Pertemuan tak terduga

Tiga hari sudah Sifa berada di tanah kelahiran, merawat sang Ayah hingga keadaan menjadi lebih baik.

"Ayah sudah lebih baik sayang, jangan terlalu khawatir" ucap Surya Darmawan sang ayah.

"Alhamdulillah, Sifa sudah tenang sekarang, tapi ayah harus tetap disini sampai dokter mengijinkan pulang, perawatan masih berlanjut lima hari lagi katanya"

"Hem, tentu saja, ayah akan patuh sampai sembuh"

"Iya ayah, tapi maaf, Sifa harus kembali bekerja, jadi hari ini akan segera kembali ke Jakarta"

"Jadi kamu sudah punya pekerjaan?"

"Sudah ayah, jangan khawatir, biaya Rumah Sakit Sifa yang akan membayarnya"

"Alhamdulillah, Terimakasih sayang, jaga dirimu dan hati-hati disana, Ayah dan Ibu akan mengiringi hari mu dengan Doa terbaik"

"Terimakasih" ucap Sifa lalu mendapatkan pelukan dari kedua orang tuanya.

Tak ada yang tau sesakit dan se bingung apa Sifa saat ini, biaya Rumah Sakit dan juga tagihan WO dari mantan brengseknya.

Namun semuanya dia pendam rapat-rapat dari kedua orang tuanya, baginya kebahagiaan ayah dan ibunya adalah segalanya.

"Kamu kuat Sifa, bertahan dan ayo berjuang mencari jalan keluar, Allah tidak akan pernah memberikan beban masalah melebihi kekuatan umatnya" ucap lirih Sifa menyemangati dirinya sendiri.

Mungkin karena terlalu capek, Sifa merasakan kantuk yang luar biasa, lalu menepikan mobilnya di rest Area yang tersedia, merebahkan tubuhnya sejenak di dalam mobil setelah mengatur kursinya dengan nyaman.

Empat belas menit berlalu, hingga kemudian tiba-tiba saja Sifa berteriak.

Dug

"Akh!"

Sifa meringis kesakitan karena kepalanya terbentur setir.

"Kenapa aku bermimpi diseret seseorang , ish, mengerikan!" Ucapnya lirih lalu mengambil botol minuman dan menghabiskan isinya.

Perjalanan dilanjutkan, hingga tiba di Jakarta pukul 4 pagi, Sifa lebih banyak berhenti dan diam berpikir mencari jalan keluar.

Setelah beristirahat sebentar, Sifa bertekad menemui Hans kembali, setidaknya dirinya akan terbebas dari uang 65 jutanya, lumayan setelah itu memikirkan 100 juta biaya Rumah Sakit.

Kakinya begitu berat melangkah, tapi bagaimana lagi, Hans berdalih sibuk dan hanya bisa di temui di kantornya, dengan kata lain, Sifa harus menyambangi Perusahaan tempatnya bekerja yang sudah banyak membuat luka.

Tatapan mata yang tidak menyenangkan, bahkan gunjingan pedas tak di hiraukan, dan saat berpapasan dengan Hena, Sifa tak menoleh sama sekali.

"Dasar penjilat" batin Sifa.

Hingga tiba di sebuah ruangan, bertuliskan Wakil Direktur HANSYAH PRADITYA, yang artinya kedudukannya dulu kini telah digantikan oleh Hans.

"Jadi ini yang kau incar selama ini, dan Hena yang menjadi kepala Divisi Keuangan, kalian benar-benar licik" batin Sifa.

Mengetuk pintu sejenak, dan suara Hans mempersilahkan Sifa masuk.

"Aku tidak akan berlama-lama, jelaskan kenapa aku harus membayar ganti rugi itu, bukankah kau yang membuat masalah" ucap Sifa yang masih berdiri di depan mejan Hans.

"Setidaknya kita bisa saling menyapa, apa begini sifatmu yang sebenarnya?" Hans menatap Sifa dari tempat duduknya.

"Tidak usah mengalihkan pembicaraan"

"Baiklah, aku sudah mengganti rugi bagian yang lain, dan itu hanya sedikit saja, kenapa kau keberatan?, oh aku lupa, apa mungkin sekarang seorang SIFA AULIA DARMAWAN tidak punya uang?"

"Jaga mulutmu, bukan masalah uang, tapi di mana harga dirimu sampai uang segitu saja kau limpahkan padaku?" Sifa tak mau kalah, menyenggol harga diri Hans dirasa penting untuk memancingnya masuk dalam perangkap ego dan kesombongan.

"Oh, itu uang kecil, jangankan 65 juta, tubuhmu saja sekarang ini bisa aku beli"

"Bagus, masalah selesai, bayar 65 juta itu dulu, jangan berpikir membeli tubuhku, karena bagiku haram menyentuh mu Tuan HANSYAH PRADITYA"

"Kurang Ajar!"

"Jangan terlalu banyak marah, tenagamu di butuhkan untuk mengisi otakmu agar perusahaan ini bisa maju walaupun aku tidak yakin, jadi hati-hatilah, mengerti?"

"Wanita Sialan, keluar dari ruangan ku sekarang juga!" Teriak Hans yang terbakar emosi karena merasa dihina oleh Sifa.

Dengan senang hati, Sifa berbalik dan tersenyum puas, merasa rencananya berhasil dan terbebas dari uang 65 juta.

Akhirnya Sifa bisa pulang dengan tenang, menyempatkan diri mampir ke pusat pembelanjaan untuk membeli bahan makanan, berhemat dengan memasak sendiri kebutuhan pokok makanan sehari-hari.

Tak terasa sudah pukul delapan malam, saat Sifa mau membuka pintu kontrakan, tiba-tiba saja ponselnya berbunyi, sebuah pesan di dapati, dan rupanya Hans menginginkan Bubuhan tanda tangan dari Sifa untuk pelunasan atas namanya.

"Di Hotel Starlight?" Ucap Sifa lirih sambil mengerutkan kening.

Pesan ke dua muncul, Hans menjelaskan jika dirinya sedang ada urusan bisnis dengan kolega, hingga transaksi pelunasan di lakukan disana.

"Oh, baiklah" gumam Sifa segera membalas dan masuk kedalam rumah untuk bersiap.

Sebuah hotel berbintang dengan ruangan eksklusif untuk para tamu-tamu yang berduit tentunya, Sifa pun menuju ke sebuah kamar dengan nomor yang sudah di beri oleh Hans.

"Kenapa tidak di loby saja?" Tanya Sifa ketika tiba.

"Kau ingin semua orang tau urusan ini?" Ucap Hans.

"Okey, dimana aku harus bertanda tangan?" Tanya Sifa.

"Disini nona Sifa" seseorang yang sudah ada didalam sana menyodorkan tanda bukti.

"Jadi semua sudah lunas, dan tidak ada urusan lagi denganku" ucap Sifa.

"Iya nona Sifa, maaf harus merepotkan anda, terimakasih Tuan Hans" orang itu segera pamit dan keluar dari kamar.

Diikuti oleh Sifa yang juga berjalan menuju pintu, namun saat Sifa hampir menggapai pintu, tiba-tiba _

Ceklek

Pintu tertutup otomatis, Sifa terkejut, seandainya dia berjalan berdampingan dengan pihak WO tadi, mungkin hal ini tidak akan terjadi, tapi sayang, dirinya agak jauh berada di belakang.

Tangan Sifa meraih gagang pintu, berusaha menarik untuk membukanya, namun percuma, tidak ada hasil apapun, lalu dirinya segera berbalik dan menatap tajam Hans yang hanya duduk santai di sofa.

"Apa-apaan ini?" Tanya Sifa.

"Aku masih ada urusan denganmu Beb, bagaimana pun kita pernah bersama dan aku memiliki rasa rindu" ucap Hans membuat Sifa tercengang tak percaya.

"Apa kepala mu telah terbentur pintu?" Sifa tak habis pikir dengan ucapan Hans yang seolah lupa telah berkhianat padanya.

Hans tidak menjawab, berdiri perlahan dan menghampiri dengan tatapan yang membuat Sifa waspada.

"Jangan berani mendekatiku Hans, berhenti!" Ucap Sifa dengan wajah serius.

Hans tak peduli, malah tersenyum dan terus melangkah maju, lalu dengan cepat menangkap tubuh Sifa yang tak sempat menghindar.

"Lepas Hans, kau gila!"

"Jangan membuatku rugi membayar semuanya, setidaknya puaskan aku malam ini"

Plak

Tangan Sifa berhasil menampar Hans cukup keras, dan hal itu justru membuatnya semakin brutal menyambar tubuh Sifa dan melemparkan ke atas kasur.

Dikesempatan yang sama, Sifa melihat remote tergeletak tak jauh dari tempatnya, segera menyambar dan menekan asal, berharap pintu bisa terbuka otomatis, dan ternyata benar.

Hampir saja keluar, namun tangan Sifa berhasil di cekal, ditarik dengan paksa hingga pergelangan tangannya terasa nyeri.

"Lepaskan Hans!, kau bajingan!" Teriak Sifa terus meronta.

Untung saja satu kakinya berhasil menendang, membuat Hans mundur sambil menahan sakit di lengannya.

Sifa langsung melesat menuju pintu yang masih terbuka, Hans tak membiarkan begitu saja, dengan cepat bangkit dan berhasil menarik tas Sifa, hingga terpelanting membentur pinggiran pintu.

Sifa tak menyerah begitu saja, berusaha keras dari Hans dan berlari.

Brug!

Tubuhnya terpental tanpa sadar telah menabrak seseorang, Sifa berusaha bangkit dengan ketakutan karena memandang ke belakang dan Hans semakin dekat.

"To tolong aku"

Deg

Sifa terkesiap saat menatap orang yang baru saja di mintai tolong.

Jangan lupa KOMENnya, LIKE, VOTE, HADIAH dan tonton IKLANNYA.

Bersambung.

Terpopuler

Comments

Yhanie Shalue

Yhanie Shalue

smg tuan than yg ditabrak sifa dan menolongnya,, lanjut kak🥰

2024-12-20

0

Vyrne S W

Vyrne S W

pasti than orang yg jg menginginkn tubuh sifa☺️

2025-01-21

0

🌷💚SITI.R💚🌷

🌷💚SITI.R💚🌷

lepas dr han masuk ke tangan thaan kasian

2024-12-31

0

lihat semua
Episodes
1 Kontrak yang berubah
2 Shock
3 Terkuak Perlahan
4 lelaki tak dikenal
5 Tatapan Pertama
6 Sang Tuan
7 Pertemuan tak terduga
8 Datang Kembali
9 Apartemen mewah
10 Bantuan
11 Jaelangkung!
12 Mulai Bekerja
13 Bertemu Keluarga
14 Panggilan Baru
15 Pertemuan tak diinginkan
16 Sulap
17 Langkah Awal
18 Cukup Memuaskan
19 Direktur TRULA GROUP
20 Perlahan tapi Pasti
21 Ini Baru awal
22 Kuatkan Dirimu
23 Terungkap
24 Menikah diam-diam?
25 Saling menyerang
26 Terjebak
27 Balasan yang sama
28 Termakan Umpan
29 Penyakit Berbahaya
30 Pelayan Nasi goreng
31 Kuliner Malam Hari
32 Kepanikan
33 Pertolongan
34 Tidak Setuju
35 SAH!
36 Kamar yang sama
37 Sosok yang berbeda
38 Sang Pengantar Roti
39 Aku bisa gila!
40 Terlalu Dekat
41 Curiga
42 Mintalah Padaku
43 Tanda Permintaan Maaf.
44 Tawaran Kembali
45 Bantuan
46 Aku belum siap
47 Investigasi
48 Dasar Vampir!
49 Menemani makan
50 Kehadiran sang Casanova
51 Masih Saudara
52 Pesta
53 Rasa Cemburu
54 Panggilan Genting
55 Perbincangan Aneh
56 Wanita Arogan
57 Bimbang
58 Belum Saatnya
59 Wanita yang Spesial
60 Bagai di Sambar Petir
61 Tidak Terima
62 Canggung
63 Dua Pengawal
64 Go Publik
65 Temani aku
66 Taman Bunga
67 Mengibarkan Bendera Perang
68 Aura Kekuasaan
69 Merasakan Sesuatu
70 Penganggu
71 Serangan
72 Aunty
73 Hubungan yang Mengejutkan
74 Membuat Panik
75 Penyatuan yang Sempurna
76 Tamu tak diundang
77 Hampir saja
78 Tekanan Bharata
79 Satu persatu Keluarga NUGRAHA
80 Hari yang dinanti
81 Berani berbuat ulah
82 Keadaan Mencekam
83 Tak Berdaya
84 Muncul ke Permukaan
85 Terungkap Rahasia
86 Kabar Bahagia
87 Akhir
88 Ev-one
89 Ev-Two
90 Ev-Three
Episodes

Updated 90 Episodes

1
Kontrak yang berubah
2
Shock
3
Terkuak Perlahan
4
lelaki tak dikenal
5
Tatapan Pertama
6
Sang Tuan
7
Pertemuan tak terduga
8
Datang Kembali
9
Apartemen mewah
10
Bantuan
11
Jaelangkung!
12
Mulai Bekerja
13
Bertemu Keluarga
14
Panggilan Baru
15
Pertemuan tak diinginkan
16
Sulap
17
Langkah Awal
18
Cukup Memuaskan
19
Direktur TRULA GROUP
20
Perlahan tapi Pasti
21
Ini Baru awal
22
Kuatkan Dirimu
23
Terungkap
24
Menikah diam-diam?
25
Saling menyerang
26
Terjebak
27
Balasan yang sama
28
Termakan Umpan
29
Penyakit Berbahaya
30
Pelayan Nasi goreng
31
Kuliner Malam Hari
32
Kepanikan
33
Pertolongan
34
Tidak Setuju
35
SAH!
36
Kamar yang sama
37
Sosok yang berbeda
38
Sang Pengantar Roti
39
Aku bisa gila!
40
Terlalu Dekat
41
Curiga
42
Mintalah Padaku
43
Tanda Permintaan Maaf.
44
Tawaran Kembali
45
Bantuan
46
Aku belum siap
47
Investigasi
48
Dasar Vampir!
49
Menemani makan
50
Kehadiran sang Casanova
51
Masih Saudara
52
Pesta
53
Rasa Cemburu
54
Panggilan Genting
55
Perbincangan Aneh
56
Wanita Arogan
57
Bimbang
58
Belum Saatnya
59
Wanita yang Spesial
60
Bagai di Sambar Petir
61
Tidak Terima
62
Canggung
63
Dua Pengawal
64
Go Publik
65
Temani aku
66
Taman Bunga
67
Mengibarkan Bendera Perang
68
Aura Kekuasaan
69
Merasakan Sesuatu
70
Penganggu
71
Serangan
72
Aunty
73
Hubungan yang Mengejutkan
74
Membuat Panik
75
Penyatuan yang Sempurna
76
Tamu tak diundang
77
Hampir saja
78
Tekanan Bharata
79
Satu persatu Keluarga NUGRAHA
80
Hari yang dinanti
81
Berani berbuat ulah
82
Keadaan Mencekam
83
Tak Berdaya
84
Muncul ke Permukaan
85
Terungkap Rahasia
86
Kabar Bahagia
87
Akhir
88
Ev-one
89
Ev-Two
90
Ev-Three

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!