lelaki tak dikenal

Hampir seminggu, Sifa mempelajari semuanya, terutama kelemahan perusahaan TRULA GROUP tempatnya dulu bekerja sekaligus menghancurkan dirinya.

Setelah mengumpulkan semua berkas dan bukti-bukti yang ada, ada senyuman tipis dan sorot mata penuh amarah terpancarkan.

"Saatnya merasakan hasil perbuatan kalian" ucapnya lirih lalu segera bersiap.

Entah salah atau tidak, Sifa berdoa dalam hati semoga semua rencananya di lancarkan, tangannya basah dengan keringat mengingat apa yang akan dilakukannya nanti menentukan arah hidup selanjutnya.

Lalu langkahnya memasuki sebuah perusahaan besar dimana merupakan perusahaan yang bersaing ketat dengan TRULA GROUP sejak lama.

"Maaf, saya ingin bertemu dengan Ceo perusahaan MEGATHAN Company" Sifa menyapa sekaligus konfirmasi.

Dengan ramah seorang resepsionis wanita tersenyum dan bertanya.

"Maaf, apa anda sudah membuat janji temu Nona?"

"Belum, tapi ini penting, aku menawarkan sesuatu tentang TRULA GROUP, ini kartu namaku" ucap Sifa memberanikan diri memberikan kartu nama yang masih tertulis salah satu jajaran orang penting dalam perusahaan sebelumnya.

Tentu resepsionis itu mengerutkan kening, mendengar TRULA GROUP membuat ekspresinya berubah dan lebih berhati-hati.

"Maaf, sesuai peraturan, semua yang ingin bertemu dengan pimpinan MEGATHAN Company harus lewat janji temu yang terjadwal Nona"

"Tapi ini penting, apa aku harus mengulangi perkataan ku?" Sifa sedikit gusar.

"Akan saya sampaikan keinginan anda Nona, mohon bersabar dan bantu saya bekerja sesuai prosedurnya, saya mohon"

Ingin marah, tapi Sifa tak tega, melihat betapa sopan dan lembut nya resepsionis yang bertugas hari ini, Sifa hanya menarik nafas untuk mengontrol emosinya dan tersenyum.

"Baiklah, maafkan aku" ucap Sifa lalu kembali duduk untuk menunggu kabar selanjutnya.

CEO MEGATAN COMPANY, hanya satu kata 'THAN', begitulah Sifa mengeja perlahan, jangankan asal usulnya, nama lengkapnya saja masih menjadi sebuah rahasia dunia.

"Laki-laki yang sangat dingin sepertinya, disetiap moment pemotretan selalu menghindari camera, tampak samping dan remang-remang saja, apa aku konyol sekali memilih laki-laki ini yang nantinya akan_"

"Nona Sifa!" Suara resepsionis wanita itu akhirnya memanggil dan menghentikan ocehan lirihnya Sifa.

"Iya, bagaimana?" Tanya Sifa setelah mendekati resepsionis wanita yang penuh sopan santun.

"Datanglah besok jam tiga sore, anda akan di persilahkan bertemu"

"Tidak bisa hari ini?, kenapa harus besok?"

"Maaf Nona, jadwal hari ini penuh, Tuan Than tidak bisa kembali ke perusahaan karena akan langsung melakukan pertemuan di beberapa tempat hingga malam"

"Oh, begitu, baiklah" ucap Sifa, lalu kemudian pulang.

Sementara itu, ada kabar yang kurang menyenangkan di dapati, dimana orang tuanya terpaksa harus merelakan perkebunan yang sedang diperebutkan kini telah di sita oleh pihak bank sebagai jaminan, karena ulah mantan kekasihnya.

Uang di tabungan tinggal 50 juta dan dengan segala alasan yang ada di berikan kepada ibu dan ayahnya untuk pegangan sementara waktu guna memenuhi kebutuhan hidup, paling tidak sampai Sifa kembali memperoleh penghasilan, begitulah rencananya.

Pagi hari yang cerah, dan bisa dibilang panas, sepanas pikiran Sifa saat ini, mengharap hari segera beranjak naik hingga tibalah saatnya dirinya kembali ke sebuah Perusahaan.

Hampir saja terlambat karena jalanan cukup macet di siang hari, dan lima menit kemudian Sifa kini sudah berada di ruangan asing perusahaan MEGATHAN Company.

Menunggu sejenak dan pada akhirnya keluar seorang laki-laki.

"Dia, mungkinkah ini Tuan Than?, kenapa sepertinya sudah Tua?" Batin Sifa mencuri-curi pandang sebisanya.

"Ehem, jadi anda Nona Sifa Aulia Darmawan, dan aku dengar anda sebelumnya menjabat wakil direktur di perusahaan TRULA GROUP, benar begitu?"

"I iya Tuan Than" jawab gugup Sifa dan membuat laki-laki itu tersenyum.

"Oh, maaf, aku belum memperkenalkan diri, aku wakil dari Tuan Than, namaku Thomas, wakil CEO disini"

"Oh, jadi anda bukan tuan Than, tapi saya ingin bertemu tuan Than langsung karena ini menyangkut hal penting, tolonglah"

Laki-laki itu terdiam, memperhatikan Sifa dengan dalam, lalu menarik nafas panjang.

"Maaf, beliau tidak berkenan, melihat niatmu datang untuk melakukan sesuatu yang bisa dibilang sebuah pengkhianatan"

"Apa?!, justru mereka yang mengkhianati ku, dan aku berlaku sama, apa itu salah?"

"Nona Sifa, kendalikan emosi anda, apapun alasannya, tuan Than tidak bersedia menemui mu"

"Aku tidak terima, dia sudah berjanji untuk bertemu denganku hari ini, dan apa yang akan aku bicarakan adalah hal penting, bukan hanya bagiku, tapi juga bagi perusahaan ini, aku rasa semua cukup jelas, dan aku akan mengatakan semuanya kalau tuan Than sendiri yang menemui ku"

"Jika begitu, silahkan anda pulang, karena itu tidak akan dilakukan oleh Tuan Than, begitulah pesannya"

"Aku tidak terima!" Sifa langsung berdiri dengan suara bergetar menahan emosi, apalagi yang harus dia lakukan, karena seseorang bernama Tuan Than adalah harapan terakhirnya.

Laki-laki yang bernama Thomas ikut berdiri, sebenarnya ada perasaan tidak tega melihat kalutnya wanita yang ada di hadapannya, dan tidak biasa rasa itu menyelimuti seorang Thomas yang terkenal hampir sama dengan Tuannya, laki-laki yang begitu dingin.

"Sebaiknya anda menenangkan diri dulu nona, maaf, silahkan pergi"

Seorang Sifa tidak akan pergi begitu saja, dengan berani mendekat dan memberikan tumpukan berkas dengan paksa, dan Thomas pun menerimanya.

"Aku berharap Tuan Than melihatnya dan mau bertemu denganku"

"Apa alasanmu melakukan semua ini?" Tanya Thomas.

"Aku akan menjawabnya jika Tuan Than sendiri yang bertanya"

"Baiklah"

Sifa pun pergi, berjalan gontai saat keluar dari gedung dan merasakan dunia seakan roboh menimpa dirinya, begitu berat, dan sepertinya harapan semakin hilang.

Beberapa Minggu hidupnya tak teratur, tidur pun sering terbangun, hatinya tidak pernah tenang, hingga samar-samar di hari yang mulai gelap terdengar suara Adzan berkumandang, hatinya bergetar, jiwanya luruh seketika, dan deraian air mata tak terbendung jua.

Lupa akan mobilnya terparkir dimana, Sifa berjalan begitu saja menuju suara merdu yang telah menghangatkan jiwanya, dan tanpa perduli derasnya hujan, langkahnya menerjang begitu saja, lalu kemudian_

Brug!

Tubuhnya terjatuh, kesadarannya hilang dan akhirnya Sifa Roboh dan tergeletak di sebuah jalan.

Terasa begitu ringan, lalu matanya mulai terbuka.

"Apa ini surga?" Ucapnya lirih, saat melihat terangnya suasana.

"Bukan, aku menemukanmu di jalanan"

Deg!

Suara seorang lelaki, sontak membuatnya terkejut dan berusaha untuk duduk dan berdiri.

"Akh!" Rintihan keluar dari mulutnya.

"Berbaringlah, kau masih belum kuat" ucapan yang tegas dengan suara yang khas.

"Si siapa anda?" Tanya lirihnya dengan nada ketakutan yang terdengar jelas.

"Aku menemukanmu tergeletak di pinggir jalan, dengan guyuran air hujan yang lebat, beruntung sopirku bisa melihat keberadaan mu"

"Terimakasih, maaf merepotkan anda, saya akan_ Akh!" Tiba-tiba denyutan di kepalanya begitu menyakitkan, hingga Sifa merintih menahannya.

"Berbaringlah, sudah aku katakan kau masih belum kuat"

Sifa pun kembali berbaring, bukan di sebuah kasur, tapi di Sofa yang dia tahu benar harganya pasti mahal.

Perawakan tinggi tegap dengan suara berat nan khas seorang yang berkharisma, itulah yang bisa disimpulkan oleh Sifa saat ini, untuk wajahnya, masih belum bisa dia lihat dengan jelas karena laki-laki itu tengah sibuk menatap keluar jendela dengan ponsel yang menempel di telinganya.

Hingga kemudian, seseorang datang membawa minuman dan makanan menghampirinya.

"Nona, silahkan di makan dulu, atau mungkin mau saya bantu?" Seorang pelayan wanita datang dan menawarkan bantuan.

"Oh tidak, terimakasih, saya bisa sendiri" Sifa menolak dengan halus sambil melirik laki-laki yang masih sibuk dengan dirinya sendiri.

"Tuan?" Panggil sang pelayan.

"Hem, kau sudah datang, tetap disini dan jaga dia sampai bisa keluar sendiri dari sini, aku pergi"

"Baik Tuan" begitulah pelayan wanita itu patuh dan menundukkan pandangan saat laki-laki itu berjalan keluar meninggalkan Sifa yang masih tercengang di tempatnya.

Jangan lupa KOMENnya, LIKE, VOTE, HADIAH dan tonton IKLANNYA.

Bersambung.

Terpopuler

Comments

Yhanie Shalue

Yhanie Shalue

yaah msh teka teki juga CEO megathan, apakah yg menolong sifa td dia,, bisa jadi
lanjut kak semakin penasaran ini😍

2024-12-19

2

lizah meon

lizah meon

permulaan cerita yg bagus. mengamit pembaca untuk terus membaca. syabas

2024-12-19

0

nobita

nobita

siapakah laki-laki misterius itu...? apakah tuan Than??

2025-02-15

0

lihat semua
Episodes
1 Kontrak yang berubah
2 Shock
3 Terkuak Perlahan
4 lelaki tak dikenal
5 Tatapan Pertama
6 Sang Tuan
7 Pertemuan tak terduga
8 Datang Kembali
9 Apartemen mewah
10 Bantuan
11 Jaelangkung!
12 Mulai Bekerja
13 Bertemu Keluarga
14 Panggilan Baru
15 Pertemuan tak diinginkan
16 Sulap
17 Langkah Awal
18 Cukup Memuaskan
19 Direktur TRULA GROUP
20 Perlahan tapi Pasti
21 Ini Baru awal
22 Kuatkan Dirimu
23 Terungkap
24 Menikah diam-diam?
25 Saling menyerang
26 Terjebak
27 Balasan yang sama
28 Termakan Umpan
29 Penyakit Berbahaya
30 Pelayan Nasi goreng
31 Kuliner Malam Hari
32 Kepanikan
33 Pertolongan
34 Tidak Setuju
35 SAH!
36 Kamar yang sama
37 Sosok yang berbeda
38 Sang Pengantar Roti
39 Aku bisa gila!
40 Terlalu Dekat
41 Curiga
42 Mintalah Padaku
43 Tanda Permintaan Maaf.
44 Tawaran Kembali
45 Bantuan
46 Aku belum siap
47 Investigasi
48 Dasar Vampir!
49 Menemani makan
50 Kehadiran sang Casanova
51 Masih Saudara
52 Pesta
53 Rasa Cemburu
54 Panggilan Genting
55 Perbincangan Aneh
56 Wanita Arogan
57 Bimbang
58 Belum Saatnya
59 Wanita yang Spesial
60 Bagai di Sambar Petir
61 Tidak Terima
62 Canggung
63 Dua Pengawal
64 Go Publik
65 Temani aku
66 Taman Bunga
67 Mengibarkan Bendera Perang
68 Aura Kekuasaan
69 Merasakan Sesuatu
70 Penganggu
71 Serangan
72 Aunty
73 Hubungan yang Mengejutkan
74 Membuat Panik
75 Penyatuan yang Sempurna
76 Tamu tak diundang
77 Hampir saja
78 Tekanan Bharata
79 Satu persatu Keluarga NUGRAHA
80 Hari yang dinanti
81 Berani berbuat ulah
82 Keadaan Mencekam
83 Tak Berdaya
84 Muncul ke Permukaan
85 Terungkap Rahasia
86 Kabar Bahagia
87 Akhir
88 Ev-one
89 Ev-Two
90 Ev-Three
Episodes

Updated 90 Episodes

1
Kontrak yang berubah
2
Shock
3
Terkuak Perlahan
4
lelaki tak dikenal
5
Tatapan Pertama
6
Sang Tuan
7
Pertemuan tak terduga
8
Datang Kembali
9
Apartemen mewah
10
Bantuan
11
Jaelangkung!
12
Mulai Bekerja
13
Bertemu Keluarga
14
Panggilan Baru
15
Pertemuan tak diinginkan
16
Sulap
17
Langkah Awal
18
Cukup Memuaskan
19
Direktur TRULA GROUP
20
Perlahan tapi Pasti
21
Ini Baru awal
22
Kuatkan Dirimu
23
Terungkap
24
Menikah diam-diam?
25
Saling menyerang
26
Terjebak
27
Balasan yang sama
28
Termakan Umpan
29
Penyakit Berbahaya
30
Pelayan Nasi goreng
31
Kuliner Malam Hari
32
Kepanikan
33
Pertolongan
34
Tidak Setuju
35
SAH!
36
Kamar yang sama
37
Sosok yang berbeda
38
Sang Pengantar Roti
39
Aku bisa gila!
40
Terlalu Dekat
41
Curiga
42
Mintalah Padaku
43
Tanda Permintaan Maaf.
44
Tawaran Kembali
45
Bantuan
46
Aku belum siap
47
Investigasi
48
Dasar Vampir!
49
Menemani makan
50
Kehadiran sang Casanova
51
Masih Saudara
52
Pesta
53
Rasa Cemburu
54
Panggilan Genting
55
Perbincangan Aneh
56
Wanita Arogan
57
Bimbang
58
Belum Saatnya
59
Wanita yang Spesial
60
Bagai di Sambar Petir
61
Tidak Terima
62
Canggung
63
Dua Pengawal
64
Go Publik
65
Temani aku
66
Taman Bunga
67
Mengibarkan Bendera Perang
68
Aura Kekuasaan
69
Merasakan Sesuatu
70
Penganggu
71
Serangan
72
Aunty
73
Hubungan yang Mengejutkan
74
Membuat Panik
75
Penyatuan yang Sempurna
76
Tamu tak diundang
77
Hampir saja
78
Tekanan Bharata
79
Satu persatu Keluarga NUGRAHA
80
Hari yang dinanti
81
Berani berbuat ulah
82
Keadaan Mencekam
83
Tak Berdaya
84
Muncul ke Permukaan
85
Terungkap Rahasia
86
Kabar Bahagia
87
Akhir
88
Ev-one
89
Ev-Two
90
Ev-Three

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!