Nayla memasuki salah satu ruangan di rumah milik Arka, dirinya berencana mengganti gaun pengantin yang masih berlumuran darah dengan baju yang telah di siapkan Rani untuknya.
.
"Aaaaa___!" Teriak Nayla tiba-tiba.
"Hah". Aryan melotot ke Arah Nayla. "Apa yang Kak Nayla lakukan di sini?" Tanya Aryan heran
"Ini?" Ucap Nayla terhenti.
"Iya. Ini kamarku."
"Maaf! Aku hanya ingin mengganti bajuku saja." Jawab Nayla
Arka yang mendengar teriakan Nayla dari kamar Adiknya, segera berlari untuk melihat apa yang terjadi.
.
"Ada apa ini? "Lalu mengapa kau ada di sini?" tanya Arka heran dengan keberdaan Nayla di kamar milik Aryan
"A_aku hanya ingin mengganti bajuku, aku tidak tau jika ini kamar Adikmu." Jawab Nayla dengan terbata-bata.
" Aryan. Keluar dari sini! Kakak perlu bicara empat mata kepada, Nayla!" Seru Arka kepada Adiknya.
"Baik Kak. Oh ya. Jangan marahi dia ya Kak, dia tak sengaja!" Pinta Aryan kepada Arka.
Arka hanya menghela nafasnya, kala mendengar permintaan Aryan kepadanya.
Sementara Aryan segera berlalu dari hadapan Arka dan Nayla.
.
Apa mau mu?" Tanya Arka dengan menatap tajam wajah Nayla. "Apa setelah menggodaku, kini kau juga berencana menggoda Adiku?"
"Arka. Apa maksudmu?"
"Sudahlah Nayla! Aku tak suka basa basi."
"Aku tak terima dengan tuduhanmu itu, Aku masuk keruangan ini berniat untuk mengganti bajuku, bukan menggoda Adikmu."
"Ahh. Aku tak percaya dengan ucapanmu, dasar anak orang kaya sombong." Cetus Arka hingga membuat Nayla bengong.
Apa yang ada dalam fikiran Arka tentang Nayla dan keluarganya, Hanya Arka sendiri yang tau.
Sementara Nayla masih membisu, dirinya tak percaya dengan Apa yang di ucapkan Arka tentang Keluarganya.
"Ada masalah apa dia dengan Keluargaku?" Tanya Nayla pada dirinya sendiri.
__________________
Aryan menatap Nayla dengan sedikit heran, ada ribuan pertanyaan di bantin Aryan tentang Wanita yang ada di hadapanya saat ini. Jika dia hanya seseorang yang kebetulan di tolong Kakaknya, dari sebuah percobaan pembunuhan. Namun mengapa sampai saat ini dia masih di sini, mengapa dia tidak pulang ke rumahnya sendiri.
"Aryan". Sapa Nayla tiba-tiba dan membuyarkan semua lamunanya.
"Hay. Kak." Balas Aryan yang di sertai senyuman. "Kakak tidak pulang? Atau perlu Aku yang mengantarkan?" Tanya Aryan yang penasaran.
Belum sempat Nayla menjawab pertanyaan, Aryan kepadanya. Tiba-tiba saja ada seseorang yang masuk rumah milik Arka dengan sedikit tergesa-gesa.
"Ada apa Pak Tama? Mengapa Anda terlihat begitu terburu-buru?" Tanya Aryan, pada Laki-laki bernama Tama itu.
"Maaf Mas Aryan, saya ingin bertemu Mas Arka," Jawabnya.
"Ada apa?" Tanya Arka tiba-tiba.
"Seseorang yang anda undang untuķ datang kerumah, sudah berada di depan."
"Suruh dia masuk! Perintah Arka. "Oh iya Aryan, bukankah kamu harus berangkat kuliah?" Tanya Arka pada Adiknya.
"Iya, Kak."
"Berangkatlah. Nanti Tama yang akan mengantarmu!" Seru Arka
________________
Seseorang memasuki rumah milik Arka.
"Ayah." Sapa Nayla, yang cukup terkejut akan kehadiran sang Ayah di rumah Arka
"Nayla, kau tidak apa-apa Nak? Kamu baik-baik saja kan?.
"Ada apa Yah. mengapa wajahmu terlihat begitu lesu? Ayah kesini untuk menjemputku kan?"
"Maafkan Ayah Nayla!"
"Apa yang terjadi. Mengapa Ayah meminta maaf padaku?"
"Nanti kamu pasti akan mengerti." Jawab Ayah Nayla singkat.
Ayah Nayla menatap sendu wajah anaknya itu, rasa bersalah kini memenuhi perasaanya.
Sementara Arka hanya menatap dari jauh keduanya.
"Pak Dicky Darmawan." Sapa Arka tiba-tiba.
"Apa, anda sudah membawa berkas yang saya pinta?" Tanya Arka pada Ayah Nayla.
"Maaf Pak Arka. tolong beri jalan terbaik untuk masalah kita! Beri saya kelonggaran. Jika semua perusahaan saya, anda ambil alih, lalu bagai mana dengan keluarga saya, Pak Arka?"
"Itu masalah anda bukan masala saya. Dulu anda juga tidak pernah memikirkan perasaan saya," Cetus Arka
"Ada apa ini yah? Mengapa perusahaan kita, bisa di ambil alih Arka?" Tanya Nayla curiga.
"Hey Nayla, Asal kamu tau, semua Perusahaanmu kini menjadi miliku. Aku sudah merebut paksa dari tangan Ayahmu itu?" Jawab Arka.
"Apa maksudmu Arka?"
"Tanya saja pada si tua bangka itu!" Ucap Arka seraya menunjuk wajah Ayah Nayla.
Nayla pun dengan cepat menanyakan duduk perkara kepada sang Ayah. Ayah Nayla menjelaskan semua secara seksama kepada Nayla. Tiba-tiba saja air mata Nayla tumpah seketika. Sementra Arka tersenyum penuh makna melihat air mata di wajah Nayla.
Nayla berlari menuju keberadan Arka, dirinya menatap sendu Laki-laki yang ada di hadapanya itu.
"Arka. Maafkan sikap keluargku kepadamu dulu! Apa yang harus aku lakukan, untuk membayar rasa sakit hatimu itu?"
"Apa yang bisa ku bantu Nona, Nayla?" Celoteh Arka yang di sertai tawa. "Aku sangat suka melihat keluargamu menderita." Ucap Arka dengan senyum penuh makna. "Minta bantuan sana, kepada Alvian, kekasihmu yang sudah tiada!" Seru Arka. Bukankah, Alvian itu Malaikat bagi Ayahmu? Ya. Dia malaikat pencabut Nyawa kedua orang tuaku!" Tegas Arka yang wajahnya mulai di selimuti amarah.
Nayla hanya mampu membisu, lidahnya terasa kelu, di tatapnya wajah Arka dengan seksama.
"Ya Tuhan. Semenderita itukah kau selama ini Arka?" Tangis Nayla dalam hatinya.
💖💖💖
Terima kasih buat semua yang sudah berkenan mampir di karya saya.
Mohon dukungnya ya ! dan saya juga menerima Krisan dari anda semua.
Jika berkenan yuk Likè + Komen + Rate + Vote
Mari saling mendukung
(salam shafa) 😘😘😘😘
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 86 Episodes
Comments
Rokiyah Yulianti
awal2 langsung greget ya thor
2021-04-18
1
Najwa_auliarahma
pasti slnjutnya akan banyak air mata nii..
2021-02-23
1
rey
masih penasaran...apa yang d lakukan alvian ma ayah nayla.sehingga ortu arka meninggal
2021-01-30
1