Tatapan Pertama

Wajah yang sangat rupawan, tegas dan berkharisma, tatapan mata yang tajam dan begitu menenggelamkan apapun yang dilihatnya, begitu dingin namun ada sesuatu yang terpancar hangat dan sulit di artikan, tinggi tegap dengan langkah kakinya yang jenjang dan nampak begitu kokoh dan tenang.

"Siapa laki-laki ini?" Batin Sifa yang kemudian dikejutkan dengan panggilan pelayan wanita.

"Ini semua milik anda Nona, sudah dikeringkan dan silahkan di bawa, maaf, tadi saya membantu melepaskan semuanya karena basah" ucapnya.

"Oh, i iya , terimakasih" kembali Sifa memakan bubur hangat yang sudah disediakan untuknya, begitu nikmat dan menyegarkan tubuhnya.

"Maaf, ini di mana?" Tanya Sifa kemudian.

Pelayan wanita itu tersenyum, lalu berkata "Anda berada di Mansion Tuan kami, disini aman, tenang saja"

"Apa?, Mansion?" Sifa terkejut.

Pelayan itu pun mengangguk. Pantas saja semuanya serba mewah, dan Sifa baru kali ini melihat isi sebuah Mansion selama hidupnya, bahkan tadi dikira dirinya sudah berada di surga.

"Apa yang terjadi padaku?" Tanya Sifa lagi.

"Jika anda sudah kuat sebaiknya segera tunaikan sholat, terakhir Tuan katakan, anda di temukan di jalanan depan Masjid, pasti Nona hendak beribadah bukan?"

"Oh i iya, benar sekali, aku_"

"Baiklah, mari ikut saya Nona_, maaf bagaimana saya memanggil Nona?" Tanya pelayan itu.

"Oh, aku Sifa, panggil saja Sifa"

"Manis sekali nama Nona Sifa, seperti orangnya" ucap pelayan itu dan kini memimpin langkah menuju ke suatu tempat untuk beribadah.

Setelah menyelesaikan semua dan dirasa cukup kuat untuk kembali pulang, Sifa akhirnya berpamitan.

"Maaf siapa Tuan yang menolongku tadi?" Tanya Sifa ingin tau.

"Aku juga minta maaf, Tuan kami tidak mengijinkan memberitahukan, mungkin suatu saat nanti Nona Sifa akan tau sendiri, sungguh, maafkan saya" ucap sang pelayan.

"Jadi begitu ya, tidak apa-apa, aku berterimakasih atas semua bantuannya, sampaikan ucapan terimakasih ku pada Tuan mu"

"Baik, mobil dan sopir kami sudah menunggu di depan, silahkan Nona Sifa melanjutkan perjalanan"

"Terimakasih" jawab Sifa, lalu keluar di temani oleh pelayanan, tentu saja Sifa minta ditemani sampai ke luar dari Mansion yang cukup luas bak istana ini, bisa dipastikan dirinya akan tersesat jika berjalan sendirian.

Sesaat dirinya berpikir, saat berada di dalam mobil yang terbilang mewah, menuju sebuah perusahaan untuk mengambil mobil pribadinya yang masih terparkir disana.

"Sungguh laki-laki yang misterius sekali, bahkan ponselku mati dan terprogram bisa aktif kembali setelah jarak yang sangat jauh seperti ini" batin Sifa yang kini sudah bisa melihat ponselnya sudah aktif kembali.

"Pak, apa boleh saya tau siapa _"

"Maaf, sebaiknya Nona diam, sebentar lagi sampai tujuan anda"

"Oh my God, semua sama saja, tak ada satupun yang bisa membantuku untuk tau siapa laki-laki itu, ya sudahlah, aku juga tidak ada urusan dengannya, tidak penting" gumam Sifa sedikit kesal.

Tiba ditempat yang dituju, nampak sekali sopir itu ikut turun dan berbincang sebentar dengan beberapa orang yang keluar dari perusahaan MEGATHAN Company, sesaat Sifa mengerutkan kening.

"Apa mereka saling kenal?, kok bisa?" Batin Sifa, namun kemudian segera menuju basement tempat mobilnya terparkir dengan aman.

Sebelum keluar dari sana, terdengar beberapa orang mengatakan jika besok ada rapat besar perusahaan dan mereka sangat berantusias karena kedatangan sang CEO pemilik perusahaan yang akan hadir disana.

Senyuman pun terbit dari bibir Sifa seketika.

"Bagus, aku tidak akan menyerah, aku pastikan akan menemui mu Tuan Than, bagaimana pun caranya" ucapnya penuh semangat yang di kobarkan dalam dadanya.

*

*

Pukul sepuluh pagi, Sifa sudah memarkir mobilnya kembali, mau tidak mau Perusahaan MEGATHAN Company kembali menjadi tujuannya hari ini.

Bertepatan dengan itu, terlihat Thomas berjalan masuk, tak menyia-nyiakan kesempatan, Sifa mengikuti perlahan dan mengikuti sampai pada liff kusus yang terbuka,Sifa berlari dan ikut masuk kesana.

"Kamu?!" Ucap Thomas terkejut mendapati Sifa berhasil masuk bersamanya.

"Saya harus bertemu tuan Than, tolonglah saya Tuan Thomas"

"Ya Tuhan, berapa kali saya katakan, beliau tidak mau menemui mu, jadi sekarang keluar dari sini"

"Tidak"

Tut

"Hei!" Thomas terkejut saat Sifa tiba-tiba memencet nomor dan membuat lift bergerak naik.

Terpaksa Thomas diam dan menghela nafasnya, jelas sekali wajahnya yang berubah menjadi cemas.

Pintu lift terbuka, dan Thomas menghadang Sifa untuk keluar.

"Tekan tombol dan kembali ke bawah, aku peringatkan kamu Nona Sifa, jangan membuat keributan" ucap Thomas memperingatkan.

"Tidak, aku akan keluar ikut Tuan Thomas untuk bertemu Tuan Than, jika anda memaksaku, maka aku akan teriak sekarang juga!"

"Ya Tuhan, Diam!" Thomas panik seketika saat Sifa mengambil ancang-ancang.

Terpaksa Thomas membiarkan Sifa mengikutinya.

"Tunggu disini, dan jangan ke mana-mana, aku akan menemui Tuan Than dan memohon untuk bertemu denganmu, mengerti?!" Thomas menjelaskan penuh peringatan.

"Iya Tuan, siap" jawab Sifa segera.

Thomas masuk ke dalam sebuah ruangan khusus yang nampak begitu eksklusif, jelas ruangan dengan semua pengamanan canggih di dalamnya.

Tak lama, Thomas pun keluar dengan wajah yang sangat serius.

"Bagaimana Tuan?" Tanya Sifa menyambutnya.

"Aku sudah kena marah gara-gara kamu, beruntung kali ini Tuan Than masih mau menemui mu, hanya 10 menit, tidak lebih dan jangan membuat masalah didalam sana, mengerti?"

"Okey, saya masuk sekarang?" Tanya Sifa.

"Hem, masuklah, tunjukkan kesopanan mu, jangan sembarangan bicara"

"Aku mengerti" jawab Sifa dan segera merapikan diri sebelum melangkah masuk ke ruangan yang sebenarnya begitu menakutkan baginya.

Sifa melihat ruangan penuh takjub, masih berdiri di depan sebuah meja besar dengan kursi terbalik dan ada orang duduk membelakanginya.

"Katakan, apa maumu"

Deg

"Suara itu?" Batin Sifa yang familiar mendengarnya.

"Cepat!"

"Oh baiklah, maaf tuan Than, saya menawarkan kerjasama di bidang saya, itu yang utama dan siap membantu anda melawan perusahaan Rival anda dengan memberikan semua informasi penting yang sudah ditangan saya"

"Dengan kata lain, kau berkhianat, dan aku harus menerima seseorang sepertimu?"

"Terserah anda mau bilang apa, mereka lebih dulu mengkhianati kepercayaan saya, dan apa yang saya lakukan hanya membalas apa yang mereka perbuat pada saya"

"Dengan mendatangiku dan menginginkan kerjasama?"

"Iya Tuan, saya pastikan anda tidak akan kesulitan untuk mengalahkan perusahaan TRULA GROUP"

Ada tawa lirih terdengar disana, membuat hati Sifa ketar ketir dibuatnya.

"Ke kenapa anda tertawa Tuan?" Tanya Sifa.

"Percaya diri sekali kamu memberikan tawaran itu, apa kau tau?, tanpa bantuanmu aku bisa menghancurkan TRULA GROUP jika aku mau, kenapa aku harus menerima tawaran mu?"

"Karena saya akan mempermudah jalan anda Tuan Than, dengan semua kesepakatan yang anda inginkan, saya akan mengikuti semua kemauan anda, asal tujuan kita sama, menghancurkan TRULA GROUP terutama orang-orang yang sudah berbuat curang terhadap hasil kerjaku"

"Wanita yang penuh dendam rupanya?"

Sret

Kursi itupun bergeser dan menghadap tepat di depan Sifa berdiri saat ini.

Dan Sifa seketika bergeser mundur dengan rasa terkejutnya.

Jangan lupa KOMENnya, LIKE, VOTE, HADIAH, dan tonton IKLANNYA.

Bersambung.

Terpopuler

Comments

Yhanie Shalue

Yhanie Shalue

kan kan masih dibikin penasaran sm kak author 😌

2024-12-19

1

nobita

nobita

tuh kan ku rasa yg menolong Sifa kemarin pasti Tuan Than...

2025-02-15

0

Ayu Septiani

Ayu Septiani

Sifa cukup percaya diri untuk membalas para penghianat

2025-01-09

0

lihat semua
Episodes
1 Kontrak yang berubah
2 Shock
3 Terkuak Perlahan
4 lelaki tak dikenal
5 Tatapan Pertama
6 Sang Tuan
7 Pertemuan tak terduga
8 Datang Kembali
9 Apartemen mewah
10 Bantuan
11 Jaelangkung!
12 Mulai Bekerja
13 Bertemu Keluarga
14 Panggilan Baru
15 Pertemuan tak diinginkan
16 Sulap
17 Langkah Awal
18 Cukup Memuaskan
19 Direktur TRULA GROUP
20 Perlahan tapi Pasti
21 Ini Baru awal
22 Kuatkan Dirimu
23 Terungkap
24 Menikah diam-diam?
25 Saling menyerang
26 Terjebak
27 Balasan yang sama
28 Termakan Umpan
29 Penyakit Berbahaya
30 Pelayan Nasi goreng
31 Kuliner Malam Hari
32 Kepanikan
33 Pertolongan
34 Tidak Setuju
35 SAH!
36 Kamar yang sama
37 Sosok yang berbeda
38 Sang Pengantar Roti
39 Aku bisa gila!
40 Terlalu Dekat
41 Curiga
42 Mintalah Padaku
43 Tanda Permintaan Maaf.
44 Tawaran Kembali
45 Bantuan
46 Aku belum siap
47 Investigasi
48 Dasar Vampir!
49 Menemani makan
50 Kehadiran sang Casanova
51 Masih Saudara
52 Pesta
53 Rasa Cemburu
54 Panggilan Genting
55 Perbincangan Aneh
56 Wanita Arogan
57 Bimbang
58 Belum Saatnya
59 Wanita yang Spesial
60 Bagai di Sambar Petir
61 Tidak Terima
62 Canggung
63 Dua Pengawal
64 Go Publik
65 Temani aku
66 Taman Bunga
67 Mengibarkan Bendera Perang
68 Aura Kekuasaan
69 Merasakan Sesuatu
70 Penganggu
71 Serangan
72 Aunty
73 Hubungan yang Mengejutkan
74 Membuat Panik
75 Penyatuan yang Sempurna
76 Tamu tak diundang
77 Hampir saja
78 Tekanan Bharata
79 Satu persatu Keluarga NUGRAHA
80 Hari yang dinanti
81 Berani berbuat ulah
82 Keadaan Mencekam
83 Tak Berdaya
84 Muncul ke Permukaan
85 Terungkap Rahasia
86 Kabar Bahagia
87 Akhir
88 Ev-one
89 Ev-Two
90 Ev-Three
Episodes

Updated 90 Episodes

1
Kontrak yang berubah
2
Shock
3
Terkuak Perlahan
4
lelaki tak dikenal
5
Tatapan Pertama
6
Sang Tuan
7
Pertemuan tak terduga
8
Datang Kembali
9
Apartemen mewah
10
Bantuan
11
Jaelangkung!
12
Mulai Bekerja
13
Bertemu Keluarga
14
Panggilan Baru
15
Pertemuan tak diinginkan
16
Sulap
17
Langkah Awal
18
Cukup Memuaskan
19
Direktur TRULA GROUP
20
Perlahan tapi Pasti
21
Ini Baru awal
22
Kuatkan Dirimu
23
Terungkap
24
Menikah diam-diam?
25
Saling menyerang
26
Terjebak
27
Balasan yang sama
28
Termakan Umpan
29
Penyakit Berbahaya
30
Pelayan Nasi goreng
31
Kuliner Malam Hari
32
Kepanikan
33
Pertolongan
34
Tidak Setuju
35
SAH!
36
Kamar yang sama
37
Sosok yang berbeda
38
Sang Pengantar Roti
39
Aku bisa gila!
40
Terlalu Dekat
41
Curiga
42
Mintalah Padaku
43
Tanda Permintaan Maaf.
44
Tawaran Kembali
45
Bantuan
46
Aku belum siap
47
Investigasi
48
Dasar Vampir!
49
Menemani makan
50
Kehadiran sang Casanova
51
Masih Saudara
52
Pesta
53
Rasa Cemburu
54
Panggilan Genting
55
Perbincangan Aneh
56
Wanita Arogan
57
Bimbang
58
Belum Saatnya
59
Wanita yang Spesial
60
Bagai di Sambar Petir
61
Tidak Terima
62
Canggung
63
Dua Pengawal
64
Go Publik
65
Temani aku
66
Taman Bunga
67
Mengibarkan Bendera Perang
68
Aura Kekuasaan
69
Merasakan Sesuatu
70
Penganggu
71
Serangan
72
Aunty
73
Hubungan yang Mengejutkan
74
Membuat Panik
75
Penyatuan yang Sempurna
76
Tamu tak diundang
77
Hampir saja
78
Tekanan Bharata
79
Satu persatu Keluarga NUGRAHA
80
Hari yang dinanti
81
Berani berbuat ulah
82
Keadaan Mencekam
83
Tak Berdaya
84
Muncul ke Permukaan
85
Terungkap Rahasia
86
Kabar Bahagia
87
Akhir
88
Ev-one
89
Ev-Two
90
Ev-Three

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!