"Ah, eng_gak. I_tu..." jawab Yumna dengan suara terbata-bata.
"Itu apa?" tanya Alden.
"Itu di bibirmu ada nyamuk," jawab Yumna secara spontan sambil menepuk bibir Alden dengan salah satu telapak tangannya.
Hal itu terjadi tanpa disengaja. Niat awalnya hanya menepuk pelan, tapi berujung kek3ncengan alias bablas.
Pukk !!
"Aduh !!" jerit Alden. Seketika Yumna tersadar atas kesalahan dirinya.
"Sorry...sorry..." ucap Yumna tulus meminta maaf pada Alden.
Pada akhirnya Yumna pun belum bisa untuk mengatakan secara jujur pada Alden perihal kejadian masa lalunya ketika SMA.
"Astaga, Yank. Apa salah hamba? Oh Tuhan, ampuni dosaku. Kenapa malam ini sial banget sih?!" keluh Alden seraya kini telapak tangannya yang awalnya berada di area pangkal pa_ha nya usai tendangan penalti dari Yumna, sekarang justru beralih memegang wajahnya tepatnya di area bibir.
"Maaf, beneran aku enggak sengaja Mas."
Yumna merutuki dirinya sendiri yang tak bisa mengontrol keadaan dengan baik hingga terjadi insiden dua kali di hari ulang tahunnya bersama Alden.
"Hotel berbintang begini kok malah asyik main pukul nyamuk bukan main yang lain," cibir Alden. "Sepertinya kamu kurang vitamin deh, Yank."
"Vitamin apa?"
"Vitamin C,"
"Aku sudah minum tadi vitamin c yang bungkusnya warna kuning. Aku beli di minimarket Suka-Suka sebelum datang ke sini. Di dalam tasku masih ada. Kamu mau?" tawar Yumna.
"Ogah," tolak Alden. "Vitamin C yang ku maksud itu ciuman, bukan vitamin C yang seperti obat di jual bebas di minimarket!" gerutu Alden.
"Jangan jutek-jutek, nanti gantengnya luntur loh." Yumna sengaja meledek Alden agar suasana enggak tegang dan kaku.
"Bibir bengkak karena dicium sih gak apa-apa. Lah ini bengkak karena kena tab0k. Sungguh teganya-teganya dirimu," keluh Alden.
"Aku obati ya,"
"Mau diobati pakai apa memangnya?!" ketus Alden.
"Aku kompres biar k3mpes ya," jawab Yumna.
"Enggak perlu!" tolak Alden seraya memejamkan matanya.
Lelaki ini berusaha menahan rasa sakit di bibirnya. Walaupun tak ada luka berdarah atau lecet di sana, hanya saja terasa sedikit nyeri.
"Kalau gak diobati takutnya ada infeksi di bibirmu, gimana coba?" Yumna tak pantang menyerah. Ia terus berusaha memperbaiki kesalahan yang sudah dilakukannya malam ini.
"Infeksi? Memangnya te_ta nus!" gerutu Alden. Ia masih kesal dengan Yumna yang gagal romantisan di hari spesial malam ini.
Tiba-tiba...
Cup...
Yumna pun yang dilanda tak enak hati dan juga pastinya perasaan cinta yang terlanjur mendalam pada Alden, seketika mendaratkan bibirnya untuk pertama kalinya pada bibir mantan playboy yang menjadi calon suaminya itu.
Sejak pertama kali keduanya resmi berpacaran lalu bertunangan dan sekarang bersiap naik jenjang ke sebuah pernikahan, mereka belum pernah melakukan silaturahmi bibir.
Kegiatan indah itu hanya berlangsung dua detik saja. Sebab setelah itu bibir Yumna melepaskan diri dengan cepat. Rasanya Yumna ingin masuk ke dalam k0long kasur untuk bersembunyi. Malu.
Sedangkan mantan kang celup yang satu ini seketika termenung dan terpaku akibat ciuman bibir dua detik dari Yumna barusan. Tak lama, Alden pun tersadar.
"Yank..." rengek Alden.
"Ya," balas Yumna merespon.
"Lagi,"
"Hah, maksudnya lagi apa?" tanya Yumna dengan mimik wajah polosnya. Yumna belum tahu arah pembicaraan Alden. Efek wanita ini masih jet lag usai melakukan silaturahmi bibir dadakan selama dua detik barusan.
"Lagi, dicium kayak yang tadi. Tapi, yang kali ini minta lamaaa banget."
BUGH !!
Sebuah pukulan mendarat di lengan Alden dari Yumna.
"Dasar tuman!" omel Yumna.
"Ah, penonton kecewa." Alden mengeluarkan jurus merajuknya.
"Nanti aku kasih banyak-banyak kalau kita berdua sudah sah jadi suami-istri. Minta ciuman yang diperpanjang sampai 72 jam non-stop pun, aku siap."
"Bukan ciuman seperti itu yang aku mau," cibir Alden. "Ciuman lama banget sampai 72jam begitu, ya pastinya tuh pasangan besoknya langsung masuk IGD. Bukannya enak malah derita," sambungnya.
"Kok bisa?"
"Bisa lah. Kan 72 jam pada sibuk ciuman terus, sampai lupa makan dan minum. Auto gak lama masuk dan terdaftar jadi pasien rumah sakit karena lambungnya kosong," ucap Alden.
"Oh iya ya, haha..." Yumna pun jadi tertawa mendengar penjelasan Alden.
☘️☘️
Beberapa hari kemudian.
Setelah memberitahu Alden sebagai orang pertama perihal kapan pernikahan mereka berdua akan berlangsung, Yumna juga mengabari ibunya dan Salwa. Minggu depan Yumna berencana pulang ke Bandung untuk mengurus surat-surat pengajuan nikah antara dirinya dengan Alden.
Saat sedang sibuk menata baju-bajunya, bagian rektorat kampus mendadak menghubungi Yumna. Mereka meminta untuk dikirim ulang perihal data pribadi dan keluarga serta scan KTP serta KK via email karena data sebelumnya tanpa sengaja terhapus.
Yumna segera membuka laptopnya. Tanpa sengaja, justru ia mendadak termenung menatap layar laptopnya yang menampilkan foto keluarganya. Ada gambar Pak Latif, Bu Ratih, dirinya dan Salwa tengah merayakan hari jadi pernikahan orang tua mereka. Seketika Yumna rindu masa-masa kebersamaan itu.
Lalu, Yumna m segera tersadar dan mengirim data yang diminta pihak kampusnya. Setelah selesai, ia justru kembali melamun.
"Kok aku baru sadar ya kalau jarak kelahiranku dengan tanggal pernikahan bapak dan ibu hanya empat bulan saja," gumam Yumna tanpa sengaja saat membandingkan jarak tanggal lahirnya dengan tanggal pernikahan kedua orang tuanya yang terpampang di layar laptopnya.
"Apa aku anak haram di luar pernikahan? Apa karena hal ini, ibu jadi lebih sayang Salwa daripada aku?" batin Yumna berkecamuk penuh dugaan.
Pada umumnya pasangan yang telah menikah lalu hamil dan melahirkan maka jarak kelahiran anak pertama normalnya paling cepat yakni antara 9-10 bulan setelah tanggal pernikahan. Itu pun jika kelahiran anak pertama secara normal bukan pre_matur.
Namun yang terjadi pada hal yang baru saja disadari Yumna, jika jarak kelahirannya dengan tanggal pernikahan orang tuanya hanya sekitar empat bulan saja.
Why ??
Daripada tidur dengan banyak pikiran, Yumna memutuskan untuk mencoba menghubungi ibunya di Bandung.
"Assalammualaikum, Bu."
"Waalaikumsalam, Yum. Kok tumben belum tidur?"
"Iya, Bu. Ada hal penting yang Yumna mau tanyakan ke ibu," Yumna mencoba berbicara to the point pada Bu Ratih.
"Soal apa?"
"Kenapa tanggal lahir Yumna dengan tanggal pernikahan ibu dan bapak hanya selisih sekitar empat bulan saja?"
Deg...
Bu Ratih begitu terkejut mendengar pertanyaan Yumna barusan. Ia tak menyangka jika Yumna menyadari kejanggalan soal ini.
"Bu, kok diam?" tanya Yumna karena tak mendengar suara Bu Ratih namun sambungan telepon masih terhubung. "Apa Yumna anak haram karena terlanjur ada sebelum pernikahan, Bu?"
"Enggak !!" bentak Bu Ratih tanpa sengaja secara refleks. "Maafin ibu, Yum. Ibu enggak maksud buat bentak kamu,"
Bu Ratih tersadar dan segera meminta maaf pada Yumna agar tidak salah paham. Yumna memilih untuk diam seraya menunggu jawaban ibunya.
"Kamu bukan anak haram, Yum. Kamu anak yang sah di dalam pernikahan,"
Lalu, Bu Ratih menceritakan jika dahulu ia dan Pak Latif berencana akan menikah. Namun mendadak Bu Titik yakni ibu kandung Bu Ratih yang notabene sebagai nenek Yumna, meninggal dunia.
Tentu secara etika tak baik jika baru saja mendapat musibah kematian orang tua, lalu sang anak berpesta merayakan pernikahan. Akan tetapi, jika menunda pernikahan terlalu lama juga tak baik. Khawatir jadi bahan pergunjingan tetangga atau melakukan hal-hal ke arah negatif seperti zi_na.
Akhirnya diputuskan bersama untuk menikah secara siri terlebih dahulu. Bu Ratih juga memberikan alasan jika dana pernikahannya akhirnya digunakan untuk mengurus pemakaman Bu Titik.
Setelah dana terkumpul kembali dan cukup, barulah Bu Ratih dan Pak Latif akhirnya menikah secara resmi.
Namun saat mendaftarkan pernikahan secara resmi, Bu Ratih telah dititipkan rezeki oleh Tuhan berupa kehamilan. Ia mengatakan pada Yumna jika kala itu dirinya tengah hamil lima bulan.
Alhasil jarak kelahiran Yumna dengan tanggal pernikahan Bu Ratih dan Pak Latif yang terdaftar secara negara hanya selisih sekitar empat bulan saja.
Yumna pun seketika bernapas lega karena ia bukanlah anak haram.
Bersambung...
🍁🍁🍁
*Tuman\=nakal, bandel.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 71 Episodes
Comments
Nena Anwar
😅😅😅😅😅😅 ni pasangan bener2 absurd dah hadeuh ada gitu ciuman selama 72 jam emang gk kehabisan nafas apa Yumna ampun kamu mah wae wae aya,,,waduh jangan2 Yumna bukan anak kandung Bu Ratih jika benar pantes aja sikapnya beda ke Yumna dan Salwa, jujur Bu katakan semuanya biar clear gak ada lagi rahasia2an
2024-12-19
5
Akhmad Soimun
Semoga Kaka Othor nggak jadiin takdir mereka Kakak Beradik..😭😭😭😭kenapa Yumna di uji Mulu sii,kasian...kalo Alden di kasih ujian sih gak papa,toh dia jg udh banyak dosanya 'kan?
2024-12-19
2
Ruwi Yah
rahasia apa yg selama ini ibu ratih simpan rapat mungkinkah yumna bukan anak kandungnya jadi nggk sabar nunggu bab berikutnya
2024-12-19
3