Sang Tuan

Jantung Sifa rasanya hampir berhenti berdetak, kakinya terasa sedikit goyah dan berusaha dikuatkan saat sosok di depannya kini sudah menunjukkan wajahnya.

"Anda?" Ucap lirih Sifa.

"Hem, kau lagi rupanya"

"Jadi_, anda Tuan Than?"

"Seperti yang kau lihat saat ini, dan waktumu tinggal lima menit lagi" ucap Than yang kini sudah meraih map yang berasal dari Sifa saat di berikan Thomas kemaren.

"Aku sudah membaca ini semua, hebat, kau sangat teliti dan berhati-hati, aku suka kerja kerasmu"

"Terimakasih, jadi_"

"Jadi apa?, tidak ada yang gratis di dunia ini, semua harus ada bayaran nya" ucap Than.

"Saya bersedia mengabdi pada anda Tuan Than, bagaimana?"

"Maksudmu kau bersedia melakukan apapun untukku begitu?"

"Jika anda mengijinkan Tuan" segera Sifa menyahut dengan penuh harapan.

Kembali Than tertawa lirih, lalu melempar Map berisi berkas dari Sifa ke meja, lalu berdiri dan mendekati Sifa hingga berakhir sedikit mundur karena Than terus maju mendominasi.

"Apa kau masih perawan?"

Deg!

Bagai disambar petir, pertanyaan Than benar-benar tak disangka dan menyentil harga dirinya.

"Jaga ucapan anda Tuan Than!"

"Kenapa?, bukankah kau bersedia melakukan apapun untuk ku demi kerjasama ini?"

"Iya, tapi tidak_"

Sret

Sifa semakin terkejut, tangan Than dengan cepat menyambar pinggangnya, Sifa pun meronta.

"Lepaskan Tuan, jangan kurang ajar!" Teriak Sifa dan_

Brug!

Sifa terjengkang jatuh saat tiba-tiba Than melepaskan tangannya, sangat menyakitkan membuat pantat Sifa terasa nyeri.

"Anda keterlaluan!"

"Aku hanya mengikuti permintaan mu, jangan salahkan aku" ucap laki-laki dingin itu.

"Saya menawarkan kerjasama yang profesional, bukan hal aneh-aneh seperti pertanyaan anda tadi" protes Sifa yang bersusah payah bangun dan berdiri kembali.

Than hanya menatap dingin, lalu duduk kembali seolah tak peduli.

"Waktumu habis, pergilah, tidak ada gunanya kau disini, aku tak butuh kerjasama yang kau tawarkan"

"Apa?!, tapi Tuan, aku mohon, hanya anda harapanku membalas perbuatan mereka, saya tidak punya apapun lagi sekarang"

"Percuma, aku tidak butuh kerjasama itu, pergilah atau aku akan memanggil security untuk menyeret mu"

Pupus sudah harapan, Sifa benar-benar tidak tau lagi harus berbuat apa, berbalik dan berjalan lunglai untuk keluar dari sana, langkahnya hampir mencapai pintu.

"Datanglah jika kamu bersedia menyerahkan tubuh dan jiwa mu padaku sebagai bentuk pertukaran kerjasama yang kau inginkan"

Deg

Sifa berhenti, namun tidak membalikkan tubuhnya dan tetap membelakangi.

"Dasar Brengsek!" Ucapnya lirih, lalu melanjutkan langkahnya.

Bahkan Thomas yang berpapasan merasa heran, jangankan menyapa, Sifa tak melihatnya sama sekali, pandangannya lurus tapi kosong, wajahnya penuh rasa kecewa dan luka.

"Ya Tuhan, apa lagi yang terjadi dengan wanita itu" gumam Thomas lalu masuk ke ruangan Than.

"Apa anda sudah siap Tuan Than?" Tanya Thomas.

"Hem, tentu saja Paman" jawab Than dengan wajah dinginnya keluar dari ruangan, diikuti oleh Thomas dan juga anak buahnya yang lain.

Masuk di sebuah liff dan menuju lantai berikutnya, Thomas merapat dan ingin menyampaikan sesuatu.

"Nyonya besar menghubungi saya lagi Tuan, dan memaksa anda menerima perjodohan"

"Ck, katakan aku tidak mau Paman"

"Heh, mana berani, saya masih sayang nyawa ini" jawab Thomas.

"Menyebalkan, kenapa orang tua selalu bingung soal jodoh anaknya, memangnya ada masalah jika aku belum mau menikah?"

"Bagi saya tidak Tuan, tapi bagi keluarga besar_"

"Jangan lanjutkan, bilang saja aku sudah punya calon, jadi jangan mengatur perjodohan lagi"

"Apa?!, benarkah tuan, ya Tuhan, syukurlah" terlihat senyuman sumringah dari Thomas yang terlihat gembira.

Sedangkan Than hanya menatapnya sebentar, lalu menghela nafas, dia hanya beralasan saja pada Thomas biar kabarnya tersampaikan dan sang nyonya besar tidak selalu mengenalkannya pada wanita-wanita aneh yang membuatnya bosan.

*

*

Sementara itu Sifa melajukan mobilnya lirih, terus berjalan tanpa tujuan, saat ini hanya ingin pergi kemanapun bersama mobilnya meninggalkan semua kepenatan.

Hingga tiba di suatu tempat, Sifa melihat air laut yang bergelombang tenang, tidak terlalu menggelegar dan sangat menyenangkan.

"Disini sangat nyaman, ombak yang bersahabat" gumamnya lirih lalu duduk di tepian pantai.

Sebagain orang yang mulai berjalan pulang merasa heran, pasalnya hari sudah mulai gelap, dan ada wanita yang justru baru datang dan duduk sendirian.

Teringat akan sesuatu, dibukanya ponsel dan ada satu notif di email-nya, di buka perlahan dan ada seseorang mengirim sesuatu.

Dibacanya perlahan.

"Apa ini?!" Sifa langsung berdiri saking kagetnya.

Surat tagihan dari wedding organizer, tagihan ganti rugi sebanyak 65 juta, tentu saja itu sangat mengejutkan, pernikahannya memang di batalkan, tapi bagaimana mungkin biaya ganti rugi juga di bebankan padanya.

"Hans Brengsek!" Teriaknya seketika menggema.

Di saat yang sama, telpon berdering berkali-kali, setelah selesai berteriak, Sifa segera mengangkatnya.

"Iya Bu, ada apa?"

"Ayahmu Sayang, sekarang di rumah sakit"

"Apa,?!"

"Penyakit Jantungnya kambuh"

"Ya Tuhan, baik Bu, aku pulang"

Sifa benar-benar tak bisa berpikir lagi, segera berlari sekuat tenaga menuju mobilnya, walaupun pasir di pantai itu sangat berat menahan langkah kakinya.

Mobil meluncur dengan cepat, hanya Ayah dan ibunya yang ada dalam pikirannya, tak peduli Sifa harus menempuh jarak hampir tiga jam perjalanan, Jakarta menuju kota Bandung sendirian.

Tiba lebih cepat dari perkiraan, rasanya tubuh Sifa tak ingin beristirahat, langsung memasuki Rumah Sakit tempat ayahnya di rawat, bagaimana penampilannya saat ini sudah tak di pedulikan lagi.

"Ibu, dimana Ayah?"

Sang ibu langsung memeluk Sifa, dan mengantar Sifa ke Ruang ICU, disanalah kini sang ayah berbaring dan belum sadarkan diri.

"Ayah" lirih sekali Sifa menghampiri setelah mendapat ijin.

Lalu memegang tangan sang Ayah dan dengan lembut membelainya, waktu yang terbatas membuat Sifa terpaksa harus keluar dan meninggalkan Ayahnya, lalu kini berjalan mendekati sang ibu yang terlihat begitu lelah.

"Istirahat lah ibu, biar aku yang menjaga ayah" ucap Sifa.

Malika hanya tersenyum mendengar perkataan anaknya. "Bukan ibu yang harus istirahat, tapi kamu sayang, lihat dirimu kacau sekali, pulang dan mandilah"

Sekali lagi, Sifa memeluk ibunya, rasanya sudah tidak bisa lagi menangis, terlalu lelah dan kering air matanya, lalu Sifa pun akhirnya mau pulang untuk membersihkan diri setelah dipaksa oleh sang ibu.

Saat melewati ruang administrasi, Sifa berhenti, teringat akan kemampuan finansial nya yang kini terbatas, lalu bertanya soal estimasi biaya rumah sakit sang ayah.

"Kurang lebih 100 juta Nona, di kamar VIP"

"Seratus juta?"

"Iya benar, itu hanya perkiraan sementara yang bisa kita hitung saat ini, bisa lebih atau pun kurang, atau mungkin ingin berpindah di kelas yang lebih rendah?"

"Oh tidak, jangan, tempatkan ayah saya di VIP dan pelayanan terbaik"

"Baiklah Nona"

"Terimakasih " ucap Sifa dan kemudian segera berjalan keluar dan menuju rumahnya.

Tepatnya jam 3 malam, Sifa terbangun lalu mengambil air wudhu, membentangkan sajadahnya untuk menunaikan sholat malam, berlanjut melantunkan ayat Alquran hingga membuat hatinya tenang, kemudian di tutup dengan Doa yang begitu khusuk, menyerahkan semua bebannya pada sang Maha Pencipta.

jangan lupa KOMENnya, LIKE, VOTE, HADIAH dan tonton IKLANNYA.

Bersambung.

Terpopuler

Comments

nobita

nobita

jadi nyesek ya kisah hidup Sifa... cobaan yg satu belum kelar.. muncul lagi masalah baru

2025-02-15

0

Yhanie Shalue

Yhanie Shalue

semoga sifa dan than bisa salah ng membantu dan berakhir jatuh cinta😍

2024-12-20

0

✨️ n@shs

✨️ n@shs

semangat sifa, yakin akan ada hikmah dibalik semua kejadian

2024-12-25

0

lihat semua
Episodes
1 Kontrak yang berubah
2 Shock
3 Terkuak Perlahan
4 lelaki tak dikenal
5 Tatapan Pertama
6 Sang Tuan
7 Pertemuan tak terduga
8 Datang Kembali
9 Apartemen mewah
10 Bantuan
11 Jaelangkung!
12 Mulai Bekerja
13 Bertemu Keluarga
14 Panggilan Baru
15 Pertemuan tak diinginkan
16 Sulap
17 Langkah Awal
18 Cukup Memuaskan
19 Direktur TRULA GROUP
20 Perlahan tapi Pasti
21 Ini Baru awal
22 Kuatkan Dirimu
23 Terungkap
24 Menikah diam-diam?
25 Saling menyerang
26 Terjebak
27 Balasan yang sama
28 Termakan Umpan
29 Penyakit Berbahaya
30 Pelayan Nasi goreng
31 Kuliner Malam Hari
32 Kepanikan
33 Pertolongan
34 Tidak Setuju
35 SAH!
36 Kamar yang sama
37 Sosok yang berbeda
38 Sang Pengantar Roti
39 Aku bisa gila!
40 Terlalu Dekat
41 Curiga
42 Mintalah Padaku
43 Tanda Permintaan Maaf.
44 Tawaran Kembali
45 Bantuan
46 Aku belum siap
47 Investigasi
48 Dasar Vampir!
49 Menemani makan
50 Kehadiran sang Casanova
51 Masih Saudara
52 Pesta
53 Rasa Cemburu
54 Panggilan Genting
55 Perbincangan Aneh
56 Wanita Arogan
57 Bimbang
58 Belum Saatnya
59 Wanita yang Spesial
60 Bagai di Sambar Petir
61 Tidak Terima
62 Canggung
63 Dua Pengawal
64 Go Publik
65 Temani aku
66 Taman Bunga
67 Mengibarkan Bendera Perang
68 Aura Kekuasaan
69 Merasakan Sesuatu
70 Penganggu
71 Serangan
72 Aunty
73 Hubungan yang Mengejutkan
74 Membuat Panik
75 Penyatuan yang Sempurna
76 Tamu tak diundang
77 Hampir saja
78 Tekanan Bharata
79 Satu persatu Keluarga NUGRAHA
80 Hari yang dinanti
81 Berani berbuat ulah
82 Keadaan Mencekam
83 Tak Berdaya
84 Muncul ke Permukaan
85 Terungkap Rahasia
86 Kabar Bahagia
87 Akhir
88 Ev-one
89 Ev-Two
90 Ev-Three
Episodes

Updated 90 Episodes

1
Kontrak yang berubah
2
Shock
3
Terkuak Perlahan
4
lelaki tak dikenal
5
Tatapan Pertama
6
Sang Tuan
7
Pertemuan tak terduga
8
Datang Kembali
9
Apartemen mewah
10
Bantuan
11
Jaelangkung!
12
Mulai Bekerja
13
Bertemu Keluarga
14
Panggilan Baru
15
Pertemuan tak diinginkan
16
Sulap
17
Langkah Awal
18
Cukup Memuaskan
19
Direktur TRULA GROUP
20
Perlahan tapi Pasti
21
Ini Baru awal
22
Kuatkan Dirimu
23
Terungkap
24
Menikah diam-diam?
25
Saling menyerang
26
Terjebak
27
Balasan yang sama
28
Termakan Umpan
29
Penyakit Berbahaya
30
Pelayan Nasi goreng
31
Kuliner Malam Hari
32
Kepanikan
33
Pertolongan
34
Tidak Setuju
35
SAH!
36
Kamar yang sama
37
Sosok yang berbeda
38
Sang Pengantar Roti
39
Aku bisa gila!
40
Terlalu Dekat
41
Curiga
42
Mintalah Padaku
43
Tanda Permintaan Maaf.
44
Tawaran Kembali
45
Bantuan
46
Aku belum siap
47
Investigasi
48
Dasar Vampir!
49
Menemani makan
50
Kehadiran sang Casanova
51
Masih Saudara
52
Pesta
53
Rasa Cemburu
54
Panggilan Genting
55
Perbincangan Aneh
56
Wanita Arogan
57
Bimbang
58
Belum Saatnya
59
Wanita yang Spesial
60
Bagai di Sambar Petir
61
Tidak Terima
62
Canggung
63
Dua Pengawal
64
Go Publik
65
Temani aku
66
Taman Bunga
67
Mengibarkan Bendera Perang
68
Aura Kekuasaan
69
Merasakan Sesuatu
70
Penganggu
71
Serangan
72
Aunty
73
Hubungan yang Mengejutkan
74
Membuat Panik
75
Penyatuan yang Sempurna
76
Tamu tak diundang
77
Hampir saja
78
Tekanan Bharata
79
Satu persatu Keluarga NUGRAHA
80
Hari yang dinanti
81
Berani berbuat ulah
82
Keadaan Mencekam
83
Tak Berdaya
84
Muncul ke Permukaan
85
Terungkap Rahasia
86
Kabar Bahagia
87
Akhir
88
Ev-one
89
Ev-Two
90
Ev-Three

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!