Pelarian Danu

Tujuh hari berlalu...

Kehidupan Nilam kembali seperti biasanya.

Mendengar bentakan Murni, dan kakek Usman sebagai pihak pembelanya, setiap kali ia melakukan sesuatu yang selalu di anggap salah oleh bibinya itu, telah menjadi makanan sehari-sehari baginya.

Kenzie sudah menyelesaikan urusannya di desa itu. Dan telah kembali ke kota asalnya.

Dan hari ini Nilam memutuskan untuk mencari pekerjaan di tempat lain. Ia tak mungkin lagi bekerja di perkebunan itu. Karena ia dan kakeknya tak ingin lagi terhubung apapun dengan Dahlan, si juragan tak tahu diri itu.

Ia berjalan ke arah pasar seorang diri, berniat mempertaruhkan nasib dan rezekinya di tempat itu. Entah sebagai kuli atau apapun, pikir Nilam. Yang penting dari pekerjaan yang baik, ia bisa menghidupi keluarganya.

Namun di tengah perjalanan, ketika Nilam melewati sebuah rumah kecil, yang sebelumnya di ketahuinya telah lama di kosongkan pemiliknya, sepertinya kini rumah itu sudah berpenghuni kembali.

Terlihat dari beberapa helai pakaian wanita yang di jemur pada bentangan tali di depan rumah itu.

" Apa kamu yakin, kamu menyukaiku? Bukankah kamu sudah memiliki seorang kekasih?" suara seorang wanita yang berasal dari dalam rumah itu.

" Sangat yakin, sejak awal aku melihatmu muncul di desa ini, aku sudah tertarik. Kamu sangat cantik. Soal dia, aku sudah tidak perduli lagi. Yang terpenting sekarang, perasaan cintaku padamu," jawab si lawan bicara, yang tentu saja adalah seorang lelaki.

Degg !

"Suara itu .... Aku seperti mengenalinya," gumam Nilam. " Mungkinkah ...?"

Nilam melangkah pelan mendekati rumah kecil itu. Untuk mengobati rasa penasarannya, ia mengintip sedikit dari luar jendela samping, yang hanya tertutup sebagian oleh sehelai gorden.

Namun ketika ia mendapatkan jawaban atas pertanyaan yang ada dalam benaknya saat itu, Nilam menutup mulutnya dengan sebelah telapak tangannya. Kedua bola matanya membulat sempurna.

Ketika di lihatnya seseorang yang amat di kenalnya, tengah bercumbu mesra dengan seorang wanita cantik berpakaian cukup terbuka. Dengan posisi sang wanita berada di atas pangkuan pria yang di kenal Nilam tersebut, di dalam rumah itu.

" Danu ... dia ...." Air mata tanpa bendungan itu memecah seketika. Mengalir dengan deras tanpa pembatas. Sesakit inikah?

Nilam memutar tubuhnya membelakangi jendela itu. Ia memegangi dadanya yang di penuhi sesak yang teramat sangat.

Lelaki yang selama dua tahun ini di cintainya, telah mengkhianatinya tanpa belas kasih.

Dinding harapan yang telah ia susun dengan susah payah. Runtuh seketika tanpa bersisa.

Harapan akan sebuah perlindungan.

Harapan akan sebuah pernikahan.

Hancur dalam sekejap. Menyisakan puing-puing luka, yang mungkin akan sembuh ... entah kapan.

Apa salahku, Danu ...? Setega itukah, kamu ...?

Dengan tubuh bergetar, Nilam memapah langkahnya pelan. Berniat meninggalkan tempat itu, tetapi tiba-tiba ....

Bruukk !!

Lutut Nilam tak sengaja menabrak sebuah tempayan air kosong yang terbuat dari tanah liat, yang terletak di sebuah meja kecil di samping rumah itu. Benda itu terjatuh dan hancur.

Nilam terkejut. Ia menatap puing-puing tempayan itu yang sudah berserakan kemana-mana.

" Siapa itu?!" teriak sang penghuni rumah dari dalam.

Mendengar itu, Nilam langsung berusaha pergi dari tempat itu. Namun terlambat ....

"Nilam," suara Danu menghentikan langkahnya yang terlihat seperti orang linglung.

Nilam memutar kepalanya perlahan, melihat ke arah Danu, dengan air mata yang masih berderai.

"Siapa, kamu? Kamu mengintip kita, ya?" tanya wanita pemilik rumah.

Nilam menatap wajah Danu dan wanita itu bergiliran. "Tidak, maaf aku sudah mengganggu kegiatan kalian. Tempayan air ini akan aku ganti, nanti. Aku permisi."

Ketika Nilam hendak melangkah pergi, dengan terburu-buru Danu mencekal lengannya. " Kenapa kamu mengkhianatiku, Nilam? Kamu tahu, aku begitu mencintai kamu," ucap Danu tanpa basa-basi, sembari menatap wajah Nilam.

Nilam menoleh membalas tatapan Danu. "Aku? Berkhianat? Bukankah baru saja kamu yang melakukannya kepadaku?"

Danu melepas lengan Nilam. Kemudian ia tersenyum kecut. "Lalu, laki-laki kaya bermobil mewah yang datang bersamamu ke rumahmu tempo hari itu, siapa? Kalian terlihat akrab. Dan aku juga melihat tatapan penuh cinta pria itu padamu."

Nilam sedikit kaget mendengar penuturan Danu. " Kenzie, maksudmu?"

"Kamu bahkan sangat lancar menyebut namanya di depanku."

Nilam mengusap sisa air mata di pipinya.

"Terkadang, saat kita melihat orang dari kejauhan, kita bepikir, bahwa kita mengenali orang itu. Tetapi setelah mendekat, ternyata orang itu sama sekali tidak kita kenali.

Kenapa demikian? Karena mata dan pikiran bisa saja salah. Begitupun dengan yang sudah kamu lihat tempo hari itu. Ada sesuatu yang harus kamu perbaiki dari pemikiranmu. Maaf, aku permisi."

Nilam melangkah meninggalkan Danu yang terpaku di tempatnya kala mencerna setiap ucapan Nilam barusan.

Beberapa saat kemudian Danu tersadar, Nilam sudah berjalan menjauh. Ia langsung mengejar Nilam tanpa perduli dengan wanita pemilik rumah itu, yang baru beberapa menit lalu menerima pengakuan cinta Danu, yang entah tulus atau tidak.

" Danu...!! Mau kemana kamu...?!!" teriak wanita itu memanggil Danu.

"Nilam! Tunggu aku, Nilam." Danu meraih kembali telapak tangan Nilam.

" Jawab aku, jujur. Siapa laki-laki itu, Nilam?"

Nilam menatap manik mata Danu. " Setelah kamu menyatakan cinta pada wanita itu, dan bahkan setelah kamu mencumbui dia dengan sangat mesra, kamu baru mau bertanya padaku?" Nilam tersenyum getir. Matanya beralih menatap ke sembarang arah.

Danu masih terdiam.

" Kenzie adalah laki-laki yang telah menolong aku, saat aku pinsan di perkebunan. Dia membawaku ke rumah sakit. Lalu sesuai yang kamu lihat, dia mengantarkan aku pulang, setelah aku keluar dari rumah sakit. Apa itu cukup jelas, Danu?" jelas Nilam. Ia melirik wajah Danu sekilas.

" Kamu pinsan di perkebunan? Kenapa? Apa kamu sakit?" sergah Danu khawatir, ia melupakan jawaban Nilam tentang siapa Kenzie.

"Aku tidak apa-apa. Hanya kelelahan."

Danu menatap wajah Nilam lekat-lekat. Kemudian ia menggenggam kedua telapak tangan Nilam.

"Maafkan aku, Nilam. Dua kali sudah aku tak ada di sampingmu saat kamu kesulitan. Pertama, saat kamu di culik, Didy yang sudah menyelamatkan kamu. Dan sekarang, pria yang kau sebut Kenzie itu yang menyelamatkanmu. Aku sungguh tak berguna," ujar Danu menundukan kepalanya.

Nilam melepas telapak tangannya dari genggaman Danu perlahan. " Hubungan kita sampai di sini saja, Danu."

Danu tersentak. Ia berusaha mencari kebenaran dari manik mata Nilam.

" Kenapa, Nilam? Kamu tidak lagi cinta padaku? Atau karena pria bernama Kenzie itu?"

Nilam menggelengkan kepalanya pelan.

" Pertanggung jawabkan pengakuan cintamu pada wanita itu. Jangan jadi lelaki pengecut. Kamu juga sudah menikmati bercumbu dengannya, kan. Keinginan yang selalu kamu minta padaku, tetapi aku tidak pernah mengabulkannya. Dan sekarang kamu sudah mendapatkannya dari wanita itu."

" Tidak, Nilam. Aku tidak pernah mencintai Sela. Dia hanya pelarianku, karena aku kecewa padamu."

"Pelarian katamu? Juga rasa kecewamu yang tidak pada tempatnya itu .... Lepaskanlah aku, Danu. Aku sudah tidak ingin lagi bersamamu."

"Nilam, aku mohon, Nilam. Jangan seperti ini. Aku minta maaf soal Sela. Aku menyesal .... Aku sangat mencintai kamu, Nilam."

Kepala Nilam menggeleng lemah.

" Dan satu lagi, Danu." Jeda sesaat.

" Terima kasih sudah tidak memaksaku untuk mengabulkan keinginanmu, saat kamu menginginkan bercumbu denganku. Itu artinya, kamu masih menghargai bibirku ini, yang nanti akan ku berikan pada pria yang menjadi suamiku kelak," ucap Nilam tanpa perduli pengakuan cinta Danu untuknya itu.

Usai mengucapkan kalimat itu, Nilam melangkah pergi meninggal Danu yang tetap terdiam tak bergeming.

" Nilam .... Maafkanlah aku."

Danu menatap punggung Nilam yang semakin menjauh dari pandangannya.

" Apakah sekarang, aku benar-benar telah kehilanganmu?"

Bersambung....

Terpopuler

Comments

Seul Ye

Seul Ye

Dari sini aku paham, asal muasal 'penyiksa abadi' 🤣

2021-01-21

0

ARSY ALFAZZA

ARSY ALFAZZA

like + rate bintang ⭐⭐⭐⭐⭐❤️ Saling mendukung ya Thor 😇👌

2021-01-16

0

Cahaya mata

Cahaya mata

Baru mampir sudah like, rate, follow dan akan tetap berlanjut. Jangan lupa follback kakak❣️

👉Istriku Dosen Cantik

2021-01-06

0

lihat semua
Episodes
1 PROLOG
2 Ancaman Juragan Dahlan
3 Kenzie
4 Kembali ke rumah
5 Pelarian Danu
6 Gavin Pradana
7 Ketakutan
8 Terbebas
9 Tak terduga
10 Anak pungut
11 Sungai Kenangan
12 Oh, Nilam
13 Tiga Tempat Berbeda
14 Misteri makhluk menjijikkan
15 Seratus lima puluh ribu
16 Pengantar ayam potong
17 Oh, Gavin...
18 Rival
19 Melodi penawar resah
20 Rahasia mengejutkan
21 Luka berbalut duka
22 Mengalihkan duniaku
23 Hati Didy, Danu, Nilam & Gossiper
24 Damn it !!
25 Bertemu Kenzie
26 Kilah si penopeng
27 Oh Dahlan - Oh Sella
28 Terpaan kebingungan
29 Peri Kecil - Kuda putih
30 Wanita Sampah
31 Pulang
32 Romansa di pagi hari
33 Restu di dalam rapuh
34 Di balik lelap yang singkat
35 Bukan Dejavu
36 Tentang Sebuah Level
37 Pengusik Receh
38 Satu tepuk dua lalat
39 Tamparan iblis
40 Tunas Cinta Hana
41 Ketika bohong itu di butuhkan
42 Misi penyelamatan awal
43 Misi 2 - Berhasil
44 Kembali - Cara murahan
45 Ketika cinta menjadi obsesi
46 Misi lanjutan - Oh ... Anita
47 Seekor anak kucing
48 Menghadapi Pertemuan
49 Restu dan Penyesalan
50 Oh Danu - Cemburu
51 Patahan Hati Danu
52 Rumit dan Membingungkan
53 Tragedi tiga tahun silam.
54 Sang Tirani
55 Lebih dari cukup
56 Lagi - Kejutan dari Tuhan
57 Penikung elit
58 Barang Antik
59 Di Rumah Singgah
60 Kolam ikan - Misi terselubung Kenzie
61 Oh Mona ~~~
62 Oh Mona 2
63 Pertunangan - Dansa
64 Dendam dalam Cemas
65 Rhesus langka - Kritis
66 Rapuh sendirian
67 Labuhan yang sama
68 Boss Gesrek
69 Rumah baru untuk ...
70 Bom asap beracun
71 Sebuta cinta Anita
72 Pergolakkan Hati
73 Ketetapan hati
74 Nafsu dalam topeng dan tipu daya
75 Romansa di villa putih
76 Oohh Hana ....
77 Foto - Terlanjur terjatuh
78 Segenggam tekad
79 Pria Bodoh!
80 Dalam hantaman luka dan air mata
81 Segaris asa didalam lara
82 Lebih dari sekedar sakit
83 Gendam Siluman Tokek
84 Pengakuan ditengah badai
85 Gusar
86 Rencana pernikahan
87 Menunggu terbiasa
88 Rantai cinta yang berbelit
89 Pernikahan
90 Empat bulir air mata
91 Dua bulan yang menghancurkan
92 Dilema yang hakiki
93 Secarik surat undangan
94 Gadis narapidana
95 Dibalik kotak persegi
96 Ketika kenyataan menjawab
97 Mengubah arti cinta
98 Melodi hujan
99 Antara cinta dan bisikkan setan
100 Pergi dan mengalah tanpa syarat
101 Meneruskan yang tertunda
102 Frustasi akut
103 Seuntai tanya untuk kenyataan
104 Peran yang berbeda
105 Segaris takdir
106 Akhir pencarian
107 Sebentuk tanggung jawab
108 Hari pernikahan - Menghilang
109 Ancaman
110 Siapa Mona? tanya Nilam
111 Bisikkan kematian
112 Eksekusi
113 Sampai pada batasnya
114 Mustahil yang nyata
115 Di rumah sakit - Welcome 2021
116 Benci berteman Rindu
117 Dalam selimut yang sama
118 Wanita hamil - Alasan Kenzie
119 Interview
120 Jam makan siang
121 Ketika perasaan itu ....
122 Dialog Setan
123 Lagi-lagi Obsesi
124 Kejutan dipagi hari
125 Ancaman Nokalengkaleng
126 Sebuket Bunga Gerbera
127 Gadis pengantar pesan
128 Penjinak Peledak
129 BAGH BIGH BUGH
130 Ketika cinta berbalas
131 SAH
132 Oh, Cintaaaa....
133 Icik-icik ekhem - Bukan malam pertama
134 Honeymoon
135 KARENA CINTA
136 BACA JUGA !!
137 JURANG SKANDAL - TERBIT CETAK
Episodes

Updated 137 Episodes

1
PROLOG
2
Ancaman Juragan Dahlan
3
Kenzie
4
Kembali ke rumah
5
Pelarian Danu
6
Gavin Pradana
7
Ketakutan
8
Terbebas
9
Tak terduga
10
Anak pungut
11
Sungai Kenangan
12
Oh, Nilam
13
Tiga Tempat Berbeda
14
Misteri makhluk menjijikkan
15
Seratus lima puluh ribu
16
Pengantar ayam potong
17
Oh, Gavin...
18
Rival
19
Melodi penawar resah
20
Rahasia mengejutkan
21
Luka berbalut duka
22
Mengalihkan duniaku
23
Hati Didy, Danu, Nilam & Gossiper
24
Damn it !!
25
Bertemu Kenzie
26
Kilah si penopeng
27
Oh Dahlan - Oh Sella
28
Terpaan kebingungan
29
Peri Kecil - Kuda putih
30
Wanita Sampah
31
Pulang
32
Romansa di pagi hari
33
Restu di dalam rapuh
34
Di balik lelap yang singkat
35
Bukan Dejavu
36
Tentang Sebuah Level
37
Pengusik Receh
38
Satu tepuk dua lalat
39
Tamparan iblis
40
Tunas Cinta Hana
41
Ketika bohong itu di butuhkan
42
Misi penyelamatan awal
43
Misi 2 - Berhasil
44
Kembali - Cara murahan
45
Ketika cinta menjadi obsesi
46
Misi lanjutan - Oh ... Anita
47
Seekor anak kucing
48
Menghadapi Pertemuan
49
Restu dan Penyesalan
50
Oh Danu - Cemburu
51
Patahan Hati Danu
52
Rumit dan Membingungkan
53
Tragedi tiga tahun silam.
54
Sang Tirani
55
Lebih dari cukup
56
Lagi - Kejutan dari Tuhan
57
Penikung elit
58
Barang Antik
59
Di Rumah Singgah
60
Kolam ikan - Misi terselubung Kenzie
61
Oh Mona ~~~
62
Oh Mona 2
63
Pertunangan - Dansa
64
Dendam dalam Cemas
65
Rhesus langka - Kritis
66
Rapuh sendirian
67
Labuhan yang sama
68
Boss Gesrek
69
Rumah baru untuk ...
70
Bom asap beracun
71
Sebuta cinta Anita
72
Pergolakkan Hati
73
Ketetapan hati
74
Nafsu dalam topeng dan tipu daya
75
Romansa di villa putih
76
Oohh Hana ....
77
Foto - Terlanjur terjatuh
78
Segenggam tekad
79
Pria Bodoh!
80
Dalam hantaman luka dan air mata
81
Segaris asa didalam lara
82
Lebih dari sekedar sakit
83
Gendam Siluman Tokek
84
Pengakuan ditengah badai
85
Gusar
86
Rencana pernikahan
87
Menunggu terbiasa
88
Rantai cinta yang berbelit
89
Pernikahan
90
Empat bulir air mata
91
Dua bulan yang menghancurkan
92
Dilema yang hakiki
93
Secarik surat undangan
94
Gadis narapidana
95
Dibalik kotak persegi
96
Ketika kenyataan menjawab
97
Mengubah arti cinta
98
Melodi hujan
99
Antara cinta dan bisikkan setan
100
Pergi dan mengalah tanpa syarat
101
Meneruskan yang tertunda
102
Frustasi akut
103
Seuntai tanya untuk kenyataan
104
Peran yang berbeda
105
Segaris takdir
106
Akhir pencarian
107
Sebentuk tanggung jawab
108
Hari pernikahan - Menghilang
109
Ancaman
110
Siapa Mona? tanya Nilam
111
Bisikkan kematian
112
Eksekusi
113
Sampai pada batasnya
114
Mustahil yang nyata
115
Di rumah sakit - Welcome 2021
116
Benci berteman Rindu
117
Dalam selimut yang sama
118
Wanita hamil - Alasan Kenzie
119
Interview
120
Jam makan siang
121
Ketika perasaan itu ....
122
Dialog Setan
123
Lagi-lagi Obsesi
124
Kejutan dipagi hari
125
Ancaman Nokalengkaleng
126
Sebuket Bunga Gerbera
127
Gadis pengantar pesan
128
Penjinak Peledak
129
BAGH BIGH BUGH
130
Ketika cinta berbalas
131
SAH
132
Oh, Cintaaaa....
133
Icik-icik ekhem - Bukan malam pertama
134
Honeymoon
135
KARENA CINTA
136
BACA JUGA !!
137
JURANG SKANDAL - TERBIT CETAK

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!