Arka mengangkat tubuh Adiknya dan membawanya ke dalam kamar milik Aryan.
"Aryan. Bangun Aryan!" Seru Arka yang masih panik
Nayla membantu Arka menyadarkan Aryan semampu dan sebisa yang dirinya lakukan.
Dan benar saja beberapa menit kemudian, Aryan membuka kedua matanya.
Namun secepat kilat Aryan, menghempaskan tangan Arka.
"Jangan sentuh Aku!" Seru Aryan
"Hey. Apa yang kau lakukan?" Arka heran
"Aku tak mau di sentuh seseorang yang dengan gampangnya menghabisi Nyawa Manusia." Jawab Aryan dengan nada marah
"Apa maksudmu?"
"Aku melihat sendiri kelakuanmu tadi !"
"Apa yang sebenarnya terjadi?"
"Aryan. Aku." Ucapan Arka terhenti
"Aryan. Kakakmu melakukan itu untuk melindungiku." Jawab Nayla tiba-tiba
"Maksut Kak Nayla?" Aryan penasaran
"Iya. seseorang yang datang tadi, adalah orang yang waktu itu akan membunuhku."
"Sepertinya dia tak terima, karna Arka telah menyelamatkan Nyawaku dari kekejamanya waktu itu." Jelas Nayla berbohong, seraya mentap wajah Arka yang juga mentap nanar ke arahnya.
"Benarkah?"
"I_iya Aryan, Begitulah kira-kira."Jawab Arka dengan mentap wajah Nayla
"Sial. mengapa aku harus hutang budi padanya." Gumam Arka dalam hatinya
"Baiklah aku percaya, tapi bukan seperti itu caranya menghadapi masalah!" Tegas Aryan kepada Kakaknya
"Iya. Iya. Baiklah Adiku tercinta, maafkanlah Kakakmu ini ya!" Seru Arka, dengan nada bercanda untuk mencairkan suasana
"Sudahlah, kamu jangan terlalu banyak bicara dulu!"
"Istirahatlah, dan jangan berfikir yang bukan-bukan!" Seru Arka terhadap Aryan
Aryan pun menganggukan kepalanya, tanda percaya dengan semua ucapan Arka, sedangkan Arka menghela nafas lega.
"Hampir saja." Gumam Arka
****
Nayla membaringkan tubuhnya yang terasa begitu lelah.
Iya mengingat semua pembelaanya terhadap Arka di depan Adiknya.
"Mengapa aku melindungi si pembunuh itu?"
"Sesungguhnya, dialah masalah di balik masalah yang ada,"
"Ahh. Semua itu ku lakukan demi Aryan. bukan melindunginya." Batin Nayla
Nayla memejamkan matanya, Di benaknya terbayang wajah Alvian Kekasihnya yang sudah tiada.
Tanpa terasa Air mata Nayla, membasahi wajah cantiknya.
"Aku merindukanmu !" Tangis Nayla pilu
.
Karna merasa sedikit gerah, Nayla melepaskan sebagian bajunya, kini dirinya hanya mengunakan baju dalam dan celana pedek saja.
.
Krukk. Krukk.
Bunyi itu berasal dari perut Nayla.
"Astaga, perutku lapar sekali, seharian ini aku benar-benar belum makan walau sesuap Nasi." Keluh Nayla sambil memegang perutnya
"Ini semua karna si Arka, dia benar-benar tak punya rasa iba, tak sebentar pun dia memperhatikanku,
"Haduhhh. perutku bersahabatlah sebentar saja kepadaku." Gumam Nayla sendu
.
.
Sedangkan Arka juga masuk kedalam kamarnya.
Arka mentap sebuah layar yang ada di hadapanya.
Ternyata Arka telah memasang CCTV di kamar milik Nayla.
Karna bagi Arka, gerak gerik Nayla harus di pantaunya.
Arka mentap tajam layar CCTV itu, iya melihat Nayla menangis sendu, karna merindu dengan Kekasihnya yang sudah dirinya lenyapkan untuk selamanya.
Mata Arka terbelalak begitu lebarnya, Kala iya melihat seluruh lekuk tubuh milik Nayla hanya menggunakan baju seadanya di tubuhnya
"Dasar Wanita penggoda." Hardik Arka sambil menggaruk kepala yang tak gatal di rasaknya.
"Ini bukan salahku ya, jika aku melihat tubuhmu dengan sempurna." Seru Arka tanpa rasa bersalah
Arka pun memperhatikan Nayla dengan sempurna.
Bahkan Arka tertawa sejadi-jadinya, karna Nayla kelaparan di rumahnya.
.
.
Tok.tok.tok
Seseorang mengetuk pintu kamar Nayla.
"Ya. Siapa?" Tanya Nayla dari dalam kamarnya
"Arka."
"Hah. Arka! sebentar ya." Jawab Nayla
"Buka saja pintunya!" Seru Arka
"Tak usah sibuk memakai bajumu, aku sudah melihat semua lekuk tubuhmu itu!"
Arka pun langsung membuka pintu kamar Nayla tanpa perduli Nayla belum mengizinkanya.
"Aaa. Arka! Teriak Nayla yang masih sibuk dengan bajunya
"Heh. tutup mulutmu itu!"
"Memangnya aku akan berbuat apa padamu?" Cetus Arka dengan sedikit tertawa
"Ini makanlah! Seru Arka sambil menyodorkan sepiring Nasi dan segelas susu kepada Nayla.
"Dari mana kau tau jika aku sedang kelaparan?"
"Jangankan Laparmu, bentuk dan lekuk tubuhmu saja aku tau." Jawab Arka
"Hahh." Nayla terdiam mendengar perkataan Arka
"Pakay baju, lalu makanlah!"
"Sebelum aku berfikiran yang bukan-bukan." Celoteh Arka dengan tersenyum penuh makna.
"Oh iya Nayla, Jika kau butuh minum ambil saja di ruang tengah!"
"Tapi ingat, jangan lupa memakai bajunya, Karna di luar sana ada Tama,
"Jangan sampai dia melihatnya ya. Cukup aku saja. Hahahhahahhaha !" Cetus Arka dengan tertawa
Nayla terdiam seribu bahasa, Iya mencerna susah payah celotehan Arka untuknya.
Bahkan dari mana dia tau, apa yang di lakukan Nayla di dalam kamarnya.
Fikiran Nayla kini buyar kemana-mana, dengan sikap Arka padanya.
"Jangan-jangan dia memasang CCTV di karmarku?"
Nayla pun sibuk mencari tau, dan benar saja sebuah benda kecil menempel di atas jendela kamar miliknya.
Nayla mengambil kursi dan berusaha untuk menutupinya.
"Ini dia masalah di balik masalah," Omel Nayla dan menutup CCTV itu dengan kain berwarna hitam miliknya.
💖💖💖💖💖💖
Terima kasih lagi buat yang berkenan mampir di karya saya.
Jangan lupa Like dan koment ya.
Dan bila berkenan berikan vote anda di karya saya.
Terima kasih (Salam Shafa💖)
Mampir juga di karya pertamaku ya😘😘
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 86 Episodes
Comments
Rokiyah Yulianti
aku rasa arka ga bener2 benci sama nayla ya, mungkin aja arka hanya kecewa dengannya
2021-04-18
0
rey
haha..arka..🤣🤣
2021-01-31
0
👑
Hadir
2020-11-26
1