Yang paling saya tau tentang amarah
Adalah dia lebih banyak melukai diri sendiri
Dari pada orang yang di marahi
(Nayla ♡ Arka)
Arka melangkahkan kakinya dengan tergesa-gesa, hingga membuat Nayla sangat curiga di buatnya.
Tanpa mengajak Tama pergi bersamanya, Arka melajukan mobil miliknya dengan kecepatan yang sangat luar biasa.
Nayla yang merasa heran, tanpa fikir panjang lagi, dirinya dengan sigap mengikuti kemana Arka pergi.
Rasa takut Nayla semakin menjadi luar biasa hebatnya, saat melihat Arka memarkirkan mobilnya tepat di halaman kantor sang Ayah.
"Apa yang akan di lakukanya?" Tanya Nayla dalam hatinya
BRAAK
Arka menendang pintu utama kantor yang seharusnya, menjadi miliknya itu.
Semua orang yang ada di kantor tersebut merasakan ketakutan, raut wajah Arka yang murka, semakin menimbulkan ketegangan.
"Dicky........!" Teriak Arka dengan nada menggema dan suaranya hampir memenuhi kantor yang seharusya menjadi miliknya
Prok-Prok-Prok
Suara tepuk tanggan seseorang, yang kini tepat berada di hadapan Arka.
"Wow. Arka! kau masih punya Nyali untuk datang kemari? Apa kau tak takut mati?
"Oh. Aku tau, mungkin kau sudah tak mau hidup lagi!" Caci maki Dicky tanpa basa basi
"Diam...!
"Dasar Manusia berhati Srigala!" Maki Arka di hadapan wajah Ayah Nayla
"Waw. Kau benar-benar luar biasa ya, Arka!
"Makianmu itu, membuatku semakin ingin melenyapkanmu
"Hajar dia!" Perintah Ayah Nayla kepada kedua Anak buahnya
Bug-Bug-Bug
Sebuah hantam, pukulan berkali-kali mendarat di tubuh Arka
Hingga terjadi, perkelahian yang luar biasa di sana.
Bahkan beberapa pukulan, membuat darah Arka bercucuran.
"Hentikan.... !" Teriak seseorang dengan raut wajah yang sangat kecewa
"Nayla!" Seru Dicky dan Arka secara bersama
"Apa yang Ayah lakukan?" Tanya Nayla penuh Amarah
"Ayah, hanya ingin memberi pelajaran, kepada Arka,
"Karna dia telah menghabisi nyawa, Alvian
"Laki-laki yang seharusnya saat ini telah bersanding denganmu
"Hentikan semua omong kosongmu itu!
"Dasar penipu!" Seru Arka tanpa ragu
"Sialan!
Plak-Plak-Plak
Tamparan berkali-kali Dicky daratkan tepat di wajah Arka
"Shiit!
Bug-Bug-Bug
Arka membalas tamparan Dicky dengan mendaratkan berkali-kali tinjuan tepat di perut Ayah Nayla itu
"Hentikan. Hentikan!" Teriak Tama yang datang tiba-tiba, dengan membawa pistol di tanganya
"Tama..!" Arka menatap wajah sahabatnya dengan rasa tak percaya
Tama pun, melemparkan pistol itu kepada Arka yang membuat Ayah Nayla sangat ketakutan di buatnya.
Dan dengan sigap Arka, menodongkan pistol itu tepat di kepala Ayah Nayla, dan menbuat Nayla terbelak tak percaya dengan apa yang kini di lihatnya.
"Sebelum kau melenyapkanku,
"Akan ku habismu terlebih dahulu
"Sama dengan Calon menantumu itu
"Yang juga sudah terlebih dahulu ku lenyapkan
"Sebelum dia menghabisi Nyawa Adiku Aryan!" Tegas Arka yang membuat Ayah Nayla gemetaran
"Tunggu, Arka!
"Kita bisa bicarakan, masalah ini baik-baik!" Pinta Ayah Nayla kepada Arka
"Ahhhh. Aku sudah tak percaya dengan ucapanmu itu
"Aku tau, kau tengah merencanakan sesuatu untuku!" Bentak Arka, yang membuat Ayah Nayla itu semakin membisu
"Tidak. Tidak.....!
"Apa yang kau inginkan dariku?
"Apa yang bisa ku lakukan untukmu? Tanya Laki-laki itu sendu
Akhirnya Arka memanfaatkan hal itu untuk mengambil haknya dari Ayah Nayla
Arka meminta Laki-laki itu untuk mengambil semua berkas-berkas Prusahaanya yang kini berada di tangan Ayah Nayla.
Awalnya, Ayah Nayla menolaknya namun Arka menembakan pluru, di Atas langit-langit ruangan itu, yang membuat Laki-laki tersebut tak bisa lagi menuntut, karna merasa begitu takut.
Di hadapan Laki-laki itu, Arka membakar semua berkas Prusahaanya, tanpa ragu, yang Arka sisakan hanya satu, sebuah Sertifikat tanah kantor tersebut yang masih atas nama Arfan Aditama yang tak lain adalah nama Ayah kandung Arka.
"Karna ini, kau hancurkan hidupku
"Karna ini, kau racuni fikiran Adiku
"Karna ini, kau rusak masa depan Aryan
"Karna ini, kau ijak-ijak harga diriku
"Dan karna ini juga, akan ku hancurkan hidupmu!" Arka mencaci maki penuh emosi di hadapan berkas Prusahaanya yang dirinya bakar sendiri, dengan begini tak akan ada bukti Prusahaan tersebut milik Ayah Nayla lagi.
"Bubarrrr...!
"Pergi kalian dari kantor ku ini! Usir Arka tanpa perduli kepada semua kariawan Prusahaan yang selama ini bekerja dan menjadi orang-orang kepercayaan Ayah Nayla
Apa yang di lakukan Arka, membuat murka Ayah Nayla dendam semakin memuncak di hatinya, namun kini dia hanya memendamnya, tak ada yang bisa dia lakukan kini, kecuali pura-pura di hadapan Arka.
Namun jauh di dalam lubuk hatinya, dia sudah merencakan untuk kembali merebut Prusahaan itu lagi.
Dengan persaan yang cukup lega, Arka meninggalkan tempat itu, bersama Tama.
Namun sebelum pergi, Arka menatap tajam wajah Nayla dengan seksama yang kini tengah berada di samping sang Ayah yang cukup terluka parah karna pertengkaranya dengan Arka.
Nayla membalas tatapan Arka dengan senyum indah yang terukir dari bibir mungil yang pernah di kecupnya
Senyum Nayla membuat Arka salah tingkah, dia benar-benar dalam keadaan dilema.
"Aku membenci Ayahnya, tapi aku memiliku rasa padanya!" Guman Arka dalam hatinya
♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡
Arka merebahkan tubuhnya di kamar yang selama ini di tempati Nayla.
Karna kejadian di kantor itu, membuat Nayla tak ikut pulang bersamanya, sebab Nayla harus membawa pulang sang Ayah yang terluka parah karna perkelahianya dengan Arka
"Sedang apa kau di sana?" Batin Arka
.
.
Kring-Kring-Kring
Bunyi ponsel milik Arka, dengan cepat iya meraihnya, dan betapa lebar senyumnya kala ia mendapati Nama Nayla dari layar ponsel miliknya.
"Hallo..!" Sapa Arka dengan ramahnya
"Hey. Sedang apa Tuan Arka?
"Apa kau sedang menikmati kemenanganmu?
"Atau, kau justru merindukanku, karna aku tak lagi di rumahmu?" Hardik Nayla tanpa ragu
"Ahh. Kau bisa saja, lagi pula apa untungnya aku merindukanmu?
"Hahahahaha! Sudahlah Arka kau tak bisa menutupinya dariku,
"Tatapanmu tadi siang itu, membuat ku yakin bahwa kamu masih mencintaiku!"
"Haduh. Sok tau anda ya! Arka langsung menutup ponselnya tiba-tiba
"Lagi pula, kalau pun aku mencintaimu,
"Ayahmu, mana mungkin membiarkanmu untuk menjadi miliku!" Batin Arka sendu, perasaanya cukup pilu, mengingat permusuhanya dengan Ayah Nayla
.
.
Sedangkan Tama, memperhatikan tingkah Arka dengan penuh kekhawatiran.
"Arka, aku takut rasa cintamu itu,
"Akan kembali menghancurkanmu! Seru Tama dalam hatinya
♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡
Sementara Dicky, tersenyum dengan liciknya saat dirinya mendengar percakapan Anak semata wayangnya dengan Arka, orang yang telah merebut kembali Prusahaanya.
Entah apa yang sedang di fikirkan Laki-laki itu.
Yang pasti saat ini, dia tengah menyusun rencana untuk kembali menghancurkan Arka
💖💖💖💖💖💖💖💖
🌺Salam Sahabat buat semuanya🌺
"Terima kasih lagi ya, buat semua yang sudah berkenan mampir dan membaca tulisan saya.
"Yuk tinggalkan jejak anda 😉
Like + Komen + Rate dan Vote seihklas anda ya.
🌺Mari saling mendukung🌺
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 86 Episodes
Comments
Rokiyah Yulianti
dih aku sebel bgt ya, liat kelakuan ayahnya nayla
2021-04-19
1
rey
kurasa nnt ayah nayla pura pura menyetujui hubungan arka ma nayal
2021-02-08
0
👑
like
2020-11-26
0