Mulutku selalu mencacimu.
Tapi tidak dengan hatiku.
Tanganku sering menyakitimu.
Walau aku tak mau melakukan itu
Karna hadirku adalah luka
Namun selalu mencintaimu
Nayla memperhatikan langkah Arka yang pergi meninggalkan kamarnya.
Sesekali Arka mengedipkan mata, yang membuat Nayla sedikit geli di buatnya.
"Cepat mandi, dan dandan yang cantik ya! Printah Arka
"Kau mau mengajaku kemana?" Nayla curiga
Namun Arka tak menjawab pertanyaan Nayla kepadanya, dia hanya meninggalkan senyum sejuta makna yang membuat Nayla semakin curiga.
Namun jauh dari dalam lubuk hatinya, Nayla merasa ada yang berbeda dengan perasaanya.
"Benar-benar sudah tak singkron lagi, perasaan saya ya! Cetus Nayla sambil menggelengkan kepalanya
♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡
Nayla sudah mempersiapkan dirinya, berhias dengan Meke Up tipis di wajahanya, menambah kesempurnaan pada diri Nayla.
Bahkan Tama yang melihat Nayla, sedikit salah tingkah.
"Mau kemana?" Tama bertanya dari luar pintu kamar Nayla
"Kencan. Hahahahahaha!" Jawab Nayla di iringi tawa
"Ehh. sini dong! Kenapa hanya berdiri di situ. Seru Nayla yang heran Tama hanya berdiri di depan pintu
"Aku bukan Arka, yang bisa masuk ke kamarmu kapan saja!" Cetus Tama yang membuat Nayla menatap tajam wajah tampanya
"Apa maksudmu?"
"Kau menyindirku? Arka tiba-tiba sudah berada di belakng Tama
"Arka! Tama sedikit gugup menjawabnya
"Ada apa?
"Apa kau marah aku sering bertemu Nayla?
"Tidak. Aku tidak marah!"
"Hanya saja, aku tidak suka jika ada seorang Pria, masuk kedalam kamar Wanita yang buka Muhrimnya
"Uhhhh Pak Tama ceramah! Canda Arka
"Baiklah besok aku akan Menikahinya
"Agar aku leluasa masuk kedalam kamarnya! Hardik Arka dengan di iringi tawa yang menggema dan membuat Tama salah tingkah
"Dasar temen gak ada ahlak, ya Arka! Celoteh Tama yang membuat Arka dan Nayla semakin tertawa
"Syukurlah, dia sudah bisa tertawa dengan lepasnya!" Batin Tama dalam hatinya
"Tama-Tama. Aku tau kau sedang cemburu padaku! Seru Arka, namun ucapan itu hanya miliknya
Sementara, Nayla memandang Arka dengan curiga, candaan Arka yang mengatakan bahwa Arka akan menikahinya.
.
.
Tok-Tok-Tok
Tiba terdengar seseorang mengetuk pintu, tanpa fikir panjang Tama langsung membukanya.
"Uhhhhh lezatnya!" Seru Tama seraya mencium aroma Roti bakar yang ada di hadapanya
"Siapa yang memesan?" Arka heran
"Entahlah, aku tidak!" Jawab Tama
"Kau?" Menunjuk Nayla
"Tidak!"
"Lalu?"
"Aku!" Seru seseorang tanpa ragu
"Aryan!" Arka sedikit tersenyum mendengarnya
"Iya, aku yang mesannya,
"Lagi pula, sejak Bik Rani, pulang kita jarang makan masakan rumah!"Cetus Aryan sambil
menatap wajah Nayla, bahkan Nayla heran dengan tatapan Aryan yang penuh kebencian
"Baiklah mulai hari ini, aku akan masak ya!
"Jadi nanti kalian tak perlu memesan lagi! Ucap Nayla di iringi senyum manis di Wajahnya, yang membuat Arka atau pun Tama semakin Deg-deg-ser di buatnya
"Ahh. Tidak perlu!
"Lagi pula, Anak Bos besar sepertimu mana bisa memasak
"Yang ada nanti masakanya gak enak!" Ucap Aryan dengan nada penuh kekesalan dan raut wajah penuh kebencian
Aryan pun mengambil Roti pesanan miliknya dari tangan Tama, dan berlalu dari hadapaan
Arka, Nayla dan Tama tanpa menunjukan senyum di wajahnya, hingga membuat Nayla cukup sedih di buatnya
"Sudah. Jangan di ambil hati ucapan Aryan ya!
"Dia tidak sejahat itu,
"Aku kenal Adiku!" Seru Arka pada Nayla yang melihat kesedihan di raut wajah Wanita masa lalunya karna sikap Aryan Adiknya
♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡
Kring-Kring-Kring
Suara dari Ponsel milik Tama.
"Hallo, ada apa?" Tanya Tama ramah
Namun raut wajahnya berubah seketika, kala mendengar informasi dari seseorang yang kini tengah menelponya.
"Arka! Panggil Tama dengan nada tergesa-gesa
"Ada apa?" Arka heran dengan wajah Tama yang sedikit ketakutan
"Ayah, Nayla akan menuntutmu di Pengadillan,
"Dengan tuduhan penipuan,
"Karna telah megambil Perusahaanya secara paksa,
"Dan kini, dia sudah membalik nama lagi Perusahaan itu menjadi miliknya
"Jadi dia berani menuntutmu! Jelas Tama yang membuat Arka murka di buatnya
BRAKK
Seperti bisa, jika Arka marah dia pasti akan memukul apa saja yang ada di hadapanya.
"Sialan. Rupanya, dia lebih licik dari pada saya! Gumam Arka
"Lihatlah, akan ku patahkan kedua tangannya dengan tanganku sendiri
"Dasar pencuri! Inilah yang namaya maling teriak maling! Omel Arka dengan amarah yang luar biasa hebatnya
.
.
"Arka!" Panggil Nayla di tengah amarah Arka atas kelakuan Ayahnya
"Ada apa? Apa kau juga akan tertawa bahagia, hah?" Ucap Arka dengan kerasnya tepat di wajah Nayla
Nayla hanya menundukan wajahnya, merasakan amarah Arka yang luar biasa di rasakanya
Sementra Arka berlalu dari hadapan Tama dan Nayla, lalu masuk kedalam kamarnya.
Tanpa fikir panjang Nayla langsung mengikutinya
.
.
Dilihatnya Arka tengah menyandarkan tubuhnya di sebuah kurisi, dan memandang suasana di luar rumah dari jendela kamarnya.
Terlihat raut kekesalan di wajah tampan Arka.
.
.
"Arka! Nayla menepuk bahu Arka tiba-tiba dan sontak saja membuyarkan semua fikiranya
"Tenanglah Arka! Aku akan membantumu mengambil hakmu dari Ayahku!" Tegas Nayla tanpa ragu, hingga membuat Arka menatap tajam Wanita yang pernah sangat dia cintai itu
"Tapi, Nay. Kamu akan menghadapi Ayahmu,
"Mana mungkin seorang Anak akan melawan Orang tuanya! Ucap Arka yang cukup terkejut dengan apa yang di katakan Nayla padanya
"Aku lebih baik miskin, dari pada kaya harta di atas penderitaan orang lain,
"Dan aku, juga tak mungkin membiarkan Ayahku, terus berada di jalan yang salah!" Tegas Nayla yang membuat Arka terbelalak tak percaya
"Aku memang sangat kesal pada Ayahmu, tapi biarkan aku mengalahkanya dengan caraku
"Jangan pernah mengorbankan perasaanmu untuku,
"Karna berkorban itu menyakitkan, karna itulah yang aku lakukan dulu kepada Alvian,
"Melepasmu, agar bahagia bersamanya, padahal hatiku terluka begitu dalamnya
"Dan kamu akan merasakan hal itu,
"Kau pasti akan terluka, saat ayahmu terjatuh karna pengorbananmu untuku,
"Jadi biarkan aku saja yang mengambil hak ku dari tangan Ayahmu
"Karna, walau pun kau akan kecewa juga, tapi rasa kecewamu pasti berbeda, tidak akan sesakit jika kau yang melukainya! Tegas Arka yang membuat mata Nayla berkaca-kaca
Di hadapan Arka, Nayla menangis sejadi-jdinya Air mata membasahi Wajah cantiknya, namun kali ini, air mata itu murni untuk Arka, yang telah salah di nilainya selama ini, Laki-laki yang sangat dia benci, ternyata begitu banyak berkorban perasaan, bukan hanya untuknya tapi untuk Alvian, yang tak lain adalah Adiknya sendiri, yang dia bunuh dengan tanganya dan pasti itu lebih menyakitkan lagi baginya.
Ya begitulah Arka, yang selalu di hadapakan oleh pilihan yang cukup menyakitkan, yang terpaksa melindungi Aryan dari rencana pembunuhan yang di rencanakan Ayah Nayla dan Alvian,
Dia membunuh Alvin yang pasti menyakiti hati Aryan
Dan dia juga berencana membunuh Ayah Nayla yang pasti akan menyakiti hati Wanita yang ada di hadapanya kini.
Hidup Arka memang sulit, bahkan teramat rumit.
💖💖💖💖💖💖💖💖💖💖💖
🌺Salam sahabat sesama Author ya🌺
💖Selalu ada terima kasih di akhir bab karyaku, untuk siapa saja yang sudah bekenan mampir dan membaca tulisan saya, yang masih banyak kekuranganya💖
Silahkan tinggalkan jejak anda 😉👌
🌺Mari saling mendukung🌺
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 86 Episodes
Comments
Rokiyah Yulianti
benar2 rumit arka perjalanan hidupmu, gamau bayangin aku mah
2021-04-19
0
rey
badai pazti berlalu arka
2021-02-08
0
Dian Anggraeni
Duuuh beneran rumit hidupmu Arka hang on there 👏👏👏👍👍👍👍
2020-11-27
2