Panggilan Baru

Sifa bagai terkena sebuah kutukan, itulah yang di rasakannya kini, dan dirinya harus mau menjadi kekasih Than tanpa diberi kesempatan untuk mempertimbangkan.

"Apa yang harus saya lakukan, ya Allah" Sifa benar-benar di buat pusing dengan keadaan.

Dan benar saja, dirinya seperti barang pribadi Than yang selalu diawasi.

"Sudah siang, saya permisi dulu Tuan"

"Kita makan siang bersama, ikut aku dan ganti panggilan mu saat tak ada siapapun, usia kita hanya terpaut lima tahun, dan kau seperti memanggil seorang yang sudah sangat tua" ucap Than lalu segera membereskan berkas yang ada di atas meja.

Bagaimana dengan Sifa?, tentu saja terkejut dan masih terdiam di depan meja Than, tidak boleh memanggil Tuan, lalu dirinya harus memanggil apa?, Raja Es?, atau beruang kutub?, rasanya Sifa makin tak mengerti dengan keinginan aneh laki-laki yang ada didepannya.

"Kau kenapa?" Tanya Than mengejutkan Sifa yang masih bertarung dengan pikirannya.

"Tidak ada" jawab Sifa Asal.

"Ikut aku" ucap Than lalu berjalan melewati Sifa begitu saja.

"Ck, apa ini yang namanya mengajak kekasih makan siang, aku lebih mirip ajudannya saja, kemanapun harus ikut dan berjalan di belakangnya" gumamnya lirih.

Namun apa yang terjadi berikutnya, Than menyambar tangannya dan menariknya hingga kini berjalan disampingnya dengan tangan yang tergenggam erat.

"Tu tuan, anda_"

"Panggil aku yang sewajarnya sebagai seorang kekasih"

"A apa?, saya harus panggil apa?" Ucap lirih Sifa dalam kebingungan karena beberapa kali berpapasan dengan pegawai disana dan merasa tidak enak hati.

Than masih terdiam, hingga kemudian memasuki sebuah lift pribadi khusus untuk dirinya dan orang-orang penting perusahaan saja.

Kini Sifa diseret tepat di depan Than dan mendapati tatapan aneh yang tak biasa.

"Kau pernah punya kekasih kan?" Tanya Than.

"Iya, tapi kami sudah putus, dia_"

"Panggil aku seperti kau dulu memanggil mantan kekasihmu itu"

"Apa?, tidak mau"

"Kenapa?" Tanya Than

"Dia memberi bekas luka yang dalam, kalau saya memanggil mu seperti aku memanggilnya, aku teringat semua kebrengsekan nya"

"Kalau begitu terserah, kau mau memanggil ku apa, pikirkan saja sendiri"

"Bagaimana kalau_"

"Jangan namaku, kau tidak sopan" sahut Than.

Sifa terdiam dan menatap Than Aneh, tidak sopan katanya?, justru dia yang berbuat semaunya sendiri lebih dari tidak sopan baginya.

Akhir kata, tak ada keputusan Sifa harus memanggil apa, sampai keduanya sudah tiba disebuah restoran yang tak jauh dari perusahaan, rupanya orang-orang disana sudah menyambut Than dengan baik, bisa dipastikan semua sudah mengenal siapa Than.

Hidangan makan siang pun datang, dan Than mengucapkan terimakasih, cukup sopan, Sifa terkejut akan apa yang dilakukan Than, entahlah, terkadang Than berbuat sesuatu yang tak pernah di duga oleh Sifa.

"Apa Tuan Than ingin makanan penutup yang segar?" Tanya Salah satu pelayan.

"Tidak usah, bagaimana denganmu honey?"

Uhuk uhuk

Sifa langsung terdesak minuman yang baru saja di masukkan ke dalam tenggorokannya, saat mendengar panggilan yang di berikan Than untuknya.

"Anda tidak apa-apa Nona?" Pelayan itu kaget dan berinisiatif untuk membantunya.

"Tidak, aku tidak apa-apa, dan aku juga tidak perlu makanan penutup, ini sudah cukup" jawab Sifa setelah bisa mengendalikan dirinya.

"Baiklah, selamat menikmati" ucap pelayan itu sebelum pergi, Sifa tersenyum dan mengucapkan terimakasih.

Sementara Than bersikap biasa saja lalu mengambil makanan yang ada didepannya dengan tenang seolah tak ada masalah.

Namun tidak bagi Sifa yang masih menatapnya dengan tajam.

"Kau kenapa?" Tanya Than.

"Kenapa memanggilku seperti itu tanpa ijin dulu?"

"Ijin?, aku memanggil kekasihku dengan kata honey, apa itu salah?"

"Tidak, tapi harusnya semua itu dengan_"

"Makanlah, jangan membuang waktu, isi tenagamu dan akan ada pekerjaan penting sesat lagi"

Ya Tuhan, Sifa langsung terdiam, jengkel setengah mati, namun lagi-lagi tak bisa berbuat apapun, hanya berusaha menahan amarahnya dan makan.

Hanya butuh waktu setengah jam, dan mereka sudah kembali lagi di perusahaan, tangan Than bahkan tak membiarkan Sifa berjalan tenang sendirian, menyambarnya dan membuat Sifa gerah dibuatnya.

Kini Than bergeser di dekat meja kerja Sifa, lalu memberikan sebuah berkas untuk di baca, sontak Sifa sangat terkejut melihat apa yang ada didalamnya.

"Ini perusahaan TRULA GROUP?" Tanya Sifa.

"Hem, aku berhasil menarik beberapa investor besar dalam perusahaannya setelah semua data kerja kotor perusahan itu aku tunjukkan ke mereka, data yang kau berikan memudahkan itu semua"

"Kalau semua investor itu mundur, bisa dipastikan perusahaan TRULA GROUP akan goyah, dan itu artinya mereka akan bangkrut"

"Itu tujuanku"

"Dan perusahaan TRULA GROUP tidak akan bertahan, mereka akan tutup"

"Kau itu cerdas, tapi terlalu sederhana, pantas saja mudah di khianati" ucap Than.

Sifa mengerutkan kening, tak mengerti apa maksud kata-kata Than sebenarnya, dan tak membiarkan begitu saja Than yang berjalan kembali ke kursi kerjanya.

"Apa maksut Tuan Than?" Tanya Sifa kini tepat di depan Than setelah berhasil mengikutinya dengan cepat sesaat tadi.

"Panggil aku seperti aku memanggil mu, akan aku jelaskan setelah itu" sahut Than yng kini kembali membuka berkas yang ada diatas mejanya.

Sifa menahan diri, memaksa sekali keinginan laki-laki didepannya, tapi apa boleh buat, selalu saja dirinya menyadari bahwa keadaanya tak berdaya jika harus melawan Than.

"Okey, apa maksud mu honey?" Akhirnya Sifa menurut juga.

Than menghentikan gerakan tangannya, lalu tersenyum tipis dan kini menatap Sifa dengan satu alisnya yang sedikit terangkat.

"Suara mu indah juga saat memanggilku seperti itu"

"Apa?!, dasar!" Sifa langsung memundurkan tubuhnya, sedikit jauh dari meja Than dan terlihat waspada, semenjak pertemuan dengan keluarganya, Than memang mengalami perubahan sifat sepertinya.

"Okey, tidak perlu aku jelaskan, ikuti saja perkembangannya"

"What?!, kau ini_" Sifa lalu segera kembali ke tempatnya dengan hati yang kesal.

Namun itu tak berpengaruh apapun pada Than, justru kini dirinya beranjak dari tempatnya dan mengabarkan pada Sifa jika harus memimpin rapat penting di perusahaan yang lain, Sifa hanya mengucapkan kata 'Okey' sebelum akhirnya Than pergi.

Begitulah hari-hari yang dilalui Sifa kini, waktu berjalan begitu saja, tak terasa hubungan terjalin hampir satu bulan lamanya, masih tetap dengan Than yang selalu sibuk dengan pekerjaan, begitu juga dengan Sifa yang semakin mengerti dirinya harus berbuat apa untuk membantu Than saat bekerja.

Hubungan diluar pekerjaan tentu saja ada, tapi Sifa merasakan hal lain, satu persatu sifat Than yang sebelumnya tak diketahui mulai terlihat, terkesan cuek dan dingin memang, tapi ada beberapa moment yang terkadang Than begitu hangat.

Sedangkan keluarga Than seolah ditelan bumi, Sifa tak pernah mendengar apapun lagi, baik dari orang-orang disekitarnya maupun dari Than sendiri, semua keanehan itu tak pernah Sifa tanyakan, dirinya lebih merasa aman berada di posisi tak mau tau lagi urusan Than selain pekerjaan.

Soal hubungan asmaranya?, lebih terkesan itu hanya sesuatu yang biasa saja, Than tetap seperti sebelumya dan Sifa pun bahkan merasa semua hanya lakonan yang harus dilalui beberapa saat saja.

Ehem, akan semakin seru lagi nih, yuk jangan lupa KOMENnya, LIKE, VOTE, HADIAH dan tonton IKLANNYA.

Bersambung.

Terpopuler

Comments

Yhanie Shalue

Yhanie Shalue

kebangun ad notif langsung baca,, semakin seru dan semoga hubungan than dan sifa smkn serius😍

2024-12-24

0

ely

ely

sifa..kmu harus terbiasa krn than itu turunan bucin 🤣

2024-12-24

0

lizah meon

lizah meon

saya suka jalan ceritanya.

2024-12-24

0

lihat semua
Episodes
1 Kontrak yang berubah
2 Shock
3 Terkuak Perlahan
4 lelaki tak dikenal
5 Tatapan Pertama
6 Sang Tuan
7 Pertemuan tak terduga
8 Datang Kembali
9 Apartemen mewah
10 Bantuan
11 Jaelangkung!
12 Mulai Bekerja
13 Bertemu Keluarga
14 Panggilan Baru
15 Pertemuan tak diinginkan
16 Sulap
17 Langkah Awal
18 Cukup Memuaskan
19 Direktur TRULA GROUP
20 Perlahan tapi Pasti
21 Ini Baru awal
22 Kuatkan Dirimu
23 Terungkap
24 Menikah diam-diam?
25 Saling menyerang
26 Terjebak
27 Balasan yang sama
28 Termakan Umpan
29 Penyakit Berbahaya
30 Pelayan Nasi goreng
31 Kuliner Malam Hari
32 Kepanikan
33 Pertolongan
34 Tidak Setuju
35 SAH!
36 Kamar yang sama
37 Sosok yang berbeda
38 Sang Pengantar Roti
39 Aku bisa gila!
40 Terlalu Dekat
41 Curiga
42 Mintalah Padaku
43 Tanda Permintaan Maaf.
44 Tawaran Kembali
45 Bantuan
46 Aku belum siap
47 Investigasi
48 Dasar Vampir!
49 Menemani makan
50 Kehadiran sang Casanova
51 Masih Saudara
52 Pesta
53 Rasa Cemburu
54 Panggilan Genting
55 Perbincangan Aneh
56 Wanita Arogan
57 Bimbang
58 Belum Saatnya
59 Wanita yang Spesial
60 Bagai di Sambar Petir
61 Tidak Terima
62 Canggung
63 Dua Pengawal
64 Go Publik
65 Temani aku
66 Taman Bunga
67 Mengibarkan Bendera Perang
68 Aura Kekuasaan
69 Merasakan Sesuatu
70 Penganggu
71 Serangan
72 Aunty
73 Hubungan yang Mengejutkan
74 Membuat Panik
75 Penyatuan yang Sempurna
76 Tamu tak diundang
77 Hampir saja
78 Tekanan Bharata
79 Satu persatu Keluarga NUGRAHA
80 Hari yang dinanti
81 Berani berbuat ulah
82 Keadaan Mencekam
83 Tak Berdaya
84 Muncul ke Permukaan
85 Terungkap Rahasia
86 Kabar Bahagia
87 Akhir
88 Ev-one
89 Ev-Two
90 Ev-Three
Episodes

Updated 90 Episodes

1
Kontrak yang berubah
2
Shock
3
Terkuak Perlahan
4
lelaki tak dikenal
5
Tatapan Pertama
6
Sang Tuan
7
Pertemuan tak terduga
8
Datang Kembali
9
Apartemen mewah
10
Bantuan
11
Jaelangkung!
12
Mulai Bekerja
13
Bertemu Keluarga
14
Panggilan Baru
15
Pertemuan tak diinginkan
16
Sulap
17
Langkah Awal
18
Cukup Memuaskan
19
Direktur TRULA GROUP
20
Perlahan tapi Pasti
21
Ini Baru awal
22
Kuatkan Dirimu
23
Terungkap
24
Menikah diam-diam?
25
Saling menyerang
26
Terjebak
27
Balasan yang sama
28
Termakan Umpan
29
Penyakit Berbahaya
30
Pelayan Nasi goreng
31
Kuliner Malam Hari
32
Kepanikan
33
Pertolongan
34
Tidak Setuju
35
SAH!
36
Kamar yang sama
37
Sosok yang berbeda
38
Sang Pengantar Roti
39
Aku bisa gila!
40
Terlalu Dekat
41
Curiga
42
Mintalah Padaku
43
Tanda Permintaan Maaf.
44
Tawaran Kembali
45
Bantuan
46
Aku belum siap
47
Investigasi
48
Dasar Vampir!
49
Menemani makan
50
Kehadiran sang Casanova
51
Masih Saudara
52
Pesta
53
Rasa Cemburu
54
Panggilan Genting
55
Perbincangan Aneh
56
Wanita Arogan
57
Bimbang
58
Belum Saatnya
59
Wanita yang Spesial
60
Bagai di Sambar Petir
61
Tidak Terima
62
Canggung
63
Dua Pengawal
64
Go Publik
65
Temani aku
66
Taman Bunga
67
Mengibarkan Bendera Perang
68
Aura Kekuasaan
69
Merasakan Sesuatu
70
Penganggu
71
Serangan
72
Aunty
73
Hubungan yang Mengejutkan
74
Membuat Panik
75
Penyatuan yang Sempurna
76
Tamu tak diundang
77
Hampir saja
78
Tekanan Bharata
79
Satu persatu Keluarga NUGRAHA
80
Hari yang dinanti
81
Berani berbuat ulah
82
Keadaan Mencekam
83
Tak Berdaya
84
Muncul ke Permukaan
85
Terungkap Rahasia
86
Kabar Bahagia
87
Akhir
88
Ev-one
89
Ev-Two
90
Ev-Three

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!