setelah berkas itu tidak ada lagi di tanganku" ucap Sifa.

"Mana aku tau, tugasku hanya meminta persetujuan Direktur perusahaan kita pak Ruslan Smith, selesai" jawab Hans.

Sifa terdiam, hanya senyuman samar terlihat di bibirnya, membuat Hans merasa tak tenang dan memperhatikan.

"Seperti membersihkan tangan yang kotor, semua mencari air jernih untuk mencuci tangan dengan mencelupkannya, tanpa perduli akan mengotori airnya, aku semakin bisa menebak apa yang terjadi" ucap Sifa masih menatap Hans dengan intens.

"Maksudmu Beb?"

"Perusahaan yang mengikat kontrak disini mendapat keuntungan lebih jika kita terus melanjutkan, artinya perusahaan kita akan rugi, dan tentu saja aku harus memutuskan kontraknya sebagai bentuk tanggung jawab ku"

"My God beb, kenapa harus di putuskan, lanjutkan saja, kerugian perusahaan kan bisa di ganti gaji mu dengan di potong perbulan, aku rasa Pak Ruslan akan setuju, ini hanya tiga tahun, biar aku nanti yang akan mengurusnya, bagaimana?"

Deg.

Lancar sekali mulut baji-ngan bernama Hans itu berucap seolah mencari solusi.

Tentu saja Sifa terkesiap, diam dan mendengarkan saja ocehan laki-laki yang ada di depannya, lalu_

Terdengar Sifa tertawa cukup keras, dan tak pernah sebelumnya dilakukan, apalagi di depan Hans, hingga membuat orang-orang yang tak sengaja mendengar terkejut, apalagi Hans yang langsung kicep di buatnya.

"Beb, are you okey?" Ucap Hans.

Sifa menatap kembali raut wajahnya, kembali ke mode awal dan berbicara.

"Sepertinya semua sudah ada yang men seting hal ini, rencana yang luar biasa, menempatkan ku sebagai mangsa untuk mencapai apa yang kalian inginkan, perusahaan Sparta Group rupanya sangat pintar menjalin hubungan, bahkan kau bisa lebih intim dengan wakil direktur nya, luar biasa"

Hans terperanjat, seketika berdiri dan tentu saja tidak akan membiarkan harga dirinya terancam.

"Apa maksud mu beb?!"

"Tidak usah basa basi, kita putus dan jangan memanggilku Beb, karena kuping ku sakit mendengarnya, silahkan lampiaskan nafsumu ke wakil direktur itu tanpa sembunyi-sembunyi lagi dariku"

"Kau keterlaluan Sifa, selalu merasa benar dan menganggap orang di sekitarmu lebih rendah!" Sahut Hans.

"Lalu, apa yang bisa aku benarkan dari kemesraan kalian dengan tanganmu yang gerayangan memuaskan nafsu wanita itu, bahkan kalian berciuman di tengah makan siang mu"

"Apa?!, kau memata-matai ku?" Hans malah protes alih-alih merasa bersalah.

"Aku bukan orang yang kurang kerjaan Hans, hanya saja mungkin Tuhan ingin membantu ku menunjukkan seorang Bajingan yang menyamar menjadi kekasihku yang penuh perhatian"

"SIFA!"

Teriak Hand tidak terima.

"Berani sekali kamu berteriak di depanku" ucap Sifa dengan tatapan tajamnya.

"Kau yang memutuskan ku Sifa, bukan aku, jadi jangan salahkan aku" ucap Hans lalu keluar begitu saja.

Sifa tertegun, diam dan menunduk melihat cincin tunangan yang melingkar di jarinya, satu bulan lagi, benar, satu bulan lagi pernikahan sudah di rencanakan, namun semuanya hancur, sedalam apa lukanya saat ini?, sungguh Sifa sampai tak bisa menangis menghadapi.

"Ibu, Ayah_" ucapnya lirih dalam bibir yang bergetar menyebutkan.

*

*

Esok hari yang masih sama, Sifa berjalan memasuki ruangan kerjanya, sebuah pesan di dapatkan, dan sekarang juga di tunggu di dalam ruangan sang Direktur Perusahaan.

Kini Sifa sudah duduk di depan sang Atasan, bersiap mendengarkan apapun yang sudah dia perkirakan hal ini pasti akan menyakitkan.

"Bagaimana, apa masalahnya sudah teratasi?" Tanya Ruslan.

"Masalah tidak bisa saya selesaikan tapi saya akan bertanggung jawab melakukan pencabutan kontrak kerja"

"Kamu tau konsekuensinya?"

"Tentu saja pak, membayar ganti rugi sebesar 500 juta"

"Bagus, berarti kau sudah mempersiapkan uangnya bukan, karena ini kesalahan mu, jangan berani-berani memakai uang perusahaan"

Sifa terkejut, apa-apaan atasannya ini, bukankah disana harusnya dia yang lebih bertanggung jawab, kenapa malah semua ditimpakan padanya bahkan uang ganti ruginya.

"Maaf Pak, tapi dalam masalah ini, ada anda sebagai pimpinan yang ikut andil besar, sudah sewajarnya perusahaan juga dilibatkan"

"Tidak bisa, ganti rugi harus kamu yang menanggung nya, akupun terjebak karena mempercayai mu, tapi nyatanya malah merugikan ku, atau jangan-jangan kamu me jebakku dan memang bekerjasama dengan mereka!"

"Apa?!, anda sudah gila!" Sahut Sifa tak terima.

"Kurang ajar sekali kau mengatai ku gila, pantas Hans tak tahan dengan mu, dan mulai besok jangan bekerja lagi di perusahaan ini!"

Blar

Bagai disambar petir, semua perkataan Ruslan sungguh tak disangka sama sekali, dirinya di pecat, masih harus mengganti rugi dan sang pimpinan sepertinya lebih percaya mantan kekasih brengseknya.

"Jangan harap aku akan tinggal diam" batinnya sambil menatap Ruslan dengan tajam, lalu pergi dari tempat itu tanpa permisi lagi.

jangan lupa KOMENnya, LIKE, VOTE, HADIAH, dan tonton IKLANNYA.

Bersambung.

Terpopuler

Comments

Yhanie Shalue

Yhanie Shalue

sepertinya ini emg sudah direncanakan untuk mengusir sifa dr perusahaan itu,, ayo sifa pergi aj tambah stres nt kamu kl msh disitu,, smg nt mendapatkan pekerjaan yg lebih baik

2024-12-18

7

Sumawita

Sumawita

Wow rencana yg hebat tuk mengusir sifa,, sifa kamu tenang aja masih ada ada jalan tuk mengatasi nya, kamu harus tegas dan jangan mau di tindas

2024-12-18

0

Ayu Septiani

Ayu Septiani

sepertinya hans sudah merencanakan dengan baik dan ruslan pun dengan bodohnya mempercayai hans

2025-01-09

0

lihat semua
Episodes
1 Kontrak yang berubah
2 Shock
3 Terkuak Perlahan
4 lelaki tak dikenal
5 Tatapan Pertama
6 Sang Tuan
7 Pertemuan tak terduga
8 Datang Kembali
9 Apartemen mewah
10 Bantuan
11 Jaelangkung!
12 Mulai Bekerja
13 Bertemu Keluarga
14 Panggilan Baru
15 Pertemuan tak diinginkan
16 Sulap
17 Langkah Awal
18 Cukup Memuaskan
19 Direktur TRULA GROUP
20 Perlahan tapi Pasti
21 Ini Baru awal
22 Kuatkan Dirimu
23 Terungkap
24 Menikah diam-diam?
25 Saling menyerang
26 Terjebak
27 Balasan yang sama
28 Termakan Umpan
29 Penyakit Berbahaya
30 Pelayan Nasi goreng
31 Kuliner Malam Hari
32 Kepanikan
33 Pertolongan
34 Tidak Setuju
35 SAH!
36 Kamar yang sama
37 Sosok yang berbeda
38 Sang Pengantar Roti
39 Aku bisa gila!
40 Terlalu Dekat
41 Curiga
42 Mintalah Padaku
43 Tanda Permintaan Maaf.
44 Tawaran Kembali
45 Bantuan
46 Aku belum siap
47 Investigasi
48 Dasar Vampir!
49 Menemani makan
50 Kehadiran sang Casanova
51 Masih Saudara
52 Pesta
53 Rasa Cemburu
54 Panggilan Genting
55 Perbincangan Aneh
56 Wanita Arogan
57 Bimbang
58 Belum Saatnya
59 Wanita yang Spesial
60 Bagai di Sambar Petir
61 Tidak Terima
62 Canggung
63 Dua Pengawal
64 Go Publik
65 Temani aku
66 Taman Bunga
67 Mengibarkan Bendera Perang
68 Aura Kekuasaan
69 Merasakan Sesuatu
70 Penganggu
71 Serangan
72 Aunty
73 Hubungan yang Mengejutkan
74 Membuat Panik
75 Penyatuan yang Sempurna
76 Tamu tak diundang
77 Hampir saja
78 Tekanan Bharata
79 Satu persatu Keluarga NUGRAHA
80 Hari yang dinanti
81 Berani berbuat ulah
82 Keadaan Mencekam
83 Tak Berdaya
84 Muncul ke Permukaan
85 Terungkap Rahasia
86 Kabar Bahagia
87 Akhir
88 Ev-one
89 Ev-Two
90 Ev-Three
Episodes

Updated 90 Episodes

1
Kontrak yang berubah
2
Shock
3
Terkuak Perlahan
4
lelaki tak dikenal
5
Tatapan Pertama
6
Sang Tuan
7
Pertemuan tak terduga
8
Datang Kembali
9
Apartemen mewah
10
Bantuan
11
Jaelangkung!
12
Mulai Bekerja
13
Bertemu Keluarga
14
Panggilan Baru
15
Pertemuan tak diinginkan
16
Sulap
17
Langkah Awal
18
Cukup Memuaskan
19
Direktur TRULA GROUP
20
Perlahan tapi Pasti
21
Ini Baru awal
22
Kuatkan Dirimu
23
Terungkap
24
Menikah diam-diam?
25
Saling menyerang
26
Terjebak
27
Balasan yang sama
28
Termakan Umpan
29
Penyakit Berbahaya
30
Pelayan Nasi goreng
31
Kuliner Malam Hari
32
Kepanikan
33
Pertolongan
34
Tidak Setuju
35
SAH!
36
Kamar yang sama
37
Sosok yang berbeda
38
Sang Pengantar Roti
39
Aku bisa gila!
40
Terlalu Dekat
41
Curiga
42
Mintalah Padaku
43
Tanda Permintaan Maaf.
44
Tawaran Kembali
45
Bantuan
46
Aku belum siap
47
Investigasi
48
Dasar Vampir!
49
Menemani makan
50
Kehadiran sang Casanova
51
Masih Saudara
52
Pesta
53
Rasa Cemburu
54
Panggilan Genting
55
Perbincangan Aneh
56
Wanita Arogan
57
Bimbang
58
Belum Saatnya
59
Wanita yang Spesial
60
Bagai di Sambar Petir
61
Tidak Terima
62
Canggung
63
Dua Pengawal
64
Go Publik
65
Temani aku
66
Taman Bunga
67
Mengibarkan Bendera Perang
68
Aura Kekuasaan
69
Merasakan Sesuatu
70
Penganggu
71
Serangan
72
Aunty
73
Hubungan yang Mengejutkan
74
Membuat Panik
75
Penyatuan yang Sempurna
76
Tamu tak diundang
77
Hampir saja
78
Tekanan Bharata
79
Satu persatu Keluarga NUGRAHA
80
Hari yang dinanti
81
Berani berbuat ulah
82
Keadaan Mencekam
83
Tak Berdaya
84
Muncul ke Permukaan
85
Terungkap Rahasia
86
Kabar Bahagia
87
Akhir
88
Ev-one
89
Ev-Two
90
Ev-Three

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!