Mulai Bekerja

Sifa menoleh, begitu juga dengan Nick yang sudah tersenyum menyambut seseorang yang tak lain adalah Than.

"Syukurlah kau segera datang, tugasku sudah selesai dan aku akan kembali ke Rumah Sakit, ada jadwal operasi yang diajukan" ucap Nick.

"Hem, thanks" ucap Than singkat.

Nick beranjak, lalu melangkah meninggalkan Than yang kini sudah duduk di kursinya.

"Perhatikan kakimu saat menginjak Gas, jangan berlebihan" ucapnya kemudian.

"Jangan khawatir!" Teriak Nick yang hanya tertawa, lalu melambaikan tangan sebelum hilang dari pandangan.

Sementara Sifa hanya terdiam, dalam hati tersenyum, dibalik sifat dingin seorang Than, cara memberikan perhatian cukup unik baginya.

"Semua persyaratan sudah kamu serahkan?" Tanya Than.

"Sudah Tuan"

"Bagus, mulai besok bekerjalah di ruangan ini, bersamaku, mejamu ada disana, dan berikan informasi apapun soal perusahaan TRULA GROUP"

"Apa?, jadi saya bekerja disini sebagai apa?"

"Bukan sebagai apa-apa, ikuti saja perintah ku"

"Tapi Tuan, saya_"

"Jangan banyak protes, setiap bulan kau akan mendapatkan gaji, sama seperti gaji mu saat bekerja di perusahaan sebelumnya"

"A apa?" Tentu saja Sifa sangat terkejut, dia bukan sebagai apa-apa katanya, tapi gaji tinggi seperti di perusahaan sebelumnya, ini gila.

Than tidak menjawab, hanya menatapnya dan tentu membuat Sifa seketika salah tingkah dan menunduk sambil mengangguk.

"Persiapkan dirimu malam nanti"

"Apa?, bekerja di sini maksudnya?" Tanya Sifa yang terheran-heran.

"Ck, bukan, perusahaan tutup jam empat sore, mau apa kamu kerja disini"

"Iya saya tau, anda sendiri yang baru saja bilang kalau_"

"Bertemu dengan keluargaku, aku akan menjemputmu jam delapan malam, dan ingat satu tugasmu"

"Apa_?!" Kembali Sifa terkejut.

"Tu tuan ini_"

"Buat keluargaku tidak senang dengan mu, titik" sahut Than kembali, tanpa memberi kesempatan Sifa melengkapi kalimatnya saat ingin bicara.

Sifa makin melongo dengan kata terakhir yang di lontarkan oleh Than, tepatnya bukan hanya kata, tapi sebuah perintah yang membuat Sifa terkejut.

Sementara Sifa berusaha mencerna dengan baik apa yang sudah didengarkan, Than sibuk membuka kembali laptop dan konsentrasi dengan pekerjaan.

"Maaf Tuan Than, lalu sekarang saya harus apa?" Tanya Sifa.

"Geser ke mejamu, disana" Than menjawab sambil tangannya menunjukkan tempat yang dimaksud.

Sifa pun mengerti, lalu duduk di kursi kerjanya dan disana ada catatan khusus, dan dirinya harus mengerjakan tugas penting yang tak lain adalah menuliskan semua hal yang menjadi kekurangan dan juga kecurangan TRULA GROUP.

Sifa tersenyum sinis, tentu saja di sambut dengan gembira dan jari jemarinya mulai mengerjakan satu persatu semua informasi dan bukti yang dia punya, bukan hal yang sulit tentunya, karena Sifa tau benar apa saja yang bisa menghancurkan TRULA GROUP dengan cepat.

Bekerja tanpa kenal lelah, bahkan sedikit sekali perbincangan, intinya keduanya lebih banyak diam, hingga waktu menunjukkan terik matahari sudah berada di puncak kepala.

"Kemana saya harus mengirim semua informasi ini Tuan?" Tanya Sifa.

"Kirim ke email pribadi ku" Than memberikan alamat email pribadinya dan Sifa segera mengirim semua yang data yang sudah dikumpulkan beberapa jam tadi.

Sifa menoleh ke Than sejenak, memastikan jika sang Tuanya kini sudah menerima kiriman data pentingnya.

Than menoleh, lalu mengangguk dan beranjak dari kursinya, Sifa terkejut, mungkin Than akan menuju ke tempatnya dan mungkin melayangkan protes atau apapun, Sifa bersiap, namun_

"Aku pergi dan tak akan kembali lagi, kita bertemu jam delapan malam"

"Iya Tuan" Sifa langsung bernafas lega, terus terang bekerja dengan sosok Than serasa berada di sebuah neraka yang setiap saat apinya bisa melalap habis dirinya.

"Ya Tuhan, Syukurlah, tidak ada masalah, benar-benar laki-laki yang menakutkan, beruntung aku ditugaskan untuk membuat keluarganya tidak suka, bayangkan kalau sebaliknya, bisa mati berdiri harus berdampingan dengan orang seperti itu selama hidup ku" ucap lirih Sifa sambil membereskan pekerjaannya dan bersiap untuk rehat sejenak menikmati waktu istirahat satu jam kedepan.

Saat kakinya akan melangkah masuk di sebuah kantin, Sifa dikejutkan dengan sosok Thomas yang menghadang.

"Ada apa?" Tanya Sifa.

"Tempat nona bukan disini, anda diperkenalkan sebagai kekasih tuan Than di perusahaan ini"

"Lalu, aku harus ada di mana?"

"Tetap diruangan, dan makan siang akan datang"

"Apa?, tidak mau, makan saja kenapa harus didalam ruangan, menyebalkan" Sifa tak terima dan ingin melangkah, namun kembali Thomas menghadang.

"Tolong kerjasamanya Nona Sifa, ini perintah Tuan Than"

"Oh ya ampun, Tuan mu itu benar-benar kurang kerjaan ya, aku memang kekasihnya, tapi bukan berarti semua apa kata dia"

"Baik, saya akan telpon dan meminta pendapat Tuan Than, tunggu Nona Sifa"

Tak lama Thomas akhirnya terhubung, dan kini wajah Than jelas ada di camera ponselnya.

"Kembali ke ruangan mu dan jangan macam-macam!" Perintahnya sangat jelas dan membuat Sifa tak terima.

"Memangnya kenapa, aku ingin makan seperti yang lainnya, apa itu salah?"

"Kembali ke ruangan!" Perintah Than tegas dengan sorot mata tajam dan serius.

Sifa menarik nafas dalam dan segera berbalik, setelah melemparkan ponsel ke pemiliknya, beruntung Thomas dengan sigap menangkapnya, jika tidak, dijamin ponsel itu akan jatuh dan porak poranda.

"Dasar, sama-sama kerasa kepala" gumam Thomas yang masih mengusap dada lalu memegang erat ponselnya yang hampir saja celaka.

Benar sekali, baru saja Sifa ingin membanting pintu, dirinya dikejutkan dengan menu makanan menggiurkan yang sudah tertata rapi diatas meja, perlahan menutup pintu dan duduk mendekati hidangan santap siang untuknya.

"Wow, ini luar biasa, kalau tau seperti ini, okelah, aku tidak protes lagi" Sifa tersenyum dan segera menyantap makanan lezat yang sudah menggodanya.

Waktu terus berjalan hingga kemudian, Thomas mengetuk pintu dan masuk, memberikan kabar jika jam sudah menunjukkan waktunya untuk pulang.

Sifa mengucapkan terimakasih, lalu membereskan pekerjaannya dan segera berdiri untuk pergi.

"Astaghfirullah, kenapa Tuan Thomas ada disini?" Tanya Sifa kaget saat tau rupanya Thomas masih ada di depan pintu.

"Ini Nona, dari Tuan Than, jangan lupa acara nanti malam katanya"

"Oh, okey, terimakasih" Sifa menerima kotak besar yang sudah bisa dia tebak apa isinya.

Thomas lalu berjalan di samping Sifa, dengan tujuan yang sama, keluar dari perusahaan MEGATHAN Company untuk pulang ke tempatnya masing-masing.

Dan jam delapan malam Sifa sudah bersiap, datanglah Than bersama dengan mobil mewahnya untuk menjemput.

Sifa membuka pintu Apartemen, melangkah maju dan Than terlihat diam memandang saat membalikan badan dan menatapnya.

"Ada apa?" Tanya Sifa takut kalau dirinya aneh atau mungkin ada yang salah dengan makeup nya.

"Tidak ada, ayo"

"Ck, dasar, menyebalkan"

"Jaga bicaramu, aku mendengar" ucap Than seketika membuat Sifa langsung menutup mulutnya, heran bagaimana mungkin Than bisa mendengar suara lirihnya yang dia sendiri saja hampir tak bisa mendengarnya.

Perjalanan yang tak butuh waktu lama, tepatnya hanya sepuluh menit sampai di tempat yang sangat private dan istimewa, Sifa berjalan sedikit takut karena dilihat banyaknya penjagaan dari pada bodyguard yang bertubuh tegap.

"Sebenarnya keluarga Tuan Than ini Mafia atau apa ya?" Batin Sifa sambil melirik kanan dan kiri, lalu langkahnya segera menyusul Than karena entah mengapa merasa ketakutan.

Apa yang terjadi selanjutnya?, berhasilkah misi Sifa kali ini?"

Jangan lupa waktunya kasih VOTE, VOTE, VOTE.

Bersambung.

Terpopuler

Comments

Yhanie Shalue

Yhanie Shalue

semoga keluarga than tetap menyukai sifa apapun yg terjadi dan than sm sifa tetap bersama😄

2024-12-23

1

Ketika Kepercayaan Dihianati

Ketika Kepercayaan Dihianati

dr semua kisah Ethan yg paling gila menurut ku karna sampai nikah kontrak andaikn elena tahu apa gk habis dihajar 😀😀😀

2025-04-09

0

Mutia 1964

Mutia 1964

Penasaran, siapakah keluarga Than, smoga menyukai Sifa, bkn spt perintah Than, berlaku spy tdk disukai ..

2024-12-30

0

lihat semua
Episodes
1 Kontrak yang berubah
2 Shock
3 Terkuak Perlahan
4 lelaki tak dikenal
5 Tatapan Pertama
6 Sang Tuan
7 Pertemuan tak terduga
8 Datang Kembali
9 Apartemen mewah
10 Bantuan
11 Jaelangkung!
12 Mulai Bekerja
13 Bertemu Keluarga
14 Panggilan Baru
15 Pertemuan tak diinginkan
16 Sulap
17 Langkah Awal
18 Cukup Memuaskan
19 Direktur TRULA GROUP
20 Perlahan tapi Pasti
21 Ini Baru awal
22 Kuatkan Dirimu
23 Terungkap
24 Menikah diam-diam?
25 Saling menyerang
26 Terjebak
27 Balasan yang sama
28 Termakan Umpan
29 Penyakit Berbahaya
30 Pelayan Nasi goreng
31 Kuliner Malam Hari
32 Kepanikan
33 Pertolongan
34 Tidak Setuju
35 SAH!
36 Kamar yang sama
37 Sosok yang berbeda
38 Sang Pengantar Roti
39 Aku bisa gila!
40 Terlalu Dekat
41 Curiga
42 Mintalah Padaku
43 Tanda Permintaan Maaf.
44 Tawaran Kembali
45 Bantuan
46 Aku belum siap
47 Investigasi
48 Dasar Vampir!
49 Menemani makan
50 Kehadiran sang Casanova
51 Masih Saudara
52 Pesta
53 Rasa Cemburu
54 Panggilan Genting
55 Perbincangan Aneh
56 Wanita Arogan
57 Bimbang
58 Belum Saatnya
59 Wanita yang Spesial
60 Bagai di Sambar Petir
61 Tidak Terima
62 Canggung
63 Dua Pengawal
64 Go Publik
65 Temani aku
66 Taman Bunga
67 Mengibarkan Bendera Perang
68 Aura Kekuasaan
69 Merasakan Sesuatu
70 Penganggu
71 Serangan
72 Aunty
73 Hubungan yang Mengejutkan
74 Membuat Panik
75 Penyatuan yang Sempurna
76 Tamu tak diundang
77 Hampir saja
78 Tekanan Bharata
79 Satu persatu Keluarga NUGRAHA
80 Hari yang dinanti
81 Berani berbuat ulah
82 Keadaan Mencekam
83 Tak Berdaya
84 Muncul ke Permukaan
85 Terungkap Rahasia
86 Kabar Bahagia
87 Akhir
88 Ev-one
89 Ev-Two
90 Ev-Three
Episodes

Updated 90 Episodes

1
Kontrak yang berubah
2
Shock
3
Terkuak Perlahan
4
lelaki tak dikenal
5
Tatapan Pertama
6
Sang Tuan
7
Pertemuan tak terduga
8
Datang Kembali
9
Apartemen mewah
10
Bantuan
11
Jaelangkung!
12
Mulai Bekerja
13
Bertemu Keluarga
14
Panggilan Baru
15
Pertemuan tak diinginkan
16
Sulap
17
Langkah Awal
18
Cukup Memuaskan
19
Direktur TRULA GROUP
20
Perlahan tapi Pasti
21
Ini Baru awal
22
Kuatkan Dirimu
23
Terungkap
24
Menikah diam-diam?
25
Saling menyerang
26
Terjebak
27
Balasan yang sama
28
Termakan Umpan
29
Penyakit Berbahaya
30
Pelayan Nasi goreng
31
Kuliner Malam Hari
32
Kepanikan
33
Pertolongan
34
Tidak Setuju
35
SAH!
36
Kamar yang sama
37
Sosok yang berbeda
38
Sang Pengantar Roti
39
Aku bisa gila!
40
Terlalu Dekat
41
Curiga
42
Mintalah Padaku
43
Tanda Permintaan Maaf.
44
Tawaran Kembali
45
Bantuan
46
Aku belum siap
47
Investigasi
48
Dasar Vampir!
49
Menemani makan
50
Kehadiran sang Casanova
51
Masih Saudara
52
Pesta
53
Rasa Cemburu
54
Panggilan Genting
55
Perbincangan Aneh
56
Wanita Arogan
57
Bimbang
58
Belum Saatnya
59
Wanita yang Spesial
60
Bagai di Sambar Petir
61
Tidak Terima
62
Canggung
63
Dua Pengawal
64
Go Publik
65
Temani aku
66
Taman Bunga
67
Mengibarkan Bendera Perang
68
Aura Kekuasaan
69
Merasakan Sesuatu
70
Penganggu
71
Serangan
72
Aunty
73
Hubungan yang Mengejutkan
74
Membuat Panik
75
Penyatuan yang Sempurna
76
Tamu tak diundang
77
Hampir saja
78
Tekanan Bharata
79
Satu persatu Keluarga NUGRAHA
80
Hari yang dinanti
81
Berani berbuat ulah
82
Keadaan Mencekam
83
Tak Berdaya
84
Muncul ke Permukaan
85
Terungkap Rahasia
86
Kabar Bahagia
87
Akhir
88
Ev-one
89
Ev-Two
90
Ev-Three

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!