Cintaku Pembunuh Kekasihku
Dorrrr.
Sebuah pluru melesat di dada Alvian, Lelaki yang seharusnya menikahi Nayla. Laki-laki yang sebentar lagi akan menjadi Suaminya.
Brukk.
Tubuh Alvian jatuh seketika, darah segar mengalir dari dadanya. Bahkan dalam hitungan detik saja.
Alvian menghebuskan nafas terakhir tepat di hari pernikahanya. Hari ini harusnya Nayla menjadi Wanita paling bahagia.
Namun impian itu enyah seketika. justru hari ini menjadi mimpi terburuk dalam hidup Nayla.
"Ti__dak!" Teriak Nayla yang suaranya hampir memenuhi gedung yang seharusnya menjadi saksi bisu di hari pernikahanya
Namun gedung itu justru menjadi saksi akan kepergian Kekasih yang seharusnya akan menjadi penopang dalam hidupnya.
Air mata Nayla membasahi wajah cantiknya.
Di peluknya, tubuh Alvian yang sudah tak bernyawa. Hingga darah segar yang berwarna merah, memenuhi gaun Pengantin berwarna putih miliknya. Air mata itu kian tumpah, dan seakan menyatu dengan darah kekasihnya.
Di kecup bibir Alvian dengan mesra untuk terakhir kaļinya.
"Aku mencintaimu." Ucap Nayla lirih bahkan Nyaris tak terdengar.
Kini mata Nayla menatap tajam pada sosok Laki-laki. Yang berdiri di seberang pintu gedung pernikahanya. Nayla mengambil sebuah gelas kaca lalu memecahknya. Nayla melangkahkan kakinya dengan gagah ke arah Laki-laki yang telah menghabisi nyawa kekasihnya. Dengan membawa serpihan gelas kaca di tanganya, Nayla berniat akan membalas akan kepergian Kekasihnya, Namun Langkah Nayla terhenti seketika, kala iya menatap wajah Laki-laki yang ada di hadapanya.
Langkah yang awalnya gagah menjadi lemas tak berdaya. Air mata yang tadi sudah reda, kini kembali membasahi pipinya. Pecahan kaca yang iya genggam, jatuh entah kemana. Tubuh Nayla jatuh tak berdaya, lidah yang ingin mencaci maki si pembunuh itu, kini menjadi kelu.
"Arka!" Ucap Nayla lirih
Laki-laki itu mendekati Nayla, dan dia memberi sebuah pistol kepada Nayla.
"Apa kau ingin menghabisiku?" Tanya Arka.
Nayla tak bergeming dan tak menjawab pertanyaan Laki-laki yang ada di hadapanya.
"Bunuhlah aku dengan peluru yang sama! Yang kugunakan untuk untuk membunuh Kekasihmu!" Seru Arka seraya meletakan pistol di tangan Nayla.
Lagi-lagi Nayla hanya diam, Nayla justru menggelengkan kepalanya.
"Mengapa kau diam? Ayo lakukanlah. Agar aku dan dia mati bersama," ucap Arka
"Apa yang kau inginkan? Mengapa Kau tega melakukan ini padaku?" Tanya Nayla sendu.
"Aku. Ingin dia enyah selamanya dari muka bumi ini !" Jawab Arka dengan nada tinggi. "Apa katamu. Aku tega? justru si ******* itu yang tega padaku!" Ucap Arka lagi dengan nada yang semakin meninggi
Nayla masih diam, tak ada kata yang mampu dia ucapkan, kecuali menelan mentah-mentah amarah Arka padanya.
"Kekasihmu itu! Telah merenggut nyawa kedua Orang Tuaku, Kekasihmu itu, telah menjebloskan Adiku ke dalam penjara. Dan si sialan itu juga, yang telah merebutmu dari pelukanku!" Suara Arka terdengar gemetar saat menatap wajah Nayla.
"Arka!" Desis Nayla sendu.
"Aku rasa, aku pantas menghabisinya. Mahluk seperti dia tak pantas ada di dunia." Jelas Arka yang masih di penuhi amarah
"Diam Arka! Pekik Nayla. "Alvian tak seburuk yang kau kira.
Plakk
Sebuah tamparan mendarat di wajah cantik Nayla. Hingga membuat Wanita itu menatap nanar wajah Laki-laki yang ada di hadapanya kini.
"Kau!" Ucapan Nayla tertahan
"Mengapa kau diam? Cacilah aku sesukamu! Wahai wanita masa laluku."
"Cukup Arka. Tutup mulutmu itu! Seru Nayla dengan nada terbata-bata. Karna menahan air matanya
"Bunuh saja aku. Agar aku diam selamanya!" Seru Arka kepada Nayla.
Nayla menundukan kepalanya mendengar seruan Arka terhadapnya.
"Bawa dia!" Ucap Arka kepada beberapa Anak buahya
"Baik Pak!" Jawab mereka
"Kau. Mau membawaku kemana Arka?" Teriak Nayla
"Ke Neraka! Jawab Arka singkat
"Lepaskan aku !" Pinta Nayla seraya sekuat tenaga melepaskan ikatan di tanganya
Arka yang kesal akan sikap Nayla, dengan cepat menggendong tubuh Nayla dan membawanya pergi. Semua orang yang ada di dalam gedung itu hanya diam tanpa ada yang mencoba membantu. Mereka tahu betul siapa si Arka itu, hingga tak ada satu pun yang berani mencegahnya. Ketika Arka membawa pergi Nayla dari hadapan mereka. Walau sebenarnya Nayla sangat ingin mengantarkan Alvian di peristirahatan terakhirnya. Namun Apa daya, tak ada yang bisa Nayla lakukan kecuali mengikuti sang pembunuh Kekasihnya pergi.
🌱🌱🌱🌱🌱🌱🌱🌱🌱🌱🌱🌱🌱🌱
Mohon dukungan untuk karya terbaruku ya !"
Jangan lupa, Like . Rate. Vote dan coment ya !
Menerima Kritik dan saran 💖💖💖💖.
Salam damai Shanty fadillah (Shafa) 😘😘
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 86 Episodes
Comments
ⱮҼⱮҼყ ყιɳ 🎀
Hai Kak, Aku Mampir ya 👋
2021-12-04
0
Rokiyah Yulianti
aku mampir thor, awalnya cerita yg bagus aku sukaaa
2021-04-18
2
Najwa_auliarahma
aku udah baca kisah Rafa Refa Rafi eeeh trnyata ada kisah orang tua nya jga ,,
harus nya mah yang ku baca ini dulu😁
2021-02-23
1