Datang Kembali

Tatapan matanya membeku.

"Tu tuan Than?" Ucap Sifa.

Laki-laki itu hanya diam, menatap sekejap lalu beralih ke arah Hans yang sudah sampai di hadapannya.

Sifa langsung bergeser cepat di belakangnya, tak peduli laki-laki yang tadi bertabrakan dengannya akan membantu atau tidak.

"Minggir, jangan ikut campur urusan orang" ucap Hans tanpa tau siapa yang ada di depannya.

"Tentu saja" Than melanjutkan langkahnya.

Hans tersenyum menang, melihat Sifa kini kembali sendirian.

"Jangan berani mendekat, atau aku akan teriak!" Ucapnya penuh ancaman.

"Jangan mempersulit semua ini, aku pernah memintamu dengan baik-baik saat kita masih punya ikatan, tapi seribu alasan kamu menolak melakukannya dengan ku, aku diam karena kau lebih berkuasa saat itu, tapi sekarang _"

"Dasar Bajingan, jangan samakan aku dengan wanita murahan yang bisa kau tiduri semau mu!"

"Diam, aku tau kakimu cedera, lari pun percuma, mau teriak?, silahkan, aku akan membalikkan fakta, kita lihat, siapa yang akan kehilangan muka nantinya"

"Jangan harap!" Sifa bersiap melangkah, namun Hans lebih dulu menangkap, dan_

Bug!

Satu hantaman di wajah Hans, langsung pingsan seketika.

Sifa yang melakukannya?, tentu tidak, tapi_

"Tu Tuan Than?" Sifa terkejut saat sadar seseorang sudah melayangkan pukulan.

Jas yang bertengger terlepas, dan Than melemparkan ke Sifa begitu saja.

"Pakai Jas itu, baju atasmu terkoyak" ucap Than.

Sifa baru sadar dan buru-buru memakainya.

"Terimakasih Tuan, maaf merepotkan mu" ucap Sifa berusaha berdiri dan menahan nyeri.

Than berbalik, melanjutkan langkah kembali, namun suara rintihan Sifa membuatnya berhenti, masih membelakangi, Than bertanya "Apa kau bisa berjalan?"

"Bi bisa Tuan, jangan khawatir" jawab Sifa segera merapatkan tubuhnya ke dinding untuk menopang.

Than berbalik, hanya menatap Sifa dan melihat bagaimana wanita itu akan pergi dari sana, namun_

"Akh!"

Brug

Sifa berteriak kesakitan dan terjatuh.

Than menghela nafas, lalu mendekati dan menggendong Sifa tanpa persetujuan.

"Kau ini merepotkan!" Gumamnya.

"Maaf" jawab lirih Sifa dalam gendongan.

Kamar VIP terbuka, Than masuk membawa Sifa dan mendudukkannya di Sofa tak jauh dari tempat tidur yang berukuran cukup besar.

Tanpa berkata apapun, Than mengambil ponsel di sakunya dan menghubungi seseorang.

"Sebentar lagi akan ada yang mengobati mu" Than bicara cukup singkat, lalu membuka lemari dan mengambil satu Jas lagi dan memakainya, lalu pergi begitu saja meninggalkan Sifa yang masih diam dan tidak tau harus berbuat apa.

Tak lama, datang seorang Dokter dan asistennya, rupanya bukan hanya membawa peralatan medis saja, sang Asisten memberikan sebuah baju untuk Sifa setelah selesai pengobatan.

"Aku Dokter Nick, apa kau mengenal Than, oh maksud ku Tuan Than?" Tanya sang Dokter.

Dari yang ditangkap oleh Sifa, sepertinya Dokter ini cukup dekat dengan Than, hingga mengharuskan dirinya berhati-hati.

"Tidak, maksud ku pernah bertemu beberapa kali saja" jawab Sifa.

"Oh, jadi begitu, luka mu lumayan, kakimu terkilir dan sudah aku benarkan, mungkin besok pagi sudah bisa di buat jalan, tapi pelan-pelan, lalu luka-luka memar yang lain, darimana kamu mendapatkannya, apa seseorang telah memukul mu?"

"Ti tidak, tadi ada insiden kecil saja, dan Tuan Than membantu saya, itu saja"

"Oh, jadi begitu, Than, maksud ku Tuan Than berpesan, anda sebaiknya istirahat disini dulu, baru besok pagi pulang, biar keadaan mu membaik"

"Tapi_"

"Tuan Than tidak akan ke sini, jangan khawatir, dia langsung terbang ke luar negeri, jadi santai saja, aku tau kau tidak akan nyaman dengannya, dia laki-laki yang tidak menyenangkan sama sekali" ucap Dokter Nick yang kemudian segera pamit dan meninggalkan nomer ponselnya jika ada sesuatu yang terjadi dengan Sifa, boleh segera menghubungi.

Sifa bernafas lega, setidaknya untuk sementara bisa beristirahat ditempat yang nyaman, sampai dirinya kuat untuk pulang.

*

*

Tiga hari telah berlalu, dan sang Ibu sudah menelepon memberi kabar baik dimana ayahnya sudah bisa pulang karena keadaannya sudah di nyatakan sehat dan aman untuk rawat jalan.

Sifa merasa sangat bahagia dan bersyukur, tapi di saat yang sama juga merasa bingung harus bagaimana, karena berarti hari ini adalah pembayaran terakhir Rumah Sakit.

Dan apa yang terjadi?, akhirnya Sifa berada kembali di tempat sebelumnya.

"Silahkan Nona Sifa, sudah ditunggu di dalam"

"Baik"

Sifa melangkah dan berdiam sejenak, saat tiba di depan pintu, menarik nafas cukup dalam dan menghembuskan perlahan, berusaha menenangkan jantungnya yang berdetak cukup kencang.

Pintu di buka perlahan, tangan kirinya yang memegang sebuah Jas mahal menggenggam erat tanda ketegangan berusaha dikendalikan.

"Maaf Tuan Than" ucap Sifa.

"Hem, duduklah" jawaban di dengar.

Sifa perlahan duduk di kursi didepan meja Than yang masih melanjutkan membuka berkas-berkasnya.

Menunggu sejenak sampai selesai, dan Sifa melihat betapa dinginnya seorang laki-laki yang akhirnya menutup lembaran berkas itu tanpa menoleh ke arahnya.

"Katakan apa maumu?"

Pertanyaan yang membuat Sifa sangat berat untuk menjawabnya, dalam hati berkata, sungguh, seandainya keadaan tidak memaksanya, dirinya tidak akan sudi berurusan lagi dengan laki-laki sedingin salju di hadapannya ini.

"Saya ingin mengucapkan terimakasih, dan mengembalikan Jas anda ini"

"Hem, keluarlah dan berikan pada asistenku" ucapnya tanpa melihat bagaimana raut wajah Sifa.

"Emm, ada lagi Tuan" ucap Sifa saat Than mau beranjak, lalu duduk kembali dan kini baru menatap Sifa, memperhatikan sambil menunggu penjelasan.

"Jangan membuang waktu ku, katakan" ucapnya.

"Saya, masih menawarkan kerjasama yang dulu, dan kali ini_" Sifa menghentikan kata-katanya, bingung sekali harus berkata apa untuk bernegosiasi dengan Than.

"Lanjutkan"

"Saya berharap anda menerima, karena saya butuh_" lagi-lagi, Sifa menahan ucapannya, terlihat sekali kecemasan ada di wajahnya, dan Than menangkap semua itu.

"Uang?" Tanya Than.

Perlahan tapi pasti, Sifa mengangguk, tak perduli lagi bagaimana pandangan Than kali ini, Karena baginya yang terpenting adalah melunasi biaya Rumah Sakit dan ayahnya bisa segera pulang.

"Saya akan bekerja sesuai permintaan anda Tuan" ucap Sifa.

Than terdiam, menautkan kedua jari jemari tangannya di atas dadanya, lalu suara khasnya terdengar.

"Aku juga masih menawarkan hal yang sama, pekerjaan yang bukan sesuai bidangmu"

"Tapi Tuan?"

"Keluarlah, percuma kau disini, aku tak membutuhkan apa yang kau tawarkan"

Sifa menegang seketika, tingkat cemasnya makin bertambah, hingga keringat dingin terasa mulai keluar, dan ucapannya terlontar spontan begitu saja.

"Jika saya menyetujui nya_?"

Than sedikit terkejut, dan kini membenarkan duduknya kembali.

"Teruskan" ucap Than.

"Jika saya menyetujui yng anda inginkan, apa saya bisa mendapatkan uang seratus juta saat ini juga dari anda?" Ucap Sifa tanpa berani menatap Than yang kini menyorot padanya.

Ada senyuman tipis disana, lalu Than mencondongkan sedikit tubuhnya ke meja kerjanya.

"Tentu saja, itu bukan hal yang sulit"

"Apa kita ada perjanjian tertulis?"

"Akan di buatkan" jawab Than.

"Lalu, apa sebenarnya yang anda inginkan dari kerjasama kita?" Sifa memberanikan diri bertanya, kembali menunduk saat sejenak menatap mata Than dan merasa takut.

"Menikah Kontrak"

"Apa?!"

Sifa tentu sangat terkejut, dan kini langsung menatap mata Than yang terlihat santai ditempatnya.

Hola, yuk yang makin penasaran bagaimana selanjutnya, Komennya dong?!

LIKE, HADIAH, dan tonton IKLANNYA jangan lupa.

Bersambung.

Terpopuler

Comments

Vyrne S W

Vyrne S W

tentu saja cz keluarga mereka tidak akan asal berhubingan tanpa ada ikatan yg sah dahadapan Allah
keren....🫰🫰🫰🫰👍🏽

2025-01-21

0

Ayu Septiani

Ayu Septiani

terima aja Sifa .. yang penting bisa membayar biaya rumah sakit ayahmu dan juga membalas musuhmu

2025-01-09

0

nobita

nobita

udah lah Sifa lakukan saja permintaan tuan Than.. ku rasa gak sulit kok... hanya nikah kontak

2025-02-15

0

lihat semua
Episodes
1 Kontrak yang berubah
2 Shock
3 Terkuak Perlahan
4 lelaki tak dikenal
5 Tatapan Pertama
6 Sang Tuan
7 Pertemuan tak terduga
8 Datang Kembali
9 Apartemen mewah
10 Bantuan
11 Jaelangkung!
12 Mulai Bekerja
13 Bertemu Keluarga
14 Panggilan Baru
15 Pertemuan tak diinginkan
16 Sulap
17 Langkah Awal
18 Cukup Memuaskan
19 Direktur TRULA GROUP
20 Perlahan tapi Pasti
21 Ini Baru awal
22 Kuatkan Dirimu
23 Terungkap
24 Menikah diam-diam?
25 Saling menyerang
26 Terjebak
27 Balasan yang sama
28 Termakan Umpan
29 Penyakit Berbahaya
30 Pelayan Nasi goreng
31 Kuliner Malam Hari
32 Kepanikan
33 Pertolongan
34 Tidak Setuju
35 SAH!
36 Kamar yang sama
37 Sosok yang berbeda
38 Sang Pengantar Roti
39 Aku bisa gila!
40 Terlalu Dekat
41 Curiga
42 Mintalah Padaku
43 Tanda Permintaan Maaf.
44 Tawaran Kembali
45 Bantuan
46 Aku belum siap
47 Investigasi
48 Dasar Vampir!
49 Menemani makan
50 Kehadiran sang Casanova
51 Masih Saudara
52 Pesta
53 Rasa Cemburu
54 Panggilan Genting
55 Perbincangan Aneh
56 Wanita Arogan
57 Bimbang
58 Belum Saatnya
59 Wanita yang Spesial
60 Bagai di Sambar Petir
61 Tidak Terima
62 Canggung
63 Dua Pengawal
64 Go Publik
65 Temani aku
66 Taman Bunga
67 Mengibarkan Bendera Perang
68 Aura Kekuasaan
69 Merasakan Sesuatu
70 Penganggu
71 Serangan
72 Aunty
73 Hubungan yang Mengejutkan
74 Membuat Panik
75 Penyatuan yang Sempurna
76 Tamu tak diundang
77 Hampir saja
78 Tekanan Bharata
79 Satu persatu Keluarga NUGRAHA
80 Hari yang dinanti
81 Berani berbuat ulah
82 Keadaan Mencekam
83 Tak Berdaya
84 Muncul ke Permukaan
85 Terungkap Rahasia
86 Kabar Bahagia
87 Akhir
88 Ev-one
89 Ev-Two
90 Ev-Three
Episodes

Updated 90 Episodes

1
Kontrak yang berubah
2
Shock
3
Terkuak Perlahan
4
lelaki tak dikenal
5
Tatapan Pertama
6
Sang Tuan
7
Pertemuan tak terduga
8
Datang Kembali
9
Apartemen mewah
10
Bantuan
11
Jaelangkung!
12
Mulai Bekerja
13
Bertemu Keluarga
14
Panggilan Baru
15
Pertemuan tak diinginkan
16
Sulap
17
Langkah Awal
18
Cukup Memuaskan
19
Direktur TRULA GROUP
20
Perlahan tapi Pasti
21
Ini Baru awal
22
Kuatkan Dirimu
23
Terungkap
24
Menikah diam-diam?
25
Saling menyerang
26
Terjebak
27
Balasan yang sama
28
Termakan Umpan
29
Penyakit Berbahaya
30
Pelayan Nasi goreng
31
Kuliner Malam Hari
32
Kepanikan
33
Pertolongan
34
Tidak Setuju
35
SAH!
36
Kamar yang sama
37
Sosok yang berbeda
38
Sang Pengantar Roti
39
Aku bisa gila!
40
Terlalu Dekat
41
Curiga
42
Mintalah Padaku
43
Tanda Permintaan Maaf.
44
Tawaran Kembali
45
Bantuan
46
Aku belum siap
47
Investigasi
48
Dasar Vampir!
49
Menemani makan
50
Kehadiran sang Casanova
51
Masih Saudara
52
Pesta
53
Rasa Cemburu
54
Panggilan Genting
55
Perbincangan Aneh
56
Wanita Arogan
57
Bimbang
58
Belum Saatnya
59
Wanita yang Spesial
60
Bagai di Sambar Petir
61
Tidak Terima
62
Canggung
63
Dua Pengawal
64
Go Publik
65
Temani aku
66
Taman Bunga
67
Mengibarkan Bendera Perang
68
Aura Kekuasaan
69
Merasakan Sesuatu
70
Penganggu
71
Serangan
72
Aunty
73
Hubungan yang Mengejutkan
74
Membuat Panik
75
Penyatuan yang Sempurna
76
Tamu tak diundang
77
Hampir saja
78
Tekanan Bharata
79
Satu persatu Keluarga NUGRAHA
80
Hari yang dinanti
81
Berani berbuat ulah
82
Keadaan Mencekam
83
Tak Berdaya
84
Muncul ke Permukaan
85
Terungkap Rahasia
86
Kabar Bahagia
87
Akhir
88
Ev-one
89
Ev-Two
90
Ev-Three

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!